Pertanyaan Yeni :
Cara mengatasi gangguan dari spektrofotometri aas?
Jawab :
b. Gangguan Matrix
Gangguan ini dapat diatasi dengan menyesuaikan kandungan komponen-komponen
matrix yang mayor dengan jumlah yang berlebihan pada preparasi standar dan cuplikan.
Metode lain yang sangat baik untuk mengatasi gangguan matrix ini adalah dengan metode
penambahan standar (standar addition method).
c. Gangguan Kimia
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur lain yang berlebihan pada
cuplikan dan standar, yang unsur ini juga akan membentuk senyawa yang stabil dengan ion
phospat secara termal, misal dengan penambahan Ca. Cara lain yaitu dengan menaikkan suhu
nyala untuk memecahkan senyawa stabil yang terbentuk, tetapi cara ini kurang memberikan
hasil yang memuaskan.
d. Gangguan Ionisasi
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur logam yang berlebihan yang
dapat dengan mudah terionisasi sehingga menghasilkan elektron dengan jumlah besar dan
menekan proses ionisasi unsur yang akan dianalisa. Umumnya dengan menambah logam Na
atau K untuk gangguan ionisasi ini. Atau dengan meng auto zero terlebih dahulu
e. Gangguan Spektra
Pada metode analisis AAS, gangguan spectra jarang sekali terjadi karena panjang
gelombang setiap serapan atom adalah karakteristik. Gangguan spektra dapat terjadi jika
serapan atom yang dianalisis tumpang tindih dengan garis spektra lain, sehingga untuk
mengatasinya dipilih panjang gelombang serapan karakteristik yang lain.
2. Pertanyaan Indri :
Gangguan berpengaruh terhadap sample?
Jawab :
Iya berpengaruh karena akan menyebabkan absorbansi yang lebih kecil ataupun lebih besar
dan berakibat pada perhitungan konsentrasinya tidak sesuai
3. Pertanyaan Ila
Apa yang dimaksud metaloid dan contohnya
Jawab :
Metaloid adalahkelompok unsur kimia yang memiliki sifat antara logam dan non logam.
Contohnya, boron, silikon, germanium, arsen, antimon, telurium, dan polonium
4. Pertanyaan Dani
Kalau non metal bisa ga pake AAS ?
Jawab :
Tidak bisa, karena non metal dapat terionisasi dengan kalor, sehingga setelah dipanaskan
akan sukar didapatkan unsur yang terionisasi.
5. Pertanyaan Ghania
Atomisasi dengan nyala kapan digunakannya ?
Jawab :
1. Nyala udara-asetilen
Digunakan untuk sampel yang memiliki unsur yang oksidanya mempunyai disosiasi
rendah.
2. nyala N2O-asetilen
Dapat digunakan untuk analisis yang unsur-unsurnya sulit di uraikan.
3. nyala udara-hidrogen
Untuk daerah panjang gelombang pendek, yaitu pada daerah 230nm
4. nyala argon-hidrogen
Untuk panjang gelombang pendek yaitu daerah 192,7nm
6. Pertanyaan Reny
Larutan baku guananya apa ? dan pelarut apakah akan berpengaruh saat
pengukuran di AAS
Jawab :
Guna larutan baku untuk mencari panjang gelombang atau dijadikan kurva kalibrasi. Dan
untuk perlarut tidak berpengaruh saat pengukuran karena gunanya pelarut hanya untuk
melarutkan saja. Contoh FeCl3 harus dilarutkan dengan HNO3.
7. Pertanyaan Tanti
Mengapa serapan atom dalam sampel bisa menggambarkan kadar zat
Jawab :
Karena, kan awalnya itu sampel masuk ke nebulizer, di nebulizer itu sampel akan dirubah
menjadi atom-atom dan lalu akan masuk ke nyala (burner) saat di nyala ini, atom atom
tadi akan menangkap radiasi dari lampu katoda berongga. Nanti akan terbentuk cahaya
yang masuk ke monokromator. Nah, dimonokromator ini nanti ada cahaya yang diserap
dan aka nada juga cahaya yang dipantulkan. Cahaya yang diserap inilah yang nantinya
akan menentukkan absorbansi dari sampel.
8. Pertanyaan Dini
Pada AAS mengalami emisi dan absorbansi, apakah emisi tersebut juga terbaca
oleh detektor?
Jawab :
AAS mengalami emisi dan absorpsi tetapi yang terbaca oleh detektor itu hanya
absorbansi nya bukan emisinya
9. Pertanyaan Adhea
Informasi apa saja yang didapatkan dari AAS ?
Jawab :
Nilai absorbansi, nilai kadar dan unsur dari sampel tersebut