Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EXAMINATION
Email : dikiyuniks@gmail.com
15
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
16
5. Eddy Current Examination
6. Radiographic Examination
7. Acoustic Emission Examination
40
16
Universitas Sriwijaya
17
Pada tahun 1879, ilmuwan lain bernama Hughes mencatat perubahan sifat sebuah
kumparan saat berkontak langsung dengan logam yang mempunyai konduktivitas
dan permeabilitas yang berbeda. Namun, tidak sampai Perang Dunia Kedua efek
ini dimanfaatkan secara praktis untuk uji material. Banyak sekali pekerjaan
dilakukan pada tahun 1950-an dan 60-an, terutama di industri pesawat terbang dan
nuklir. Saat ini pengujian arus Eddy banyak digunakan dan dipelajari dengan baik
oleh teknik inspeksi.
Arus eddy dihasilkan dalam setiap material konduksi elektrik dimana satu
medan magnetik yang bertukar-tukar (frekuensi mencakup dari 2KHz sampai
10MHz) sudah dihasilkan. Medan magnetik yang berubah-ubah ini dapat
dihasilkan di dalam benda kerja yang untuk diuji atas bantuan suatu kumparan
lingkaran yang diberi sumber listrik dengan suatu tegangan AC. Ketika arus bolak
balik diberlakukan bagi konduktor, seperti kawat tembaga, suatu medan magnetik
berkembang di dalam dan di sekitar konduktor. Medan magnetik ini memperluas
(terekspansi) ketika arus bolak balik naik ke maksimum dan turun (collapses)
ketika arus itu dikurangi menjadi kosong.
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
(a)
Universitas Sriwijaya
20
(b)
Gambar ( 3.4 a & 3.4b ) Eddy current terinduksi dalam material konduktor
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
1. Konduktivitas Bahan
Konduktivitas sebuah bahan memiliki efek langsung pada aliran arus eddy.
Semakin baik konduktivitas bahan, maka akan semakin baik pula aliran arus
eddy pada permukaan bahan.
2. Permeabilitas
Permeabilitas dapat digambarkan sebagai seberapa mudah sebuah bahan
dapat dimagnetisasi.
3. Frekuensi
Respon arus eddy sangat dipengaruhi oleh frekuensi tes yang ditentukan,
untungnya hal ini merupakan sesuatu yang dapat kita kendalikan.
4. Geometri
Struktur geometri benda juga akan berefek pada respon arus eddy. Ketebalan
bahan yang lebih kecil daripada kedalaman penetrasi efektif juga berefek
pada respon arus eddy.
5. Kedekatan / Lift-off
Semakin dekat sebuah kumparan periksa pada permukaan, maka efek pada
kumparan tersebut akan semakin baik.
Universitas Sriwijaya
25
Dimana,
f = frekuensi (Hz)
Densitas arus eddy, dan kekuatan respon dari sebuah kecacatan, paling besar
terletak pada permukaan logam yang sedang diuji dan menurun sebanding dengan
kedalamannya. Secara matematis dapat didefinisikan sebagai “kedalaman standar
penetrasi” dimana arus eddy sebesar 37% dari nilai permukaan. Kedalaman
penetrasi dapat menurun ketika adanya peningkatan frekuensi, peningkatan
konduktivitas, dan peningkatan permeabilitas bahan. “Kedalaman penetrasi
efektif” biasanya didefnisikan sebesar tiga kali kedalaman standar, dimana
densitas arus eddy menurun sekitar 3% dari nilai permukaannya. Inilah kedalaman
yang dianggap tidak berpengaruh pada bidang arus eddy. Dari persamaan SDP,
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
1. Osilator menggunakan arus listrik antara 100 Hz dan 3 MHz atau lebih
besar, bergantung pada penggunaan.
