PEMBAHASAN
merdeka.Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal didirikan
atau VOC, meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
mestinya.
modal pada tahun 1997, dan beberapa tahun kemudian pasar modal
52
53
Awal tahun 1939 Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa efek di
Dunia II
Trading System)
Surabaya.
Indonesia.
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia
56
Menteri keuangan RI
BAPEPAM - LK
1) Visi
2) Misi
1) Program Pendidikan
tenaga pengajar yang profesional dari PT. Bursa Efek Indonesia (BEI),
baru baik retail maupun institusi, dan target kegiatan ini adalah peserta
modal sejak dini dalam dunia akademi. Saat ini pendirian Pojok BEI
mengenal pasar modal dari sisi teori saja akan tetapi dapat langsung
untuk tujuan komersial bagi transaksi jual beli saham, dengan adanya
yang baru. PIPM yang pernah direlokasi adalah PIPM Denpasar, PIPM
Moda. PRPM berfungsi sebagai pusat informasi dan data Pasar Modal
karena niaga.
oleh semua pihak baik di lingkungan pasar modal maupun pihak di luar
dan Garmen, Sepatu dan alas kaki lain, Kabel dan Barang
Elektronika.
sentral dari suatu distribusi data. Standar devisi merupakan perbedaan nilai
Hasil ujian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
62
De scriptive Statistics
1) Struktur Aktiva
Struktur Aktiva sebesar 0,08 dan nilai maksimum sebesar 0,88. Hal
1,09633.
3) Likuiditas
63
5) ROA
sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,64. Hal ini menunjukkan
1) Uji Normalitas
dilihat dari nilai sig. atau signifikan < 0,05 maka distribusi data adalah
tidak normal. Nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi
adalah normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.2
sebagai berikut:
Tabel 5.2
Hasil Uji Normalitas
Unstandardiz
ed Res idual
N 99
Normal Param eters a,b Mean .0000000
Std. Deviation .11042711
Most Extreme Absolute .200
Di fferences Positive .200
Negati ve -.137
Kolmogorov-Smirnov Z 1.184
As ymp. Sig. (2-tailed) .121
a. Test distribution is Normal .
b. Calcul ated from data.
0,121 dimana nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (5%) yang
2) Uji Multikolinieritas
atau nilai tolerance lebih dari 10% maka tidak terdapat masalah
Tabel 5.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.128 .069 -1.861 .066
SA .014 .078 .021 .183 .856 .660 1.515
PER_MD .038 .013 .343 2.981 .004 .679 1.472
LIKUID .015 .006 .288 2.505 .014 .680 1.470
PENDANAAN .157 .073 .237 2.153 .034 .742 1.348
a. Dependent Variable: ROA
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10% yang berarti tidak
model regresi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
67
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.049 1.852 -.027 .979
SA 1.995 2.100 .119 .950 .345
PER_MD -.106 .340 -.039 -.312 .756
LIKUID -.145 .159 -.113 -.909 .366
PENDANAAN -.200 1.966 -.012 -.102 .919
a. Dependent Variable: ABRES
pun dari variabel independen yang terdiri dari struktur aktiva (X1),
kerja (X4) dan ROA (X5) yang memiliki nilai siginifikan lebih
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak satu pun variabel
terjadi heterokedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
d) Bila d1 <dw< du atau (4-du) < dw< (4-dt), maka tidak dapat
berikut:
Tabel 5.5
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb
masing-masing sebesar 1,592 dan 1,758 sehingga 1,758 > 2,003 >
69
terjadi autokorelasi.
sebagai berikut:
Tabel 5.6
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.128 .069 -1.861 .066
SA .014 .078 .021 .183 .856 .660 1.515
PER_MD .038 .013 .343 2.981 .004 .679 1.472
LIKUID .015 .006 .288 2.505 .014 .680 1.470
PENDANAAN .157 .073 .237 2.153 .034 .742 1.348
a. Dependent Variable: ROA
70
terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dari
sebagai berikut:
1) Konstanta
Nilai konstanta sebesar -0,128 berarti bahwa jika tidak ada variabel
independen atau jika Struktur aktiva (X1), Perputaran modal kerja (X2),
Likuiditas (X3), dan Pendanaan modal kerja (X4) sama dengan nol
4) Likuiditas (X3)
1) Koefisien Determinasi
Tabel 5.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
2) Uji F
dengan taraf signifikan 5 %. Jika sig > 0,05 maka tidak ada pengaruh
sig < 0,05 maka secara serempak variabel bebas pada variabel terikat.
73
Hasil pengujian statistik uji F dapat dilihat pada Tabel 5.8 sebagai
berikut :
Tabel 5.8
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion .216 4 .054 4.255 .003a
Residual 1.195 94 .013
Total 1.411 98
a. Predic tors : (Const ant), PENDANAAN, PER_MD, LIKUID, SA
b. Dependent Variable: ROA
3) Uji t
variabel terikatnya. Hasil ujian secara statistik dapat dilihat pada Tabel
Tabel 5.9
Hasil Uji t
Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.128 .069 -1.861 .066
SA .014 .078 .021 .183 .856 .660 1.515
PER_MD .038 .013 .343 2.981 .004 .679 1.472
LIKUID .015 .006 .288 2.505 .014 .680 1.470
PENDANAAN .157 .073 .237 2.153 .034 .742 1.348
a. Dependent Variable: ROA
sebesar 0,015 dan signifikansi sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05
periode 2014-2016.
75
lebih besar dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,014 yang
Perusahaan
76
nilai signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05 dan nilai
77
nilai signifikansi sebesar 0,034 lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien