PENDAHULUAN
TUTORIAL II
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2015
Tempat : Ruang Kelas A
1
1.3 JUMLAH KEHADIRAN
Pada tutorial 1 dan 2 yang dilaksanakan pada tanggal 09 dan 12 November 2015, seluruh
anggota kelompok hadir tepat waktu.
2
BAB II
ISI
2.1 SKENARIO
KOMUNIKASI SEL
Sel berkomunikasi dengan cara mengirimkan pesan dan menerima sinyal. Sinyal yang datang
bisa berasal dari lingkungan sekitar sel, dan juga dari sel lain. Untuk dapat menghasilkan
sebuah respon, sinyal harus dikirim melalui membran sel. Terkadang sinyal itu sendiri dapat
melintasi membran. Pada waktu yang lain, sinyal bekerja dengan cara berinteraksi dengan
reseptor protein yang berhubungan dengan bagian dalam dan luar membran. Hanya sel yang
mempunyai reseptor yang tepat pada permukaannya yang bisa merespon sinyal.
3
2.4 ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana metode dan jenis komunikasi sel?
2. Bagimana tahapan-tahapan komunikasi sel?
3. Apa saja komponen yang terlibat dalam komunikasi sel?
4. Apa saja jenis-jenis sinyal pada komunikasi sel?
5. Bagaimana kaitan komunikasi sel dengan fosforilasi oksidatif?
6. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen?
7. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel?
4
5. Bagaimana kaitan komunikasi sel dengan fosforilasi oksidatif?
Ada dua tahapan yang terjadi pada proses transduksi sinyal yaitu fosforilasi dan
defosforilasi protein. Kedua mekanisme selular ini tersebar luas pada sel untuk meregulasi
aktivitas protein, proses ini merupakan saklar molekular dalam sel. Fosforilasi yaitu proses
pengaktifan protein relay selanjutnya agar sinyal dapat diteruskan. ATP yang ada di
sitoplasma sel dipecah oleh protein kinase yang selanjutnya gugus fosfat dari ATP tersebut
ditambahkan pada protein kinase berikutnya. Dalam menjalankan fungsinya protein kinase
bekerja dengan menyusun suatu jalur yang mengandung beberapa protein kinase berbeda
untuk membentuk suatu kaskade fosforilasi, dimana molekul yang teraktivasi saat reseptor
menerima ligan akan mengaktivkan molekul lainnya dengan cara penambahan gugus
fosfat ke molekul tersebut, sehingga protein yang menghasilkan respon teraktivasi.
Defosforilasi merupakan kebalikan dari fosforilasi, yaitu menghilangkan gugus fosfat dari
protein relay setelah sinyal tersampaikan pada protein relay selanjutnya. Enzim yang
bertugas menghilangkan atau memindah molekul fosfat dari protein relay disebut enzim
phosphatase. Enzim ini dapat dengan cepat menyingkirkan gugus fosfat dari protein
sehingga menginaktivasi protein kinase.
6
- Komunikasi pensinyalan sinapsis, komunikasi ini biasanya terjadi
pada sel saraf dimana sel saraf akan melepaskan molekul
neurotransmiter, kemudian molekul tersebut akan berdifusi dan masuk
ke dalam ruang sempit di antara sel saraf dan sel target yang dikenal
dengan istilah sinapsis. Neurotransmiter tersebut akan merangsang
respon sel target.
2.) Komunikasi jarak jauh, sesuai dengan namanya komunikasi ini memungkinkan
terjadinya pertukaran sinyal atau komunikasi sel antara sel-sel yang letaknya
berjauhan. Salah satu contoh dari komunikasi jarak jauh ini adalah komunikasi
yang terjadi antara sel-sel endokrin, dimana sel endokrin terspesialisasi akan
menyekresi molekul sinyalnya ke dalam aliran darah kemudian hormon-hormon
yang di sekresi tersebut akan masuk ke sel-sel yang tersebar di seluruh tubuh.
7
B. TRANSDUCTION
Tahap setelah resepsi dimana pada tahap ini diawali dengan pengikatan molekul sinyal
yang merubah protein reseptor. Tahap transduksi mengubah sinyal menjadi suatu
bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler spesifik. Pengikatan epinefrin ke
bagian luar protein reseptor dalam membrane plasma sel hati berlangsung melalui
serangkaian langka untuk mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini kadang-
kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi lebih sering membutuhkan suatu urutan
perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur transduksi) sinyal. Molekul
di sepanjang jalur itu sering disebut molekul relay.
C. RESPONSE
Merupakan proses penerjemahan sinyal yang masuk dan juga memastikan aktivitas
yang berada didalam komunikasi sel terjadi dengan baik dan tepat. Sinyal dari luar
yang masuk dapat menimbulkan dua respon yaitu perubahan aktivitas atau fungsi
protein yang ada dan perubahan jumlah protein tertentu yang telah dihasilkan oleh sel.
Akhir dari tahapan respon yaitu apabila sudah tidak ada lagi molekul sinyal yang
berikatan dengan reseptor maka komunikasi sel akan berhenti dan melepaskan dengan
bentuk gugus fosfat menuju keluar sel.
8
3. Bagaimana hubungan komunikasi sel dengan ekspresi gen?
Hubungan antara komunikasi sel dengan ekspresi gen terletak pada pensinyalan
yang berperan dalam nukleus. Nukleus berfungsi untuk mengatur segala aktivitas di dalam
sel, untuk mengatur kegiatan tersebut nukleus membutuhkan sinyal agar organ satu dengan
yang lain dapat mengerjakan fungsinya masing-masing. Dalam proses ini, sinyal akan
menempel pada reseptor yang terdapat pada membran sel yang akan membentuk kaskade
fosforilasi, kinase terakhir dalam urutan kaskade fosforilasi akan masuk kedalam nukleus
dan akan mengaktifkan gen protein yang inaktif dan merupakan suatu faktor transkripsi.
Protein yang sudah diaktifkan tadi akan merangsang gen spesifik untuk ditranskripsikan
menjadi mRNA, yang kemudian mengarahkan sintesis protein tertentu dalam sitoplasma.
Jadi, untuk membentuk sintesis protein pada ekspresi gen, nukleus membutuhkan
sinyal pada komunikasi sel, sehingga terdapat hubungan antara komunikasi sel dengan
ekspresi gen.
4. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kesalahan dalam komunikasi sel?
Kehilangan sinyal
Contoh : makanan yang kita konsumsi dipecah menjadi gula lalu memasuki aliran
darah. Gula menstimulasi sel-sel di pancreas untuk mengeluarkan sinyal yang
disebut insulin yang berguna memberitahu sel-sel di hati, otot, dan lemak untuk
menyimpan gula ini untuk digunakan jika dibutuhkan. Pada diabetes mellitus tipe 1,
sel-sel pancreas yang memproduksi insulin hilang sehingga sinyal tersebut ikut
9
hilang. Akibatnya gula terakumulasi menjadi racun dalam darah. Jika tidak diobati,
diabetes ini dapat menyebabkan gagal ginjal, kebutaan, dan penyakit jantung di
kemudian hari.
Contoh: Multiple Sclerosis adalah penyakit dimana bungkus pelindung di sekitar sl-
sel saraf di otak dan tulang belakang hancur. Sel-sel saraf yang terkena tidak bias
lagi mengirimkan sinyal dari satu daerah di otak ke daerah lain. Kerusakan saraf
yang disebabkan oleh multiple sclerosis menyebabkan banyak masalah seperti otot
menjadi lemah, penglihatan kabur atau menjadi ganda, penurunan keseimbangan,
gerakan tak terkendali, dan depresi.
10
Contoh : diabetes tipe I dan II memiliki gejala yang mirip namun memiliki penyebab
yang berbeda. Lain dengan diabetes tipe I yang tidak dapat memproduksi insulin,
diabetes tipe II dapat memproduksi insulin, namun sel-selnya kehilangan kemampuan
untuk merespon insulin. Hasilnya sama yaitu kadar gula darah menjadi tinggi.
11
Contoh : pertumbuhan dan pembelahan sel merupakan suatu proses penting yang
memiliki control yang ketat. Namun, dapat terjadi kesalahan pada komunikasi sel.
Hasilnya adalah pertumbuhan sel tak terkendali yang dapat menyebabkan kanker.
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai hal, teta[I selalu membutuhkan multiple
signaling breakdown. Kanker mulai ada ketika sel menambah kemampuan untuk
tumbuh dan membelah walaupun tidak ada sinyal. Biasanya pertumbuhan yang tidak
diatur ini memicu sinyal untuk penghancuran diri, tetapi ketika sel juga kehilangan
kemampuan untuk merespon sel yang mati, sel akan membelah secara tidak terkendali
yang menyebabkan tumor. Peristiwa tersebut menyebabkan pembuluh darah tumbuh
menjadi tumor dan memungkinkan untuk tumbuh besar. Sinyal tambahan
memungkinkan kanker menyebar ke bagian tubuh lain.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Komunikasi sel adalah penyampaian pesan informasi oleh sinyal yang berasal dari
lingkungan sekitar ataupun dari sel lain yang dikirimkan kepada sel target untuk mengatur
kegiatan sel. Jenis komunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu langsung, local dan jarak jauh. Ada
tiga tahapan komunikasi sel, yaitu penerimaan, transduksi dan respon. Dalam menjalankan
komunikasi antarsel dibutuhkan komponen-komponen yang meliputi sinyal, reseptor dan
organel-organel ,seperti RE, membrane sel, sitoplasma serta mitokondria. Komunikasi sel
sangat penting untuk mengatur dan mengendalikan sel sehingga dapat mempertahankan
keseimbangan (homeostasis) serta, untuk memperlancar proses metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan.
13