2. Sirkuit jembatan (bridge circuit) bergantung pada karakteristik
kumparan.Hubungan antara voltase dan arus serta perbandingan amplitude
dipengaruhi oleh perubahab Eddy Current pada material yang berbatasan
dengan probe.Perubahan sinyal ini dilakukan untuk proses-proses
berikutnya.
3. Signal processing circuit menyaring, menguatkan, dan memisahkan sinyal
dari bridge circuit.
Universitas Sriwijaya
28
Pemilihan kumparan probe yang tepat penting dalam pengujian arus eddy,
karena instrumen penguji arus eddy yang efisien pun tidak dapat mencapai
banyak hal jika tidak mendapatkan informasi yang benar (yang
diinginkan) dari gulungan. Desain koil yang paling populer adalah:
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
untuk mengubah dan merasakan arus eddy. Probe diferensial dengan dua
gulungan biasanya dililitkan dalam arah yang berlawanan, dan probe pengirim
menerima dengan kumparan penerima terpisah, menggunakan sirkuit jembatan
yang berbeda. Tipe absolut dan diferensial menunjukkan karakteristik yang
berbeda (Tabel.3.5) dan seleksi tergantung, terutama pada persyaratan inspeksi.
1. Probe Permukaan (Pancake)
Probe permukaan atau probe Pancake, probe atau probe jenis pensil
runcing, memungkinkan penentuan lokasi defek yang tepat. pengoperasian
mungkin dilakukan dengan tangan, dapat dipasang pada pemindai otomatis
atau mungkin diputar di sekitar untuk mendapatkan misalnya Pemindaian
heliks pada inspeksi tabung / batang. Probe permukaan memiliki sifat terarah
yaitu daerah dengan sensitivitas tinggi dan rendah (Tabel 2). Biasanya inti
ferit (silinder mutlak dan tipe diferensial) dan digunakan untuk meningkatkan
sensitivitas dan resolusi. Selain ferit, koil tembaga digunakan untuk tujuan
pelindung. Probe permukaan banyak digunakan dalam inspeksi pesawat
terbang untuk deteksi retak pada lubang pengikat dan untuk mendeteksi
korosi / pengelupasan kulit di lapisan tersembunyi. Bila komponen geometri
rumit, tidak jarang menggunakan pemandu probe, sepatu, mekanisme
keterpusatan untuk mempertahankan sensitivitas angkat dan deteksi seragam.
Probe permukaan dikembangkan untuk penggambaran EC, untuk pengukuran
kadar natrium cair dalam tangki baja dan juga untuk pengukuran ketebalan
lapisan
2. Probe keliling / melingkar
Universitas Sriwijaya
31
3. Bobbin probe
Probe ini adalah probe yang paling banyak digunakan pada inspeksi eddy
current. Probe Bobbin terdiri dari susunan koil dalam bentuk belitan di atas
gelendong, yang melewati komponen seperti tabung dan memindai seluruh
permukaan dalam satu kali. Aplikasi probe bobbin yang populer adalah
inspeksi multi-frekuensi berkecepatan tinggi dari tabung penukar panas di
tempat untuk mendeteksi retakan, penipisan dinding dan korosi pada tabung
serta di bawah daerah pelat pendukung. Sifat pengarah dari probe ini identik
dengan probe melingkar. Dalam beberapa kasus, probe tipe bobbin digunakan
untuk inspeksi lubang baut. Untuk pemeriksaan koomponen kritis, probe ini
mampu untk mendeteksi kerusakan yang berkaitan dengan deteksi dan lokasi
kerusakan melingkar dan pendek.
Tabel 3.1 Perbandingan probe arus eddy absolut dan diferensial
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
33
Universitas Sriwijaya
34
Kontur garis fluks magnetik dari probe arus eddy di udara, dalam tabung
Inconel dan di tabung yang dikelilingi oleh pelat pendukung baja karbon. Garis
fluks yang dikandung dibatasi oleh dinding tabung dan pelat pendukung.
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya
36
Universitas Sriwijaya
37
Sumber :
Universitas Sriwijaya