1. Pengertian
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik, Reaksi ini terjadi
dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak
jenuh sehingga dihasilkan suatu produk yang jenuh. Proses hidrogenasi merupakan salah satu
proses yang penting danbanyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam senyawa
organik. Proses ini umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke sebuah molekul.
Reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan yang berbeda tergantung pada substrat dan aktivitas
katalis.
2. Macam- Macam Hidrogenasi
a. Hidrogenasi transfer
Proses hidrogenasi umumnya memanfaatkan gas hydrogen, namun ada juga yang
menggunakan sumber lain yang memiliki atom hydrogen di dalamnya. Namun tujuannya
sama, yaitu : menambahkan atom hydrogen dalam suatu senyawa.
b. Hidrogenasi Minyak
Proses hidrogenasi minyak membuat mengerasnya tanaman dan ikan yang diturunkan
minyak, yang memungkinkan mereka untuk menjadi pengganti efektif untuk lemak hewani.
c. Hidrogenasi Etena
Etena bereaksi dengan hydrogen pada suhu sekitar 150 C dengan adanya sebuah
katalis nikel (Ni) yang halus.Reaksi ini menghasilkan etana.
Reaksi ini tidak begitu berarti, sebab etena merupakan senyawa yang jauh lebih bermanfaat
disbanding etena yang dihasilkan.
3. PROSES HIDROGENASI
a. Substrat
Penambahan H2 ke alk e ne affords alk ne dalam reaksi protypical :
RCH = CH2 + H2 CH2RCH3 (R= alkil, aril)Hidrogenasi sensitive terhadap halangan sterik
menjelaskan selektivitas untuk reaksi dengan exocyclic ikatan ganda tetapi tidak ikatan ganda
internal.Substrat dari hidrogenasi tercantum dalam tabel berikut :
b. Katalis
Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan efisien dan dapat
digunakan.Hidgrogenasi non-katlik hanya berjalan dengan kondisi temperature yang sangat
tinggi. Dengan pengecualian langka, tidak ada reaksi di bawah 480 C (750 K atau 900 F)
terjadi antara H2 dan senyawa organic dalam ketiadaan katalis logam. Katalis logam non-
mulia, terutama yang didasarkan pada nikel (seperti nikel Raney dan nikel Urushibara) juga
telah dikembangkan sebagai alternatif ekonomis, tetapi mereka sering terlambaat atau
memerlukan suhu yang lebih tinggi.Trade off adalah kegiatan kecepatan reaksi vs biaya
katalis dan biaya aparat yang diperlukan untuk penggunaan tekanan tinggi. Perhatikan bahwa
nikel Raney-hydrogenations katalis membutuhkan tekanan tinggi :
Ada dua keluarga yang dikenal dengan katalis-katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis homogen
Katalis homogen termasuk rhodium senyawa berbasis yang dikenal sebagai katalis
Wilkinson dan iridium berbasis katalis Crabtree. Contohnya adalah hidrogenasi carvone :
Hidrogenasi sensitive terhadap halangan sterik menjelaskan selektivitas untuk reaksi dengan
exocylic ikatan ganda tetapi tidak ikatan ganda internal.
Katalis heterogen
Katalis heterogen untuk hidrogenasi lebih umum ke industri.Seperti dalam katalis
homogeny, aktivitas disesuaikan melalui perubahan di lingkungan sekitar logam, yaitu
lingkup koordinasi.Demikian pula katalis heterogen dipengaruhi oleh dukungan materi
dengan katalis heterogen terikat.Misalnya : kegiatan layar Kristal katalis heterogen yang
berbeda.
