Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Komunikasi merupakan suatu hal penting pada proses kehidupan manusia. Dalam
melakukan aktivitas, manusia selalu berkomunikasi. Selain manusia, unit terkecil sekalipun
dari suatu organisme yang disebut dengan sel juga melakukan komunikasi dalam mengatur
kerjanya. Sel berkomunikasi untuk mengatur atau koordinasi antara satu dengan yang lain. Sel-
sel penyusun makhluk hidup berkomunikasi untuk mengatur aktivitasnya sedemikian rupa agar
organisme tersebut dapat berkembang. Suatu organisme disusun atas sel-sel kemudian
membentuk jaringan. Setelah itu, jaringan-jaringan tersebut akan menyusun suatu organ dan
system yang akan menjalakan fungsi organisme untuk hidup.
Makhluk hidup baik uniseluler maupun multiseluler akan berinteraksi dengan
lingkungannya untuk mengatur dan mengendalikan sel sehingga dapat mempertahankan
keseimbangan (homeostasis) serta, untuk memperlancar proses metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan. Sel berinteraksi dengan cara mengirimkan sinyal-sinyal untuk dapat direspon
oleh sel yang dituju. Sinyal-sinyal tersebut lebih sederhana dibandingkan dengan kehidupan
manusia.
Sinyal yang dikirim dari sel satu ke sel yang lain memiliki bentuk yang bermacam-macam.
Contohnya, sinyal elektromagnetik, yaitu cahaya dan sinyal mekanis, yaitu sentuhan. Akan
tetapi. sel-sel paling sering berkomunikasi dengan menggunakan sinyal kimiawi yaitu zat-zat
kimia. Kajian tentang persinyalan sel membantu untuk menjawab sejumlah pertanyaan penting
dalam biologis dan kedokteran, mulai dari perkembangan embriologis sehingga kerja hormon
untuk perkembangan kanker dan jenis

1.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


TUTORIAL I
Hari, Tanggal : Senin, 09 November 2015
Tempat : Ruang Keterampilan Medik 8

TUTORIAL II
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2015
Tempat : Ruang Kelas A

1
1.3 JUMLAH KEHADIRAN
Pada tutorial 1 dan 2 yang dilaksanakan pada tanggal 09 dan 12 November 2015, seluruh
anggota kelompok hadir tepat waktu.

1.4 DATA KELOMPOK


Kelompok : 1 (Satu)
Tutor : dr. Yunita Sabrina, M.Sc., Ph.D.
Ketua : Lina Tsuraya
Sekretaris : Lina Efiantari
Scribber : Alfia Tarani
Anggota : 1. Adenada Denda Laksmi Ade Ayu
2. Adisti Nurutami
3. Aflah Nuzulannajmi Syamsuddin
4. Afifah Rahmatiah Ardianti
5. Lalu Rizky Adipura
6. M. Mahmudy Putra
7. Made Dyanti Enantya Suparta

2
BAB II
ISI

2.1 SKENARIO

KOMUNIKASI SEL

Sel berkomunikasi dengan cara mengirimkan pesan dan menerima sinyal. Sinyal yang datang
bisa berasal dari lingkungan sekitar sel, dan juga dari sel lain. Untuk dapat menghasilkan
sebuah respon, sinyal harus dikirim melalui membran sel. Terkadang sinyal itu sendiri dapat
melintasi membran. Pada waktu yang lain, sinyal bekerja dengan cara berinteraksi dengan
reseptor protein yang berhubungan dengan bagian dalam dan luar membran. Hanya sel yang
mempunyai reseptor yang tepat pada permukaannya yang bisa merespon sinyal.

2.2 MIND MAP


Terelampir

2.3 KATA SULIT


1. Endokrin sel : sel yang menghasilkan hormon
2. Komunikasi sel : penyampaian informasi dan sinyal yang ada di lingkungan dari sel satu
ke sel yang lain agar sel dapat dikoordinasi untuk mengatur kegiatan sel

3
2.4 ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana metode dan jenis komunikasi sel?
2. Bagimana tahapan-tahapan komunikasi sel?
3. Apa saja komponen yang terlibat dalam komunikasi sel?
4. Apa saja jenis-jenis sinyal pada komunikasi sel?
5. Bagaimana kaitan komunikasi sel dengan fosforilasi oksidatif?
6. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen?
7. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel?

