Anda di halaman 1dari 4

Indeks williamson

Indeks Williamson untuk menentukan besarnya ketimpangan pendapatan antar wilayah.


Dalam Penelitian Sutarno & Kuncoro (2003), Indeks Williamson merupakan hubungan
antara disparitas regional dengan tingkat pembangunan ekonomi dengan
menggunakan data ekonomi yang sudah maju dan berkembang. Dalam penelitian tersebut
ditemukan bahwa selama tahap awal pembangunan, disparitas regional menjadi lebih
besar dan pembangunan terkonsentrasi pada daerah- daerah tertentu. Pada tahap yang
lebih matang dari pertumbuhan ekonomi tampak adanya keseimbangan antar daerah dan
disparitas berkurang dengan signifikan.
Dasar perhitungan Indeks Williamson adalah pendapatan regional perkapita dan
jumlah penduduk masing-masing daerah. Rumus Indeks Williamson (Sjafrizal, 2012) :

..(3.1)

Keterangan:
IW : Indeks Williamson
Yi : PDRB Per kapita tiap Kabupaten/Kota
Y : PDRB Per kapita Provinsi DIY
Fi : Jumlah Penduduk tiap Kabupaten/Kota
n : Jumlah Penduduk Provinsi DIY

Dengan menggunakan Indeks Williamson, maka dapat dilihat seberapa besar


ketimpangan yang terjadi antar wilayah. Dan besaran nilai berkisar antara angka 0-1.
Kriteria penilaian Indeks Williamson : Jika nilai Iw menjauhi 0 (nol), menunjukkan
bahwa tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah dalam wilayah tersebut semakin
besar, dan jika nilai Iw mendekati 0 (nol), menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan
pendapatan antar daerah dalam wilayah tersebut semakin kecil.
Semakin besar nilai indeks, berarti semakin besar tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah
dalam wilayah tersebut, begitu juga sebaliknya. Apabila nilai Indeks Williamson diatas 0,5 maka
dapat dikatakan terjadi ketidakmerataan tinggi. Namun apabila nilai Indeks Williamson dibawah
0,5 maka dapat dikatakan terjadi ketidakmerataan rendah.

INDEKS
WILLIAMSON
No Kabupaten / kota 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
provinsi
1 Kab. Lahat 0.02 0.01 0.15 0.01 0.02 0.02 0.02 0.00 0.01 0.04
2 Kab. Musi 0.13 0.00 0.19 0.02 0.10 0.05 0.03 0.00 0.10 0.05
Banyuasin
3 Kab. Musi Rawas 0.00 0.01 0.19 0.01 0.00 0.01 0.03 0.01 0.01 0.02
4 Kab. Muara Enim 0.14 0.18 0.22 0.18 0.13 0.08 0.09 0.12 0.04 0.05
5 Kab. Ogan 0.01 0.04 0.22 0.00 0.04 0.06 0.08 0.03 0.06 0.07
Komering Ilir
6 Kab. Ogan 0.03 0.02 0.13 0.01 0.04 0.05 0.08 0.07 0.07 0.10
Komering Ulu
7 Kota Palembang 0.84 0.04 0.32 1.24 1.30 1.41 1.61 1.85 1.69 1.96
8 Kota Prabumulih 0.04 0.04 0.10 0.03 0.04 0.05 0.05 0.04 0.05 0.04
9 Kota Pagar Alam 0.07 0.07 0.09 0.06 0.06 0.05 0.05 0.06 0.06 0.05
10 Kota Lubuk Linggau 0.04 0.05 0.11 0.06 0.07 0.05 0.06 0.06 0.07 0.06
11 Kab. Banyuasin 0.09 0.11 0.24 0.07 0.10 0.12 0.04 0.00 0.02 0.08
12 Kab. Ogan Ilir 0.08 0.10 0.16 0.12 0.12 0.10 0.10 0.12 0.09 0.08
13 Kab. Ogan 0.12 0.15 0.20 0.14 0.10 0.10 0.12 0.11 0.09 0.13
Komering Ulu Timur
14 Kab. Ogan 0.11 0.10 0.15 0.11 0.10 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10
Komering Ulu
Selatan
15 Kab. Empat Lawang 1.71 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.11
16 Kab. Penukal Abab 0.00 0.10 0.08
Lematang Ilir
17 Kab. Musi Rawas 0.00 0.10 0.09
Utara

Dari tabel dan grafik diatas diketahui perkembangan Indeks Williamson yang terdapat di
Kabupaten/kota di Provinsi sumatera selatan, dimana provinsi sumatera selatan memiliki
17 kabupaten/kota, yang pertama pada kabupaten Lahat dimana perkembangan indeks
Williamson relatif stabil pada tahun 2006-2011, walaupun terjadi kenaikan pada tahun
2008 sebesar 0,15, di kabupaten Musi banyuasin perkembangan indeks Williamson
cenderung tidak stabil, terjadi naik turun dari 10 tahun terakhir antara tahun 2006-2015,
namun terlihat indeks Williamson yang termasuk tinggi yaitu pada tahun 2006, 2008,
2010 dan 2014, di kabupaten Musi rawas perkembangan indeks Williamson cenderung
stabil walaupun sempat terjadi kenaikan dan termasuk tinggi pada tahun 2008, di
kabupaten Muara enim perkembangan indeks Williamson cenderung tidak stabil, , terjadi
naik turun dari 10 tahun terakhir antara tahun 2006-2015, namun terlihat indeks
Williamson yang termasuk tinggi yaitu pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan
2013, di kabupaten ogan komering ilir perkembangan indeks Williamson tidak terlalu
terjadi kenaikan yang signifikan masih di bawah 0,5 dari data 10 tahun terakhir kecuali
pada tahun 2008, di kabupaten ogan komering ulu indeks williamsonya tidak terlalu
terjadi kenaikan yang signifikan pada 10 tahun terakhir kecuali pada tahun 2008 dan 2015
indeks Williamson terliat tinggi, di kota Palembang pada tahun 2006 indeks wiliamson
sangat besar yaitu 0,84, namun secara keseluruhan dari tahun ke tahunya cukup tinggi
indeks williamsonya kecuali pada tahun 2007 yaitu 0,04, di kota prabumulih indeks
Williamson cenderung stabil walaupun terjadi kenaikan dan terlihat tinggi pada tahun
2008, di kota pagar alam indeks Williamson cenderung stabil dari tahun ke tahunya masih
di bawah 0,5, di kota lubuk linggau indeks wiliamson cenderung stabil walaupun terjadi
kenaikan dan terliahat tinggi pada tahun 2008, di kabupaten Banyuasin indeks Williamson
terjadi naik turun, namun indeks Williamson yang bisa di katakan tinggi terjadi pada
tahun 2007, 2008, 2010 dan 2011, di kabupaten ogan ilir indeks Williamson cenderung
tidak stabil, terjadi kenaikan atau terlihat tinggi indeks Williamson pada tahun 2007-2013,
di kabupaten ogan komering ulu timur bisa dikatakan indeks Williamson cenderung tinggi
kecuali pada tahun 2014, di kabupaten ogan komering ulu selatan indeks Williamson
cukup stabil dengan ketinggianya, karena lebih besar dari 0,5, di kabupaten empat lawang
indeks Williamson hanya ada dari tahun 2008-2015, dimana terlihat cukup stabil
walaupun pada tahun 2008 dan 2015 indeks Williamson terlihat tinggi, di kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir indeks Williamson hanya ada dari tahun 2013-2015,
ketiadaan data yang menyebabkan tahun 2006-2012 tidak dapat di analisis indeks
williamsonya, indeks Williamson di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dari tahun
2013-2015 tidak sama, sempat terlihat tinggi pada tahun 2014 namun turun kembali pada
tahun 2015, di Kabupaten Musi Rawas Utara sama halnya dengan kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir indeks Williamson hanya ada pada tahun 2013-2015, ketiadaan data
yang menyebabkan tahun 2006-2012 tidak dapat di analisis indeks williamsonya, indeks
Williamson di kabupaten musi rawas tidak sama, sempat terlihat tinggi pada tahun 2014
namun turun kembali pada tahun 2015.
Dari 17 kabupaten/kota, ada 12 kabupaten/kota yang terlihat indeks Williamson masih
bisa di bilang rendah dan kurang dari 50 % tahun yang tinggi nilai indeks williamsonya dari
keseluruhan data 10 tahun yakni pada kabupaten/kota lahat, musi banyuasin, musi rawas, ogan
komering ilir, ogan komering ulu, prabumulih, lubuk linggau, banyuasin, empat lawang, Penukal
Abab Lematang Ilir, dan musi rawas utara. Sedangakan 4 kabupaten yang termasuk tinggi
karena dan lebih dari 50 % tahun yang tinggi nilai indeks williamsonya dari keseluruhan data 10
tahun yaitu pada kabupaten/kota Palembang, ogan ilir, ogan komering ulu timur, ogan komering
ulu selatan, dan 1 kabupaten yang indeks williamsonya 50 % tinngi dan 50 % rendah dari data 10
tahun yaitu pada kabupaten muara enim.

Kesimpulanya Secara keseluruhan, Provinsi sumatera selatan yang terletak di pulau


sumatera ini memiliki 17 Kabupaten/kota. Analisis tingkat ketimpangan/disparitas di Provinsi
sumatera selatan ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan Indeks Williamson yaitu
dengan menghitung Indeks Williamson seluruh sector dari tahun 2006-2010, Dengan
perhitungan Indeks Williamson seluruh sektor di Provinsi sumatera selatan 2006-2010,
didapatkan hasil yang mayoritas secara keseluruhan dari 17 kabupaten/kota menjauhi nilai 1
atau dibawah 0,5 yang menunjukkan ketimpangan/disparitas di Provinsi sumatera selatan masih
bisa dibilang rendah karena lebih menjauhi nilai 1 atau dibawah 0,5.

Anda mungkin juga menyukai