Oleh:
Kelompok 5
Program Ekstensi
Univesitas Udayana
Denpasar 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti saat ini tentunya sudah sangat banyak perusahaan atau
bahkan organisasi internasional yang maju. Tidak dapat di pungkiri juga tentunya terdapat
suatu elemen di dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri terdiri dari berbagai macam
negara, suku bangsa, adat istiadat, agama, dan watak. Oleh karena itu tentunya dalam
mengelola perusahaan atau organisasi tersebut dibutuhkan sistem yang tepat untuk mengatur
agar profesionalitas tetap terjaga. Kita ambil saja contoh apabila dalam suatu kelompok yang
terdiri dari berbagai macam sudut pandang terjadi suatu perselisihan maka disinilah letak
manajemen lintas budaya ini akan digunakan.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mahasiswa mampu memahami kerangka umum
manajemen lintas budaya, mengetahui pentingnya manajemen lintas budaya, mengetahui
perkembangan manajemen lintas budaya dalam komunitas global, serta mengerti dengan
korporasi multinasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni dalam proses pengorganisasian seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Dalam pengertian
manajemen sebagai seni karena seni berfungsi dalam mewujudkan tujuan yang nyata
dengan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi
menerangkan fenomena-fenomena, kejadian sehingga memberikan penjelasan yang
sebenarnya. Manajemen juga sebagai ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan suatu
tujuan untuk keberhasilan satu organisasi.
Manajemen lintas budaya ialah suatu ilmu dan seni dalam upaya mengelola budaya
yang berbeda-beda, memberdayakannya sehingga dapat meningkatkan kinerja suatu
organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Manajemen lintas budaya juga
merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami bagaimana budaya nasional
mempengaruhi praktek manajemen, mengidentifikasi persamaan danperbedaan lintas
budaya dalam praktek manajemen dan berbagai konteks organisasi, serta meningkatkan
efektivitas dalam manajemen global.
Seorang manajemen tidak bisa lepas dari budaya karena ia sendiri adalah pelaku
didalam budaya itu sendiri. Dalam perkembangan zaman budaya semakin maju, tentu
adanya dari kemjauan arus globalisasi yang dapat mengantar budaya yang dulunya tidak
mengenal hidup modernitas sekarang menjadi budaya modernitas.
2
masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semua yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Adapun tiga contoh mengapa kita harus dapat memahami manajemen lintas
budaya, seperti:
3
3. Manajemen pada waktu pergi ke luar negeri untuk penugasan jangka pendek atau
panjang.
Dalam membangun tidak hanya dibutuhkan tekad, tenaga, maupun modal. Agar
pembangunan dapat berhasil dengan baik, diperlukan dukungan rakyat, sikap mental,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
dalam melaksananakan Pembangunan Nasional dan sekaligus peningkatan sumber daya
manusia.
Siapa sangka perkembangan budaya yang begitu pesat ini membuat etika remaja
masa kini jauh berbeda dengan remaja masa lalu? Ternyata itu memang benar adanya,
hanya sedikit dari kalangan remaja yang benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun
di lingkungannya, baik kepada yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda. Berikut
ini beberapa buktinnya:
4
2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan
musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional
kita.
4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
Di masa orang tua kita dahulu masih remaja, cara berpakaian dan model baju yang
mereka kenakan masih sangat sederhana. Tidak se-unik dan se-modern pakaian remaja saat
ini. Pada masa lalu, jika menghadiri acara resmi, masih banyak dari mereka yang
menggunakan baju tradisional, seperti baju adat, dan kebaya. Berbeda dengan sekarang,
remaja yang ingin menghadiri acara resmi seperti pesta ulang tahun, lebih memilih untuk
mengenakan baju kasual yang berciri-khaskan kebarat-baratan.
1. Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar,
masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti
televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin
terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang
ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
5
masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat
yaitu dengan telepon, internet dan sosial media.
3. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar di Indonesia menuntut ilmu
diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai
diharapkan mereka bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
4. Perekonomian Indonesia semakin menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat.
Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena
nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik
oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk
sektor pertambangan, pertanian dan industry.
5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha
meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara
kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam
negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan
manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
6. Persaingan yang sehat
Dengan globalisasi, perekonomian kita dapat menyamakan tarif untuk
ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdagangan menjadi semakin cepat
dan persaingan juga sehat
6
Menjamurnya budaya barat. Seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia
saat ini, Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang diadopsi di
Indonesia, akan tetapi sebaliknya, jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan
budaya asli Indonesia itu sendiri. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika
sebaliknya maka buanglah jauh-jauh.
3. Sikap individualisme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah
aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang
menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia
sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
4. Kesenjangan sosial semakin besar
Meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat
Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita
inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan
menbanjirnya produk-produk dari luar menyebabkan pola hidup konsumtif
semakin merajalela.
5. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
Karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Karena hal
tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan
warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga
Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.
7
satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem
dari kebudayaan.
8
b. Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal
c. Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
d. Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism
e. Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
2.4.Korporasi Multinasional
9
Perusahaan multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya
meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua
negara. Perusahaan multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing
langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Sebagian besar dari
penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang diusahakan dalam bidang
sumber daya alam, sisanya dibidang pengolahan, perdagangan, prasarana, transport,
perbankan, turisme, dan jasa-jasa lainnya.
10
c. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan
perpajakan
d. Mempengaruhi kebijakan moneter domestic
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W. dan Pustay, Michael W.. Bisnis Internasional. Jakarta: Salemba Empat,
2015
file:///C:/Users/Downloads/MANAJEMEN_LINTAS_BUDAYA_ANALISIS_CROSS_
C.pdf
13