Anda di halaman 1dari 30

FLUOROSCOPY

Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar rotngen dan suatu
tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi terutama diperlukan
untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat
peredaran darah, misalnya jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa
pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).
Fluoroskopi dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya pemeriksaan. Oleh karena itu
pemeriksaan fluoroskopi secara primer dilakukan oleh Dokter Radiologi. Peran Radiografer
sebagai mitra selama pemeriksaan, termasuk di dalam pengambilan gambar radiografi setelah
pemeriksaan fluoroskopi usai. Pemeriksaan fluoroskopi umumnya digunakan untuk
mengevaluasi dan mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bergerak, seperti proses
menelan, jalannya barium didalam traktus digestivus, penyuntikan zat kontras pada sistem
biliari, dan lain-lain. (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;553).

Adapun alat fluoroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X fluoroskopi dan penerima
gambar (Image Receptor) yang berada pada alat C-Arm (Alat yang berbentuk seperti huruf C)
agar tetap pada posisi yang tegak lurus walupun keduanya bergerak atau berotasi.
Ada dua jenis desain tube sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada dibawah meja pemeriksaan
dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan
pesawat fluoroskopi menggunakan desain under table unit (tube yang berada di bawah meja
pemeriksaan).

1
Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube diagnostik konvensional kecuali
bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama
daripada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube
diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube
sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA.

2. Komponen Peralatan Fluoroskopi.


Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi yakni, X-
ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring video. Bagian utama unit
fluoroskopi adalah :
a. X-ray tube dan generator.
Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X diagnostik konvesional
kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama
dari pada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube
diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube
sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang
untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini

2
mampu mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat. (Richard R.C, dan Arlene M.
1992;570).
Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga phase atau high frequency units,
untuk efisiensi maksimum fluoroskopi unit dilengkapi dengan cine fluorography yang memiliki
waktu eksposi yang sangat cepat, berkisar antara 5/6 ms untuk pengambilan gambar sebanyak
48 gambar/detik. Maka dari itu generator X-ray tube biasanya merupakan tabung berkapasitas
tinggi (paling tidak 500.000 heat unit) dibandingkan dengan tabung X-ray radiografi biasa
(300.000 heat units).

b. Image Intisifier.
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar selama
fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-intensity minified image.
Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda,
focusing electroda, dinode, dan output phospor).

3
Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan terang
dan tanpa perlu adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998). Image Intisifier terdiri dari:
1) Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila terkena
radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X (Robert A. Fosbinder dan
Charles A, Kelsey, 2000).
2) PMT (Photo Multiplier Tube).
Terdiri Dari :
a) Photokatoda.

4
Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap
dari input phospor menjadi berkas elektron.
b) Focusing Electroda.
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif dari
photochatode ke output phospor.
c) Anode dan Output Phospor.
Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda
tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik.
3. Sistem Monitoring dan Video.
Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu mengirim gambar dari
output screen menuju alat penampil gambar (Viewer). Dikarenakan output phospor hanya
berdiameter 1 inch (2,54 cm), gambar yang dihasilkan relatif kecil, karena itu harus diperbesar
dan di monitor oleh sistem tambahan. Termasuk diantaranya Optical Mirror, Video, Cine, dan
sistem spot film. Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu menampilkan gambar
bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan beberapa yang lainnya untuk gambar diam
(Static Image). Waktu melihat gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat
tersebut. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses merekam
gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak (statis). (Richard R.C, dan Arlene M.
1992;570).

3. Proses Terjadinya Gambaran Pada Fluoroskopi


Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh
pasien menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier Tube yaitu sebuah tabung
hampa udara yang terdiri dari sebuah katoda dan anoda. Input screen yang berada pada Image
Intensifier adalah layar yang menyerap foton sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya
tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube). PMT terdiri dari
photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya tampak yang diserap
oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron, kemudian dengan adanya focusing
elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda difokouskan dan dipercepat menuju

5
dinoda pertama. Kemudian elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses
tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang telah diperbanyak
jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda kedua sehingga
akan menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian seterusnya sampai dinoda yang
terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut diakselerasikan secara cepat ke anoda karena
adanya beda potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal listrik.