2.5 JAWABAN ANALISIS MASALAH


1. Bagaimana metode dan jenis komunikasi sel? LO
2. Bagimana tahapan-tahapan komunikasi sel? LO

3. Apa saja komponen yang terlibat dalam komunikasi sel?


Molekul sinyal : Hormon neurotrasmitter
Mediator sinyal : Hormon endokrin pada darah, akson dan sinap
Reseptor pada permukaan ada di membran sel dan reseptor dalam sel ada di sitosol
inti sel
Organel yang berperan:
a. Retikulum endoplasma
Tempat di hasilkannya ion Ca2+ yang akan digunakan pada proses transduksi
b. Membran sel
Tempat melekatnya reseptor/penerima
c. Sitoplasma
Tempat terjadinya transduksi dan respons seluler dalam komunikasi sel
d. Mitokondria
Memproduksi Ca2+ dan ATP yang digunakan pada proses penerimaan sinyal dan
transduksi

4. Apa saja jenis-jenis sinyal pada komunikasi sel?


Sinyal kimiawi : contohnya kadar CO2 dalam darah
Sinyal elektromagnetik : contohnya suara, cahaya
Sinyal mekanik : contohnya singgungan, tekanan, bersifat fisik

4
5. Bagaimana kaitan komunikasi sel dengan fosforilasi oksidatif?
Ada dua tahapan yang terjadi pada proses transduksi sinyal yaitu fosforilasi dan
defosforilasi protein. Kedua mekanisme selular ini tersebar luas pada sel untuk meregulasi
aktivitas protein, proses ini merupakan saklar molekular dalam sel. Fosforilasi yaitu proses
pengaktifan protein relay selanjutnya agar sinyal dapat diteruskan. ATP yang ada di
sitoplasma sel dipecah oleh protein kinase yang selanjutnya gugus fosfat dari ATP tersebut
ditambahkan pada protein kinase berikutnya. Dalam menjalankan fungsinya protein kinase
bekerja dengan menyusun suatu jalur yang mengandung beberapa protein kinase berbeda
untuk membentuk suatu kaskade fosforilasi, dimana molekul yang teraktivasi saat reseptor
menerima ligan akan mengaktivkan molekul lainnya dengan cara penambahan gugus
fosfat ke molekul tersebut, sehingga protein yang menghasilkan respon teraktivasi.
Defosforilasi merupakan kebalikan dari fosforilasi, yaitu menghilangkan gugus fosfat dari
protein relay setelah sinyal tersampaikan pada protein relay selanjutnya. Enzim yang
bertugas menghilangkan atau memindah molekul fosfat dari protein relay disebut enzim
phosphatase. Enzim ini dapat dengan cepat menyingkirkan gugus fosfat dari protein
sehingga menginaktivasi protein kinase.

6. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen? LO


7. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel? LO

2.6 LEARNING OBJECTS (LO)


1. Bagaimana metode dan jenis komunikasi sel?
2. Bagimana tahapan-tahapan komunikasi sel?
3. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen?
4. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel?
5
2.6 PEMBAHASAN LO
1. Bagaimana metode dan jenis komunikasi sel?
a. Komunikasi langsung
Komunikasi ini adalah komunikasi yang terjadi pada sel tanpa melewati cairan
ekstraselular, artinya komunikasi terjadi secara langsung ke dalam sel target.
Komunikasi ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan media atau jalur komunikasi
yang dilalui, yaitu :
1.) Komunikasi celah atau sambungan sel, komunikasi ini dapat terjadi dikarenakan
terdapat sambungan di antara kedua sel yang juga memiliki celah sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran molekul sinyal secara mudah tanpa harus
melintasi membran plasma. Komunikasi ini biasanya menggunakan reseptor
intraselular yang terdapat di dalam sel, seperti di sitoplasma dan nukleus.
2.) Komunikasi pengenalan antarsel, komunikasi ini terjadi antara sel-sel
bersebelahan yang memiliki molekul-molekul permukaan sel yang menonjol.
Molekul-molekul inilah yang menjadi penghubung sehingga terjadi komunikasi
diantara kedua sel. Hubungan molekul-molekul adalah dengan cara kontak
langsung, sehingga molekul sinyal yang ingin di komunikasikan dapat melekat
dengan mudah pada reseptor sel target tanpa harus melewati cairan ekstraselular
terlebih dahulu. Komunikasi jenis ini biasanya digunakan oleh sel-sel yang
berperan dalam proses perkembangan embrio dan respon kekebalan
b. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi ini dikatakan berjalan secara tidak langsung karena molekul-molekul
sinyal harus melewati cairan ekstraselular terlebih dahulu untuk mencapai reseptor di
sel targetnya. Komunikasi ini diuraikan menjadi dua jenis, yaitu :
1.) Komunikasi lokal, komunikasi ini adalah jenis komunikasi yang berlangsung
antara sel-sel yang berdekatan, namun yang membedakannya dengan komunikasi
langsung adalah dalam komunikasi lokal molekul sinyal tetap melewati cairan
ekstaselular untuk mencapai sel targetnya. Komunikasi lokal terbagi lagi menjadi
dua jenis, antara lain :
- Komunikasi pensinyalan parakrin, dalam komunikasi ini sel-sel yang
menyekresi molekul sinyal melepaskan molekul regulator lokal ke
cairan ekstraselular yang dekat dengan sel target sehingga nantinya sel
target akan menangkap molekul sinyal yang di sekresi.

