Sambungan Ulir
Oleh:
Fawwaz Fauzi Ridhananta
10.1 Tentukan ukuran ulir metris yang diperlukan pada baut untuk pembeban berubah-ubah
bila diketahui : pembebanan terbesar diperkirakan 8 ton. Bahan baut dari baja st.50.
mengingat yang akan diangkut merupakan suatu yang berharga, maka tegangan
tariknya ditentukan 34 dari tegangan tarik sebenarnya.
Jawab :
Menurut tabel 1.28, maka tegangan tariknya adalah 800 kg/2 . Karena yang
diizinkan hanya 0,75 , maka tegangan tarik dalam hal ini adalah
F = A.
A=
D12 =
4
4
12 = .
4
1 =
4 8000
1 = 3,14 600
1 = 4,12 cm = 41,2 mm
Selanjutnya menurut tabel metris (1.20) maka 1 = 41,2 mm jatuh pada M 48 (41,2 mm
dibulatkan ke atas ). Dengan demikian yang dipakai adalah baut dari M 48 yang
berukuran
D = 48 mm dan 1 = 41,87 mm
68
Sumber: (Umar Sukrisna 1984 :12)
10.2 Kepala silinder sebuah mesin uap menahan tekanan uap 15 /cm2 dipasang dengan
12 buah baut. Untuk perapat digunakan gasket tembaga lunak. Diameter afektif silinder
35 cm. Tentukan ukuran baut, jika dipergunakan bahan baja liat dengan tegangan tarik
izin 10000 /cm2 .
Jawab :
Tegangan uap dalam silinder p = 15 /2
Jumlah baut n = 12 buah
Diameter efektif silinder 1 = 35 cm
Tegangan izin bahan baut
Gaya aksial yang bekerja pada baut, dihitung dengan rumus 3.22
2
1
= 4
4
352 .80
4
= 12
= 1202,64
= 11797,90 N
(dengan g = 9,81 m/ 2 )
Ukuran baut :
Diameter nominal (luar) d
Diameter inti 1
= 10000 N/cm2
= 100 N/mm2
69
1 = 2840 d N
= 2840 d N
Gaya aksial total yang bekerja pada baut dihitung dengan rumus 3.23
= + KF
Faktor K untuk gasket tembaga lunak 0,5
= 2840 d + 0,5.11797,90
Ukuran baut dihitung dengan persamaan
= d12
4
= 2840 d + 0,5.11797,90
= d12
4
10.3 Sebuah baut berulir whitworth dipasang pada sebuah gantungan (1.33). beban
yang bekerja pada gantungan tadi adalah F= 24 ton. Baut tersebut dibuat dari baja
st 50 dengan tegangan tarik = 1000 kg/2 . Tentukan ukuran-ukuran baut untuk
keperluan ini
70
Jawab :
Baut terpotong pada 2 tempat. Jadi :
2
D =
F = 24000 kg/2
n=1
= 0,8 = 0,8 x 1000 = 800 kg/2
Karena yang diminta adalah baut whitworth, kita lalu mencarinya dalam tabel 1.23 pada
lajur D = 44 mm. Dalam tabel itu terdapat D = 38,10 dan D = 44,45. Untuk ini kita
ambil D = 44,45 mm yang dalam lajur W adalah W 134. Maka baut yang kita pakai
71
10.4 Tentukan ukuran baut yang dipasang pada kopling flens penyambung poros yang
meneruskan torsi 500 (kg.cm). jumlah baut 4 buah dan dipasang pada radius 3(cm).
Bahan baut dipilih yang mempunyai tegangan geser izin = 80 (kg/2 )
Untuk menyelesaikan soal ini, maka gaya geser F akibat torsi dihitung sebagai berikut
F=
500 (.)
