Anda di halaman 1dari 5

TPA dan pemetaan sebaran aliran lindi di wilayah TPA (Handoko,

dkk., 2016). Dengan demikian, penelitian tentang pemetaan pola aliran lindi
di TPA Kebon Kongok dapat dilakukan dengan metode Self Potential.
Lokasi penelitian adalah TPA Kebon Kongok yang memiliki topografi
yang tidak rata, yaitu terdiri dari dataran dan tebing yang berbatasan dengan
tempat pembuangan sampah (Alaydrus, dkk., 2013). TPA Kebon Kongok
menggunakan sistem sanitary landfill. Pada sistem ini, bongkaran sampah
diratakan dan dipadatkan kemudian ditimbun dengan tanah urug. Sistem ini
dilengkapi dengan pipa-pipa pembuangan gas metan. Walaupun demikian,
terdapat sisa sampah pada lokasi tersebut, sehingga sampah tersebut
menghasilkan lindi dan mencemari lingkungan sekitar lokasi TPA.
Oleh karena itu, perlu diketahui pola aliran lindi pada lokasi penelitian
dengan melakukan pemetaan pola aliran lindi menggunakan metode geolistrik
Self Potential. Pemetaan yang dilakukan memiliki hasil akhir berbentuk peta
kontur isopotensial dan peta pola aliran. Peta kontur isopotensial berupa peta
yang menunjukkan nilai potensial yang sama pada suatu wilayah yang
dihubungkan dengan suatu garis isopotensial. Sedangkan peta pola aliran
berupa peta yang menunjukkan pola aliran fluida yang ditandai dengan arah
aliran fluida yang searah dengan arah arus listrik. Kedua peta ini memberikan
informasi mengenai arah aliran lindi, tempat terakumulasinya lindi, dan
kedalaman lindi. Dengan demikian, dapat ditentukan metode penanggulangan
rembesan lindi yang dapat mengganggu keberadaan air tanah di lokasi sekitar
TPA.

1.2 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, batasan masalah yang digunakan
pada penelitian ini adalah.
1. Panjang lintasan adalah 150 meter dengan jarak antar elektroda adalah 10
meter dan jarak antar lintasan adalah 3 meter dan 2 meter, jumlah
lintasan 6, dan menggunakan teknik pengukuran basis tetap (fixed base).
2. Pemetaan pola aliran fluida difokuskan di wilayah TPA Kebon Kongok
dan pemukiman sekitar TPA.
3. Nilai pembanding hasil interpretasi kualitatif dan kuantitatif yang
digunakan adalah penelitian sebelumnya pada tahun 2013 dengan
menggunakan metode geolistrik resisitivitas konfigurasi dipole-dipole
dan metode elektromagnetik.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah.
1. Berapa nilai beda potensial yang mengindikasikan lapisan yang sudah
terkontaminasi lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur,
Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat?
2. Berapa kedalaman lapisan yang sudah terkontaminasi lindi di TPA
Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten
Lombok Barat?
3. Kemana arah aliran lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur,
Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat berdasarkan peta kontur
isopotensial?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah.
1. Untuk mengetahui nilai beda potensial yang mengindikasikan lapisan
yang sudah terkontaminasi lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka
Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
2. Untuk mengetahui nilai kedalaman lapisan yang sudah terkontaminasi
lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung,
Kabupaten Lombok Barat.
3. Untuk mengetahui arah aliran lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka
Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat berdasarkan
peta kontur isopotensial.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat
penelitian ini adalah.
1. Dapat mengetahui arah aliran lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka
Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
2. Dapat mengetahui kedalaman lapisan yang sudah terkontaminasi lindi di
TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung,
Kabupaten Lombok Barat.
3. Dapat mengetahui pola aliran lindi di TPA Kebon Kongok, Desa Suka
Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
4. Dapat mengetahui metode penanggulangan rembesan lindi yang dapat
mengganggu keberadaan air tanah di lokasi sekitar TPA Kebon Kongok,
Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Geologi Daerah Penelitian


TPA Kebon Kongok merupakan TPA milik pemerintah Kota Mataram
yang terletak 20 km dari pusat kota Mataram. TPA ini memiliki luas 8,6 ha
termasuk sarana dan prasarananya (Azhary dan Ellina, 2007). Secara
administratif, TPA Kebon Kongok termasuk di wilayah Dusun Kebon
Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Provinsi NTB. Secara
geografis TPA Kebon Kongok terletak pada kordinat 080 38 41 1160 38
41,4 LS hingga 1160 05 321160 05 21 BT dengan elevasi 23 100 m
di atas permukaan laut (Imran, 2005). Adapun batas-batas lokasi TPA Kebon
Kongok adalah:
1. Sebelah Utara : Sungai
2. Sebelah Timur : Pemukiman dan sungai kecil
3. Sebelah Selatan : Sawah/Perbukitan
4. Sebelah Barat : Sungai dan Bendung Karet
TPA Kebon Kongok dikelilingi oleh bukit dengan kemiringan lereng
berkisar antara 3 10%. Kemiringan lereng tertinggi terletak di bagian Barat
dan Barat Laut dengan kemiringan 60%, namun demikian kondisi ini baik
untuk lokasi pembuangan sampah karena lokasi mempunyai cadangan tanah
penutup yang berpotensi besar. Areal penimbunan sampah di TPA Kebon
Kongok merupakan tanah datar yang terisi oleh tanah eksiting dan terdapat
bukit di sebelah selatan dengan kemiringan 450 600. Keadaan tanah pada
lokasi TPA berupa tanah coklat muda dan berpasir halus dengan daya resapan
air tinggi. Berikut ini adalah peta geologi daerah penelitian.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif analitik.
Penelitian deskriptif analitik, yaitu penelitian yang melakukan pengukuran
untuk mendapatkan distribusi nilai potensial listrik batuan, kemudian
dianalisis sehingga dapat dideskripsikan peta arah aliran lindi, ketebalan dan
kedalaman lapisan yang sudah terkontaminasi oleh lindi di daerah sekitar
TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten
Lombok Barat.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di TPA Kebon Kongok, Desa Suka Makmur,
Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pengambilan data dilakukan
ditiga lokasi di sekitar TPA. Penelitian dimulai dari bulan Maret 2017 Juli
2017.

4.3 Alat dan Bahan Penelitian


4.3.1 Alat-alat Penelitian
1. Alat tulis 1 set
2. Elektroda porous pot 4 buah
3. GPS 1 buah
4. Handy Talky (HT) 2 buah
5. Kabel banana-alligator 4 buah
6. Kabel roll 1 roll
7. Satu set komputer yang dilengkapi dengan Software Microsoft
Office Excel 2007, Surfer 10, dan Google Earth.
8. Multimeter 2 buah
9. Roll meter 2 buah

Anda mungkin juga menyukai