6
- Komunikasi pensinyalan sinapsis, komunikasi ini biasanya terjadi
pada sel saraf dimana sel saraf akan melepaskan molekul
neurotransmiter, kemudian molekul tersebut akan berdifusi dan masuk
ke dalam ruang sempit di antara sel saraf dan sel target yang dikenal
dengan istilah sinapsis. Neurotransmiter tersebut akan merangsang
respon sel target.
2.) Komunikasi jarak jauh, sesuai dengan namanya komunikasi ini memungkinkan
terjadinya pertukaran sinyal atau komunikasi sel antara sel-sel yang letaknya
berjauhan. Salah satu contoh dari komunikasi jarak jauh ini adalah komunikasi
yang terjadi antara sel-sel endokrin, dimana sel endokrin terspesialisasi akan
menyekresi molekul sinyalnya ke dalam aliran darah kemudian hormon-hormon
yang di sekresi tersebut akan masuk ke sel-sel yang tersebar di seluruh tubuh.

2. Bagimana tahapan-tahapan komunikasi sel?


A. RECEPTION
Merupakan tahap dari komunikasi sel pada tahapan penerimaan, dimana pada tahap
ini sel target mendeteksi molekul sinyal atau ligand yang berasal dari luar sel. Sinyal-
sinyal yang masuk dapat berupa zat kimiawi yang terdeteksi ketika molekul sinyal
berikatan dengan reseptor yang letaknya di atas permukaan sel maupun di dalam sel.
Pada proses pengikatan ligand dengan reseptor yang menyebabkan agregasi dua atau
lebih molekul reseptor yang akhirnya dapat menyebabkan peristiwa molekuler
berikutnya didalam sel. Berikut tiga tipe reseptor membrane :
Reseptor terkait protein G
Reseptor tirosin-kinase
Reseptor saluran ion

7
B. TRANSDUCTION
Tahap setelah resepsi dimana pada tahap ini diawali dengan pengikatan molekul sinyal
yang merubah protein reseptor. Tahap transduksi mengubah sinyal menjadi suatu
bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler spesifik. Pengikatan epinefrin ke
bagian luar protein reseptor dalam membrane plasma sel hati berlangsung melalui
serangkaian langka untuk mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini kadang-
kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi lebih sering membutuhkan suatu urutan
perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur transduksi) sinyal. Molekul
di sepanjang jalur itu sering disebut molekul relay.

C. RESPONSE
Merupakan proses penerjemahan sinyal yang masuk dan juga memastikan aktivitas
yang berada didalam komunikasi sel terjadi dengan baik dan tepat. Sinyal dari luar
yang masuk dapat menimbulkan dua respon yaitu perubahan aktivitas atau fungsi
protein yang ada dan perubahan jumlah protein tertentu yang telah dihasilkan oleh sel.
Akhir dari tahapan respon yaitu apabila sudah tidak ada lagi molekul sinyal yang
berikatan dengan reseptor maka komunikasi sel akan berhenti dan melepaskan dengan
bentuk gugus fosfat menuju keluar sel.

8
3. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen?
Hubungan antara komunikasi sel dengan ekspresi gen terletak pada pensinyalan
yang berperan dalam nukleus. Nukleus berfungsi untuk mengatur segala aktivitas di dalam
sel, untuk mengatur kegiatan tersebut nukleus membutuhkan sinyal agar organ satu dengan
yang lain dapat mengerjakan fungsinya masing-masing. Dalam proses ini, sinyal akan
menempel pada reseptor yang terdapat pada membran sel yang akan membentuk kaskade
fosforilasi, kinase terakhir dalam urutan kaskade fosforilasi akan masuk kedalam nukleus
dan akan mengaktifkan gen protein yang inaktif dan merupakan suatu faktor transkripsi.
Protein yang sudah diaktifkan tadi akan merangsang gen spesifik untuk ditranskripsikan
menjadi mRNA, yang kemudian mengarahkan sintesis protein tertentu dalam sitoplasma.
Jadi, untuk membentuk sintesis protein pada ekspresi gen, nukleus membutuhkan
sinyal pada komunikasi sel, sehingga terdapat hubungan antara komunikasi sel dengan
ekspresi gen.

4. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel?
Kehilangan sinyal

Contoh : makanan yang kita konsumsi dipecah menjadi gula lalu memasuki aliran
darah. Gula menstimulasi sel-sel di pancreas untuk mengeluarkan sinyal yang
disebut insulin yang berguna memberitahu sel-sel di hati, otot, dan lemak untuk
menyimpan gula ini untuk digunakan jika dibutuhkan. Pada diabetes mellitus tipe 1,
sel-sel pancreas yang memproduksi insulin hilang sehingga sinyal tersebut ikut

9
hilang. Akibatnya gula terakumulasi menjadi racun dalam darah. Jika tidak diobati,
diabetes ini dapat menyebabkan gagal ginjal, kebutaan, dan penyakit jantung di
kemudian hari.

Ketika sinyal tidak mencapai sel target

Contoh: Multiple Sclerosis adalah penyakit dimana bungkus pelindung di sekitar sl-
sel saraf di otak dan tulang belakang hancur. Sel-sel saraf yang terkena tidak bias
lagi mengirimkan sinyal dari satu daerah di otak ke daerah lain. Kerusakan saraf
yang disebabkan oleh multiple sclerosis menyebabkan banyak masalah seperti otot
menjadi lemah, penglihatan kabur atau menjadi ganda, penurunan keseimbangan,
gerakan tak terkendali, dan depresi.

Ketika sel target tidak merespon sinyal

10
Contoh : diabetes tipe I dan II memiliki gejala yang mirip namun memiliki penyebab
yang berbeda. Lain dengan diabetes tipe I yang tidak dapat memproduksi insulin,
diabetes tipe II dapat memproduksi insulin, namun sel-selnya kehilangan kemampuan
untuk merespon insulin. Hasilnya sama yaitu kadar gula darah menjadi tinggi.

Terlalu banyak sinyal

Contoh : stroke terjadi ketika adanya penyumbatan di pembuluh darah , memotong


aliran darah ke bagian otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak di dekatnya.
Ketika sel-sel yang mati membebaskan banyak molekul sinyal glutamate. Glutamate
berguna untuk mengontrol banyak tindakan dalam otak jika konsentrasinya rendah,
namun dapat menjadi racun bagi sel jika konsentrasinya tinggi. Adanya proses yang
disebut excitotoxicity, glutamate menyebar di otak dan membunuh sel-sel yang tidak
dipengaruhi oleh penyumbatan tadi yang menimbulkan kerusakan otak yang luas.

Multiple breakdown ( komunikasi sel dihancurkan di banyak tempat)

11
Contoh : pertumbuhan dan pembelahan sel merupakan suatu proses penting yang
memiliki control yang ketat. Namun, dapat terjadi kesalahan pada komunikasi sel.
Hasilnya adalah pertumbuhan sel tak terkendali yang dapat menyebabkan kanker.
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai hal, teta[I selalu membutuhkan multiple
signaling breakdown. Kanker mulai ada ketika sel menambah kemampuan untuk
tumbuh dan membelah walaupun tidak ada sinyal. Biasanya pertumbuhan yang tidak
diatur ini memicu sinyal untuk penghancuran diri, tetapi ketika sel juga kehilangan
kemampuan untuk merespon sel yang mati, sel akan membelah secara tidak terkendali
yang menyebabkan tumor. Peristiwa tersebut menyebabkan pembuluh darah tumbuh
menjadi tumor dan memungkinkan untuk tumbuh besar. Sinyal tambahan
memungkinkan kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Adanya gangguan pada reseptor


Contoh:
1. Androgen insensitivity syndrom (AIS)
Akibat adanya mutasi pada gen reseptor androgen (RA) reseptor androgen tidak
berfungsi jaringan yang menjadi target hormon androgen (testis) tidak berfungsi
hipogonadism
2. Disgenesis ovarium
Akibat adanya mutasi pada reseptor FSH (Folicle Stimulating Hormone)
reseptor FSH inaktif ovarium tidak berkembang baik

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Komunikasi sel adalah penyampaian pesan informasi oleh sinyal yang berasal dari
lingkungan sekitar ataupun dari sel lain yang dikirimkan kepada sel target untuk mengatur
kegiatan sel. Jenis komunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu langsung, local dan jarak jauh. Ada
tiga tahapan komunikasi sel, yaitu penerimaan, transduksi dan respon. Dalam menjalankan
komunikasi antarsel dibutuhkan komponen-komponen yang meliputi sinyal, reseptor dan
organel-organel ,seperti RE, membrane sel, sitoplasma serta mitokondria. Komunikasi sel
sangat penting untuk mengatur dan mengendalikan sel sehingga dapat mempertahankan
keseimbangan (homeostasis) serta, untuk memperlancar proses metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan.

13

Anda mungkin juga menyukai