Anda di halaman 1dari 10

REFORMASI KEUANGAN NEGARA

TUNTUTAN AKUNTABILITAS PUBLIK DAN GOOD GOVERNANCE


MUINDRO RENYOWIJOYO
Jl. Kyai Tapa No.20, Grogol Jakarta 11440, muindro@stietrisakti.ac.id

R eformasi Keuangan di Indonesia telah


memasuki segala aspek kehidupan bangsa,
baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pandang-
ring diartikan sebagai kepemerintahan yang
baik. Sementara itu World Bank mendefinisikan
good governance sebagai suatu penyeleng-
an hidup dan lain sebagainya. Dalam sektor garaan managemen pembangunan yang solid
publik tekanan untuk melakukan keterbukaan dan bertanggungjawab yang sejalan dengan
dalam pengelolaan negara dalam segala bi- prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
dang semakin terasa, dengan tekanan untuk penghindaran salah alokasi dana investasi, dan
melaksanakan transparansi, keterbukaan, tata pencegahan korupsi baik secara politik maupun
kelola yang baik dan pertanggungjawaban pe- administratif, menjalankan disiplin anggaran
ngelolaan kepada publik. serta penciptaan legal and political framework
bagi tumbuhnya aktivitas usaha (Renyowijoyo
Paket bantuan IMF tahun 1997/1998 2008: 19).
berisi persyaratan good government, yang me-
reformasi manajemen keuangan pemerintah Pengelolaan Uang Negara/Daerah
dan sistem akuntansi pemerintah. Reformasi
keuangan dan akuntansi pemerintah, diberlaku- Pengelolaan uang Negara dan Daerah, aturan-
kan dengan diumumkannnya Undang-Undang nya terakhir dengan dikeluarkannya PP. Nomor
Republik Indonesia (UURI) Nomor 17 Tahun 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
2003 tentang Keuangan Negara, UURI Nomor Negara/Daerah. Selama ini masih banyak
1 tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara, Uang Negara yang dikelola di luar kontrol
UURI Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerin- Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum
tahan Daerah, UURI Nomor 15 tahun 2004 ten- Negara. Di seluruh kementerian negara/lem-
tang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung baga terdapat terdapat rekening-rekening peme-
Jawab Keuangan Negara. Dengan keluarnya rintah yang menyimpan Uang Negara, baik
undang-undang tersebut mendesak perlunya yang berasal dari penerimaan negara maupun
Standar Akuntansi Pemerintahan (PP. Nomor dari alokasi dana APBN yang akan dipergu-
24 tahun 2005) sebagai basis penyusunan dan nakan untuk membiayai kegiatan operasional
audit laporan keuangan instansi pemerintah. kementerian negara/lembaga. Rekening-
Tanpa standar akuntansi pemerintahan, BPK rekening tersebut dikelola sendiri dan tidak
tidak dapat menerbitkan opini audit. Perangkat terjangkau pengawasan Menteri Keuangan.
aturan dan pedomannya disiapkan oleh peme- Dengan berlakunya UU RI nomor 1 tahun
rintah, untuk keperluan pelaksanaan, penga- 2004 tentang Perbendaharaan Negara, seluruh
wasan dan pertanggungjawaban (Renyowijoyo keuangan Negara berada dalam pengelolaan
2008: 18). Bandahara Umum Negara. Lingkup peraturan
pemerintah ini pada dasarnya mencakup berba-
Jika mengacu pada program World gai aspek pengaturan mengenai kewenangan
Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sek- Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
tor publik adalah untuk menciptakan good Negara dan kewenangan Kepala Satuan Kerja
governance. Pengertian good governance se- Pengelola Keuangan Daerah selaku Benda-
32