FLOROUSCOPY
1. Pengertian

Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat


tembus sinar rontgen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi
bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi adalah aplikasi khusus
pencitraan sinar-X, di mana layar fluoresen dan tabung penegas
gambar dihubungkan ke sistem televisi sirkuit tertutup. Hal ini
memungkinkan pencitraan real-time dari gerakan dalam struktur
atau pengumpulan agen radiokontras (Kamus Kesehatan).
Fluoroskopi adalah alat yang dilengkapi dengan sebuah layar yang
dapat berfluoresensi (Kamus Bahasa Indonesia).
Pesawat Flourouscopy

6
2. Sejarah

Awal fluoroskopi dapat ditelusuri kembali ke 8 November 1895


ketika Wilhelm Rntgen melihat barium platinosianida layar
fluorescing akibat terkena apa yang ia kemudian akan memanggil
x-ray . Dalam beberapa bulan dari penemuan ini, para
fluoroscopes pertama diciptakan. Fluoroscopy awalnyal hanyalah
saluran karton, terbuka pada ujung sempit untuk mata pengamat,
sedangkan ujung lebar ditutup dengan sepotong karton tipis yang
telah dilapisi di dalam dengan lapisan garam logam neon. Gambar
fluoroscopic diperoleh dengan cara ini agak samar. Thomas Edison
dengan cepat menemukan bahwa kalsium tungsten layar menghasilkan
gambar lebih terang dan dikreditkan dengan merancang dan
memproduksi fluoroskop komersial pertama yang tersedia. Dalam
masa pertumbuhan, banyak salah memperkirakan bahwa gambar
bergerak dari fluoroskopi sepenuhnya akan menggantikan masih x-
ray radiografi , tetapi kualitas diagnostik unggul dari
radiografi sebelumnya dicegah ini terjadi. Ketidaktahuan dari
efek berbahaya dari x-rays mengakibatkan tidak adanya prosedur
keselamatan radiasi standar yang digunakan saat ini. Para
ilmuwan dan dokter seringkali akan menempatkan tangan mereka
langsung di sinar x-ray yang mengakibatkan luka bakar radiasi .
Edison asisten Clarence Dally Madison (1865-1904) meninggal
sebagai akibat dari paparan radiasi dari fluoroscopes, dan pada
tahun 1903, Edison meninggalkan karyanya pada fluoroscopes,
mengatakan "Jangan bicara dengan saya tentang X-ray, saya takut
mereka menggunakan Trivial untuk teknologi juga mengakibatkan,
termasuk fluoroskop sepatu pas digunakan oleh toko sepatu di
tahun 1930-1950-an.
Karena cahaya yang terbatas yang dihasilkan dari layar neon,
awal ahli radiologi yang diperlukan untuk duduk di sebuah

7
ruangan yang gelap, di mana prosedur itu harus dilakukan,
accustomizing mata mereka ke gelap dan dengan demikian
meningkatkan sensitivitas mereka terhadap cahaya. Penempatan
ahli radiologi di belakang layar mengakibatkan signifikan dosis
radiasi untuk ahli radiologi. kacamata adaptasi Red dikembangkan
oleh Wilhelm Trendelenburg pada tahun 1916 untuk mengatasi
masalah adaptasi gelap pada mata, yang sebelumnya dipelajari
oleh Antoine Beclere . Lampu merah yang dihasilkan dari
penyaringan kacamata 'mata dokter benar peka sebelum prosedur
sementara masih memungkinkan dia untuk menerima cahaya yang
cukup untuk berfungsi secara normal.
Perkembangan intensifier gambar X-ray oleh Westinghouse pada
tahun 1940-an dalam kombinasi dengan sirkuit tertutup kamera TV
pada 1950-an merevolusi fluoroskopi. Para kacamata adaptasi
merah menjadi usang sebagai penguat citra memungkinkan cahaya
yang dihasilkan oleh layar neon yang akan diperkuat, yang
memungkinkan untuk dilihat bahkan di ruang terang. Penambahan
kamera memungkinkan tampilan gambar pada monitor, memungkinkan
ahli radiologi untuk melihat gambar dalam ruang yang terpisah
jauh dari risiko paparan radiasi .
Perbaikan yang lebih modern di layar fosfor , penguat gambar dan
bahkan detektor panel datar telah memungkinkan untuk kualitas
gambar meningkat dan meminimalkan dosis radiasi kepada pasien.
Fluoroscopes modern menggunakan CsI layar dan menghasilkan
noise-terbatas gambar, memastikan bahwa hasil dosis radiasi
minimal sementara masih mendapatkan gambar dari kualitas yang
dapat diterima.

3. Fungsi

Fluoroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta


pergerakan suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat

8
peredaran darah, misalnya jantung, dan pembuluh darah besar,
serta pernafasan berupa pergerakan diafragma dan aerasi paru-
paru.

4. Modalitas Citra Fluoroskopi

Fluoroskopi digunakan untuk observasi obyek dalam tubuh real


time, sehingga dapat mengamati gerakan berbagai organ. Untuk
fluoroskopi digunakan tabung intensifikasi pencitraan (image
intensifyer, II), yang memiliki komponen detector layar
fluoresensi. Pada mulanya citra yang dibentuk oleh layar
fluoresensi dilihat langsung oleh pengamat (dokter). Dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, citra yang dihasilkan oleh layar
fluoresensi ditangkap oleh system kamera yang langsung
dihubungkan dengan TV, dan/atau oleh system video. Selain itu
dapat pula hasil citra di ubah menjadi sampel digit yang
kemudian diteruskan ke computer. Dengan demikian citra yang
ditayangkan TV adalah hasil rekonstruksi computer.

