Anda di halaman 1dari 27

JURNAL BELAJAR

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

OLEH
NUR QAMAR RAHMAH
A1J115044

JURUSAN PENDDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
JURNAL BELAJAR

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan


Sandi/Kode : PB116227
SKS : 3 (1)
Disajikan pada Jenjang : S1 Pendidikan Biologi
Semester/Tahun Akademik : Genap/2016-2017
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Selama satu semester telah dilakukan kegiatan belajar selama 12 kali tatap
muka. Uraian jurnal kegiatan belajar tersebut adalah sebagai berikut :

Pertemuan :1
Hari/Tanggal : Senin/07 Maret 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.
Topik : Tujuan Pengetahuan Lingkungan
Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang di lakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama yaitu proses belajar
mengajar & tidak ada diskusi yang dilakukan.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen
C. Refleksi diri
Adapun catatan/materi yang telah didapatkan yaitu:
1. Tujuan pengetahuan lingkungan
a. Memahami masalah-masalah lingkungan, terutama lingkungan tropis yang
bersumber dari aktivitas social, ekonomi, budaya(tradisi secara turun
temurun) termasuk di dalamnya manusia dan proses Biofisik.
b. Mahasiswa memahami penyebab darimasalah-masalah lingkungan yang
disebut, memahami segala ciptaannya.
c. Memahami strategi pemecahan masalahnya berdasarkan masalah lingkungan
tersebut.
d. Dapat memutuskan alternative atau strategi pemecahan masalah-masalah
lingkungan.

-Konsep lingkungan
Lingkungan adalah jagad raya dengan segala isinya satu kesatuan ruang
dengan segala isinya, aktivitas, daya, manusia, materi, budaya, iklim yang
saling berinteraksi dan saling ketergantungan (Interpedensi) atau kebebasan.
-Paham Anthropocentric yaitu:
Posibilisme : artinya menusia tidak bisa pasrah
Deteminisme : artinya apa yang terjadi di lingkungan memang
sudah seperti itu dan manusia dianggap tidak berdaya.

2. Pelajaran yang dapat dipetik


a. Harus bisa menerjemahkan apa sebenarnya arti dari kuliah
b. Biologi itu bukan ilmu hafalan tapi ilmu mengaji
c. Kuliah di biologi untuk mendidik kita, membentuk menjadi seorang
sarjana, bukan hanya sekedar untuk mendapatkan gelar S.pd.
d. Orang yang paling sial di muka bumi adalah orang yang melakukan
kesalahan yang sama dua kali.
e. Ketika kita mengatakan sesuatu itu tidak memiliki manfaat, kita
salah, karena yang seharusnya kita katakan adalah kita belum
mengetahui manfaatnya. Dengan demikian, benar adanya bahwa
semua ciptaan tuhan pasti memiliki manfaat.
f. Dalam belajar, gunakan semua panca indra serta hati.
Pertemuan :2
Hari/Tanggal : Senin/ 21 Maret 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si..
Topik : Pengetahuan lingkungan
Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua adalah kegiatan belajar
mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi/Materi yang telah didapatkan
-Manusia merupakan bagian dari lingkungan, dan perilakunya tidak saling
memisahkan, dan saling terkait terdapat dalam satu kesatuan ruang yang di
ciptakan Tuhan, tidak ada satupun yang tidak bermanfaat.

-Manusia merupakan bagian dari lingkungan unsur Abiotik, Biotik, dan


Cultural.

-Manusia bagian dari lingkungan termasuk juga perilakunya


-Siklus Hidrologi contohnya hujan. Hujan itu mulai terjadi dari lautan dan
samudra karena laut dan samudra bagian terbesar di muka bumi ini, proses
pertama evaporasi/ penguapan, dan penguapan itu datangnya dari abiotik
(fisik ) dan ada juga datangnya dari biotic ( tumbuhan) transpirasi. Gabungan
dari abiotik dan biotic ini di namakan evakotranspirasi, besarnya curah hujan
sangat di pengaruhi oleh perairan di muka bumi, dan di dalam siklus
hidrologi terjadi kondensasi.

2. Pelajaran yang dapat dipetik


- Harus mampu melihat seluruh alam ini dan mampu memposisikan dirinya
sebagai makhluk Tuhan
- Kita harus selalu mendoakan semua ciptaan Tuhan, dan seluruh alam
semesta.
- Puncaknya seorang Sarjana adalah mencapai derajat kebijaksanaan
- Jangan pernah simpan kotoran dalam otak kita. Jangan pernah meyimpan
sesuatu yang kita tidak tahu dan pahami

Pertemuan :3
Hari/Tanggal : Senin / 04 April 2016.
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si
Topik : Masalah lingkungan yang berasal dari penduduk
Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang dilakukan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan keempat adalah kegiatan belajar
mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen
C. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi/Materi yang telah didapatkan
Masalah lingkungan yang berasal dari kependudukan ada empat yaitu:

Vertilitas
Mortalitas
Mobilitas
Morbiditas

Vertilitas adalah angka kelahiran yang sangat tinggi vertilisasi sebagai


istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilisasi ini
menyangkut banyakanya bayi yang lahir hidup. Fzktor penunjang
kelahiran yaitu : menikah pada usia muda anak menjadi kebanggaan
bagi orang tua, anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-
laki, sehingga oang ingin mempunyai anak lagi.
Mortalitas adalah angka kematian.disebabkan kaerena sarana
kesehatan yang kurang meadai, rendahnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan, terjadinya berbagai bencana alam, terjadinya
peperangan, terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri, tindakan
bunuh diri dan pembunuhan.
Morbilitas atau migrasi yaitu penduduk yang berpindah melewati batas
suatu Negara kenegara lain. Penyebabnya karena persediaan sumber
daya alam, lingkungan sosial budaya, potensi ekonomi, dan alat masa
depan.
Morbiditas adalah angka kesakitan yang tinggi dalam suatu
masyarakat. Disebabkan karena faktor sosial, ekonomi dan budaya.

Contoh salah satu masalah lingkungan yang bersumber dari kependudukan beserta
solusi untukmemecahkannya misalnya Vertilisasi :

Masalah vertilisasi disebabkan oleh penggunaan lahan untuk pemukiman


sebagai daerah tempat tinggal. Menggunakan lahan-lahan produktif misalnya hutan.
Akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan hutan tersebut adalah berkurangnya
daerah resapan sehingga terjadilah banjir. Strategi yang dilakukan untuk mencegah
laju vertilitas yaitu :

1. Menerapkan system KB
2. Meningkatkan partisipasi sekolah sampai perguruan tinggi
3. Menghindari godaan dari lingkungan
4. Menciptakan lapangan kerja untuk wanita

Strategi yang paling tepat untuk mencegah laju perkembangan vertilisasi yaitu
meningkatkan partisipasi sekolah sampai perguruan tinggi. Alasannya karena jika
partisipasi sekolah ditingkatkan sampai perguruan tinggi maka masyarakat akan terus
berlomba untuk menuntut ilmu, mereka akan terus disibukkan dengan segala aktivitas
yang ditempuh selama pendidikan, mereka tidak mempunyai waktu untuk
memikirkan pernikahan di usia yang dini. Dan dengan adanya ilmu antara yang
mereka miliki, mereka dapat membedakan antara yang baik dan tidak baik sehingga
godaan dari lingkungan yang berbau negatif dapat mereka hindari.

Masalah lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya hutan yaitu


Kebakaran hutan
Eksploitasi tambang berlebihan
Konfersi hutan menjadi pemukiman
Penebangan liar

Mengapa ini menjadi masalah


Penebangan liar menyebabkan fungsi hutan sebagsi respon dan
sumber oksigen hilang akibat banjir dan tanah longsor
Kebakaran hutan mengakibatkan udara menjadi tercemar
akhirnya aktifitas warga terganggu
Eksploitasi tambang berlebihan fungsi respond an
pelindung/tempat tinggal hewan dan tumbuhan menjadi hilang
mengakibatkan banyak hewan-hewan dan tumbuhan yang
berhabitat di hutan jumlahnya semakin sedikit dan menjadi
punah
Hutan menjadi bahan pemukiman pertanian, perkebunan, serta
industry pabrik menyebabkan berkurangnya kahan hijau fungsi
pelindung dari hutan hilang dan banjir/ tanah longsor di mana-
mana.

2. Pelajaran yang dapat dipetik

-Setiap keputusan tidak boleh disesali, karena hanyalah orang bodoh yang
menyesali keputusannya.
-Tugas guru lebih berat jika dibandingkan dengan tugas dokter. Jika dokter
hanya mengobati fisik maka guru bukan hanya mengobati fisik tapi juga
memperbaiki mental.

Pertemuan :4
Hari/Tanggal : Senin/18 April 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si
Topik : Asas-asas ilmu lingkungan
Penyaji Topik : Garuda, S.Pd. M.Sc.

A. Kegiatan yang dilakukan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang ke empat adalah kegiatan
belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi/Materi yang telah didapatkan
Asas di dalam suatu ilmu lingkungan pada dasarnya bersifat umum
yang dapat digunakan sebagai landasan untuk menjelaskan fenomena
dan keadaan yang lebih spesifik. Asas-asas tersebut dimunculkan
melalui suatu penerapan dan pengujian metodologi secara terus
menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan
secara meluas.
Asas 1 : semua energy yang masuk kedalam individu,
populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energy yang
tersimpan atau terlepaskan. Energy dapat di ubah dari suatu
bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, di
hancurkan atau di ciptakan.
Asas 2 : tidak ada system pengubahan energy yang
betul-betu efisisen.
Asas 3 : materi, energy, ruang, waktu dan
keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber daya
alam.
Asas 4 : untuk semua kategori sumber daya alam, kalau
pengadaanya sudah optimum, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai
kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini
tak ada pengaruhyang menguntungkan lagi.
Asas 5 : ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut.
Asas 6 : indvidu dan spesies yang mempunyai lebih
banyak ketrurunan daripada saingannya, cenderung berhasail
mengalahkan saingannya itu.
Asas 7 : kemantapan keanekaragaman suatu komunitas
lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
Asas 8 : sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh
keankaragaman tkson, bergantung pada bagaimana nicia dalam
lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut
Asas 9 : keanekaragaman komunitas apasaja sebanding
dengan biomasa dibagi produktivitas.
Asas 10 : pada lingkungan yang stabil perbandingan
antara biomassa dengan produktivitas dalamperjalan waktu
naik mencapai sebuah asimptot
Asas 11 : system yang sudah mantap (dewasa)
mengeksploitasi system yang belum mantap (belum dewasa)
Asas 12 : kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat
tergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan
sautu lingkungan.
Asas 13 : lingkungan yang secara fisik mantap
memungkiankan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Asa 14 : derajat pola keteraturan turun naiknya populasi
bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

2. Pelajaran yang dapat dipetik


- Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan terus berkembang
seiring dengan pengetahuannya
- Harus memiliki cara pemikiran yang terstruktur
- Harus bisa memahami setiap asas-asas dari ilmu lingkungan

Pertemuan :5
Hari/Tanggal : Senin/25 April 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si
Topik : Sumber Daya Alam
Penyaji Topik : Garuda, S.Pd. M.Sc.

A. Kegiatan yang di lakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kelima adalah adalah
kegiatan belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen
C. Refleksi Diri
1. Catatan refleksi/materi yang diperoleh
Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala potensi sumer daya yang terkandung
dalam bumi yang dapat di dayagunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam
yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Sifat dan jenis sumber daya alam


Menurut sifatnya SDA digolongkan menjadi dua yaitu : (1) SDA yang
diperbarukan (renewable) adalah SDA yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus
contohnya : air, udara, tanah, cahaya, hewan, dan tumbuhan. (2) SDA
yang tidak dapat terbarukan (non-renewable) adalah SDA yang apabila
habis terpakai dan digunakan secara teru enerus maka tidak
dapat/sukar diusahakan kembali. Contohnya minyak bumi, aspal, batu
bara, timah, dll.
Menurut jenisnya SDA dapat dibagi menjadi 2 yaitu (1) hayati adalah
SDA yang berasal dari makhluk hidup. SDA merupakan salah stu
SDA renewable yang terdiri dari flora dan fauna. (2) non hayati adalah
SDA makhluk tak hidup atau abiotik.
Pengelolaan SDA dan kendalanya
a. Tingginya tekanan penduduk
b. Kurangnya kesadaran dan perilaku negatif masyarakat
c. Pesatnya perkembangan teknologi
d. Kurang perhatian dari pemerintah
e. Semakin menipisnya SDA

2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Sebagai manusia ciptaan Tuhan sudah seharusnya kita menjaga segala sumber
daya alam dan memanfaatkannya seperlunya saja atau sesuai kebutuhan.
- Dapat mengetahui dan memahami sejarah tanah yang dimulai dari bumi
pertama terbentuk didalamnya masih berupa batuan belum ada tanah, sehingga
Lama-kelamaan terjadi pelapukan dan terbentuklah tanah.

