NRP : 1231400005
T3 : Konstruksi Permasalahan Dalam Perencanaan Tata Ruang
Perumusan masalah merupakan langkah awal dalam pembuatan suatu kebijakan publik.
Menurut William N. Dunn suatu perumusan masalah dapat memasok pengetahuan yang
relevan dengan kebijakan yang mempersoalkan asumsi-asumsi yang mendasari definisi
masalah dan memasuki proses pembuatan kebijakan melalui penyusunan agenda. Hal tersebut
menyimpulkan bahwa kebijakan publik dibuat dikarenakan adanya masalah publik yang
terjadi, sehingga permasalahan tersebut dapat diantisipasi dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat
kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat dimana dalam penyusunannya
melalui berbagai tahapan. Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn adalah
sebagai berikut:
1. Penyusunan Agenda; Penyusunan agenda dilakukan untuk memaknai setiap masalah
publik dan menyusun prioritas dalam agenda publik. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan
status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu
tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
2. Formulasi kebijakan; Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian
dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tersebut didefinisikan untuk
mencari pemecahan masalah yang terbaik.
3. Adopsi/ Legitimasi Kebijakan; Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada
proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh
kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.
4. Penilaian/ Evaluasi Kebijakan; evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.
Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan
dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.
Masalah publik adalah masalah-masalah yang memiliki dampak sangat luas bagi masyarakat
dan mencakup konsekuensi-konsekuensi tertentu bagi orang-orang yang tidak secara langsung
terlibat dengan masalah tersebut. Terdapat 2 tipe dalam masalah-masalah publik, yaitu:
1. Masalah-masalah tersebut dikarakteristikkan oleh adanya perhatian kelompok dan warga
kota yang terorganisasi yang bertujuan untuk melakukan tindakan (action).
2. Masalah-masalah tersebut tidak dapat dipecahkan secara individual atau pribadi (sehingga
hal itu menjadi masalah publik), tetapi kurang terorganisasi dan kurang mendapat dukungan.
Pembedaan seperti ini,merupakan sesuatu yang kritis dalam memahami kompleksitas proses
yang berlangsung dimana beberapa masalah bisa sampai kepada pemerintah,sedangkan
beberapa masalah yang lain tidak.