Disusun Oleh:
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Denah Kondisi Eksisting Ruas Jalan Plaza Cibubur .................. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 1.2 Denah Lokasi .....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.3 Gambar Satelit Lokasi ........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.4 Pengguna Jalan yang Ingin Menyeberang ........ Error! Bookmark not
defined.
Gambar 1.5 Angkot yang Sedang Berhenti ...........Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.6 Pedagang Kaki Lima di Daerah .........Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.7 Diagram Alir Penentuan Solusi Masalah ......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2.1 Desain Jembatan Disesuaikan dengan Kondisi Eksisting .......... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Desain Tangga ....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Poster Rencana Proyek Pembangunan Jembatan Penyeberangan
Orang (JPO) ........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Tinggi Ruang Bebas JPO ...................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.2 Detail Railing .....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Definisi Grid Pada Model ..................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.4 Properti Material BJ 37 ......................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.5 Import profil database SAP2000 .......Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.6 Mendefenisikan profil pelat lantai......Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.7 Model Jembatan Penyeberangan Orangyang Direncanakan ...... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.8 Mendefenisikan Load Pattern ............Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.9 Mendefenisikan Beban Mati Tambahan .......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.10 Mendefenisikan Beban Hidup ..........Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.11 Mendefenisikan Beban Angin yang Bekerja Secara Melintang
........................................................................Error! Bookmark not defined.
ii
Gambar 3.12 Mendefenisikan Beban Angin yang Bekerja Secara Memanjang
........................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.13 Mendefenisikan Kombinasi Pembebanan ...... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.14 Pemilihan Kombinasi Beban untuk Analisis.. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.15 Penentuan Batas Lendutan ...............Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.16 Hasil Diagram PMM Ratio ..............Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.17 Diagram Lendutan untuk Kombinasi Beban Service ............... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Tahapan Perancangan Jembatan Penyeberangan Orang ............ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Helm Kerja .........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Wearpack ............................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Safety Glasses ....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Gloves.................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Harness dan Kegunaannya .................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Sepatu Pengaman ...............................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Slump Test ..........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Work Breakdown Structure Proyek JPO Plaza Cibubur ............ Error!
Bookmark not defined.
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemacetan memang menjadi permasalahan yang sulit diatasi di Provinsi
DKI Jakarta. Fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Hingga
tahun 2016, Jakarta merupakan kota dengan tingkat kemacetan lalu lintas tertinggi
peringkat 22 dunia dan peringkat 2 Asia setelah Bangkok yang diukur
berdasarkan waktu tempuh. Peningkatan waktu tempuh perjalanan di Jakarta
tentunya sepadan dengan peningkatan volume kendaraan di Jakarta. Hal ini
terbukti dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta selalu naik
sekitar 12% di setiap tahunnya. Menurut data yang dihimpun oleh Direktorat Lalu
Lintas Polda Metro Jaya kendaraan bermotor di Jakarta bertambah sebanyak 5500
sampai dengan 6000 unit setiap harinya, dengan deskripsi sebanyak 4000 hingga
4500 unit sepeda motor dan 1600 unit mobil perhari. Data ini tercatat berdasarkan
surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang dikeluarkan pihak Samsat Polda
Metro Jaya.
Pemerintah sudah menawarkan beberapa solusi, dimana Transjakarta
merupakan salah satu di antaranya. Transjakarta merupakan sarana transportasi
publik yang sudah ada sejak tahun 2004. Selain itu, Transjakarta merupakan BRT
(Bus Rapid Transit) pertama yang diterapkan di daerah Asia Tenggara. Pertama
kali diresmikannya Transjakarta adalah pada bulan Februari tahun 2004. Awalnya
Transjakarta hanya memiliki 1 koridor yang menghubungkan area Blok M sampai
ke Jakarta Kota. Seiring dengan berjalannya waktu, Transjakarta sudah memiliki
13 koridor sampai dengan tahun 2017 ini. Transjakarta memiliki sistem BRT
terpanjang di dunia dengan panjang 230.9 km di tahun 2017 ini.
Namun Transjakarta yang telah beroperasi selama kurang lebih 13 tahun tentunya
belum mencapai performa yang sempurna. Masih sering ditemui kekurangan dari
Transjakarta salah satunya adalah dari fasilitas infrastrukturnya. Sehingga kami
selaku penulis akan membahas terkait permasalahan fasilitas infrastruktur di
dalam tulisan ini. Selain itu juga kami akan memberikan solusi dengan harapan
dapat meningkatkan performa Transjakarta di kemudian hari. Kami akan
mengkaji permasalahan yang ada dari segi transportasi dan struktur halte. Lokasi
1
halte yang kami jadikan bahan studi adalah halte Imigrasi di koridor 6
Transjakarta.
2
Gambar 3. Tampak Depan Halte Imigrasi Bagian Bawah
3
Gambar 5. Tampak Depan Pintu Masuk Halte Imigrasi Bagian Layang
4
penghubung antara loket dengan platform yang menyusahkan pengguna
disabilitas, manula, ataupun ibu hamil. Masalah kedua yaitu kondisi halte
eksisting yang dapat terbilang terlalu terbuka sehingga apabila terjadi hujan yang
cukup deras akan memberikan dampak langsung kepada para pengguna
transjakarta yang sedang menunggu di loket ataupun platform.
1.3 Solusi
5
BAB 2
Beban Angin
6
Perhitungan tekanan velositas
7
2.2.1 Transversal
Beban transversal dihitung untuk menghitung pembebanan di struktur platform
(dengan elevasi 1.5 m-4.5m) dan loket (dengan elevasi 5.7 m 8.7 m).
qz GCp qh (Gcpi) p
arah angin datang arah angin pergi arah angin datang arah angin pergi arah angin datang arah angin pergi
292.889075 -73.22226875 274.5899632 -274.5899632 18.29911184 201.3676944
400.888438 -100.2221095 274.5899632 -274.5899632 126.2984748 174.3678537
428.8995876 -107.2248969 274.5899632 -274.5899632 154.3096244 167.3650663
483.977817 -120.9944543 274.5899632 -274.5899632 209.3878538 153.5955089
2.2.2 Longitudinal
Beban longitudinal dihitung untuk pembebanan ramp yang terkena angin
layaknya digambar di bawah ini, ketinggian dasar ramp ke atap konstan sebesar
2.5 meter
Berikut tampak samping dari ramp yang digunakan
8
Skema pembebanan atap miring sepihak menurut SNI 1727:2013 27.4s-4
9
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11