Anda di halaman 1dari 21

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penulisan paper ini. Paper yang membahas tentang Kalsium Karbida
(CaC2) ini penulis paparkan didasari oleh rasa ingin tahu, menambah wawasan dan lebih
khususnya untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Satuan Proses.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini berkat bimbingan, ajaran, serta motivasi
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Rintis Manfaati, ST.,MT. selaku dosen mata pelajaran Satuan Proses 1 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
2. Orang tua yang turut membantu baik segi moril maupun materil, serta yang memberi
kesempatan dan motivasi kepada penulis sehingga terciptanya makalah ini.
3. Teman-teman yang turut membantu, baik pikiran, tenaga maupun materi sehingga
terciptanya makalah ini
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian
penulisan ini, karena atas jasa seluruh pihak, penulisan ini selesai dengan hasil akhir yang sesuai
dengan tujuan penulis. Kritik dan saran penulis harapkan sebagai acuan bagi penulis menjadi lebih
baik. Besar harapan penulis agar paper ini dapat bermanfaat.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 2
1.4 Cara Memperoleh Data .................................................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Kalsium Karbida .......................................................................................... 3


2.2 Sintesis Kalsium Karbida (CaC2) ................................................................................... 6
2.3 Reaksi-reaksi Kimia.7
2.4 Penggunaan Kalsium Karbida10
2.5 Karakteristik Kalsium Karbida..10
2.6 Macam-macam Produk Kalsium Karbida.15
BAB III SIMPULA DAN SARAN............................................................................................... 19
3.1 Simpulan....................................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................................. 18
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kalsium karbida atau karbit adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Senyawa
murninya tidak berwarna, tapi kalsium karbida yang biasanya digunakan warnanya adalah abu-
abu atau coklat dengan kandungan CaC2 hanya sekitar 80-85% (sisanya adalah CaO, Ca3P2, CaS,
Ca3N2, SiC, etc.). Selain itu, karena adanya kandungan PH3, NH3, and H2S, maka senyawa ini juga
berbau menyengat. Gas krbit (kalsium karbida) ini dapat memberikan manfaat kepada manusia.
Gas karbit ini merupakan salah satu kegunaan dari alkuna atau tepatnya etuna (C2 H2). Manfaat itu
diantaranya, untuk las logam, dan untuk pematangan pisang.

1.2 Rumusan Masalah


Pembahasan mengenai Kalsium Karbida ini menghasilkan beberapa rumusan masalah,
diantaranya :
1. Apa itu kalsium karbida ?
2. Apa saja penggunaan dari kalsium karbida ?
3. Bagaimana sintesis kalsium karbida ?
4. Bagaimana reaksi yang terjadi dalam pembuatan kalsium karbida ?
5. Bagaimana karakteristik kalsium karbida ?

1
2

1.3 Tujuan Penelitian


Pembahasan mengenai kalsium karbida ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1) Dapat mengetahui kegunaan kalsium karbida, baik skala kecil maupun besar
2) Dapat mengetahui proses pembuatan kalsium karbida dan reaksi yang terjadi
3) Mengetahui karakteristik kalsium karbida

1.4 Cara Memperoleh Data


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode literatur, yaitu :
Studi literatur adalah pengumpulan seluruh data yang diperoleh dengan cara mencari data dan
mempelajari buku-buku sumber yang ada kaitanya dengan masalah yang sedang diteliti

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini terbagi atas empat bab. Bab I berisi pendahuluan yang mengemukakan
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, cara memperoleh data dan sitematika
penulisan. Bab II berisi landasan teori yang mengemukakan pengertian kalsium karbida, sintesis,
reaksi-reaksi, aplikasi, karakteristik dan macam-macam produk. Bab III berisi penutup yang
mengemukakan tentang simpulan dan saran.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kalsium Karbida