Vol I No. I Edisi Maret 2009


hara Umum Daerah, dengan maksud agar rangka pelaksanaan anggaran pendapatan pa-
pengelolaan kas dapat dilaksanakan sesuai da kantor satuan kerja di lingkungan pemerintah
dengan prinsip pengelolaan keuangan yang daerah, memberi izin kepada Satuan Kerja
baik. Aspek pengaturan tersebut antara lain Perangkat Daerah (SKPD) untuk membuka
mengenai: perencanaan kas melalui peramalan Rekening Penerimaan pada Bank Umum yang
kas, arus kas masuk, arus kas keluar, penge- telah ditetapkan dan penerimaan yang ditam-
lolaan kas kurang dan kas lebih, pelaksanaan pung dalam Rekening Penerimaan sebagai-
rekening tunggal perbendaharaan (Treasury mana dimaksud setiap hari disetor seluruhnya
Single Account) dan pelaporan (PP. no. 39 2007 ke Rekening Kas Umum Daerah (KUD) (Renyo-
hal Penjelasan Umum). wijoyo 2008: 30).

Penerimaan Uang Negara/Daerah Dalam rangka penyusunan perenca-


naan kas, kementerian negara/lembaga dan
Pada setiap awal tahun anggaran, Menteri/ pihak-pihak lain yang terkait dengan penerima-
Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran an dan pengeluaran APBN wajib menyampaikan
mengangkat Bendahara Penerimaan untuk proyeksi peneriman dan pengeluaran secara
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam periodik kepada BUN atau Kuasa BUN. Kepala
rangka pelaksanaan anggaran pendapatan SKPKD selaku BUD bertanggung jawab untuk
pada kantor satuan kerja di lingkungan kemen- membuat perencanaan kas dan menetapkan
terian negara/lembaga bersangkutan, membuka saldo minimal. Dalam rangka penyusunan
Rekening Penerimaan dan penerimaan Negara perencanaan kas, SKPD wajib menyampaikan
yang ditampung dalam Rekening Penerimaan proyeksi penerimaan dan pengeluaran secara
sebagaimana dimaksud setiap hari disetor periodik kepada BUD (Renyowijoyo 2008: 32-
seluruhnya ke Rekening Kas Umum Negara 33).
(KUN). Dalam rangka pelaksanaan pengelu-
aran, kementerian negara/lembaga mengangkat
Peranggungjawaban, Akuntansi dan
Bendahara Pengeluaran pada satuan kerja
Pelaporan Uang Negara/Daerah
kementerian negara/lembaga, membuka Re-
kening Pengeluaran untuk menampung Uang
BUN/D, Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur/
Persediaan sebagai uang muka kerja untuk
Bupati/Walikota/Kepala Kantor atau Satuan
membiayai kegiatan operasional sehari-hari
Kerja di pusat maupun di daerah bertanggung
(Renyowijoyo 2008: 26-29).
jawab atas pengelolaan uang yang menjadi
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keu- tanggung jawabnya. BUN/D, kementerian ne-
angan Daerah (Kepala SKPKD) selaku Ben- gara/lembaga/pemerintah daerah dan semua
dahara Umum Daerah (BUD) dibantu Kuasa unit kerja yang berada di bawahnya yang me-
BUD untuk melaksanakan tugas-tugas keben- nguasai uang Negara/Daerah melakukan akun-
daharaan yang berkaitan dengan pengelolaan tansi atas pengelolaan uang Negara/ Daerah
uang daerah dan surat berharga. Wewenang berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan.
BUD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Pelaporan pengelolaan Uang Negara dalam
Daerah (PPKD) secara lebih luas diatur dalam rangka pertanggungjawaban Pemerintah Pusat
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 dalam bentuk laporan keuangan pemerintah
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Guber- pusat dilakukan secara periodik dan berjen-
nur/Bupati/Walikota pada awal tahun anggaran jang. Pelaporan pengelolaan Uang Daerah
mengangkat Bendahara Penerimaan untuk dalam rangka pertanggungjawaban Pemerintah
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam Daerah dalam bentuk laporan keuangan peme-