Pertemuan :6
Hari/Tanggal : Senin / 02 Mei 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si
Topik : Moral dan Etika
Penyaji Topik : Hasran abiding, S.Pd.

A. Kegiatan yang dilakukan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari : Senin / 04 April 2016.adalah kegiatan
belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi

1.Pertanyaan Peserta Diskusi

2.Tanggapan Penyaji

3.Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi/Materi yang telah didapatkan

Belajar ilmu lingkungan bukan hanya sajah belajar biologi namun


ilmu lingkungan ini mencakup banyak disiplin ilmu termasuk
kesabaran..
Di dalam Al Quran surah al-qasas ayat 7. Menjelaskan bahwa Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Didalam kesabaran Moral dan etika adalah nilai-nilai yang sangat
bermanfaat
Di dalam mempelajari moral kita di tuntut untuk sabar dalam berbagai
hal. Misalnya dalam menghadapi cobaan, musibah dan sabar dalam
menuntut ilmu.
Apa keterkaitan antara sabar dengan lingkungan ? sabar dalam ilmu
lingkungan sangat berkaitan yaitu misalnya apabila ada seorang teman
yang membuang sampah bukan pada tempatnya kita sebagai teman
yang baik atau dalam hal ini sebagai makhlik social harus bisa
menasehati teman tersebut perlahan-lahan dengan secara sabar.
Pengertian ekologi adalah kata sapaan dari ekologilaksustem

2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Sabar adalah ilmu tanpa batas yang bersifat aktif dan tidak pasif
- Sebagai seorang yang sedang menempuh ilmu utamnya di perguruan tinggi
apalagi sebagai seorang mahasiswa pendidikan biologi ilmu sabar sangat
diperlukan.
- Jangan pernah menggap sesuatu yang belum kita alami itu sulit. Sugestikan
saja dalam diri bahwa semua itu mudah agar ada motivasi untuk selalu
berusaha. Ibaratnya jangan dulu menyerah sebelum berusaha.

Pertemuan :7

Hari/Tanggal : Senin/23 Mei 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Ekologi sebagai dasar pengetahuan lingkungan.


Penyaji Topik : La kolaka, S.Pd, M.Si

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang ketujuh adalah proses
belajar mengajar dalam bentuk ceramah.
B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/matei yang diperoleh

Ilmu lingkungan dan sustainability


Cirri khas Negara maju yaitu : mempunyai kemewahan yang
berlebihan, mempunyai teknologi yang semakin canggih.
Sustainability
Kisah kehidupan masa lalu yang kita kenal: maya, inka,
Mesopotamia, yunan, kima, Ethiopia kuno, mesir kuno, saba,
Tsamud, Babilonia, dan sekarang tinggal sejarah.
Pertumbuhan penduduk: tahun 1000 0.5 miliar > 1500 0.7 milr >
1850 1 miliar > 1930 2 miliar > 1960 3 miliar > 1975 4 miliar >
1987 5 miliar > 1998 6 miliar > 12 Okt 1999 7 miliar > 22 Mei
2016 7.4 miliar (world popl clock).
Kehilangan biodiversitas begitu kritis karena :
Alasan sumber obat
Karena sumber pangan
Karena alas an estetika dan moral.
Untuk mengatakan bahwa suatu sistem/proses suatainable maka sesuatu
itu harus bisa berjalan terus tanpa mengalami kekurangan materi atau
energi yang dibutuhkan untuk terus berjalan.
Hutan terluas di Amazon
Bayangkan anda ditugaskan untuk berkeliling dunia untuk mencatat
interaksi manusia dengan lingkungannya: sungai dan hutan Amazon
dan padang rumput dan pasir Afrika > hidup sederhana.