5. Komponen

Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit


fluoroskopi yakni, X-ray tube beserta generator, Image
Intensifier, dan sistem monitoring video berupa monitor dan
kamera. Bagian utama unit fluoroskopi adalah :

9
a. X-ray tube dan generator.
Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube
sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa tube sinar-X
fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih
lama dari pada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh
lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki
range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X
fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube
(talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar
secara elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu
mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat.
Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga phase
atau high frequency units, untuk efisiensi maksimum fluoroskopi
unit dilengkapi dengan cine fluorography yang memiliki waktu
eksposi yang sangat cepat, berkisar antara 5/6 ms untuk
pengambilan gambar sebanyak 48 gambar/detik. Maka dari itu
generator X-ray tube biasanya merupakan tabung berkapasitas
tinggi (paling tidak 500.000 heat unit) dibandingkan dengan
tabung X-ray radiografi biasa (300.000 heat units).

10
b. Image Intensifier.
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intensifier yang
menghasilkan gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low
intensity full size image ke high-intensity minified image.
Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di
dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan
output phospor).

Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar


dengan keadaan terang dan tanpa perlu adaptasi gelap. Image
Intisifier terdiri dari:
1. Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat
memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi
dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X.
2. PMT (Photo Multiplier Tube).
Terdiri Dari :
a) Photokatoda.
Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah
cahaya tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas
elektron.
b) Focusing Electroda.

11
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-
elektron negatif dari photochatode ke output phospor.

c) Anode dan Output Phospor


Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke
anoda karena adanya beda tegangan serta merubah berkas elektron
tadi menjadi sinyal listrik.

d) Photomultiplier Tube (PMT).


Cara kerja PMT mirip Phototube, terdiri dari photocathode dan
beberapa buah anode (tidak seperti pada phototube yang hanya
terdiri dari satu buah anode) yang disusun secara serie (disebut
dynode). Sinar UV (photons) yang ditembakan ke cathode akan
menyebabkan emisi electron dari cathode ke anode. Anode yang
satu dengan yang lainya diberi beda potensial, sehingga apabila
emisi electron dari cathode sampai di dynode pertama, akan ada
tambahan electron yang diteruskan ke dynode berikutnya, dan

12
seterusnya sehingga secara akumulasi jumlah electron yang emisi
di dynode terakhir semakin banyak (arusnya semakin besar), itu
sebabnya mengapa PMT lebih sensitif dibandingkan dengan
phototube.

1. Sistem Monitoring dan Video.


Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu
mengirim gambar dari output screen menuju alat penampil gambar
(Viewer). Dikarenakan output phospor hanya berdiameter 1 inch
(2,54 cm), gambar yang dihasilkan relatif kecil, karena itu
harus diperbesar dan di monitor oleh sistem tambahan. Termasuk
diantaranya Optical Mirror, Video, Cine, dan sistem spot film.
Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu menampilkan
gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan beberapa
yang lainnya untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat
gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat
tersebut.
Pada saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan
proses merekam gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak
(statis).
a. Televisi monitor rangkaian tertutup
Komponen televisi monitor adalah kamera, camera control unit dan
monitor. Untuk menghindari kebingungan dalam tata nama, kita
menggunakan kata televisi dan video bergantian. Sistem
televisi pada fluoroscopy selalu tertutup yaitu sinyal video
ditransmisikan dari satu komponen ke komponen berikutnya melalui
kabel bukan melalui kabel seperti siaran televisi biasa. Sistem
lensa atau serat optik menampilkan gambar fluoroscopy melalui
pemancaran phospor pada image intensifier ke kamera video, yang
akan diknversikan menjadi sinyal-sinyal listrik yang biasa
disebut video signal. Sinyal ini ditransmisikan melalui kabel ke
camera control unit, kemudian diperkuat dan diteruskan ke