33

Vol I No. I Edisi Maret 2009


rintah daerah dilakukan secara periodik (Renyo- lambatnya 6 bulan setelah berahirnya tahun
wijoyo 2008: 38). anggaran. Laporan keuangan disajikan sebagai
wujud pertanggungjawaban setiap entitas pe-
Pengawasan Pengelolaan Uang laporan yang meliputi laporan keuangan peme-
Negara/Daerah rintah pusat, laporan keuangan kementerian
negara/lembaga dan laporan keuangan peme-
Pengendalian internal terhadap pengelolaan rintah daerah. Penyusunan dan pencatatan
Uang Negara/Daerah dilakukan oleh Menteri/ akuntansi menggunakan Sistem Akuntansi
Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/ Walikota/ Berpasangan (Double Accounting System)
Kepala Kantor/Satuan kerja. Pengawasan dengan basis akrual akunting, tidak lagi meng-
fungsional terhadap pengelolaan Uang Negara/ gunakan Sistem Akuntansi Tunggal (Single
Daerah dilakukan oleh aparat pengawasan Accounting System) dengan basis kas. Tahun
fungsional pusat/daerah dan oleh Badan Peme- anggaran meliputi masa satu tahun mulai dari
riksa Keuangan (BPK) (Renyowijoyo 2008: 39). tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
(UU. No.1/2004 pasal 11).
Kita semua menyadari bahwa untuk
melaksanakan semua rencana reformasi keu- Neraca Awal Laporan Keuangan Pemerintah
angan tersebut, memerlukan integritas yang
tinggi dari semua pelaksana, kejujuran, disiplin Selama ini laporan keuangan pemerintah seti-
dan tanggung jawab, keahlian dan ketrampilan ap tahun hanya berupa Perhitungan Anggaran
dalam bidang kerja yang menjadi tanggung Negara (PAN) dan tidak membuat Neraca.
jawabnya. Masalah yang sering terdengar ke- Dengan adanya UU. No. 17/2003, pemerintah
luhannya adalah masih kurangnya ahli dalam harus membuat laporan keuangan sebagai
bidang manajemen keuangan dan akuntansi. pertanggunganjawab pelaksanaan APBN/APBD,
Demikian juga pengawasan intern masih terasa yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
sangat kurang. (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Pertanggungjawaban Pengelolaan Uang Bentuk laporan tersebut adalah baru, maka
Negara untuk pembuatan Neraca, diperlukan adanya
neraca awal. Neraca awal Negara baru dibuat
Salah satu upaya untuk mewujudkan transpa- pertama kali untuk tahun 2004.
ransi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara adalah penyampaian laporan pertang- Untuk dapat merealisasikan rencana
gunganjawaban keuangan pemerintah yang reformasi tersebut di atas, pemerintah masih
memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disu- banyak mengalami kendala sumber daya
sun mengikuti standar akuntansi pemerintahan manusia dalam bidang pengelolaan keuangan
yang berlaku umum. Laporan pertanggung- negara, khususnya dalam bidang managemen
jawaban pelaksanaan APBN/D setidak-tidak- keuangan, bidang akuntansi dan tenaga profesi
nya terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, dan praktisi lainnya yang berhubungan. Tena-
Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas ga akuntan misalnya masih banyak dibutuhkan
Laporan Keuangan yang disusun sesuai de- baik untuk pelaksanaan kerja di pemerintah
ngan standar akuntansi pemerintahan. Laporan pusat, di kementerian negara dan lembaga,
pertanggungjawaban pemerintah tersebut sete- maupun di daerah-daerah provinsi, kabupaten
lah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dan kota.
harus disampaikan kepada DPR/D selambat-

