Anda di halaman 1dari 2

Hukum Goodsall

Untuk membantu pemeriksa memperkirakan arah saluran dan kemungkinan lokasi dari muara
interna, dapat digunakan Hukum Goodsall. Ketika pasien berada dalam posisi litotomi2 :
Jika muara eksterna terletak anterior dari garis imajiner yang ditarik horizontal dari kanalis ani,
fistula biasanya berjalan langsung menuju anal kanal2.
Jika muara eksterna terletak sebelah posterior dari garis, fistula biasanya membentuk lengkungan
terhadap garis tengah dari kanalis ani2.

Fistel dengan lobang kripta di sebelah anterior umumnya berbentuk lurus. Fistel dengan
lobang yang berasal dari kripta di sebelah dorsal umumnya tidak lurus, tetapi bengkok ke depan
karena radang dan pus terdorong ke anterior di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu
lobang perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai hukum Goodsall1. Beragam perbedaan
anatomis dari abses dan fistula ini dapat terjadi, pemahaman mengenai hal itu dipermudah oleh
pengetahuan tentang rute penyebaran infeksi4.

Lokasi muara fistula eksterna adalah kunci dari posisi muara interna
Jalur umum traktus fistulosa anorektum. Muara interna (primer) hampir selalu berada dalam
kripta; fistula biasanya tunggal dan hanya melibatkan bagian muskulus sfingter; fistula majemuk
atau fistula yang melibatkan seluruh muskulus sfingter eksterna kurang lazim ditemukan. Hukum
Goodsall adalah garis transversal membagi fistula anal menjadi dua kelompok: (1). Jika muara
sekunder terletak anterior terhadap garis transversa yang membagi kanalis analis menjadi bagian
anterior dan posterior, biasanya muara itu berhubungan dengan muara primer melalui traktus
fistulosa yang melengkung berbentuk tapal kuda atau semi tapal kuda3.
Harus dicatat, walau bagaimanapun, semakin jauh muara eksterna dari anus, hokum
Goodsall semakin tidak dapat dipercaya. Sebagai tambahan, arah saluran pada fistula yang rumit
tidak dapat diprediksi2.

KLASIFIKASI FISTULA

Perianal Fistula diberi nama menurut klasifikasi Park2 :


1. Fistula Transsphingter
Fistula transsphinkter disebabkan oleh abses ischiorektal, dengan perluasan jalur melalui
sphingter eksterna. Terjadi sekitar 25 % dari semua fistula2.
Jalur utama menyebrang sphincter externus yang terdapat pada tingkat manapun dibawah
puborectalis sampai serat terendah dari sphincter externus4.

2. Fistula Intersphingter
Terbatas pada ruang intersphingter dan sphingter interna. Disebabkan oleh abses perianal.
Terjadi sekitar 70 % dari semua fistula2. Semua jalur inflamasi pada posisi medial striated
muscle atau sphincter externus4.
3. Fistula Suprasfingter
Disebabkan oleh abses supralevator. Melewati otot levator ani, diatas puncak otot puborektal
dan masuk ke dalam ruang intersphingter. Terjadi sekitar 5 % dari semua fistula2. Sangat jarang,
dan jalur utamanya menyebrang melewati levator ani4 .

4. Fistula Ekstrasphingter
Tidak melewati kanalis ani dan mekanisme sphingter, melewati fossa ischiorektal dan otot
levator ani, dan bermuara tinggi di rektum.Terjadi sekitar 1 % dari semua fistula2. biasanya
akibat sepsis intrapelvis atau operasi bedah yang tidak tepat dari fistula yang lain, dan jalurnya
diluar semua kompleks sphincter4.

Anda mungkin juga menyukai