PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak tersebut berarti: hak yang melekat pada martabat manusia yang
melekat padanya sebagai insane ciptaan Allah Yang Maha Esa. Atau hak-hak
dasar yang prinsip sebagai anugerah illahi. Berarti hak- hak asasi manusia
merupakan hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat
dipisahkan dari hakekatnya. Karena itu hak- hak asasi manusia bersifat luhur dan
suci.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian hak-hak manusia yang merupakan alih bahasa dari istilah droits
de Ihomme, yang rangkaian lengkapnya berbunyi Declaration des droits de
Ihome et du citoyen atau pernyataan Hak-hak Manusia dan Warganegara
Perancis yang diproklamirkan pada tahun 1978 , sebagai pencerminan
keberhasilan revolusi warga negarannya yang bebas dari kekangan kekuasaan
penguasa tunggal negara tersebut.
Hak tersebut berarti: hak yang melekat pada martabat manusia yang
melekat padanya sebagai insane ciptaan Allah Yang Maha Esa. Atau hak-hak
dasar yang prinsip sebagai anugerah illahi. Berarti hak- hak asasi manusia
merupakan hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat
dipisahkan dari hakekatnya. Karena itu hak- hak asasi manusia bersifat luhur dan
suci.
3
B. Perkembangan HAM di Indonesia
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakihat
dan keberadaaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
4
merupakan anugerah-Nya , yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah,dan setiap orang demi kehormatan serta per-
lindungan harkat dan martabat manusia (pasal 1 angka 1 UU. Nomor 39 Tahun
1999).
Hak Asasi Manusia yang tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
5
Hak untuk mengembangkan dan memajukan diri demi kesejahteraannya
Hak atas kepastian hokum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hokum
Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan
Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
Hak atas status kewarganegaraan
Hak untuk bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya
Hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negaranya.
Hak dalam kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat
Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
Hak atas perlindungan diri dan harta benda
Hak untuk sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan
Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
Hak atas jaminan social
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi
Adapun UUD 1945 telah mengatur HAM warga Negara Indonesia secara
umum, namun terdapat undang-undang yang mengatur HAM secara khusus.
Undang-undang yang khusus mengatur HAM berlaku karena adanya asas lex
spesialis derogat legi generali. Undang-undang yang mengatur HAM secara
khusus antara lain sebagai berikut:
6
b. Undang-Undang Perlindungan Anak ( UU No. 23 tahun 2002)
Undang-undang perlindungan anak mengatur hak-hak asasi anak yang tertulis
dalam bab III pasal 4-18 UU No.23 tahun 2002. Hak-hak tersebut antara lain
sebagai berikut :
Hak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
Hak mendapat perlindungan dari kekerasan dari diskriminasi
Hak atas nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan
Hak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi
Hak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang
tuanya sendiri
Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
Hak untuk memperoleh pendidikan
Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan
memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya
Hak untuk beristirahat, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berkreasi,
dan berkreasi.
Hak untuk memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial bagi anak yang menyandang cacat
Hak untuk mendapatkan perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi, baik
ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan
penganiayaan, ketidakadilan, perlakuan salah lainnya apabila anak dalam
penasuhan orang tua, wali atau pihak yang bertanggung jawab atas
pengasuhan.
Hak untuk mendapatkan perlakuan secara manusiawi
Hak untuk memperoleh bantuan hukum
Hak untuk membela diri dan memperoleh keadilan dalam pengadilan anak
dalam sidang tertutup untuk umum
7
asli Negara yang menjadi tujuan masing-masing. Ini terbukti dengan masih
banyaknya pelanggaran yang terjadi.
Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa banyak WNI yang bekerja
di luar negeri sana mendapat perlakuan yang tidak layak, tidak sedikit pula yang
dikabarkan dianiaya bahkan hingga tewas (kasus Aminah dan Icoh Macitoh). Tapi
hal tersebut tidak menyurutkan jumlah pekerja yang ingin mencoba
menjadi TKI atau kembali menjadi TKI. Ada 2 faktor pemicu berbondong-
bondongnya orang pergi dan bekerja diluar negeri. Pertama, demi memperoleh
penghasilan yang besar. Faktor kedua adalah sulitnya mencari dan memperoleh
pekerjaan di negerinya sendiri. Secara garis besar kesulitan ekonomi adalah latar
belakangnya.
8
Pada point ke-6 tersebut, UU No. 11 Tahun 2009 mengimplementasikan
perlindungan sosial kepada pekerja migran Indonesia dilakukan pada tahap pra
penempatan, masa penempatan dan purna penempatan. Pada saat penempatan di
luar negeri inilah, berbagai resiko terjadi pada kebanyakan pekerja
migran unskilled, seperti penganiayaan oleh majikan, gaji tak terbayar, bekerja
melebihi jam kerja, tidak sesuai dengan kontrak kerja, pembatasan komunikasi
dengan keluarga yang ditinggalkan, pembatasan beribadah, paspor yang ditahan,
pelecehan seksual hingga kasus pembunuhan.
9
perlindungan ini merupakan kewajiban, maka anggaplah memang begitu
bukannya sunnah, sehingga pengabaian terhadapnya adalah dosa. Terimakasih.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam
sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat
dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Quran dan Hadits yang
merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat
Islam.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
12