= 3 ()
= 166,66 Kg
4
1 =
4.166.66
= .80.4
= 0,814 (mm)
Menurut tabel baut metris, untuk 1 = 0,814 dapat digunakan baut M 1,2
10.5 Rencanakan ulir dan mur untuk sebuah kait dengan beban 5 (ton) seperti dalam gambar 7.19.
kait dan mur kedua-duanya dibuat dari baja liat dengan kadar karbon 0,22 (%)
Penyelesaian :
1. = 5000 (kg)
2. = 1,2
3. = 1,2 5000 = 6000 ()
4. Bahan baut : baja liat dengan 0,22 (%) C
72
= 42 (kg/2 ), Sf = 7, = 6 (kg/2 ) , = 0,5 x 6 = 3 (kg/2 )
4 6000
5. 1 > 6
= 35,8 (mm)
6000
= 3,14 42 0,75 4,5 9,33 = 1,44 (kg/2 )
13. harga diatas dapat diterima karena masing-masing lebih rendah dari 3,0 (kg/2 )
14. bahan baut dan mur : baja liat dengan 0,22 (%) C
baut : M42 , mur : 42, tinggi mur = 42 (mm)
(Ir.Sularso, 2008:301)
Efisiensi tota
73
Jawab :
Diketahui bahwa lebar dan tinggi ulir jenis square adalah sama dengan setengah pitch-
nya atau sebesar 2 mm. Jadi
= d - 2 = 32 2 = 30 mm
= d p = 32 4 = 28 mm
= np = 2(4) = 8 mm
+
T= ( )+
2 2
+
T= ( )+
2 2
Efisien total
6,4 (8)
e = 2 = 2(26,18) = 0,311
(Budiman,1982:160)
10.7 Sekrup ulir persegi dua vertikal dari diameter rata-rata 100 mm dan 20
Mm pitch mendukung beban vertikal 18 kN. Kacang sekrup dipasang di hub roda gigi.
Memiliki 80 gigi yang menjepit dengan gigi dari 20 gigi. Efisiensi mekanis dari pinion
dan. Gear wheel drive 90 persen. Dorong aksial pada sekrup diambil dengan bantalan
kerah 250 mm . Diameter luar dan diameter dalam 100 mm. Dengan asumsi kondisi
tekanan yang seragam, temukan, minimum.Diameter poros pinion dan tinggi mur, bila
koefisien gesekan untuk sekrup vertikal dan
Kacang adalah 0,15 dan untuk bantalan kerah adalah 0,20. Tegangan geser yang
74
diijinkan pada material poros. Adalah 56 MPa dan tekanan bantalan yang diijinkan
adalah 1,4 N / mm2.
Jawab :
Diberikan:
W = 40 kN = 40 103 N
L = 400 mm = 0.4 m
do = 50 mm
p = 10 mm
= 320 MPa = 320 N/ mm2
= 200 MPa = 200 N/ mm2
= 120 MPa = 120 N/ mm2
= 20 MPa = 20 N/mm2
pb = 12 N/mm2
E = 210 kN/mm2 = 210 103 N/mm2
= tan = 0.13
dc = do p = 50 10 = 40 mm
= 4 ( )2 = 4 (40)2 = 1257 2
40 103
= = = 31.8 N/2
1257
0+ 50+40
d= = = 45 mm
2 2
Dan
10
tan = = 45 0.07
tan +tan
T = P x 2 = W tan ( + ) 2 = W [1tan tan ] 2
75
0.07+0.13 45
= 40 x 103 [10.07 0.13] = 181.6 x 103 N mm
2
181.6 x 103 = 16 x ( )3 = 12.568
= 181.6 x 103 /12.568= 14.45 N/2
(Umar Sukrisna,1984:23)
10.8 Suatu sambungan pelat ukuran 250 x 12 dengan baut tipe tumpu 25 seperti tergambar. Bila
pelat dari baja BJ37 dan baut dari baja BJ50, pembuatan lubang dengan bor dan ulir tidak pada bidang
geser baut, berapakah beban terfaktor Pu yang dapat dipikul?
Jawab :
1. Kuat leleh pelat
Ag = 25 x 1,2 = 30 cm
Pu = t. Ag.f y = 0,9 . 2400 . 30 = 64.800 kg2.
5. Kekuatan sambungan
Pu = n . Vd = 6 . 9.187,5 = 55.125 kg
6. Beban maksimum
7. Pu = 55.125 kg (kekuatan sambungan yang menentukan)
(Hendrasih,1986:60)
76
DAFTAR PUSAKA
Stolk,jac.C Kros & Hendarsin H.Abdul Rachman A.1986.Elemen Mesin Kontruksi Bangun
Mesin.Jakarta pusat:Airlangga
Budiman, Anton dan Priambodo. 1982.Elemen Mesin Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga
77