34

Vol I No. I Edisi Maret 2009


Standar Akuntansi Pemerintahan kan IPSAS sepenuhnya menggunakan accrual
accounting standards adalah Australia, Canada,
Undang-Undang. Nomor 17 tahun 2003 mewa- New Zealand, United Kingdom, dan United
jibkan Presiden dan Gubernur/Bupati/ Walikota States of America. (Wikipedia 2007, tentang
menyampaikan laporan pertanggungjawaban Good Governance).
pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan
Di Asia Selatan dan Asia Tenggara,
keuangan. Bentuk dan isi laporan keuangan
yang sudah mengadopsi IPSAS adalah India,
tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan
mengadopsi IPSAS setelah direview; Indo-
standar akuntansi pemerintahan. Standar ter-
nesia, SAP mengikuti IPSAS direncanakan
sebut telah dibuat oleh KSAP dan ditetapkan
diimplementasikan sepenuhnya tahun 2009;
oleh Presiden sebagai Peraturan Pemerintah
Timor Timur mengadopsi IPSAS dengan Cash
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akun-
Basis; Malaysia, adalah negeri yang pertama
tansi Pemerintahan (SAP). KSAP mengacu
mengadopsi Cash Basis IPSAS, terhitung La-
pada praktik-praktik terbaik internasional, dian-
poran Keuangan per 31 Desember 2004 Pa-
taranya mengadopsi International Public Sector
kistan dalam proses mengadopsi Cash Basis
Accounting Standards (IPSAS) yang diterbitkan
Accounting IPSAS dan kemudian akan diterus-
oleh International Federation of Accountants
kan dengan akrual; Philipines telah mengadopsi
(IFAC).
Accrual Basis Acounting IPSAS; Sri Lanka
Strategi pengembangan SAP berorien- telah mengadopsi IPSAS cash basis accounting
tasi pada IPSAS, namun disesuaikan dengan (IFAC 2007, IPSAS); Singapura, menggunakan
kondisi Indonesia, antara lain dengan memper- standar yang disebut Singapore Accounting
hatikan peraturan perundangan yang berlaku, Standards (SAS) dibuat oleh Institute of Cer-
praktik-praktik yang umumnya ada, serta tified Public Accountans of Singapore (ICPAS)
kesiapan sumber daya para pengguna SAP. yang merupakan program harmonisasi SAS
SAP dilakukan melalui proses transisi dari yang sesuai dengan International Accounting
basis kas menuju akrual yang disebut Cash Standars (IAS), diumumkan mulai Agustus 2000,
Towards Accrual. Dengan basis ini, pendapat- disiapkan dan dibuat oleh Deloitte & Touche di
an, belanja dan pembiayaan dicatat berdasar- Singapura.
kan basis kas, asset, utang dan ekuitas dana
dicatat berdasarkan basis akrual, yang diharap- Good Governance
kan prosesnya selesai pada tahun 2007 (PP.
no. 24/2005 tentang SAP). SAP adalah prinsip- Istilah governance dan good governance
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam me- meningkat penggunaannya dalam pengem-
nyusun dan menyajikan laporan keuangan bangan literatur. Governance diartikan sebagai
pemerintah, dengan demikian SAP merupakan proses pembuatan keputusan dan proses yang
persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum mana keputusan tersebut diimplementasikan
dalam upaya meningkatkan kualitas laporan (atau tidak diimplementasikan). Institusi publik
keuangan pemerintah. mengatur urusan-urusan publik, mengelola
sumber daya publik dan pelaksanaan untuk
The International Public Sector
menjamin hak-hak manusia. Pada dasarnya
Accounting Standards Board (IPSASB) adalah
good governance dilaksanakan untuk bebas
suatu badan independen pembuat standar
dari penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi
dalam International Federation of Accountants
dan dengan mematuhi aturan hukum.
(IFAC), menerbitkan IPSAS. Menurut data
IPSASB per September 2007, negara-negara Sementara itu dari AusAID (The Aus-
yang mengadopsi IPSAS dan sudah menerap- tralian Governments Overseas Aid Program),
35

Vol I No. I Edisi Maret 2009


membantu negara-negara berkembang dengan pendanaannya berasal dari pinjaman ADB dan
panduan melalui empat bidang kunci dalam hibah dalam bentuk tehnical assistance dari
meningkatkan governance (AusAID 2000), pemerintah Belanda. Tujuan STAR-SDP ada-
yaitu Improving economic and financial manage- lah 1) untuk meningkatkan kualitas governance,
ment, Strengthening law and justice, Increasing efisiensi serta efektivitas audit pemerintahan
public sector effectiveness and Developing civil melalui penguatan institusi audit yang bekerja
society. Sedangkan prinsip-prinsip Good Go- sesuai dengan standar internasional, 2) untuk
vernance menurut Masyarakat Transparansi mempercepat perubahan kebijakan dan peru-
Indonesia (2007) ada 9 butir. Pada dasarnya bahan fungsi institusi pelaksana pemerintahan.
semua pengertian good governance memuat
inti pengertian yang sama, yaitu pengelolaan Dominasi Sektor Perbankan
yang baik.
Sektor perbankan adalah sektor terbesar dalam
Perkembangan Good Governance di system keuangan, yang menguasai hampir
Indonesia 80% aset keuangan, selebihnya adalah peru-
sahaan asuransi, dana pensiun, reksadana,
Dengan tujuan untuk peningkatan pemahaman sewa guna usaha, anjak piutang, dan modal
dan implementasi good governance di Indone- usaha masih kecil, dengan aset kurang dari 15%
sia dan juga untuk memberikan advis kepada PDB. Bank menjadi jantung krisis ekonomi
pemerintah dalam isu governance, baik dalam Indonesia tahun 1997/1998 lebih dari 50% PDB
sektor publik maupun sektor korporasi (KNKG, (2000) digunakan untuk rekapitulasinya (Lapor-
NCG, 11 Juli 2007), Menteri Koordinator Bi- an World Bank Desember 2006, Dokumen
dang Perekonomian menerbitkan keputusan Bank Dunia). Mengingat besarnya skala krisis
nomor KEP-49/M.EKONOM/1/ Tahun 2004, perbankan tersebut, perhatian kebijakan
tanggal 30 Nopember 2004, tentang Komite sampai baru-baru ini, telah difokuskan pada
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) atau penguatan sistem perbankan serta peraturan
yang merupakan revitalisasi GCG tahun 1999, dan pengawasannya. Sistem keuangan yang
yang terdiri dari SubKomite Publik dan Sub- terdiversifikasi dengan baik, yang memiliki
Komite Korporasi. Pedoman umum Good Cor- Bank maupun Lembaga Keuangan Non-Bank
porate Governance Indonesia telah diterbitkan (LKNB) yang sehat, merupakan kunci untuk
oleh Ketua KNKG tanggal 17 Oktober 2006. mendukung tujuan pembangunan, peningkatan
Pedoman GCG yang diterbitkan KNKG ter- pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan
sebut merupakan panduan bagi perusahaan kerja yang lebih luas dan perbaikan taraf hidup
dalam membangun, melaksanakan dan meng- bagi rakyat Indonesia. Sejalan dengan perge-
komunikasikan praktik GCG kepada pemangku seran di seluruh perekonomian menuju agenda
kepentingan (KNKG 2006). pembangunan jangka panjang, sebagaimana
diuraikan dengan berbagai paket kebijakan
Sejalan dengan upaya reformasi di yang dikeluarkan tahun 2006, penguatan LKNB
bidang pengawasan dan audit sektor publik, kini merupakan keharusan yang mendesak.
untuk itu Asian Development Bank (ADB) mem- LKNB seperti perusahaan asuransi, dana pen-
berikan bantuan kepada pemerintah. Bantuan siun, reksadana, perusahaan sewa guna usaha
dari ADB tersebut kemudian ditetapkan dalam dan modal usaha dan pasar modal termasuk
wujud proyek State Audit Reform Sector obligasi, memiliki peran yang penting untuk
Development Project (STAR-SDP). STAR-ADB dimainkan dalam pembangunan dimasa men-
merupakan kegiatan pemerintah dalam mendu- datang. LKNB yang berfungsi dengan baik,
kung reformasi di bidang audit publik, yang disamping sistem perbankan yang sehat, dapat
36

Vol I No. I Edisi Maret 2009


membantu mencapai tujuan pemerintah untuk kan investor perorangan, untuk ambil bagian
meningkatkan akses terhadap jasa keuangan, melalui perantara dan berinvestasi dalam ins-
menekan biaya jasa keuangan dan memperbaiki trumen-instrumen seperti obligasi pemerintah
stabilitas sistem keuangan. Sektor keuangan dan korporasi. LKNB secara umum menyedia-
yang kuat dan terdiversifikasi dengan baik kan serangkaian produk yang dapat digunakan
memberikan landasan yang kuat untuk mendu- oleh masyarakat untuk mengelola risiko per-
kung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan orangan dan korporasi dengan baik. Beberapa
kemiskinan. permasalahan hasil temuan untuk sektor LKNB
antara lain dalam bidang peraturan, penegakan
Mengurangi Kerentanan Sektor Keuangan hukum, pembentukan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), persaingan, perpajakan, keterampilan
Sangat terasa selama krisis tahun 1997/1998, dan pendidikan investor (Dokumen Bank Dunia
perlunya Indonesia memiliki sektor keuangan 2006).
yang terdiversifikasi, dengan Lembaga Keu-
angan NonBank (LKNB) dan pasar modal yang Pres Release Kepala BPKP (15 Desember
berkembang baik. Dalam pidatonya yang 2007) Tanggung Jawab Pengelolaan
terkenal tahun 1999, Ketua Federal Reserve Keuangan Daerah Ada Pada Kepala Daerah
Alan Greenspan mengingatkan, bahwa Indo- dan DPRD
nesia masih belum memiliki ban cadangan
(Dokumen Bank Dunia 2006), sehingga perlu Telah dilaksanakan penandatanganan naskah
mengembangkannya jika ingin mengurangi kerjasama (MoU) antara BPKP dengan Peme-
kerentanan sistem keuangannya yang masih rintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (diwa-
didominasi oleh perbankan. Indonesia mem- kili Gubernur dan Ketua DPRD) yang merupakan
butuhkan LKNB dan pasar modal yang dapat penyelenggara pemerintahan daerah, yang
menutupi kekurangan dan bertindak sebagai merupakan kali pertama model kerja sama
peredam kejut, investor lembaga seperti dana yang melibatkan unsur eksekutif dan legislatif
pensiun dan perusahaan asuransi; pasar secara bersamaan menandatangani kerjasama
modal yang sudah berkembang, baik modal dengan BPKP. Kepada kepala daerah telah
maupun pendapatan tetap dan LKNB lainnya didelegasikan 31 urusan dan hanya 6 (enam)
yang berfungsi baik seperti perusahaan sewa kewenangan yang masih berada di tangan
guna usaha dan modal usaha yang dapat Pemerintah Pusat. Kerjasama tersebut dituju-
menunjang berbagai industri. kan untuk meningkatkan peningkatan kemam-
puan pemerintah daerah dalam pengelolaan
Sasaran Pemerintah Lainnya dan pertanggungjawaban keuangan negara/
daerah dan peningkatan sistem pengendalian
Agenda reformasi sektor keuangan pemerintah intern pemerintah, dalam rangka membentuk
bermotifkan tiga pertimbangan umum, yaitu pemerintahan yang bercirikan transparansi,
memperbaiki (1) akses ke jasa keuangan, (2) partisipatif dan akuntabilitas.
mengurangi biaya jasa keuangan dan (3) mem-
perbaiki stabilitas sistem keuangan (Dokumen BPKP, Kejaksaan Agung dan Kepolisi-
Bank Dunia 2006). LKNB memperbaiki inter- an RI juga telah menandatangani MoU tentang
mediasi antara simpanan dan investasi dengan Penanganan kasus-kasus penyimpangan pe-
cara menyediakan persaingan yang sehat bagi ngelolaan keuangan Negara yang berindikasi
bank dan karenanya dapat ikut mengurangi TPK termasuk dana Non Budgeter dan juga
ongkos pembiayaan. Reksadana, pensiun, berfungsi untuk memberikan justifikasi atas
perusahaan asuransi dan lainnya, memungkin- kejadian, apakah merupakan ranah Justicia
37

Vol I No. I Edisi Maret 2009


atau Pro Justicia sebelum dilakukan langkah Di tengah masih lemahnya kualitas
lebih lanjut oleh penyidik. laporan keuangan daerah seperti yang dila-
porkan oleh BPK, justru banyak kalangan yang
Penutup menginginkan pemekaran daerah. Pemekaran
daerah baru harus melalui kajian serius, pe-
Reformasi keuangan dan akuntansi peme- mekaran dilakukan hanya untuk menjawab
rintah, diberlakukan dengan diumumkannnya kebutuhan, bukan untuk memenuhi keinginan.
Undang-Undang Republik Indonesia (UURI)
Nomor 17 Tahun 2003, UURI. Nomor 1 tahun Kerjasama antar pihak-pihak yang
2004, UURI. Nomor 32 tahun 2004 tentang terkait kepentingan pelaksanaan reformasi,
Pemerintahan Daerah, UURI. Nomor 15 tahun tanpa mengurangi kewajiban akuntabilitas,
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan partisipatif dan transparansi, adalah sangat
dihargai seperti misalnya yang dilakukan BPKP
Tanggung Jawab Keuangan Negara. Dengan
dengan penandatangan MoU antara BPKP
keluarnya undang-undang tersebut mendesak
dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
perlunya Standar Akuntansi Pemerintahan (di-
Tengah yang diwakili Gubernur dan Ketua
keluarkan PP. Nomor 24 tahun 2005) sebagai
DPRD sebagai penyelenggara pemerintahan
basis penyusunan dan audit laporan keuangan
daerah, secara bersamaan melibatkan unsur
instansi pemerintah. Tanpa standar akuntansi
eksekutif dan unsur legislatif. Demikian juga
pemerintahan, BPK tidak dapat menerbitkan
penandatanganan MoU antara BPKP dengan
opini audit. Perangkat aturan dan pedomannya
Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI tentang
disiapkan oleh pemerintah, untuk keperluan
penanganan kasus-kasus penyimpangan pe-
pelaksanaan, pengawasan dan pertanggung- ngelolaan keuangan negara yang beridikasi
jawaban (Renyowijoyo 2008: 18). TPK termasuk dana non budgeter dan juga
berfungsi untuk memberikan justifikasi atas
Untuk merealisasikan reformasi keu- kejadian, apakah merupakan ranah Justicia
angan tersebut di atas, pemerintah masih ba- atau Pro Justicia sebelum dilakukan langkah
nyak mengalami kendala dalam sumber daya. lebih lanjut oleh penyidik.
Sumber daya manusia dalam bidang keuangan
Negara, khususnya bidang managemen keu-
angan, bidang akuntansi, bidang pengawasan
intern dan ekstern, serta tenaga profesi dan
praktisi lainnya yang berhubungan. Tenaga
akuntan masih banyak dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pelaksanaan kerja di
pemerintahan pusat, di kementerian/lembaga,
pemerintahan daerah, merupakan di bidang
pengawasan dan pemeriksaan. Laporan audit
BPK maupun dari BPKP masih menunjukkan
banyak kelemahan dalam bidang kualitas
laporan pertanggungjawaban pemerintah, khu-
susnya pemerintah daerah. Masih banyak
temuan-temuan audit yang belum ditindak lan-
juti oleh pemerintah.