Dalam banyak kasus, modifikasi yang sangat empiris melibatkan selektif racun. Dengan
demikian, katalis dipilih dengan cermat dapat digunakan untuk beberapa kelompok
fungsional hydrogenate tanpa mempengaruhi orang lain. Seperti hidrogenasi selektif alkines
ke alkena menggunakan katalis Lindlar.Ketika katalis palladium ditempatkan pada barium
sulfat dan kemudian diobati dengan quinoline, katalis yang dihasilkan mengurangi alkines
hanya sejauh alkena.Katalis Lindlar telah diterapkan untuk konversi phenylacetylene untuk
stirena.
c. Efek Samping Hidrogenasi
Efek samping dari hidrogenasi memiliki implikasi bagi kesehatan manusia yaitu
isomerisasi dari beberapa ikatan karbon tak jenuh yang tersisa. Efek samping yang sangat
menonjol dari hidrogenasi adalah lemak trans. Undang-undang makanan di AS dank ode
praktek di Uni Eropa telah lama menyatakan bahwa diperlukannya label kandungan lemak
dari makanan dalam perdagangan, juga diperlukan deklarasi dari isi lemak trans. Lemak trans
di larang di Denmark dan New York City. Konsumsi lemak trans telah terbukti dapat
meningkatkan kadar kolesterol yang berbahaya sehingga menyebabkan meningkatnya resiko
penyakit jantung. Proses apapun yang cenderung meningkatkan jumlah lemak trans dalam
makanan sebaiknya dihindari.
Pembuatan sorbitol dengan hidrogenasi katalitik ini terdiri dari beberapa unit proses yaitu:
1. Glucose Production Unit
2. Catalytic Hydrogenation Unit
3. Finishing Unit
a. Proses Liquifikasi
Suspensi pati dimasukkan dalam reaktor liquifikasi dengan tujuan untuk memecah rantai pati
yang telah tergelatinasi menjadi dekstrin, maltosa dan dekstrosa.Tepung umumnya mengandung
80% amilosa dan 20% amilopektin. Ikatan -1,4 dalam amilosa dan amilopektin yang terdapat di
dalam pati dihidrolisa oleh -amilase sehingga dapat meningkatkan harga DE (Dextrose Ekuivalen).
Pada proses ini terbentuk larutan dekstrin.
Setelah proses gelatinasi selesai, suspensi pati menuju ke reaktor R-130. Reaktor ini dilengkapi
dengan coil pendingin yang berfungsi menjaga suhu reaktor yaitu sebesar 95oC. Dalam reaktor,
suspensi pati ditambahkan enzim -amilase dengan dosis 0,7 L/metric ton dry starch. Kondisi operasi
pada reaktor ini adalah pada suhu 95oC, tekanan atmosferik dengan pH=6. Waktu tinggal dalam
reaktor ini selama 3 jam.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Dari reaktor R-130, larutan dekstrin dipompa ke dalam tangki penampung F-132
yang kemudian dilewatkan cooler E-142 dengan suhu keluaran sebesar 60oC yang
kemudian diumpankan ke reaktor sakarifikasi R-140.
b. Proses Sakarifikasi
Larutan dekstrin dimasukkan reaktor sakarifikasi dengan pompa L-141.Reaktor
sakarifikasi berfungsi mengkonversi dekstrin menjadi dekstrosa oleh enzim
glukoamilase (amiloglukosidase). Dalam reaktor ini ditambahkan HCl 0,1 M dari
tangki F-143 yang bertujuan untuk menurunkan pH menjadi 4,2. Suhu operasi dalam
reaktor ini adalah 60C. Dosis enzim yang ditambahkan yaitu sebesar 0,7 L/metric
ton of dry matter. Enzim masuk dari tangki F-144 ke Reaktor Sakarifikasi R-140.
Reaktor dilengkapi dengan coil untuk menjaga suhu reaktor. Proses sakarifikasi
berlangsung selama 72 jam dan kandungan glukosa dalam larutan tersebut adalah
50% yang kemudian disebut sirup glukosa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Setelah dari reaktor sakarifikasi, larutan dekstrosa (sirup glukosa) dipompa oleh L-
151 menuju rotary vacuum filter H-150 untuk proses purifikasi glukosa
Setelah dari reaktor sakarifikasi, larutan dekstrosa (sirup glukosa) dipompa oleh L-
151 menuju rotary vacuum filter H-150 untuk proses purifikasi glukosa
Kondisi operasi pada reaktor ini adalah pada temperatur 130oC, tekanan 70 atm,
serta waktu tinggal di dalam reaktor 3 jam dengan penambahan H2 bertekanan 175
atm dan katalis Raney Nickel 2% dari glukosa yang masuk. Sisa gas H2 yang keluar
reaktor dikompresi dengan kompresor G-214 untuk dikembalikan ke penampung F-
213. Produk keluar menuju tangki F-216 sehingga suhunya dijaga 70oC dan
kemudian dipompa oleh L-311 menuju ke tangki adsorbsi M-310 untuk proses
purifikasi sorbitol.