13
televisi monitor melalui kabel lainnya. Monitor mengubah sinyal
video menjadi gambar untuk dapat dilihat secara langsung pada
layar. Sebelum membahas satu per satu komponen pada televisi
monitor, kita harus mengetahui dasar-dasarnya untuk mempermudah
pembahasan. Gambar televisi tersusun atas ratusan dari ribuan
titik-titik kecil dengan tingkat kecerahan yang berbeda-beda,
masing-masing berkontribusi dalam penghasilan gambar. Ketika
dilihat dari jarak yang jauh titik-titik itu hilang, tetapi
ketika kita melihat dari jarak dekat atau dengan magnifikasi
mereka akan terlihat jelas. Distribusi titik-titik tersebut
tidak terjai secara acak, sebaliknya titik-titik tersebut diatur
pada satu pola sepanjang garis horizontal yang biasa disebut
baris pemindai horizontal atau horizontal scan lines. Jumlah
baris bervariasi dari satu televisi ke yang lainnya tetapi di
Amerika Serikat sebagian besar fluoroscopy dan televisi
komersial lainnya menggunakan 525 baris pemindai. Ketika
radiolog berpikir tentang baris biasanya adalah banyak garis per
panjangnya. Contohnya jika grid memiliki 80 baris, berarti
satuan garis per inci. Pada televisi hanya memiliki baris dan
tidak ada panjang. 525 baris pada sebagian televise mewakili
jumlah total dari seluruh gambar tanpa memperhatikan ukuran.
Baris demi baris jaraknya sangat dekat pada saat gambar kecil
dan menyebar pada saat gambar besar tetapi kedua-duanya memiliki
jumlah titik yang sama.

b. Kamera Televisi
Vidicon camera adalah salah satu kamera yang biasanya dipakai
pada fluoroscopy dan merupakan kamera yang akan dibahas secara
detail pada pembahasan ini. Ada beberapa jenis vidicon, salah
satunya adalah plumbicon. Kamera vidicon relative murah. Bagian
yang paling penting adalah tabung vidicon, sebuah tabung hampa

14
udara elektronik berdiameter 1 inch dan panjang 6 inch (kadang-
kadang menggunakan yang lebih besar). Tabung dikelilingi oleh
kumparan, kumparan elektromagnetik berfokus dan kumparan
elektrostatik berdefleksi. Gambar fluoroscopy dari image
intensifier difokuskan ke target yang terdiri dari tiga bagian
yaitu glass face plate, signal plate dan target. Fungsi dari
glass face plate adalah untuk menjaga tabung agar hampa udara
(ingat bahwa electron bergerak dalam ruang hampa). cahaya hanya
melewati permukaan kaca ketika menuju target. Signal plate
adalah film grafit transparan tipis yang terletak di permukaan
dalam face plate. Merupakan konduktor elektrik positif
bertegangan 25 volt.
Target vidicon merupakan bagian terpenting pada tabung. Terbuat
dari bahan photoconductive, biasanya antimony sulfide (Sb2S3),
tersuspensi dalam gelembung-gelembung di mica matrix.
Lag
Lag adalah gambar pada TV yang yang berisi informasi gambar
tambahan dari beberapa frame.Lag sewaktu-waktu
dapat memperbagus gambar tetapi terkadang memperburuk.Lag
bekerja untuk memperhalus quantum noise pada gambar, tetapi
dapat juga menyebabkan motion blurring.
Resolusi Video
Merupakan spatial resolution pada video secara vertikal
(dari atas ke bawah) berupa sejumlah garis. Di Amerika, jumlah
garis yang dipakai adalah 525 lines. Jika resolusi lebih tinggi
seperti pada Angio, jumlah lines 1024 atau lebih.
- 490 x 0.7 = 343 lines atau 172 pasang lines sebagai usefull
resolution
- untuk field 9, resolusi = 172 lp/229 mm = 0.75 lp/mm
- 17 cm atau 7, resolusi = 1.0 lp/mm
- 12 cm atau 5, resolusi = 1.4 lp/mm

15
Horizontal resolusi ditentukan dari seberapa cepat video
elektronik untuk mengubah intensitas cahaya. Dipengaruhi oleh
kamera, kabel, monitor, tetapi resolusi horizontal ditentukan
oleh bandwidth system.
c. Image Intensifier
Image Intensifier terdiri dari 4 lapisan, yaitu:
1. Vacum window
Lapisan alumunium berukuran 1 mm yang merupakan bagian dari
vacum bottle. Fungsinya untuk menjaga agar udara tidak masuk ke
dalam II. Lengkung-lengkungnya berfungsi untuk menahan tekanan
udara dari luar II.
1. Suported Layer
Lapisan yang dapat dilewati oleh phospor dan photocathode,
tetapi sedikit kemungkinan dilewati x-ray. Lapisan ini terbuat
dari aluminium berukuran 1 mm dengan lengkungan-lengkungan yang
berfungsi untuk memfokuskan elektron yang datang.
2. Input Phospor
Berfungsi untuk menyerap x-ray dan mengkonversikannya ke dalam
bentuk cahaya tampak. Bahan yang dipakai adalah Cesium Iodida
(CsI), panjang berbentuk seperti jarum-jarum kristal yang
berfungsi untuk memfokuskan cahaya tam-pak agar bergerak lurus
menuju photocatode.
3. Photocathode
Berupa lapisan tipis logam alkali yang mengemisikan elektron
ketika bersentuhan dengan cahaya tampak. Biasanya efisiensinya
10 -20 %.

Elektron Optik
Elektron dipercepat dengan medan listrik dan difokuskan
dengan lensa elektronik sebagai input screen. Electroda G1, G2,
G3 berada di sepanjang input screen dan anoda berada di dekat
output phospor. Elektron dengan 25-35 KV bergerak dengan

16
kecepatan tinggi ke anoda dengan energi kinetik. Setelah
menumbuk anoda elektron melewati output phospor.

Output Phospor
Terbuat dari zinc cadnium sulfida. Dilapisi dengan aluminium
yang sangat tipis di bagian hampa udara output phospor. Masing-
masing elektron mengemisikan sekitar 1000 foton dari output
phospor. Diameter output phospor berukuran 2,5 cm.Perbandingan
antara input phospor dan output phospor adalah magnification
gain.

Faktor Konversi Image Intensifier


Fungsi dari II adalah mengkonversikan energi foton menjadi
energi cahaya.

Faktor konversi = cahaya yang keluar dari II ( cd/mm2)


eksposi yang mengenai II (Mr/sec)

- merupakan ukuran untuk mengetahui gain pada II


- rasio antara light output dan eksposi

17
- nilainya 100-200 untuk II yang baru

Brightness Gain II
BG = minification gain x electronic gain (flux gain)
Minification adalah meningkatnya kecerahan gambar karena hasil
reduksi ukuran dari input phospor ke ukuran output phospor
MG = (Input Diameter )2 / (Output Diameter)2
, dI adalah diameter input (bervariasi).d0 adalah
output diameter (2,5 cm)
30 cm II, minification = 144
Electronic gain atau flux gain (percepatan elektron dari
photocatod ke output phospor) biasanya bernilai 50
Flux Gain (FG): Diproduksi dengan mempercepat elektron di
tegangan tinggi (> 20 keV), sehingga memungkinkan setiap
elektron untuk menghasilkan foton lebih banyak cahaya dalam
output fosfor dari yang dibutuhkan untuk mengeluarkan mereka
dari photcathode tersebut.
Nilai brightness gain biasanya berkisar antara 2500-7500
Jika diameter input phospor dikurangi maka brightness gain pun
berkurang

18
Fluoroscopic Noise (Quantum Mottle)
Noise gambar fluoroscopic hanya dapat dikurangi dengan
menggunakan lebih banyak foton sinar x untuk menghasilkan
gambar. Mungkin bisa capai dalam 3 cara:
1. Meningkatkan dosis radiasi (buruk untuk dosis pasien)
2. Frame-averaging:
bentuk gambar menggunakan waktu acquis lagi efektif
Dapat menyebabkan lag gambar (tapi metode modern yang baik)
3. Meningkatkan Efisiensi Penyerapan dari input fosfor

Frame Averaging
Fluoroskopi umumnya memiliki noise gambar. Kadang-kadang frame
averaging bermanfaat untuk resolusi temporal untuk gambar noise
rendah. Gambar fluoroscopic mendigitalkan dan melakukan real-
time rata-rata dalam memori komputer untuk display

Automatic Brightness Control (ABC)

19
Tujuan ABC adalah untuk menjaga kecerahan gambar konstan di
monitor. Dicapai dengan mengatur kejadian paparan sinar x
tingkat fosfor pada input dari II. Seperti bagian dari II yang
tipis ke wilayah tebal pasien, wilayah tebal lebih banyak
mengalami atenuasi

sinar-x. Video sinyal itu sendiri dapat digunakan untuk


merasakan output cahaya. ABC dapat mengatur kedua arus tabung
dan tegangan generator.

Prinsip pada ABC yaitu Pada tubuh pasien yang lebih tipis akan
semakin besar dosis radiasi yang melewati pasien maka semakin
tinggi kontras yang di tangkap oleh II. Sedangkan jika dosis
radiasi yang melewati tubuh pasien semakin rendah pada pasien
yang tebal akan mengakibatkan rendahnya kontras yang ada
ditampilkan di layar monitor.

20
Proses Terjadinya Gambaran Pada Fluoroskopi

Sebelum penemuan intensifier screen, upaya untuk


memunculkan gambar pada fluoroscopy tidak begitu baik. Ukuran
yang lebar pada layar fluoroscopy membutuhkan ketajaman indera
penglihatan yang baik karena layar tidak menampilkan gambar yang
optimal atau kabur. Image intensifier kemudian dikembangkan lagi
untuk mengatasi masalah ini. Dengan bahan phosphor, image
intensifier dapat membantu indera penglihatan untuk melihat
gambar fluoroscopy lebih jelas.
Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya
sinar-x primer menembus tubuh pasien menuju input screen yang
berada dalam Image Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa
udara yang terdiri dari sebuah katoda dan anoda. Input screen
yang berada pada Image Intensifier adalah layar yang menyerap
foton sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang
kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube). PMT
terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan
output phospor. Cahaya tampak yang diserap oleh photokatoda pada
PMT akan dirubah menjadi elektron, kemudian dengan adanya
focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda
difokouskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian
elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan
akan menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang
telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan
dipercepat menuju dinoda kedua sehingga akan menghasilkan
elektron yang lebih banyak lagi, demikian seterusnya sampai
dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut
diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda
potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah
menjadi sinyal listrik.

21
Sinyal listrik akan diteruskan ke amplifier kemudian akan
diperkuat dan diperbanyak jumlahnya. Setelah sinyal-sinyal
listrik ini diperkuat maka akan diteruskan menuju ke ADC (Analog
to Digital Converter). Pada ADC sinyal-sinyal listrik ini akan
diubah menjadi data digital yang akan ditampilkan pada tv
monitor berupa gambaran hasil fluoroskopi.

Kualitas Gambar
1. Contras Resolution
Kontras fluoroscopy lebih rendah jika dibandingkan dengan
radiografi karena eksposi yang rendah untuk menghasilkan
gambar dengan singnal to noise ratio yang relatif
rendah.Kontras biasanya dinilai secara subjektif oleh pembaca
gambar.
Kontras dinaikkan ketika eksposi tinggi tetapi merupakan
ketidakuntungan bagi pasien karena dosis radiasi yang lebih.
2. Temporal Resolution
Fluoroscopy memiliki temporal resolution yang sangat baik.
Blurring pada daerah waktu tertentu disebut Lag. Lag merupakan
fraksi data gambar dari satu frame ke frame berikutnya. Video
camera vidicon biasanya menghasilkan lag
Dosis Radiasi
Dosis radiasi maximum ke pasien yang diizinkan adalah 10
R/mnt.Untuk fluoroscopy tertentu maximum eksposi yang diizinkan
adalah 20 R/mnt.
- 1-2 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tipis yaitu 10 cm.
- 3-5 R/mnt untuk pasien dengan tubuh rata-rata
- 8-10 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tebal

Semakin jauh jarak radiolog dengan pasien maka semakin rendah


nilai dosis serap yang di terima oleh radiolog.

22
Posisi tabung fluoroskopi yang baik yaitu posisi tabung
fluoroskopi di bawah meja pemerikisaan (undercouch), tidak di
atas meja pemeriksaan (overcouch). Jumlah terbesar dari radiasi
hambur yang dihasilkan dari sinar x-ray memasuki pasien.
Keuntungan dari pesawat dengan tube undertable adalah dengan
posisi tabung x-ray di bawah pasien, kita dapat mengurangi
jumlah radiasi hambur yang mencapai tubuh bagian atas
radiografer atau radiolog, dan menghindari sinar hambur yang
mengenai lantai.

Diposkan oleh vidya anandhita mulyana di 21.56


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Topik 2

Fluoroskopi apasih fluoroscopy itu?? flouroscopy adalah suatu alat yang digunakan untuk studi
visual (langsung) dari jatuhnya bayangan laten pada tabir fluoroskopi menjadi bayangan
permanen pada film atau spot film.
Dalam aplikasi medik fluoroscopy digunakan untuk memvisualisasikan gerakan dari struktur-
struktur internal. Seorang radiografer maupun dokter radiologi dapat mengamati gambaran

23
struktur organ secara dinamik (real time imaging). Selai itu radiograf dapat pula diambil saat
dilakukannya fluoroscopy (spot film).

Aplikasi penggunaan fluoroscopy biasanya adalah pada pemeriksan angiografi maupun gastro
intestinal study.

Berikut ini adalah bagian-bagian dari pesawat fluoroskopi ditunjukkan pada gambar di bawah
ini :

Tabung sinar-X diletakkan dibawah pasien (berada di meja pemeriksaan). Di atas meja
pemeriksaan terdapat penguat bayangan dan detektor penguat lainnya. Tetapi ada beberapa
pesawat fluoroskopi yang memiliki tabung sinar-X di atas dan juga terdapat film di bawah meja
pemeriksaan. Beberapa pesawat fluoroskopi dioperasikan dengan jarak jauh yang berada di
luar ruang pemeriksaan. Setiap pesawat pesawat fluoroskopi mempunyai rancangan yang
berbeda-beda, sehingga seorang radiographer harus mampu untuk menguasainya.

24
Pada pemeriksaan fluoroskopi mA yang digunakan berbeda dengan pemeriksaan radiografi
konvensional. Selama pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, tabung sinar-X dioperasikan tidak
lebih dari 50 mAs. Meskipun menggunakan mA yang kecil, tetapi dosis yang diterima pasien
akan lebih besar dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi konvensional. Hal ini disebabkan
karena sinar-X yang diemisikan oleh tabung pada pesawat fluoroskopi membutuhkan waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan tabung pada pesawat konvensional.
Pengaturan kVp tergantung pada organ yang akan diperiksa. Ciri-ciri dari fluoroskopi adalah
adanya: Automatic Brightness Control (ABC), Automatic Brightness Stabilization (ABS), atau
Automatic Gain Control (AGC).
Keuntungan dari fluoroskopi yaitu meningkatkan ketajaman gambar yang dihasilkan. Tahap
perpendaran diukur dalam satuan Lambert (L) dan mililambert (mL), dimana 1L = 1000 mL

Topik 3 catatan Rusmini (?)


Perlengkapan perlengkapan lain yang dibutuhkan:
Grid : Alat yang berfungsi untuk menyerap radiasi hambur dan radiasi yang energinya lemah
sehingga dapat mempertajam gambar yang dihasilkan.
Kollimator : Suatu alat yang berfungsi untuk menentukan luas lapangan penyinaran.

25
Radiation shild :Karet timah yang berfungsi untuk melindungi operator dari radiasi hambur.
Bukey ; alat yang berfungsi untuk menempatkan cassettre,cassette,grid dan ionitation
chambere.
Ceassttray : Tempat meletakan cassette saat radiografi.
Ionitationchamber : Kelengkapan automatik timer yang berfungsi mengubah sinar x menjadi
sinyal listrik.
Contras : Ketajaman hasil gambaar.
Brighnes : menentukan terang gelapnya hasil gambar.
Zoom : lebar lensa yang merupakan berkas sinar-sinar tampak yang ditangkap oleh kamera.

BAGIAN-BAGIAN PADa CCTV


1. Image intensifier : Mengubah sinar x menjadi cahaya tampak dan memperkuat berkaas-
berkas cahaya sehingga gambar yang dihasilkan lebih tajam.
2. Camera : mengubah cahaya tampak menjadi sinyal listrik.
3. Sentral TV : Mengolah sinyal listrik menjadi sinyal vidio.
4. Control limit : Untuk mensingkronkan terjadinya scanning dari camera terhadap tv monitor.
5. TV monitor : Mengubah sinyal video menjadi gambar.

PRINSIP-PRINSIP KERJA CCTV


1. X ray tube menghasilkan sinar x kemudian menembus pasien diteruskan ke image
intensifier.
2. Pada image intensifier,x ray dirubah menjadi cahaya tampak dan kemudian diperkuat oleh
lensa.
3. Pada lensa cahaya tersebut difokuskan dan mengenai camera.
4. Cahaya yang mengenai camera diubah menjadi sinyal listrik,dan diteruskan ke sentral tv
kemudian diteruskan ke tv monitor.
5. Pada tv monitor dapat dilihat gambar obyek yang di foto.

26
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN CCTV (rusmini)
1. gambar dapat dilihat ditempat yang terang.
2. intensitas sinar-x lebih kecil sehingga:
a. beban pesawat (tabung roentgen) berkurang.
b. Dosis radiasi yang diterima pasien lebih sedikit.
3. hasil gambar dapat dilihat langsung.
4. gambar dapat direkam dan sewaktu-waktu dapat dilihat lagi bila diperlukan (dengan foto
seri).

Image intensifier adalah alat yang digunakan untuk merubah sinar x menjadi cahaya tampak
dan memperkuat ketajaman gambar dilayar fluorecent.
Penguat.gambar diatas berisi tabung persisi besi yang memiliki layar yang tembus pandang dari
sebuah cakram cermin timah hitam pada akhir penglihatan. Cermin bersatu dengan lapisan
kertas timah hitam yang terletak di dalam persisi sehingga menjadi radiasi yang diperlukan
gambar pada phospor input kira-kira seperempat kali dari ukuran gambar phospor input.
Penguatan ketajaman gambar pada phospor output = 10000 kali
Tabung image intensifier didalamnya terselubungi oleh suatu glas envelope yang
vakum.Kemudian fluorosent tersebut dilapisi foto katoda,sehingga terbentuk suatu lapisan
input screen.Pada bagian akhir dari glass envelope dipasang output screen dan dipasang pula
suatu silinder anoda yang saling berhubungan pada output screen tersebut.

Didalam sistim optik elektron pada glass envelope,dipasang 3 metal berbentuk silinder dengan
dinding tipis.Apabila sustu objek dikenai sinar x maka sebagian energinya akan diserap oleh
objek tersebut.Besar kecilnya penyerapan tergantung pada :
1.ketebalan objek
2.Nomor atom objek
Semakin tebal objek,semakin banyak penyerapan energi sinar x.Untuk nomor atom
objek,semakin banyak nomor atom semakin banyak penyerapan energinya.

27
Setelah sinar x menembus objek,kemudian membentur bahan fluorosent screen kemudian
bahan itu memancarkan photon cahaya kemudian photon cahaya mengenai bahan foto katoda
sehingga bahan tersebut memancarkan electron.Hal ini disebut emisi foto listrik.
Berkas electron yang dihasilkan oleh foto katoda akan dipusatkan kesatu titik pusat dengan
suatu sistim optic electron. Karena ada beda potensial antara anoda dan katoda maka timbul
medan listrik pada anoda, yang akan mempercepat gerakan electron suatu kecepatan tinggi
untuk bergerak ke anoda.karena output screen kecil,maka bayangan akan diperkecil tetapi lebih
terang .apabila ttbung image intensifier dihubungkan dengan TV camera,maka bayangan pada
output screenakan dapat diterima kembali pada TV monitor.

2. Kwalitas tabung image intensifier.


1. Kontras adalah perbedaan yang nyata gambar bayangan pada output screen tabung image
intensifier akibat adanya perbedaan penyerapan energi sinar x pada bahan
Kontras dibagi menjadi dua:
1.1. Kontras obyektif : Perbedaan densitas atau kepadatan antara sesamanya atau
perbedaan hitam dan putih.
Kontras obyektif dipengaruhi oleh :
Sinar hambur yang akan mempengaruhi kontras
Sinar x yang lemah sampai kualitas sedang,akan menghasilkan gambar bayangan yang
banyak mengandung kontras dibanding sinar x keras.
1.2. Kontras subyektif :Tergantung dari mata peninjau.
Brighness :Jumlah cahaya yang terjadi pada suatu bidang permukaan.
Sharpness :Penunjukan batas organ yang satu dengan organ yang lain.
2. Noise adalah gangguan karena adanya perubahan KV yang diberikan dalam tabung
image intensifier sehingga elektron yang dipercepat berubah- ubah,akibatnya densitas
padatabung akan terganggu.
3. Distorsi adalah gangguan bentuk karena pengaruh sistim pemusatan elektron.Distorsi karena
pengaruh sistim elektron optik disebut distorsi bantalan,sedangkan cara mengatasinya dengan
mengubah nilai potensiometer sehingga beda potensial sesuai untuk elektrodaE1, E2 dan E3

28
1) Karakteristik tabung image intensifier.
Hal yang mempengaruhi karakteristik tabung image intensifier :
1. Ukuran bidang objek yang dipindahkan oleh tabung image intensifier.
2. Tingkat gain brightness.Yaitu perbandingan brightness dari dua screen yaitu brightnes
output screen per brightness input screen.Besar gain brightnes antara 1000 6000.
3. Tingkat resolusi. Yaitu dua detail yang masih di produksi kembali secara terpisah dengan
sistim transmisi yaitu pemindahan bayangan dari input ke output screen.
4. Cara kerja image intensifier
1) Saat sinar x mengenai phosphor input p dari tabung electron penguat gambar,maka
akan diubah menjadi cahaya tampak oleh layar fluorosent.
2) Phospor input yang dilengkapi dengan foto chatoda akan menghasilkan electron,
jumlah electron yang dihasilkan sesuai dengan cahaya tampak pada layer fluorosent.
3) Elektron electron tersebut kemudian dipercepat dan diarahkan ke sebuah focus
oleh lensa elktrostatik. Setelah electron electron ini sampai di daerah medan bebas,
electron electron ini akan menyebar ke layar output yang berfluorocent sehingga
dihasilkan cahaya tampak.

CAMERA catatan Rusmini

Cara Kerja Automatic Dose Rad Control ( ADR ) :


Pada awal fluoroscopy dan photo seri, dilakukan pengaturan besarnya kV, mAS yang
diperlukan. Misalnya untuk pemotretan photo torak, diperlukan kV sebesar 80 kV, mAS =50.
maka dilakukan pengaturan untuk nilai yang dibutuhakn tersebut pada control table. Setelah
pasien berada diatas meja pasien, dan proses preparation telah selesai, lalu dilakukan
fluoroscopy (gambar pada monitor), jika sudah tepat posisi dan gambar yang ingin dipotoseri,
maka dilakukan photoseri pertama. Ketika ingin mengambiol gambar pada posisi lan (misalnya
posisi tubuh pasien miring), maka ketebalan objek akan berbeda dengan ketebalan pada
pemotretan pertama, sehingga besarnya kV yang dibutuhkan juga kan berubah. Apabila X-Ray

29
yang diterima terlalu tinggi (tidak tepat untuk objek yang akan dipoto), maka control motor
akan menggerakkan motor yang akan menggerakkan kV selector secara otomatis.

30

Anda mungkin juga menyukai