2. Pelajaran yang dapat di petik

- Menjaga lingkungan secara terus menerus adalah kewajiban kita, agar suatu
saat Negara kita tidak hanya menjadi sebuah sejarah saja, seperti yang
terjadi di Chili yang dahulu pernah ditumbuhi hutan dan kebudayaan maju
dan kemudian sekaramg menjadi padang rumput dan terbelakang.
- Ilmu pengetahuan memiliki metode/spesifik.

Pertemuan :8

Hari/Tanggal : Senin/30 Mei 2016.

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Ekosistem
Penyaji Topik : La kolaka, S.Pd, M.Si

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang kedelapan adalah
proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/matei yang diperoleh

Bagaimana ekosistem berfungsi

Ekosistem adalah unit dasar kehidupan di bumi yang bersifat


Self.sustaining.
Biosfer suatu matriks ekosistem yang saling berhubungan.
Knstituen ekosistem biota terdiri dari : Biota & Abiotik
Antar ekosistem tersambung dengan suatu zona transisi yang disebut
eceton, yang memiliki cirri kedua ekosistem yang di hubungkan ; missal
hutan gugur dan padang rumput dihiubungkan oleh eceton komunitas
hutan padang rumput.

Mengapa beda daerah beda ekosistem. Hal tersebut karena :


Iklim ditentukan oleh suhu dan curah hujan dimana suhu tergantng
lintang dan ketinggian, sementara curah hujan tergantng posisi geografi
suatu wilayah.
Adanya iklim mikro atau factor biota lain seperti penghalang
fisik(gunung, lautan, luas) juga menentukan distribusi dan kehidupan
speies biotik. Mikro adalah iklim yang ada di suatu lokasi yang kecil.
Contoh : misalnya dulu iklimnya 28 derajat C dan di kendari iklimnya
32 derajat C.
Implikasi bagi manusia dengan kemajuan IPTEK manusia berkembang
menjadi super-konsumer yang bisa mengatasi berbagai faktor
lingkungan.

Stuktur biotik

Produser : utamanya tumbuhan hijau (autotrof)


Konsumen : mencakup beragam organisasi dari yang mikroskopis
sampai yang hewan tingkat tinggi karnifora dan kadang dibedakan
herbifora.
Pemakan detritus dan decomposer : ada sejumlah organisme yang
khusus makan detritus seperti cacing tanah, semut, rayap, kumbang.
Hubungan makanan : rantai makanan, jarring makanan, level tropik.

Factor abiotik

Spesies beda hidup pada kondisi lingkungan yang beda.


Dalam kehidupan ada factor lingkungan yang bervariasi
Kondisi antara optimum. Toleransi atas dan bawah disebut batas
toleransi
Diatas atau dibawah batas toleransi disebut zona cekaman sampai pada
batas kematian.

Bagaimana ekosistem bekerja agar sustainable

Bahan dasar penyusun materi (yang hidup atau yang tidak hidup) adalah
unsur, dan yg tersedia secara alami ada 92 unsur
Unsur penting penyusun makhluk hidup adalah C, H, O, N, P, S,
(nchops). 6 unsur ini merupakan penyusun utama semua molekul
organik baik tumbuhan, hewan, maupun mikroba
Energi: kemampuan memindahkan materi: ada enrgi potensial dan ada
juga energi kinetic
Contoh energy potensial : energy dalam bahan makanan tersimpan
dalam ikatan senyawa kimia
Contoh energy kinetik : enegi gerak/pergerakan energy panas, energy
listrik

Perubahan materi dan energi dalam organisme dan ekosistem

Semua molekul organik penyusun jaringan makhluk hidup mengandung


energi potensial tinggi yang awalnya dari input energi cahaya yang
diproses dalam proses fotosintesis oleh produsen
Konsumer menggunakan energi dalam senyawa organik dengan
merombaknya menjadi senyawa yang lebih rendah enrginya
Menghindari overgrassing; Prinsip 3: ukuran populasi konsumer
dijaga sehingga tak terjadi overgrassing
Prinsip 4: Biodiversitas dipertahankan.

2. Pelajaran yang dapat di petik

- Dapat memahami bahwa setiap ekosistem berfungsi sesuai dengan


peruntukannya.
- Setiap daerah memiliki ekosistem yang berbeda-beda salah satu faktornya
karena pengaruh makro dan mikro.

Pertemuan :9

Hari/Tanggal : Kamis/02 Juni 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Kependudukan.
Penyaji Topik : Amirrudin, S.Pd., M.Pd.
A. Kegiatan yang dilakukan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang kesembilan adalah
proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/matei yang diperoleh

Demografi kependudukan

Ilmu tentang penduduk dan karakteristriknya terbagi menjadi 2 yaitu


sosial murni dan sosial kependudukan
Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk perkawinan adalah :
1. Fertilitas : kelahiran
2. Mortalitas : kematian
3. Morbilitas : perkawinan
Faktor- faktor yang mempengaruhi di namika penduduk yaitu:
a. Natalitas adalah jumlah kelahiran; jumlah kelahiran penduduk tiap
tahun satuan waktu dari 1000 penduduk.
b. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat
lain untuk menetap batas waktu pindah bervariasi.
c. Mortalitas
d. Struktur umum
kependudukan lingkungan social ekonomi

iptek

pembangunan Eksplosion tindakan penduduk

ekonomi timplosion penyebaran penduduk

displosi padat karena fertilisasi

Dampak ledakan penduduk :


a. Pangan
b. Sandang
c. Papan
d. Pendidikan
e. Lapangan kerja
f. Kesehatan
Usaha penanggulangan ledakan penduduk yaitu:
a. Kb
b. Pendidikan pada usia remaja
c. Penundaan perkawinan
d. Transmigrasi
e. Lapangan kerja
f. Kesejatraan

Pengelolaan lingkungan yaitu:


a. Pemanfaatan
b. Penataan
c. Pemeliharaan
d. Pengawasan
e. Pengendalian
f. Pemulihan
2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Upaya sadar dan berencana dalam mengelola dan menggunakan sumber daya

Pertemuan : 10

Hari/Tanggal : Senin/06 Juni 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Komunitas Dan Ekosistem Tropika


Penyaji Topik : La kolaka, S.Pd., M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang kesepuluh adalah
proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/matei yang diperoleh


Kekhususan lingkungan

Terjadinya perbedaan ekosistem dalam suatu lingkungan di tentukan


oleh factor iklim yaitu deskripsi rata-rata temperatur dan curah hujan
yang di perkirakan akan terjadi setiap hari dalam setahun
Iklim di berbagai belahan bumi bervariasi, yang umumnya di daerah
ekuator terus-menerus lebih panas, dengan curah hujan dan tidak ada
perbedaan musim
Diatas dan di bawah ekuator temperature semakin menjadi bermusim( 4
musim : hangat, panas, sejuk, dingin) ; semakin dingin dan lebih lama
pada saat musim dingin
Saat yang sama juga kita jumpai temperature yang lebih rendah kita
jumpai pada daerah ketinggian (gunung)
Curah hujan tahunan bervariasi antara 0-250 cm pertahun, yang
bisaidistribusikan sepanjang tahun atau hanya ada pada bulan-bulan
tertentu yang membuatnya terbagi menjadi musim hujan dan musim
kemarau.
Perbedaan kondisi temperatur dan curah hujan bisa terjadi di hampir
semua kombinasi untuk menghasilkan berbagai variasi iklim yang luas
Selanjutnya iklim apa saja yang ada akan hanya mendukung spesies
yang minimal bisa bertahan hidup pada rentang suhu dan iklim pada
rentang ambang toleransi
Kepadatan populasi akan tertinggi pada kondisi optimum, dan berkurang
pada kondisi yang menjauh dari optimum.
Suatu spesies akan dikeluarkan dari suatu daerah dimana kondisinya
melewati batas toleransinya
Sebagai gambaran contoh ekosistem hutan, padang rumput, dan gurun
dimana tipe ekosistemnya ditentukan hanya oleh jumlah curah hujan
Brazil CH 125-660 cm/tahun suhu 27 C; Savana Afrika CH 30-100
cm/tahun suhu 26-50-an C; Padang Sahara CH < 2.5 cm/tahun suhu s/d
50-an C
Pengaruh suhu, banyak dipengaruhi oleh curah hujan, CH > 90 cm akan
mendukung ekosistem hutan tapi suhu akan menentukan jenis hutan
yang akan ada
Contoh, tumbuhan evergreen daun lebar yang sangat kuat dan cepat
tumbuh tapi tidak bisa tahan dingin suhu beku, kebanyakan hidup di
daerah tropis
Karena itu, dimana saja curah hujan cukup, hutan gugur mendominasi
areal pada garis lintang dan ketinggian yang lebih besar
Tapi kebanyakan pohon hutan gugur tidak tahan terhadap dindingnya
suhu di musim dingin, karena itu wilayah ini didominasi oleh hutan
konifer
Selain itu, suhu juga mempengaruhi ekosistem dari segi ketersediaan air
> makin tinggi suhu mengurangi ketersediaan air karena evaporasi yang
bisa mengakibatkan pergantian dari padang rumput > padang pasir dan
hutan > padang rumput