3. Finishing Unit
Pada unit ini terjadi beberapa proses pemurnian, yaitu :
a. Adsorbsi oleh Karbon Aktif
Tujuan dari adsorbsi oleh karbon ini adalah untuk menyerap warna yang dtimbulkan dari
proses sebelumnya, sehingga diperoleh sorbitol yang lebih jernih. Produk dari tangki F-216
dipompa oleh L-311 melewati E-312 menuju ke tangki adsorbsi M-310 dengan penambahan
karbon aktif dari tangki F-313. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran 125 mesh
dengan massa jenis 0,2-0,6 gram/mL. Karbon aktif yang digunakan berupa serbuk agar
menghasilkan proses penyerapan yang baik. Kebutuhan karbon aktif yaitu 10-15 kg/1000 kg
sorbitol.Kondisi operasi pada alat ini yaitu pada tekanan atmosferik dengan suhu
70oC.Waktu tinggal dalam tangki adsorbsi ini adalah 1 jam.
b. Filtrasi
Tujuan dari filtrasi adalah untuk memisahkan padatan berupa Raney Nickel dan karbon aktif yang
terikut pada proses sebelumnya. Karena zat yang akan dipisahkan berupa padatan dapat
menggunakan rotary vacuum filter. Produk dari tangki M-310 dipompa oleh L-321 menuju rotary
vacuum filter H-320. Cake dari rotary vacuum filter akan diolah untuk dipakai kembali dengan
perlakuan lanjutan dengan memisahkan antara katalis dan karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuang
sebagai limbah dan katalis Raney Nickel dapat digunakan kembali.Sedangkan filtrat yang berupa
sorbitol dan maltitol masuk ke kation exchanger dengan dibantu pompa L-331. Waktu yang
dibutuhkan untuk proses filtrasi ini adalah 3 jam.
c. Kation Exchange
Tujuan dari kation exchange adalah menghilangkan ion-ion positif yang terkandung dalam
larutan. Pada kation exchanger H-330 bertujuan untuk menghilangkan ion positif dari sisa
Al2O3 yang masih terikut.Al2O3 dibawa oleh katalis Raney Nickel.
d. Evaporasi
Larutan sorbitol dari kation exchanger dipompa oleh L-341 menuju ke evaporator double
effect yaitu V-340 dan V-350. Suhu masuk evaporator adalah 70 oC. Evaporator V-340
bertekanan 233,7 mmHg, sedangkan V-350 bertekanan 149,8 mmHg. Tujuan dari evaporasi
tersebut adalah untuk memekatkan produk sorbitol dari 50% menjadi 70%. Kemudian produk
akan ditampung pada tangki F-354.
1. SEJARAH HIDROGENASI
Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar
kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami
perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai
kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Katalis mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu
jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Dengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan baru bagi reaksi yang memiliki energi
aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak molekul yang bertumbukan pada suhu
normal dan laju reaksi semakin cepat.
Pengertian Katalis dan Jenis Katalis | Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau
memperlambat reaksi.Katalis sengaja ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu
sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada reaksi akhir, zat katalis diperoleh kembali dalam
bentuk zat semula. Dalam suatu reaksi, katalis tidak mengalami perubahan kimia(tidak ikut
bereaksi). Katalis juga tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang
berlangsung lambat menjadi cepat. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam setiap tahap
reaksi dengan cara mengubah mekanisme reaksi, tetapi pada akhir tahap, katalis terbentuk
kembali. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor.
Jenis-jenis katalis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu katalis homogen, katalis heterogen, dan
biokatalis (enzim):
Katalis Homogen: Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud
zat-zat pereaksi. Katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara (fasilitator). Katalis
homogen bekerja dengan cara berinteraksi dengan partikel pereaksi membentuk fase
transisi. Selanjutnya, fase transisi bergabung dengan pereaksi lain membentuk produk,
dan setelah produk dihasilkan katalis beregenerasi menjadi zat semula.
