Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penulisan paper ini. Paper yang membahas tentang Kalsium Karbida
(CaC2) ini penulis paparkan didasari oleh rasa ingin tahu, menambah wawasan dan lebih
khususnya untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Satuan Proses.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini berkat bimbingan, ajaran, serta motivasi
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Rintis Manfaati, ST.,MT. selaku dosen mata pelajaran Satuan Proses 1 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
2. Orang tua yang turut membantu baik segi moril maupun materil, serta yang memberi
kesempatan dan motivasi kepada penulis sehingga terciptanya makalah ini.
3. Teman-teman yang turut membantu, baik pikiran, tenaga maupun materi sehingga
terciptanya makalah ini
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian
penulisan ini, karena atas jasa seluruh pihak, penulisan ini selesai dengan hasil akhir yang sesuai
dengan tujuan penulis. Kritik dan saran penulis harapkan sebagai acuan bagi penulis menjadi lebih
baik. Besar harapan penulis agar paper ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 2
1.4 Cara Memperoleh Data .................................................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kalsium karbida atau karbit adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Senyawa
murninya tidak berwarna, tapi kalsium karbida yang biasanya digunakan warnanya adalah abu-
abu atau coklat dengan kandungan CaC2 hanya sekitar 80-85% (sisanya adalah CaO, Ca3P2, CaS,
Ca3N2, SiC, etc.). Selain itu, karena adanya kandungan PH3, NH3, and H2S, maka senyawa ini juga
berbau menyengat. Gas krbit (kalsium karbida) ini dapat memberikan manfaat kepada manusia.
Gas karbit ini merupakan salah satu kegunaan dari alkuna atau tepatnya etuna (C2 H2). Manfaat itu
diantaranya, untuk las logam, dan untuk pematangan pisang.
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Di perkebunan nanas, karbit digunakan untuk mengatur agar pembungaan terjadi secara
serentak sehingga hasil produksi buah nanas tinggi dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Buah kentang dan nanas memerlukan karbit untuk memacu pertumbuhan tunas
6
Kalsium karbit dihasilkan dalam suatu tanur listrik berdasarkan reaksi kimia:
CaO + 3C CaC2 + CO - 108000 kalori
Reaksi tersebut merupakan reaksi bolak-balik dan membutuhkan panas (endotermis). Bahan baku
yang digunakan adalah CaO (kapur bakar) dan bahan karbon, seperti antrasit, kokas , arang dengan
sifat kimia-fisika dan perbandingan tertentu. Kontrol kualitas bahan baku dan parameter proses
yang ketat menghasilkan karbit yang bermutu tinggi.
Suhu tinggi yang diperlukan bagi perlakuan ini secara partikelnya mustahil dicapai jika
menggunakan metode pembakaran tradisional, maka perlakuan dilakukan pada tanur liatrik
dengan elektrik grafik. Hasil karbida mengandung lebih kurang 80% kalsium karbida dari segi
beratnya. Karbida tersebut kemudian dihancurkan lagi menghasilkan butir-butir kecil. Kandungan
CaC2.Di dalam hasil dianggarkan dengan mengukur jumlah asitelena yang dihasilkan melalui
proses hidrolisasi. Sebagai contoh, kepada British dan Jerman bagi kandungan pecahan lebih kasar
ialah masing-masing sejumlah 295L/kg dan 300L/kg. Benda asing yang terkandung di dalam
karbida termasuk fosoida yang menghasilkan fosfina juga dihidrolisasikan.
7
Bahan utama pembuatan kalsium karbida adalah kalsium karbonat dan batu bara. Kalsium
karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan
keduanya direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida
CaO + 3C CaC2 + CO
Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai
metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida.
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius,
sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik . Reaksi ini merupakan
bagian penting dari revolusi di bidang kimia pada akhir 1800-an
Asetilena juga dapat dihasilkan dengan reaksi pembakaran parsial metana dengan
oksigen atau dengan reaksi cracking dari hidrokarbon yang lebih besar.
Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol, etanol, etilena atau eter dengan cara
melewatkan gas atau uap dari salah satu zat tersebut melalui tabung merah panas. Berthelot juga
menemukan asetilena dapat dibuat dengan cara memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas
sianogen dan hidrogen . Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan
karbon secara langsung dengan menggunakan tegangan listrik.
Reaksi-reaksi Reppe
Walter Reppe menemukan bahwa asetilena dapat bereaksi pada tekanan tinggi dengan katalis
logam berat menghasilkan senyawa-senyawa yang penting dalam industri
Asetilena bereaksi dengan alkohol, hidrogen sianida, hidrogen klorida atau asam
karboksilat menghasilkan senyawa-senyawa vinil
Dengan aldehida menghasilkan diol etunil.
Misalnya asetilena dan formaldehida menghasilkan 1,4-butunadiol sesuai reaksi dibawah ini, yang
digunakan dalam industri
HCCH + CH2O CH2(OH)CCCH2OH
Dengan karbon monoksida menghasilkan asam akrilat, atau ester akrilat, yang dapat digunakan
untuk memproduksi kaca akrilat.
Siklisisasi menghasilkan benzena dan siklooktatetraena
10
1. Sifat-sifat Umum
- Geometri koordinasi : 6
1.6 Termokimia
- Entalpi : 63 kJmol1
pembentukan standar
- Entropi molar standa : 70 Jmol1K1
1.7 Bahaya
332W
2. Bahaya
2.1. Bahaya terhadap kesehatan
2.1.1. Umum
- Kalsium karbit dapat berbahaya jika bercampur air/uap air , maka penanganannya harus hati-hati.
2.1.2. Toksitas
- Jika mengenai kulit, dengan adanya moisture ( uap air ) , akan menimbulkan cedera ( luka bakar
dan iritasi kulit.
- Gas Asitelin yang timbul dari kontak kalsium karbit dengan air/uap air bila terhirup bisa
mengakibatkan pusing, mual , bahkan kehilangan kesadaran.
2.1.3.Pertolongan Pertama
- Bersihkan dengan air bersih pada bagian permukaan kulit yang terkena.
- Bila terhirup gas Asitelin, segera dibawa ke udara segar.
12
3. Keselamatan
3.1. Umum
Sekecil mungkin hindarkan kalsium karbit kontak dengan kulit , mata , tertelan
ataupun terhirup.
3.2. Perlindungan Diri
- Tersedia alat pemadam api ringan jenis tepung kimia (dry chemical powder)
- Pelindung tangan dan kaki : Sarung tangan dan sepatu.
a - Kacamata pengaman, terutama petugas pengemasan yang dimungkinkan dapat terkena
percikan/pecahan kalsium karbit.
u - Pelindung pernafasan terutama bila berada di area yang berdebu.
Kalsium karbit dikemas dalam drum yang kedap udara/moisture, juga dapat dikemas dalam
kantong plastik yang kedap udara/moisture (dibuat dobel) yang dimasukkan dalam karton box
(berat bersih 25 kg).
4.1.3.Syarat Penyimpanan
4.1.3.1.Tempat penyimpanan harus kering, sistem sirkulasi udara baik, tidak ada sumber nyala
api.
4.1.3.2.Ditempat penyimpanan harus disediakan alat pemadam api ringan jenis tepung kimia
(dry chemical powder).
4.1.3.3.Penyusunan dalam penyimpanan dilakukan secara berderet dan rapi, tiap deret harus
terdiri 1 jenis (size) karbit yang sama. Dasar antara kemasan dengan lantai harus menggunakan
palet.
4.1.3.3.1.Pengaturan Karbit Drum :
1 baris max. 6 susun palet @ 6 drum.
Khusus penempatan dekat dinding disusun kurang dari 6 susun palet.
4.1.3.3.2.Karbit box disusun di atas palet menjadi 8 tingkat
(1 palet=40 box) :
a. Tingkat 1 s/d 6 disusun 2 X 3 ,
b. Tingkat 7 dan 8 disusun 1 X 2 di tengah tingkat 6.
Penyimpanan di ruang terbuka harus dilindungi dari kemungkinan basah dan pengkaratan. Untuk
itu perlu diperiksa secara berkala.
FIFO ( First In First Out )
Setiap hasil produksi baru diupayakan ditempatkan pada deret yang kosong sehingga hasil
produksi lama tidak tertutup oleh produksi baru.
4.1.4.Penandaan
4.1.4.1.Setiap kemasan harus tercantum nama produk (KARBIT) dan pabrik pembuat.
4.1.4.2.Pada kemasan drum dan box ditandai : SIMPAN DITEMPAT YANG KERING yang
dituliskan pada dasar yang kontras.
4.2. Pengangkutan
4.2.1.Bongkar Muat
14
4.2.1.1.Bongkar muat karbit kemasan drum harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
benturan keras antara drum dengan lantai yang dapat menimbulkan letupan sehingga tutup drum
terlepas.
4.2.1.2.Bongkar muat kemasan box diupayakan tidak dilempar untuk mencegah kerusakan
kemasan box.
4.2.1.3.Pada musin hujan sebaiknya kegiatan bongkar muat dilindungi terpal dengan kondisi layak
pakai (tidak rusak atau berlubang) untuk menghindari kontak dengan air hujan.
4.2.2.Transportasi
4.2.2.1.Truk harus dilengkapi terpal dengan kondisi layak pakai (tidak rusak atau berlubang).
4.2.2.2.Kondisi bak bersih dan tidak rusak serta dilengkapi bak samping.
4.2.2.3.Pengangkutan tidak boleh dicampur dengan bahan yang mudah terbakar.
4.2.2.4.Posisi drum/box diatur yang rapi.
4.2.2.5.Sebaiknya tersedia pelindung diri :
a. Alat pemadam api ringan jenis tepung kimia (dry chemical powder).
b. Masker debu , sarung tangan dan sepatu.
Poder Buah
Mutu buah-buahan selain dipengaruhi oleh cara budidayanya, juga dipengaruhi oleh cara
penanganan pasca panennya. kenampakan atau penampilan dan kematangan buah merupakan
salah satu faktor mutu yang penting dalam menentukan harga.
Karbit Drum
Karbit Drum merupakan karbit yang dikemas dalam drum baja dengan berat bersih 100kg.
dimana untuk membedakan ukuran karbit yag dipasarkan menggunakan kode warna pada tutup
drum tersebut.
Tabel ukuran karbit dan warna tutup drum kemasan karbit.
18
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Kalsium karbida merupakan satu senyawa kimia dengan formula CaC2. Bahan ini tidak
berwarna dalam keadan tulen, tetapi kebanyakan sampel kelihatan berwarna hitam.
Kegunaan utama di dalam industri ialah penghasil gas asetilena. Kalsium Karbida (CaC2)
dapat dibuat dengan bahan baku yang digunakan adalah CaO (kapur bakar) dan bahan
karbon.
Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius,
sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik.
Reaksi kimia pembentukan kalsium karbida : CaO + 3C CaC2 + CO - 108000 kalori
Kalsium karbida dalam bentuk padat tidak berbahaya tetapi bila bercampur air/uap air akan
menimbulkan gas Asitelin ( gas mudah terbakar dan meledak ).
3.2 Saran
Saran yang penulis tujukan adalah penggunaan kalsium karbida harus diperhatikan dengan
sangat baik dengan mengetahui sifat-sifat yang dimilikinya. Kalsium karbida juga perlu
dikembangkan secara lebih meluas lagi, karena banyaknya kegunaan dari kalsium karbida yang
dapat membantu dan memenuhi kebutuhan manusia..Pembuatan kalsium karbida ini perlu
ditingkatkan lagi dan apabila dijual harus sesuai dengan prosedur dan kegunaanya. Karena kalsium
karbida juga merupakan bahan yang berbahaya terutama apabila terkena air, maka harus digunakan
sesuai tempat prosesnya dan harus memperhatikan kondisi lingkungan.
19
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Wikipedia.Kalsium Karbida.
[file:///D:/CaC2/Kalsium%20karbida%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20en
siklopedia%20bebas.htm].[4 Maret 2016]