Anda di halaman 1dari 2

Ardy Tri Yunianto

MBA Regular 70C

17/417212/PEK/22775

Gen Y in the Workforce

Josh Lewis merupakan lulusan University of Southern California yang bergabung


di perusahaan Rising Enterntainment sebagai staf marketing. Lewis memiliki atasan
bernama Sarah Bennett yang merupakan chief marketing di perusahaan rising
entertainment. Kini mereka disibukkan dalam persiapan untuk promo film Fire Force
Five. Dalam persiapan promo film, Lewis memiliki visi yang menawarkan kritik social
yang kuat dan open platform sehingga bisa mendapatkan banyak penonton. Tetapi baru
10 bulan bergabung Lewis merasa idenya tidak sejalan dengan Bennet. Bennet memiliki
ide untuk memasarkan melalui media iklan TV. Namun Josh memandang cara
pengikalanan tersebut sudah ketinggalan jaman. Josh berpendapat bahwa sekarang ini
penonton jarang menonton TV, sehingga ia memberikan ide agar theme song film bisa
dimasukkan ke platform game seperti guitar hero dan membuat film tersebut tersedia
untuk online. Bennet merespon dengan mengatakan bahwa website perusaaan memiliki
traffic yang kecil dan bahkan tidak fungsional. Tetapi, Bennet tetap memuji ide-ide dari
lewis tetapi ia berkata bahwa anggaran perusahaan untuk film ini sedikit dan tidak bisa
memenuhi ide-ide tersebut.
Penolakan itu membuat Lewis kecewa, kemudian ia bercerita kegelisahannya
kepada teman lamanya yang bekerja di perusahaan yang sama yaitu Ashok Devi di
bidang promosi dan Jessica Saddler di bidang legal. Teman-teman Lewis berpendapat
bahwa merka setuju dengan ide-ide Lewis dan heran mengapa perusahaan tidak melihat
kesempatan tersebut. Akhirnya, Lewis mencoba untuk menemui CEO Sam Smithstone
untuk menyampaikan idenya. Pada kesempatan pertama, Smithstone tidak bisa
menemui Lewis karena sibuk. Namun di kesempatan kedua Lewis dapat menyampaikan
ide-ide barunya kepada Smithstone. Ide-ide baru dari Lewis mengingatkan pada
putrinya yang seumuran dengan Lewis yang suka berbicara tentang gadget, politik dan
budaya pop. Smithstone terkesan dengan ide-ide Lewis, kemudian meminta Lewis untuk
membicarakan ide-ide tersebut dirapat. Smithstone juga meminta Lewis untuk
membuat rincian Profit&Loss dari idenya.
Esoknya, Ketika Bennet bertemu Smithstone, CEO menyampaikan pujiannya
kepada anak buah Bennet (re: Lewis) atas ide-idenya dan menunggunya untuk
menyampaikan ide-idenya di rapat. Kemudian, sebelum rapat, Bennet pun memanggil
Lewis untuk menjelaskan ide-idenya.
Dari artikel mengenai Gen Y tersebut, dapat dilihat bahwa Pekerja Gen Y
memiliki ide-ide yang baru atau masih segar dengan pertimbangan apa saja yang sedang
berkembang, teknologi-teknologi baru yang bahkan lebih efisien dan lebih canggih
daripada manajer-manajer lama yang masih menggunakan media konvensional yang
cenderung sudah tidak pada eranya. Seroang manajer lama atau Gen X harus mau
mengikuti jaman demi meningkatkan efisiensi dari sebuah pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai