FISIKA DASAR 1
MOMEN INERSIA
NIM : 11160163000037
JAKARTA
2016
A. Judul percobaan
MOMEN INERSIA
B. Tujuan percobaan
1. Menentukan konstanta pegas spiral pada alat momen inersia
2. Menentukan periode diri alat momen inersia
3. Menentukan periode benda
4. Menentukan momen inersia benda
5. Menetukan besar sudut simpangan dari berbagai benda dengan massa yang
berbeda
6. Membandingkan nilai momen inersia benda secara teori dan praktikum
7. Menentukan periode piringan
8. Menentukan hubungan momen inersia dengan periode.
C. Dasar teori
Banyak benda benda disekitar kita yang jarang kita amati di dunia ini, salah
satunya adalah benda tegar. Benda tegar yaitu benda dengan bentuk tertentu yang tidak
berubah, sehingga pratikel partikel pembentuknya berada pada posisi yang tetap
relativ satu sama lain (Sutrisno. 2007).
Dari benda benda tegar tersebut kita sering melihat benda benda tersebut berotasi,
seperti ban pada mobil, kincir angin, cd yang diputar dll. Benda tegar yang berotasi terdiri
dari massa yang bergerak, sehingga memiliki energi kinetik. Kita dapat menyatakan
energi kinetik ini dalam bentuk kecepatan sudut benda dan sebuah besaran baru yang
disebut momen inersia (Young & Freedman. 2001)
Benda yang berotasi memiliki momen gaya, torsi (momen gaya) terhadap
sumbu yang disebabkan gaya adalah ukuran dari keefektifitan gaya tersebut dalam
menghasilkan putaran atau rotasi mengelili ngi mbu
su tersebut (Bueche.
1989). Didefinisikan sebagai berikut :
Momen Gaya = =F r.Sin
Ket :
r = Jarak ke sumbu
F = Gaya yang bekerja
= Besar sudut yang terbentuk
Momen inersia adalah besaran yang menunjukan ukuran kelembaman pada
saat benda melakukan gerak rotasi. Besarnya momen inersia suatu benda merupakan
hasil kali antara massa benda (m) kuadrat jarak (r 2) ke sumbu putarnya. (Umar,
2008: 149)
Rumus Rumus Momen Inersia :
jari R pusat
jari R Pusat
jari-jari R Pusat
Homogeny, Pusat
panjang
lebar w
(Giancoli, 2014 : 263)
2. Alat 9. Piringan
Momen kecil
Inersia cakram 3
cm
F. Data Percobaan
G. Pengolahan data
() T (s)
0 4,0 4,0 4,0 = 1 +2 +3
3 () =
4+4+4
=
3 1,3
=1,3 =
3
= 0,4
2,5 4,0 4,0 4,0 = 1 +2 +3
3 () =
4,+4 +4
=
3 1,3
1,3 =
3
= 0,4
5 5,0 5,0 5,0 = 1 +2 +3
3 () =
5+5+5
=
3 5,0
=5,0 =
3
= 1,7
7,5 6,0 6,0 6,0 = 1 +2 +3
3 () =
6 +6+6
=
3 4
=4 =
3
= 1,3
10 7,0 6,0 7,0 = 1 +2 +3
3 () =
7 +6+7
=
3 6,7
=6,7 =
3
= 2,23
H. Pembahasan
Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba mencari momen inersia benda dan
waktu yang diperlukan dalam pergeseran sumbu putar pada alat momen inersia. Pada
percobaan pertama kita mengukur massa benda,diameter luar benda, diameter dalam
benda,dan tinggi benda. Benda-benda tersebut antara lain: bola pejal, silider pejal,
silinder berongga, piringan besar cakram 2 cm, piringan kecil cakram 3 cm, dan
kerucut. Tujuan percobaan pertama kali ini adalah untuk mengukur momen inersia
pada benda tersebut dengan mengaplikasikan rumus teori yang ada.
Pada percobaan kedua menghitung simpangan sumbu putar pada alat momen
inersia yang sudah di kaitkan benang nilon dan di gantungkan massa beban yang
berbeda-beda 50g, 100g, 150g, 200g, dan 250g. Sehingga dapat diperoleh simpangan
71,3 , 93,7 , 105,3 , 113,3 , 41,7 dan dari percobaan kedua ini dilakukan untuk
mencari konstanta pegas pada alat momen inersia tersebut.
Pada percobaan ketiga menghitung momen inersia pada alat momen inersia
tersebut. Untuk melakukan percobaan ketiga diputarkan simpangan sejauh 270 dan
ulangi percobaan ini sebanyak 3 kali pengulangan sehingga didapat periode yang
2
diperlukan rumus : = 42 .
Pada percobaan keempat kita menghitung banyaknya 3 kali getaran pada benda
yang disimpngkan sejauh 270 yang menggunakan benda antara lain: bola pejal,
silinder pejal, silinder berongga, piringan besar cakram 2 cm, piringan kecil cakram 3
cm dan kerucut dimana percobaan ini diulang sebanyak 3 kali perulangan. Percobaan
ini akan menghitung momen inersia pada benda-benda tersebut dari percobaan kali ini
kita dapat membandingkan momen inersia secara teori maupun secara praktik.
Sehingga kita dapat mengetahui hasil momen inersia dengan menggunakan rumus
teori maupun hasil praktikum.
Pada percobaan kelima menentukan periode pada piringan disetiap titik dimana
titik pusat sama dengan 0 dan jarak antara titik selanjutnya adalah 2,5 cm. Pada
percobaan kelima ini kita meletakkan piringan pada titik 0, 2.5, 5, 7.5, 10 yang dimana
disimpangkan sejauh 270 dan diulang sebanyak 3 kali pengulangan agar terhindar dari
kesalahan perhitungan sehingga diperoleh periode 1,3 s, 1,3 s, 1,7 s, 2,0 s, dan 2.3 s.
Sehingga dapat diketahui bahwa semakin jarak dekat dengan titik pusat periode yang
dihasilkan semakin kecil dan semakin jauh dari titik pusat periode yang diihasilkan
semakin besar.
H. Kesimpulan
1. Semakin jauh sumbu putarnya terhadap titik pusat semakin besar periodenya.
2. Massa dan titik putarnya dapat memengaruhi periode.
3. Semakin besar periode suatu benda maka akan menghasilkan momen inersia yang
besar pula.
I. Komentar
1. Sebaiknya dalam melakukan percobaan terutama dalam melakukan pengukuran
harus lebih teliti agar hasil data dengan teori menghasilkan kesinambungan .
J. Daftar Pustaka
Bueche, Fredrick. 1989. Teori dan Soal Soal Fisika Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Giancoli, Douglas. 2013. Fisika Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga Sutrisno. 2007.
Fisika Dasar (Mekanika, Fluida & Gelombang). Jakarta: UIN Jakarta Press
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo Young &
Freedman. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga
TUGAS PASCA
Jawab