38

Vol I No. I Edisi Maret 2009


Referensi

AusAID. 2000, Good Governance, Guiding Principles for Implementation, August 2000,
http://www.ausaid.gov.au.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2007, Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), Januari 2007.

Earl R. Wilson dan Susan C. Kattelus. 2004. Accounting for Governmental and Nonprofit Entities,
McGraw-Hill, 13th Edition.

Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006. Standar Akuntansi pemerintahan, Telaah Kritis PP No.
24 tahun 2005, Cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE.

Floyd A. Beams, Joseph H. Anthony, Robin P. Clement, Suzanne H. Lowensohn. 2006. Advance
Accounting, Prentice Hall, 9th Edition.

IFAC, IPSAS Adoption by Goverments. September 2007. http://www.ifac.org/Media Center

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

International Accounting Standard Boards (IASB). 2006. International Public Sector Accounting
Standards (IPSAS), IPSAS 1 (Revised December 2003), Presentation of Financial Statements,
http://www.iasb.org.

-----------------------. 2005. Buletin Teknis Penusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat, 27/09/2005.

-----------------------. 2006. Buletin Teknis Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah, 29/12/2006.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum GCG Indonesia, halaman i Website:
http://www.governance-indonesia.or.id.

Laporan Bank Dunia, Des. 2006. Pidato Alan Greenspan, mantan ketua Federal Reserve dimuka Grup
Bank Dunia dan Dana Moneter International, Program Seminar, Washington DC., September
1999.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi offset.

Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keu-
angan Daerah.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2004. Peraturan Menteri Nomor 606/PMK.06/2004 tanggal 28
Desenber 2004 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun 2005.

-----------------------. 2005. Peraturan Menteri Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran


Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

39

Vol I No. I Edisi Maret 2009


-----------------------. 2005. Peraturan Menteri Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

-----------------------. 2005. Peraturan Menteri Nomor 55/PMK.06/2006 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun 2007.

Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan.

-----------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keu-
angan Daerah.

----------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah.

----------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.

----------------------. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Peme-
rintahan, tanggal 13 Juni 2005.

Pres Release Kepala BPKP. 2007. setelah dilaksanakan penanda tanganan naskah kerja sama (MoU)
antara BPKP dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, di Jl. Pramuka no. 33
Jakarta Timur, tanggal 14 Desember 2007.

Profile NCG. 11 July 2007. Profil Komite Nasional Kebijakan Governance, http://www.governance-
indonesia.com/content/new.

Renyowijoyo. 2008. Reformasi Keuangan Negara, Untuk Memenuhi Tuntutan Akuntabilitas Publik:
Meningkatkan Good Governance, Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Akun-
tansi, Kamis, 24 April 2008.

Renyowijoyo, M. 2008. Akuntansi Sektor Publik, Organisasi Non Laba. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tanggal 5
April 2003.

-----------------------. 2004. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


tanggal 14 Januari 2004.

-----------------------. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tanggal
15 Oktober 2004.

-----------------------. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tanggal 15 Oktober 2004.

----------------------, 2004, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemba-
ngunan Nasional, tanggal 5 Oktober 2004.

40

Vol I No. I Edisi Maret 2009


----------------------. 2004. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Sugijanto, Robert Gunardi dan Sonny Loho. 1995. Akuntansi Pemerintahan dan Organisasi Non Laba,
PPA-FE. UNIBRA.

Sub Direktorat Bimbingan Akuntansi Instansi, Direktorat Jendral Perbendaharaan, Departemen Keu-
angan,. 2007. tentang Sistem Akuntansi Instansi.

Wikipedia. Good Governance. 2007. http://www.wikipedia.org/Media Center.

41

Vol I No. I Edisi Maret 2009

Anda mungkin juga menyukai