Anda di halaman 1dari 2

Nama : Reynaldi Muslem

Nim : 14030045
Prodi/Kelas : Teknik Kimia - B
Mata Kuliah : HSE MKDK-D3111
Tugas : UAS HSE

RANGKUMAN UU KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LINDUNG


LINGKUNGAN

A. UNDANG-UNDANG

1. UU Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang ketenaga kerjaan.


Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi dan
produksivitas Nasional.
Bahwa setiap sumber produksi perlu di pakai dan di pergunakan secara aman dan
effisien
Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industry, teknik dan teknologi.

B. PERATURAN PEMERINTAH

1. PP No.11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan Pengolahan
Migas.
Bahwa pengusaha bertanggung jawab penuh atas di taatinya ketentuan-ketentuan
dalam peraturan pemerintah ini dan kebiasaan yang baik dalam teknik pemurnian dan
pengolahan migas.
Bahwa semua bangunan dan instalasi dalam tempat pemurnian dan pengolahan
harus memenuhi syarat-syarat teknis dan keselamatan kerja yang sesuai dengan sifat-
sifat khusus dari proses dan lokasi yang bersangkutan.
Bahwa tempat penimbunan bahan bakar cair dan gas lainnya yang mudah terbakar
atau mudah meledak dan zat yang berbahaya lainnya, harus memenuhu syarat-syarat
sebagaimana tercantum sesuai dalam standar yang diakui oleh menteri, kecuali
apabila ditentukan lain dalam peraturan merintah ini atau oleh Ketua Inspeksi.

C. PERATURAN MENTERI

1. PERMEN TENAGA KERJA DAN MIGRASI No Per.04//Men Tahun 1980 tentang


Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
Bahwa dalam rangka untuk mensiap-siagakan pemberantasan pada mula terjadinya
kebakaran, maka setiap alat pemadam api ringan harus memenuhi syarat-syarat
keselamatan kerja.
Bahwa setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada
posisi yang yang mudah di lihat dengan jelas, mudah di capai dan di ambil serta di
lengkapi dengan pemberian dan tanda pemangan.
Bahwa setiap alat pemadam api ringan harus 2 kali dalam setahun yaitu:
1. Pemeriksaan dalam jangka 6 bulan.
2. Pemeriksaan dalam jangka 12 bulan.

D. KEPUTUSAN MENTERI TENTANG K3

1. Kepmenaker RI No.197 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.


Bahwa pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya yang dilakukan untuk
mencegah dan atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di
tempat kerja terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan ingkungan.

E. INSTRUKSI MENTERI

1. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
Bahwa meningkatkan pemeriksaan secara intensif tempat-tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran tinggi dengan menugaskan pogawai pengawas terutama
yang telah mengikuti Diklat Spesialis penanggulangan kebakaran.

F. SURAT EDARAN DAN KEPUTUSAN DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN


INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGA KERJAAN

1. Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan


Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian
Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
Bahwa tujuan pengkajian kecelakaan ini untuk memberikan panduan kepada
pegawai pengawas ketenagakerjaan, yang mana pada formulir laporan berisi antara
lain:
1. DATA UMUM : Identitas perusahaan, Informasi
kecelakaan, lain-lain

2. DATA KORBAN : Jumlah korban, Nama, Akibat


kecelakaan, Keterangan cidera

3. FAKTA YANG DI BUAT : Menentukan kondisi yang


berbahaya, Tindakan yang berbahaya)

4. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN :Kronologis terjadinya kecelakaan


dengan mengumpulkan informasi dan saksi-saksi)

5. SUMBER KECELAKAAN : Benda, bahan, zat berbaya


6. TYPE KECELAKAAN : Hubungan atau kontak langsung
7. PENYEBAB KECELAKAAN : Kondisi/tindakan berbahaya

Anda mungkin juga menyukai