PENDAHULUAN
Penginderaan Jauh
informasi tentang suatu objek atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan
suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji
[Lillesand dan Kiefer, 1990]. Sistem penginderaan jauh terdiri dari lima komponen dasar,
yaitu sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dengan benda di muka bumi,
utama LAPAN yakni penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan
kebijakan dirgantara.
pengindraan jauh terhadap perkembangan zaman yang memberi banyak manfaat kepada
berbagai elemen-elemen baik itu institusi pemerintahan, perusahaan swasta maupun
dibidang Pendidikan.
Bagaimana gambaran system pengindraan jauh yang saat ini berkembang dan
penjelasannya.
Mengetahui gambaran system pengindraan jauh yang saat ini berkembang dan
penjelasannya.
Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya
(Hornby, 1974). Citra adalah gambaran rekaman suatu obyek (biasanya berupa gambaran
pada foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau
elektronik. Citra adalah gambaran obyek yang dihasilkan oleh pantulan atau pembiasan
sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin (Simonett et al, 1983).
Citra dihasilkan melalui proses perekaman dengan bantuan sensor.Sensor ada dua: Sensor
fotografik dan sensor non-fotografik. Sensor non fotografik masih dapat dirinci menjadi
sensor peminadi (pelarik/penyiam atau scanner) dan sensor radar/gelombang mikro.
Sensor Fotografik Sensor ini menangkap kenampakan obyek melalui perekaman besarnya
pantulan sinar (gelombang elektromagnetik) dari obyek yang masuk melalui susuan lensa
pada kamera dn kemudian mengenai lapisan film yang peka cahaya.
Sensor Fotografik Variasi warna yang muncul pada gambar yang dihasilkan terganting
pada:
1.Sistem lensa, diafragma, dan filter yang digunakan untuk menerima cahaya
Kamera dengan film hanya mampu bekerja dalam rentang 0,4 m-0,9 m (perluaannya
sampai spektrum inframerah dekat).
Proses fotografik:
Sinar yang meninggalkan jejak kekuatan energi paparan pada tingkat pembakaran yang
ada pada film tersebut
Film kemudian diproses secara kimiawi di laboratorium, dan dicetak menjadi foto udara
berwarna maupun hitam putih, tergantung pada jenis film dan pencetakan yang
digunakan.
Sensor Non-Fotografik
Sensor non-fotografik berupa scanner menerima pantulan dari satu wilayah sangat
sempit pada permukaan bumi (instanteous field of view/IFOV =medan pandang sesaat)
yang masuk ke dalam sistem lensa, dan kemudian mendeteksi besarnya pantulan tersebut
dengan detektor peka cahaya.
Penyiaman (scanning)
- ACROSS TRACK
Sistem kensa menyilang arah geka wahana. Jadi selama wahana maju ke depan, sistem
lensa bergerak ke kanan atau ke kiri (Whiskbroom)
- ALONG TRACK Along-track
.Pemindai ini berupa CCD (Charge Coupled Device) yaitu sederet detektor yang
berjumlah ribuan keping per spektrum panjang gelombang.Gerak dari oemindai ini adalah
menyapu sepanjang gerak wahana yang membawanya (Pushbroom).
Tersusun atas dua dimensi CCD berbentuk matrks. Sehingga sensor dapat difungsikan
secara diam dan menangkap informasi spektral obyek tanpa melakukan gerakan
sepanjang orbit atau menyilang ke arah orbit.
Data hasil pemindaian disimpan secara digital, yaitu disimpan dalam kode biner
dengan tingkat kecerahan 0-63. 0-127, 0-255, atau bahkan 0-2047. Angka-angka digital
yang mewakili variasi nilai pantulan ini kemudian dibaca oleh program komputer, dan
setiap titik obyek dengan nilai digital tertentu diubah menjadi sel-sel penyusun gambar
pada layar monitor yang disebut pixel.
Sensor yang dioperasikan dengan spektrum yang sangat sempit namun dalam
jumlah banyak (lebih dari 1 spektrum) maka citra ini disebut citra multispektral. Sistem
fotografik sebenarnya juga mampu menghasilkan foto pada berbgai saluran, namun
membutuhkan beberapa lensa sekaligus pada kameranya. Foto semacam ini disebut foto
multiband.
Sensor Gelombang Mikro-Radar
Citra dengan format asli digital mempunyai ciri pengenal lain, yaitu resolusi
spasial.
Resolusi spasial secara langsung terkait denfan kerincian informasi spasial citra
(seberapa rinci citra itu mampu menyajikan ukuran obyek terkecil).
Jadi setiap 1 pixel dalam layar monitor mampu mewakili berpa luas dalam
keadaan asli di lapangan.
Air jernih cenderung memberikan pantulan yang lebih rendah daripada air keruh
pada semua wilyah panjang gelombang
Vegetasi memberikan pantulan sangat rendah pada spektrum biru, meningkat agak
tinggi pada spektrum hijau (oleh karena itu, tampak hijau di mata manusia),
menurun lagi di spektrum merah (karena serapan kuat oleh pigmen daun), dan
meningkat sangat tajam di spektrum inframerah dekat akibat pantulan oleh ruang
antra sel pada jaringan spongy daun.
Vegetasi kembali memberikan pantulan rendah di saluran inframerah tengah I dan
inframerah II karena pengaruh kandungan lengas (kelembaban) yang tinggi.
Pantulan Spektral