Kondisi ekosistem Indonesia

Ekosistem alami di Indonesia umumnya hutan tropis dataran tinggi dan


rendah (rimba dan bakau), padang rumput, dan rawa. Hanya sedikit
lokasi yg ada gurun dan bersalju, ada di pegunungan
Suhu > 20 C ; CH > 200 cm/th
Kalimantan (hutan) : suhu 26.7 C, CH 299 cm vs NTT (padang rumput) :
suhu 27.8 C, CH 42.8 cm per tahun
Flora Borneo ~ 10,000-15,000 species, terkaya kedua setelah hutan
Amazon > 3,000 spesies phon
Areal hutan Indonesia banyak yang rusak karena penebangan kayu legal
(HPH) maupun ilegal untuk proyek-proyek pertanian, perkebunan kelapa
sawit, perkebunan karet, dan indstri kertas dan kayu polywood
Tahun 1980 Indonesia jadi produser polywood terbesar dunia
Tahun 1982-1983 27,000 km2 hutan tropis Kalimantan terbakar, 1997-
1998 terbakar 23,750 km2 lahan gambut
luas lahan terbakar setara 1 935 103 luas lapangan bola, 32 kali luas DKI
Jakarta dan empat kali luas Bali. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 20
triliun
Berdasarkan data Greenpeace, dari 112.000 titik api sepanjang 1 Agustus
- 26 Oktober 2015, hampir 40% di konsesi penebangan dan
pengembangan perkebunan, 20% di konsesi bubur kertas, dan 16% dalam
sawit
Secara umum lahan padang rumput daerah kering tdk signifikan, hanya
ada pada beberapa tempat seperti NTT. Sisanya, lahan olahan manusia:
sawah, ladang, dan perkebunan rakyat.

Kerusakan hutan di Sulawesi Tenggara


Provinsi Sultra memiliki kawasan seluas 2,6 juta hektar; hutan produksi
seluas 1,2 juta hektar, hutan lindung 1,1 juta hektar dan hutan konservasi
400.000 hektar
2,6 juta kawasan hutan di Sultra itu, satu juta hektar diantaranya sudah
berubah menjadi lahan kritis.

2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Kita harus selalu mengetahui setiap perubahan iklim yang akan terjadi
- Berupaya untuk selalu menjaga kelestarian hutan, agar tidak ada lagi yang
namanya penebangan hutan secara illegal.

Pertemuan : 11

Hari/Tanggal : Kamis/09 Juni 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Masalah Lingkungan Dalam Ekosistem Laut, Air Tawar,


Hutan, dan Binaan Manusia
Penyaji Topik : La kolaka, S.Pd., M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang kesepuluh adalah
proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/matei yang diperoleh

Masalah lingkungan pada ekosistem laut


Pengrusakan terumbu karang karena penangkapan ikan dengan bom
ikan di daerah terumbu karang
Penggunaan kapal pukat harimau (trawl) dalam penangkapan ikan
Buangan limbah industri dan rumah tangga yang mencapai laut
Over-fishing, penangkan ikan melebihi daya dukung populasi ikan yang
tersedia.