Kalsium karbida merupakan satu senyawa kimia dengan formula CaC2. Bahan ini tidak
berwarna dalam keadan tulen, tetapi kebanyakan sampel kelihatan berwarna hitam. Kegunaan
utama di dalam industri ialah penghasil gas asetilena. Kalsium karbida dihasilkan secara industri
dengan mengguna suatu tanur listrik yang dimuat dengan campuran batu kapur dan arang batu
pada suhu lebih kurang 2000C. Kaedah ini berubah sejak pengenalannya tahun 1888.
CaO+3C CaC2+CO
Karbit merupakan bahan kimia yang serba guna, berbentuk butiran padat berwarna abu-abu.
Bila direaksikan dengan air, kalsium karbit akan menghasilkan gas Asitelin. Gas Asitelin bisa
digunakan untuk proses pengelasan logam, pemotongan logam, bahan bakar lampu dan bahan
baku industri kimia seperti biji PVC dan batadinol. Pemanfaatan gas Asitelin yang dihasilkan
karbit untuk pengelasan dan pemotongan logam bisa ditemukan dihampir semua industri
perkapalan, konstruksi dan industri berat lainnya. Asetilena (nama sistematis etuna) adalah suatu
hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2 Asetilena merupakan alkuna yang
paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada
asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga dan masing-masing atom karbon
memiliki hibridisasi orbital untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada
asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180.Asetilena ditemukan
oleh edmund davy pada 1836, yang menyebutnya karburet baru dari hidrogen. Nama asetilena
diberikan oleh kimiawan prancis Marcellin Berthellot pada 1860
Di industri peleburan besi, baja dan ferro nikel karbit digunakan sebagai desulfurizer untuk
menghilangkan kandungan belerang sulfur yang bisa mengakibatkan penurunan mutu logam.
Karbit adalah bahan desulfurizer paling kuat sehingga industri peleburan logam (metalurgi) bisa
menghasilkan logam bermutu tinggi secara efisien.
4

Berbagai Industri besar yang merupakan pengguna karbit


Karbit juga telah memungkinkan ribuan orang Indonesia berwirausaha dengan mendirikan
bengkel las karbit, bengkel perbaikan body kendaraan dan usaha pembuatan barang kerajinan
(handycraft).

Tukang las kecil dan aneka kerajinan logam pengguna karbit


Pada sektor pertanian, karbit digunakan sebagai pematang buah-buahan terutama mangga,
pisang dan pepaya. Dengan karbit, pematangan buah-buahan bisa berlangsung secara terencana
dan serempak dengan warna yang menarik. Karbit juga digunakan untuk memperpendek masa
tidur (dormancy) bibit kentang dari 6 bulan menjadi 2-3 bulan.
5

Aneka buah-buahan yang menggunakan karbit untuk pengelolahan pasca panen

Di perkebunan nanas, karbit digunakan untuk mengatur agar pembungaan terjadi secara
serentak sehingga hasil produksi buah nanas tinggi dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Buah kentang dan nanas memerlukan karbit untuk memacu pertumbuhan tunas
6

2.2 Sintesis Kalsium Karbida (CaC2)

Kalsium karbit dihasilkan dalam suatu tanur listrik berdasarkan reaksi kimia:
CaO + 3C CaC2 + CO - 108000 kalori
Reaksi tersebut merupakan reaksi bolak-balik dan membutuhkan panas (endotermis). Bahan baku
yang digunakan adalah CaO (kapur bakar) dan bahan karbon, seperti antrasit, kokas , arang dengan
sifat kimia-fisika dan perbandingan tertentu. Kontrol kualitas bahan baku dan parameter proses
yang ketat menghasilkan karbit yang bermutu tinggi.
Suhu tinggi yang diperlukan bagi perlakuan ini secara partikelnya mustahil dicapai jika
menggunakan metode pembakaran tradisional, maka perlakuan dilakukan pada tanur liatrik
dengan elektrik grafik. Hasil karbida mengandung lebih kurang 80% kalsium karbida dari segi
beratnya. Karbida tersebut kemudian dihancurkan lagi menghasilkan butir-butir kecil. Kandungan
CaC2.Di dalam hasil dianggarkan dengan mengukur jumlah asitelena yang dihasilkan melalui
proses hidrolisasi. Sebagai contoh, kepada British dan Jerman bagi kandungan pecahan lebih kasar
ialah masing-masing sejumlah 295L/kg dan 300L/kg. Benda asing yang terkandung di dalam
karbida termasuk fosoida yang menghasilkan fosfina juga dihidrolisasikan.
7

Bahan utama pembuatan kalsium karbida adalah kalsium karbonat dan batu bara. Kalsium
karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan
keduanya direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida
CaO + 3C CaC2 + CO
Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai
metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida.
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius,
sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik . Reaksi ini merupakan
bagian penting dari revolusi di bidang kimia pada akhir 1800-an
Asetilena juga dapat dihasilkan dengan reaksi pembakaran parsial metana dengan
oksigen atau dengan reaksi cracking dari hidrokarbon yang lebih besar.
Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol, etanol, etilena atau eter dengan cara
melewatkan gas atau uap dari salah satu zat tersebut melalui tabung merah panas. Berthelot juga
menemukan asetilena dapat dibuat dengan cara memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas
sianogen dan hidrogen . Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan
karbon secara langsung dengan menggunakan tegangan listrik.

2.3 Reaksi-reaksi Kimia


Reaksi pirolisis asetilena dimulai pada temperatur 400 C(673 K) (cukup rendah untuk
hidrokarbon). Hasil utamanya adalah dimer vinilasetilena (C4H4) dan benzena. Pada temperatur
diatas 900 C(1173 K), hasil utama reaksi adalah jelaga (karbon hitam).
Berthelot menunjukkan bahwa senyawa alifatik dapat diubah menjadi senyawa
aromatik dengan memanaskan asetilena di dalam tabung reaksi menghasilkan benzena dan sedikit
toluena. Berthelot juga mengoksidasi asetilena menghasilkan asam asetat dan asam oksalat. Ia
juga menemukan reduksi asetilena dengan hidrogen menghasilkan etilena dan etana
polimerasi asetilena dengan katalis Ziegler-Natta menghasilkan lapisan
poliasetilena. Poliasetilena, rantai molekul karbon dengan ikatan tunggal dan ganda berselang-
seling, merupakan semi konduktor organik yang pertama sekali ditemukan; reaksi dengan
iodin menghasilkan bahan yang amat konduktif.
8

Tempat penyampuran bahan baku


karbit

Tanur Furnace, tempat peleburan dan pembuatan karbit


9

Reaksi-reaksi Reppe
Walter Reppe menemukan bahwa asetilena dapat bereaksi pada tekanan tinggi dengan katalis
logam berat menghasilkan senyawa-senyawa yang penting dalam industri
Asetilena bereaksi dengan alkohol, hidrogen sianida, hidrogen klorida atau asam
karboksilat menghasilkan senyawa-senyawa vinil
Dengan aldehida menghasilkan diol etunil.
Misalnya asetilena dan formaldehida menghasilkan 1,4-butunadiol sesuai reaksi dibawah ini, yang
digunakan dalam industri
HCCH + CH2O CH2(OH)CCCH2OH
Dengan karbon monoksida menghasilkan asam akrilat, atau ester akrilat, yang dapat digunakan
untuk memproduksi kaca akrilat.
Siklisisasi menghasilkan benzena dan siklooktatetraena
10

2.4 Penggunaan Kalsium Karbida


Kalsium karbida digunakan bagi aplikasi berikut :
- Penghasilan asitelina, melalui tindak balas kalsium karrbida dengan air yaitu :
CaC2+2H2O C2H2+Ca(OH)2
- Penghasil kalsium sianamida, melalui proses tindak balas dengan nitrogen pada suhu tinggi
CaC2+N2CaCN2+C
- Penghasil keluli, terutamanya bagi penyingkiran sulphur yang terkandung dalam bijih besi
- Lampu karbida, digunakan pada model-model kereta terwal serta semasa melombong (kecuali di
lombong arang batu karena kehadiran gas-gas mudah terbakar yang berbahaya) tapi kini telah
digantikan oleh lampu elektrik
- Sebagai sumber gas asetilena untuk menjadikan buah-buahan cepat masak
- Sebagai bahan api bagi meriam buluh

2.5 Karakteristik Kalsium Karbida


Kalsium karbit atau umum disebut karbit berupa kristal rhombies berwarna abu-abu
dipergunakan untuk pengelasan, pabrik gas asitelin, pematangan buah-buahan dan lampu
penerangan.

1. Sifat-sifat Umum

1.1 Kalsium Karbonat

1.2 Rumus Kimia : CaC2


1.3 Kenampakan

: Berbentuk kristal rhombies berwarna abu-abu agak kehitaman.


1.4 Sifat Kimia : Dalam bentuk padat tidak berbahaya tetapi bila bercampur air/uap air akan
menimbulkan gas Asitelin ( gas mudah terbakar dan meledak ).
11

1.5 Sifat Fisik


- Berat molekul : 64,10

- Titik cair : 2.370 oC


- Density : 2,222

- Struktur Kristal : Tetragonal


- Grup ruang : D174h, I4/mmm, tI6

- Geometri koordinasi : 6

1.6 Termokimia
- Entalpi : 63 kJmol1
pembentukan standar
- Entropi molar standa : 70 Jmol1K1

1.7 Bahaya
332W

2. Bahaya
2.1. Bahaya terhadap kesehatan
2.1.1. Umum
- Kalsium karbit dapat berbahaya jika bercampur air/uap air , maka penanganannya harus hati-hati.
2.1.2. Toksitas
- Jika mengenai kulit, dengan adanya moisture ( uap air ) , akan menimbulkan cedera ( luka bakar
dan iritasi kulit.
- Gas Asitelin yang timbul dari kontak kalsium karbit dengan air/uap air bila terhirup bisa
mengakibatkan pusing, mual , bahkan kehilangan kesadaran.
2.1.3.Pertolongan Pertama
- Bersihkan dengan air bersih pada bagian permukaan kulit yang terkena.
- Bila terhirup gas Asitelin, segera dibawa ke udara segar.
12

2.2. Bahaya Kebakaran


2.2.1.Umum
Apabila bereaksi dengan air/uap air dapat menimbulkan Asitelin, kalsium hidrooksida serta panas.
Gas Asitelin mudah terbakar apabila terkena panas , api dan bahan-bahan oksidator.
2.2.2.Pencegahan
Sekecil mungkin hindarkan kalsium karbit kontak dengan air/uap air.
2.2.3.Bila terjadi kebakaran, tutupi permukaan yang terbakar dengan pasir atau debu. Api
dapat dipadamkan dengan alat pemadam api ringan jenis tepung kimia (dry chemical powder).

2.3. Bahaya Peledakan


Reaksi dengan air/uap air dalam jumlah yang cukup dapat menimbulkan ledakan dengan batas
daerah peledakan (exp.limit ) gas Asitelin yang dihasilkan 2,5% - 82% volume udara.

3. Keselamatan
3.1. Umum
Sekecil mungkin hindarkan kalsium karbit kontak dengan kulit , mata , tertelan
ataupun terhirup.
3.2. Perlindungan Diri
- Tersedia alat pemadam api ringan jenis tepung kimia (dry chemical powder)
- Pelindung tangan dan kaki : Sarung tangan dan sepatu.
a - Kacamata pengaman, terutama petugas pengemasan yang dimungkinkan dapat terkena
percikan/pecahan kalsium karbit.
u - Pelindung pernafasan terutama bila berada di area yang berdebu.

4. Penanganan dan Penyimpanan


4.1. Penyimpanan
4.1.1.Umum
Kalsium karbit dipindahkan dan disimpan sebagai bentuk padatan yang mudah ditangani.
4.1.2.Kemasan
13

Kalsium karbit dikemas dalam drum yang kedap udara/moisture, juga dapat dikemas dalam
kantong plastik yang kedap udara/moisture (dibuat dobel) yang dimasukkan dalam karton box
(berat bersih 25 kg).
4.1.3.Syarat Penyimpanan
4.1.3.1.Tempat penyimpanan harus kering, sistem sirkulasi udara baik, tidak ada sumber nyala
api.
4.1.3.2.Ditempat penyimpanan harus disediakan alat pemadam api ringan jenis tepung kimia
(dry chemical powder).
4.1.3.3.Penyusunan dalam penyimpanan dilakukan secara berderet dan rapi, tiap deret harus
terdiri 1 jenis (size) karbit yang sama. Dasar antara kemasan dengan lantai harus menggunakan
palet.
4.1.3.3.1.Pengaturan Karbit Drum :
1 baris max. 6 susun palet @ 6 drum.
Khusus penempatan dekat dinding disusun kurang dari 6 susun palet.
4.1.3.3.2.Karbit box disusun di atas palet menjadi 8 tingkat
(1 palet=40 box) :
a. Tingkat 1 s/d 6 disusun 2 X 3 ,
b. Tingkat 7 dan 8 disusun 1 X 2 di tengah tingkat 6.

Penyimpanan di ruang terbuka harus dilindungi dari kemungkinan basah dan pengkaratan. Untuk
itu perlu diperiksa secara berkala.
FIFO ( First In First Out )
Setiap hasil produksi baru diupayakan ditempatkan pada deret yang kosong sehingga hasil
produksi lama tidak tertutup oleh produksi baru.

4.1.4.Penandaan
4.1.4.1.Setiap kemasan harus tercantum nama produk (KARBIT) dan pabrik pembuat.
4.1.4.2.Pada kemasan drum dan box ditandai : SIMPAN DITEMPAT YANG KERING yang
dituliskan pada dasar yang kontras.
4.2. Pengangkutan
4.2.1.Bongkar Muat
14

4.2.1.1.Bongkar muat karbit kemasan drum harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
benturan keras antara drum dengan lantai yang dapat menimbulkan letupan sehingga tutup drum
terlepas.
4.2.1.2.Bongkar muat kemasan box diupayakan tidak dilempar untuk mencegah kerusakan
kemasan box.
4.2.1.3.Pada musin hujan sebaiknya kegiatan bongkar muat dilindungi terpal dengan kondisi layak
pakai (tidak rusak atau berlubang) untuk menghindari kontak dengan air hujan.
4.2.2.Transportasi
4.2.2.1.Truk harus dilengkapi terpal dengan kondisi layak pakai (tidak rusak atau berlubang).
4.2.2.2.Kondisi bak bersih dan tidak rusak serta dilengkapi bak samping.
4.2.2.3.Pengangkutan tidak boleh dicampur dengan bahan yang mudah terbakar.
4.2.2.4.Posisi drum/box diatur yang rapi.
4.2.2.5.Sebaiknya tersedia pelindung diri :
a. Alat pemadam api ringan jenis tepung kimia (dry chemical powder).
b. Masker debu , sarung tangan dan sepatu.

4.3. Penanganan Tumpahan/Ceceran


4.3.1.Jauhkan orang-orang yang tidak berkepentingan dari daerah tempat tumpahan kalsium
karbit.
4.3.2.Tumpahan/ceceran dikumpulkan dan dihindarkan dari air untuk kemudian dimasukkan
kembali pada kemasan (drum/plastik box).
4.3.3.Bila kemasan rusak, pindahkan kemasan yang rusak ke tempat yang aman. Untuk sementara
dapat digunakan kantong plastik jenis PE. Setelah kalsium karbit dimasukkan dalam kantong
plastik lalu ikat dengan tali.
15

2.6 Macam-macam Produk Kalsium Karbida


Karbit Bungkus
Karbit box adalah karbit dalam kemasan plastik berisi 1(satu) kilogram per
bungkus. Plastik kemasan disertai logo MDQ dan ada segel pengaman.
Setiap 25 bungkus plastik, dimasukkan ke dalam karton box yang di-dalamnya disertai plastic bag
untuk melindungi kualitas produk.
Karbit yang sudah siap kirim dan telah melewati pengujian kualitas oleh Quality Control
segera didistibusikan ke seluruh wilayah Indonesia.

Karbit box berisi 25kg @ 1kg per bungkus

Kegunaan karbit box


Sebagian karbit box ini digunakan untuk pengelasan dengan menggunakan generator karbit
sederhana. Aneka pekerjaan bisa dilakukan dengan pengelasan sistem ini seperti pembuatan pagar
/ tralis, bengkel perbaikan body mobil dan berbagai kerajinan tangan.
Kegunaan yang lain dari karbit box adalah untuk pemeraman buah. Karbit dipecah sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki untuk pematangan buah, misalnya mangga, pisang, jeruk, nangka, sawo,
durian, dan lain-lain. Sebagian pengguna karbit ini telah beralih ke karbit sachet khusus buah
karena lebih praktis dan ekonomis.
Di daerah tertentu, karbit box digunakan untuk merangsang pertumbuhan tunas tanaman
supaya tumbuh secara merata (bersamaan) misalnya kentang, nanas, dll.
16

Poder Buah
Mutu buah-buahan selain dipengaruhi oleh cara budidayanya, juga dipengaruhi oleh cara
penanganan pasca panennya. kenampakan atau penampilan dan kematangan buah merupakan
salah satu faktor mutu yang penting dalam menentukan harga.

Karbit sachet khusus buah berisi 100 sachet per karton


Untuk mendapatkan mutu buah-buahan yang sangat memuaskan, peranan karbit sangat
penting untuk membantu pematangan buah. Dengan cara dan takaran yang tepat didapatkan buah
dengan kondisi siap jual sebagai berikut :
1. Warna kulit masak merata dan menarik.
2. Rasa dan aroma lebih sedap dan harum.
3. Waktu masak bisa seragam.
Hal ini dapat terjadi karena proses kemas dengan memakai karbit dapat mempercepat
kematangan buah. Nilai ekonomisnya akan jauh lebih tinggi, baik dari segi penghematan waktu
simpan / pemeraman ataupun nilai jualnya yang lebih tinggi. Sedangkan dari segi kesehatan lebih
sehat dibandingkan dengan bahan lain (seperti pestisida dll) yang tersisa di kulit buah.
Gas asitelin yang keluar akan cepat terurai di udara, dan bukan bahan beracun (tidak termasuk
dalam 50 bahan beracun).
17

Karbit Drum
Karbit Drum merupakan karbit yang dikemas dalam drum baja dengan berat bersih 100kg.
dimana untuk membedakan ukuran karbit yag dipasarkan menggunakan kode warna pada tutup
drum tersebut.
Tabel ukuran karbit dan warna tutup drum kemasan karbit.
18

BAB III
Penutup

3.1 Simpulan
Kalsium karbida merupakan satu senyawa kimia dengan formula CaC2. Bahan ini tidak
berwarna dalam keadan tulen, tetapi kebanyakan sampel kelihatan berwarna hitam.
Kegunaan utama di dalam industri ialah penghasil gas asetilena. Kalsium Karbida (CaC2)
dapat dibuat dengan bahan baku yang digunakan adalah CaO (kapur bakar) dan bahan
karbon.
Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000 derajat Celsius,
sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku bunga api listrik.
Reaksi kimia pembentukan kalsium karbida : CaO + 3C CaC2 + CO - 108000 kalori
Kalsium karbida dalam bentuk padat tidak berbahaya tetapi bila bercampur air/uap air akan
menimbulkan gas Asitelin ( gas mudah terbakar dan meledak ).

3.2 Saran
Saran yang penulis tujukan adalah penggunaan kalsium karbida harus diperhatikan dengan
sangat baik dengan mengetahui sifat-sifat yang dimilikinya. Kalsium karbida juga perlu
dikembangkan secara lebih meluas lagi, karena banyaknya kegunaan dari kalsium karbida yang
dapat membantu dan memenuhi kebutuhan manusia..Pembuatan kalsium karbida ini perlu
ditingkatkan lagi dan apabila dijual harus sesuai dengan prosedur dan kegunaanya. Karena kalsium
karbida juga merupakan bahan yang berbahaya terutama apabila terkena air, maka harus digunakan
sesuai tempat prosesnya dan harus memperhatikan kondisi lingkungan.
19

LAMPIRAN

Daftar Pustaka

Hidayati, Nurlaeli.2011.Tugas Tentang Kimia.


[file:///D:/CaC2/Nurleli%20Hidayati%20%20tugas%20tentang%20kimia.htm].[4 April
2016]

Wikipedia.Kalsium Karbida.
[file:///D:/CaC2/Kalsium%20karbida%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20en
siklopedia%20bebas.htm].[4 Maret 2016]

PT Emdeki.Kalsium Karbida.[http://emdeki.co.id/home.html].[4 Maret 2016]

Anda mungkin juga menyukai