Katalis Heterogen: Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan
pereaksi. Katalis heterogen bekerja pada pereaksi berupa gas atau cairan, dan reaksi
katalis terjadi pada permukaan katalis. Katalis heterogen biasanya berbentuk padatan.
Biokatalis (enzim): Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
makhluk hidup. Terdapat bermacam-macam enzim, dan masing-masing enzim hanya
dapat mengkatalis satu reaksi tertentu.
Sekian uraian tentang Pengertian Katalis dan Jenis Katali
menurunkan energy aktifasi. Jika energy pengaktifan reaksi tinggi, maka untuk
temperatur normal, hanya akan terjadi sebagian kecil pertemuan molekul yang nantinya
dapat menghasilkan reaksi.Katalis dapat menurunkan energy pengaktifan dengan
menghindari tahap penentu laju yang lambat dari reaksi yang tidak dapat di
katalisa.Denagan menurunnya energy aktifasi maka pada temperature yang sama di
dapatkan laju reaksi yang tidak dapat di katalisa Fungsi utama dari katalis ini adalah
menyediakan reaksi alternative dalam suatu reaksi kimia.Dengan peranan yang sangat
penting ini, maka katalis sangat di perlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan
makanan di dalam tubuh.Fungsi penting katalis ( enzim ) ini memberikan dampak besar
terhadap kelancaran pencernaan makanan di dalam tubuh. Misalnya saja adalah enzim
amylase di dalam mulut (air liur) yang membantu memecah amilosa. Selain peranan
katalis di dalam tubuh, katalis juga berperan dalam proses kimia lainnya. Katalis
memegang peranan penting dalam perkembangan kimia. Dewasa ini, semua produk
dihasilkan melalui proses yang memanfaatkan jasa katalis, baik satu atau beberapa
proses. Katalis tidak terbatas pada bagian proses konveksi, bahkan juga untuk bagian
proses pemisahan. Penggunaan katalis sekitar 50% (Levenspiel,1999). Katalis
berdasarkan fase reaksinya dapat digolongkan mejadi katalis homogen dan heterogen.
Katalis heterogen adalah katalis yang berbeda fase dengan fase reaktan dan fase
produknya. Katalis heterogen mempunyai kelebihan dalam pemisahan dari sisa reaktan
dan produk serta tahan terhadap temperature tinggi.
1. Selektifitas
Adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang diinginkan (dalam
jumlah tinggi) dari sekian banyak produk yang mungkin dihasilkan. Produk yang
diinginkan tadi sering disebut sebagai yieldsedangkan banyaknya bahan baku yang
berhasil diubah menjadi aneka produk dikatakan sebagaikonversi.
2. Stabilitas
3. Aktifitas
Kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk atau aneka produk
yang diinginkan (lebih dari satu). Aktifitas = massa (kg) bahan baku yang
terkonversi/(kg atau liter katalis x waktu) atau Konversi, yaitu persentase dari bahan
baku menjadi aneka produk. Atau TON (turnover Number), yaitu banyaknya molekul
yang bereaksi/(waktu, misalnya detik x setiap situs aktif)
1. Aktifitas dapat dinyatakan dalam konsep kinetika. Aktifitas dapat dinyatakan dari
pengukuran kecepatan reaksi dalam jangkauan tertentu suhu dan konsentrasi.
Kecepatan reaksi, r, dihitung sebagai kecepatan perubahan sejumlah zat, nA dari
reaktan A persatuan waktu dan per satuan volume (atau per satuan massa) katalis,
sehingga r ini memiliki unit mol L-1 h-1 atau mol kg-1 h-1.
2. Aktifitas dapat pula dinyatakan oleh turnover number (TON) yang didefinisikan
sebagai banyaknya molekul reaktan yang terlibat dalam reaksi tiap situs aktif dan tiap
detik.
c. Space-time yield
Pengelompokan katalis
Perlu diingat bahwa yang dimaksud katalis homogen artinya adalah katalis yang memiliki
atau bisa membentuk satu fasa dengan reaktan dan pelarutnya (misal fasa cair-cair
pada sistem katalis asam untuk reaksi esterifikasi). Sedangkan katalis heterogen tidak
memiliki fasa yang sama dengan reaktan maupun pelarut (misalnya fasa padat-cair pada
sistem katalis zeolit untuk perengkahan hidrokarbon).
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat jalannya reaksi (tidak ikut bereaksi). Peran
katalis sebenarnya adalah menurunkan energi aktifasi reaksi. Pemilihan katalis untuk
proses dapat didasarkan pada beberapa hal berikut:
a. Berumur panjang
b. Harganya murah
c. Mudah diregenerasi
enurut kiteratur yang saya baca. Nikel Raney adalah sejenis katalis padat yang terdiri dari
butiran halusaloinikel-alumuniumyang digunakan dalam berbagai proses industri. Katalis
inidikembangkan pada tahun 1926 olehinsinyurAmerikaMurray Raneysebagai katalis alternatif
untuk hidrogenasiminyak nabatipada berbagai proses industri. Baru-baru ini, katalis nikel
digunakan sebagaikatalisheterogen pada berbagai macamsintesis organik,umumnya untuk reaksi
hidrogenasi.
Katalis nikel sering juga disebut dengan katalis kerangka atau katalis logamspons digunakan
untuk merujuk pada katalis yang mempunyai sifat-sifat fisika dankimia yang mirip dengan nikel
Raney. Nikel Raney dihasilkan ketika aloi nikel-aluminium diberikannatrium hidroksidapekat.
Perlakuan yang disebut "aktivasi" inimelarutkan keluar kebanyakan aluminium dalam aloi
tersebut. Struktur berpori-poriyang ditinggalkan mempunyai luas permukaan yang besar,
menyebabkan tingginyaaktivitas katalitik katalis ini. Katalis ini pada umumnya mengandung
85% nikelberdasarkan massa, berkorespondensi dengan dua atom nikel untuk setiap
atomaluminium. Aluminium membantu menjaga stuktur pori katalis ini secara keseluruhan.
Nikel merupakanlogam transisi yang berada pada golongan VIIIB dan telah digunakan sebagai
katalis.Penggunaan nikel telah banyak dikenal dalam reaksi organik yaitu sebagai
katalisheterogen.
Katalis nikel sebagai contoh nikel raney sering digunakan untuk reduksikatalitik (Cotton dan
Wilkinson,1989)Nikel Raney adalah sejenis katalis padat yang terdiri dari butiran halusaloinikel-
alumuniumyang digunakan dalam berbagai proses industri. Katalis inidikembangkan pada tahun
1926 olehinsinyurAmerikaMurray Raneysebagai katalis alternatif untuk hidrogenasiminyak
nabatipada berbagai proses industri. Baru-baru ini, katalis nikel digunakan
sebagaikatalisheterogen pada berbagai macamsintesis organik,umumnya untuk reaksi
hidrogenasi.Katalis nikel sering juga disebut dengan katalis kerangka atau katalis logamspons
digunakan untuk merujuk pada katalis yang mempunyai sifat-sifat fisika dankimia yang mirip
dengan nikel Raney. Nikel Raney dihasilkan ketika aloi nikel-aluminium diberikannatrium
hidroksidapekat. Perlakuan yang disebut "aktivasi" inimelarutkan keluar kebanyakan aluminium
dalam aloi tersebut.
Oleh sebab itu, katalis ini cukup resistan terhadap dekomposisi.Resistansi ini mengijinkan nikel
Raney untuk disimpan dan digunakan kembali untuk beberapa periode waktu; namun, nikel
Raney yang baru dibuat biasanya lebih dipilihuntuk digunakan dalam laboratorium.Karenanya,
nikel Raney komersial tersediadalam bentuk aktif dan takaktif.Luas permukaan katalis biasanya
ditentukan dengan pengukuran BETmenggunakangasyang akan secara selektif terserap pada
permukaan logam (misalnyahidrogen).
Dengan menggunakan pengukuran ini, ditemukan bahwa hampir semualuas permukaan pada
partikel katalis mempunyai nikel pada permukaannya. Oleh karena nikel merupakan logam aktif
katalis, luas permukaan nikel yang besarmengimplikasikan terdapatnya luas permukaan yang
besar yang tersedia untuk sebuahreaksi untuk berjalan secara bersamaan, merefleksikan
peningkatan aktivitas katalitik.