Masalah Lingkungan Pada Ekosistem Air Tawar

Peningkatan kekeruhan air karena aktivitas manusia


Buangan sampah (organik dan anorganik) pada aliran sungai di sekitar
pemukiman penduduk dan industri
Eutrofikasi pada danau dan rawa karena penggunaan pupuk yang
berlebih
Pendangkalan sungai dan danau karena aktivitas pertanian dan
pertambangan

Masalah Lingkungan pada Ekosistem Hutan

Pembukaan hutan >pemukiman, pertanian, perkebunan, pertambangan


Penebangan liar dan perambahan hutan
Kehilangan biodiversitas karena penyeragaman dalam budidaya
pertanian dan perkebunan
Pembakaran dalam membuka hutan > kebakaran hutan alam dan
budidaya

Masalah Lingkungan pada Ekosistem Binaan Manusia


Polusi udara & suara di kawasan perkotaan dan industri
Manajemen sampah domestik, terutama sampah plastik dan bahan
recalcitran sejenis
Stabilitas ekosistem yg lemah, krn cenderung eksploitatif dan tujuan
jangka pendek
Pemukiman dan sistem transportasi yg buruk.

2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Kita harus bisa memahami semua msalah-masalah lingkungan pada semua jenis
ekosistem
- Sudah Seharusnya kita harus menjaga lingkungan agar tidak terjadi pencemaran
yang mengakibatkan banjir, dan tanah longsor di berbagai daerah.

Pertemuan : 12

Hari/Tanggal : Kamis/16 Juni 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Prospek, Upaya dan Strategi Untuk Kesinambungan


Kesejahteraan Manusia
Penyaji Topik : La kolaka, S.Pd., M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Adapun kegiatan yang dilakukan pada tatap muka yang kesepuluh adalah
proses belajar mengajar dalam bentuk ceramah.

B. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan Peserta Diskusi
2. Tanggapan Penyaji
3. Tanggapan Dosen

C. Refleksi Diri

1. Catatan refleksi/materi yang diperoleh


Eksploitasi sumber daya alam

Konversi lahan pegunungan > pertanian dan perkebunan seperti sawah


teras di Bali, dan kebun kelapa sawit di Sultra
Konversi lahan padang rumput > pertanian seperti prairi di Iliniois dan
Iowa AS untuk pertanian jagung
Konversi hutan Brazil > tempat pemeliharaan ternak sapi
Konversi daerah woodland di Kenya > pemeliharaan ternak kambing

Evaluasi UNEP Nairobi 16 Mei 2016


Khusus wilayah Asia Pasifik : karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menyebabkan tekanan besar pada ekosistem
Pertambahan pola konsumsi yang tak sustainable berakibat
memperburuk polusi udara, kelangkaan air dan menimbulkan air limbah,
mengancam kesehatan manusia dan lingkungan
Pertambahan demand atas bahan bakar fosil dan sda (pertanian, kelapa
sawit, karet) > degradasi lingkungan dan hilangnya biodiversitas
Pemicu utama kebutuhan sumber daya alam global ke depan adalah
pertumbuhan ekonomi dan perubahan konsumsi, dan urbanisasi
Penduduk dunia saat ini 7.4 miliar > kebutuhan eksploitasi sumber daya
alam makin meningkat
Kebutuhan konsumsi per hari per kapita meningkat
Perubahan struktur distribusi pemukim dari desa ke kota.
Ada 3 faktor yang berpengaruh langsung pada pertanian dan produksi
makanan yaitu lahan, air dan energi
Peningkatan harga pangan dipicu oleh keterbatasan ketiga faktor tersebut
+ distribusi yang terhambat
Pemicu utama konsumsi materi rumah tangga adalah pertambahan kelas
ekonomi menengah (dari 21% tahun 1990 jadi 56% tahun 2008)
Indonesia Kelas Mid: 1999 25% > 2010 57%

15 masalah lingkungan
- Polusi
- Pemanasan global
- Overpopulasi
- Berkurangnya SDA
- Pembuangan sampah
- Perubahan iklim
- Kehilangan biodiversitas
- Pengasaman laut
- Pengurangan lap ozon
- Hujan asam
- Polusi air
- Lingkungan perkotaan
- Kesahatan lingkungan
- Rekayasa genetika
9 Isu lingkungan terpenting saat ini
- Perubahan iklim
- Energy
- Sampah
- Air
- Makanan
- Konsumsi
- Manajemen lahan
- Ekosistem dan spesies terancam
- Ilmu yang berhubungan dengan Kesehatan
6 isu penting pada masalah lingkungan
- Perubahan iklim
- Polusi
- Deforestasi
- Kelangkaan air
- Kehilangan biodiversitas

2. Pelajaran yang dapat dipetik

- Memahami setiap faktor-faktor dari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai