3.

11 Cara Kerja

1. Bersihkan semua bahan baku dari batu kerikil dan kotoran lainnya.
tujuan : untuk mendapatkan biji kacang kedelai / kacang merah yang berkualitas dan bersih dari kotoran.

2. Cuci bahan baku kemudian rendam selama 8-10 jam, lalu tiriskan.
tujuan : untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar
diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi.

3. Kupas kulit bahan baku sampai bersih, lalu cuci kembali agar kulit arinya hilang semua
tujuan: agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi, mencuci kembali
dapat menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak
terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi

4. Kukus bahan baku atau rebus selama 30 menit menggunakan air secukupnya
tujuan : hal ini dimaksudkan agar kedelai menjadi lembek dan lunak, sehingga memudahkan dalam proses
penggilingan, dan juga berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak
mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap
asam pada tahap perendaman

5. Keringkan bahan baku, kemudian sebar dengan ketebalan (1-2 cm ) agar mempercepat
pengeringan.
tujuan :

6. Bahan baku akan mendingin jika tampak kering ( tidak basah lagi ) maka sudah bisa
 diinokulasi.

7. Timbang bahan baku lalu tambahkan ragi sesuai variabel.

8. Campur bahan baku dan ragi sesuai variabel hingga rata.

9. Bungkus dengan pembungkus sesuai variabel, kemudian inkubasi selama 3 hari.

10. Amati perubahan setiap harinya :berat, warna, aroma, tekstur miselium pada tempe

11. Melakukan skoring atau penilaian sebagai berikut

Untuk parameter warna, aroma, dan tekstur miselium menggunakan skala 1-5.

Skala 1 = sangat buruk atau hasil pengamatan mendekati bahan baku

Skala 2 = buruk Skala 3 = cukup Skala 4 =

baik
Skala 5 = sangat baik atau hasil pengamatan mendekati tempe yang telah jadi.