Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.

Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur
lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk

Ragam Arsitektur
- Dibangun oleh manusia sejak zaman primitif di pohon, di gua sd zaman moderen sekarang.
- Oleh makhluk lain sebagai tempat tinggal, seperti burung, serangga, dll

Arsitektur naluri makhluk hidup untuk tempat tinggal, termasuk binatang yg disebut sarang

Arsitektur : MANUSIA >< BINATANG


- MANUSIA
Yang dibuat manusia mempertimbangkan: Fungsionalnya, Penyesuaian dan daya tahan terhadap
alam, Pemilihan bahan.
- BINATANG
Arsitektur yg dibuat binatang tidak berubah, tidak berkembang, karena binatang tidak memiliki
budaya.

Pemakaian Arsitektur
Ada sejak manusia pertama ada di bumi dg tujuan untuk melindungi diri dari: alam, binatang,
kelompok lain. Yang terus berkembang sejalan dg perkemb peradaban dan budaya, iptek, dan
kebutuhan (kauntitatif atau kualtatif).

Selayang Pandang Arsitektur


Arsitektur adalah hasil dari dialog manusia dengan lingkungannya serta budayanya. Sejarah
mencatat beberapa peninggalan sejarah seperti :
- Piramid yang dibangun pada masa Firaun di Mesir,
- Kuil Parthenon yang didirikan sebagai tempat persembahan bagi Dewi Athena di Yunani,
- Bangunan Colosseum sebagai tempat bertarung para Gladiator di Roma, Italia

dan masih banyak lagi peninggalan sejarah arsitektur yang tak ternilai harganya. Pada masa lampau
banyak raja, kaum bangsawan, maupun orang-orang berpengaruh yang membuat monumen-
monumen untuk diri mereka sendiri. Mereka ingin dikenang bahwa mereka telah mencapai sesuatu
yang besar melebihi orang lain di jamannya.

Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan fisik dan
peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan waktu tertentu. Dari dahulu
sampai sekarang bahkan yang akan datang, arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk
semakin kompleks, sejalan dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu
pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan
batasnya. Dan untuk mempermudah di dalam mempelajarinya, suatu karya arsitektur dibedakan
menurut ciri-ciri bentuk dan karakter arsitektural dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan-
pengelompokan perkembangan arsitektur antara lain adalah: primitif, tradisional, klasik barat, dan
modern.
Kebudayaan sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur, mencakup interaksi antar kebudayaan
manusia dengan alam, dalam hal ini termasuk iklim, topografi, dan faktor lingkungan lainnya. Oleh
karena itu dalam mempelajarinya, dibagi ke dalam periode, tempat, siapa, atau masyarakat mana
yang membangun.
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MENURUT
CIRI BENTUK DAN KARAKTER ARSITEKTURNYA
1. PRIMITIF masy. Terisolir, tanpa pengaruh luar
Berkehidupan tergantung kepada alam (sejak masa awal munculnya masyarakat yang menata diri
dalam lingkungan manusia sebagai subordinasi alam).
Contoh : Mesir, Mesopotamia, Persia, Cina, India, Indian

2. TRADISIONAL Memiliki aturan yang digunakan secara turun temurun. masy. Agraris. (sejak
manusia di dunia mulai membangun tata cara hidup yang sesuai dengan keadaan. Lingkungan
sebagai mitra) tradisional merupakan konteks yang menyangkut pewarisan budaya kepada generasi
di bawahnya.
Contoh : Arsitektur Indonesia, Jepang.

3. KLASIK Bentuk diilhami ilmu pengetahuan, matematik, ukur ruang. Berlangsung sejak zaman Yunani
ribuan taun sebelum masehi. (suda berdasarkan teori dan ilmu pengetahuan, ilmu alam, matematika,
ilumu ukur sudut, termasuk teori keindahan dan seni )
Contoh : Yunani, Romawi

Arsitektur klasik aadalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik
Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi.
Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari
turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang
terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga
banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur
batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal.
Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini
banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga
tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan
(fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga
inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-
ornamen hiasan yang rumit.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang
tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan
kuburan orang-orang Mesir.
Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan
modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri
Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-
gedung yang dibangun di masa sekarang

4. MODERN Revolusi industri 19, bentuk simplitis, jujur (sejak manusia di dunia mulai mengenal modus
industri, yang cenderung menjadikan alam sebagi obyek eksploitasi) Perkembangan dari Kalsik Barat
secara revolisuional sejalan dengan Revolusi Industri awal abad 19 (perubahan pola hidup & pikir)

Perkembangan Arsitektur Berdasarkan pendekatan Sinkronik Diakronik


1. Arsitektur Pra Peradaban
2. Arsitektur Kuno
3. Arsitektur Klasik (Barat)
4. Arsitektur Abad Pertengahan
5. Arsitektur Era Pencerahan
6. Arsitektur Islam
7. Arsitektur Masa revolusi Industri
8. Arsitektur Modern
9. Arsitektur Post Modern

Arsitektur Modern Barat


Disebut Modern-Barat karena pola pikir dan hidup lahir, tumbuh, dan berkembang di mulai
dari Barat atau Eropa sejak abad 16. Kehidupan pertanian klasik, tradisonal dengan proses
langsung dan sederhana mulai ditinggalkan dengan ditemukannya alat-alat produksi,
perhubungan dan komunikasi yang lebih maju.
Sejak jaman Renaissance, perkembangan arsitektur modern sudah dimasukkan dalam jaman
modern. Masa ini di mulai dengan konsep-konsep baru dari Italia sejak abad XV disebut
modern ditandai dengan adanya percampuran antara Gothik dan Renaissance melanda
Eropa hingga masa Neo-Klasik, dinamakan Post Renaissance abad 19.
Pada abad 19, meskipun unsur dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan,
konsep dasarnya sudah tidak diterapkan lagi. Masa berakhirnya arsitektur klasik terjadi sejak
revolusi industri di Inggris, sehingga menimbulkan revolusi sosial-ekonomi, tidak hanya
melanda Eropa tetapi seluruh dunia.
Dalam arsitektur, perubahan mendasar terjadi antara lain dalam ornamen atau hiasan
ditempatkan dalam perspektif lebih bebas dibandingkan dengan struktur dan ruang. Hiasan hiasan
untuk keindahan dalam arsitektur klasik masih tetap menjadi aspek penting dalam masa
akhir arsitektur klasik ini, akan tetapi pencampuran berbagai gaya, konsep dan hiasan terlihat
sangat menonjol.
Akhir arsitektur klasik disusul dengan timbulnya gaya Eklektikisme, yang berarti mengambil
unsur-unsur terbaik, digabung, dan disusun ke dalam satu bentuk tersendiri. Setelah masa itu,
dunia arsitektur berkembang lebih cepat dimulai dari modernisme awal, fungsionalisme,
internasionalisme, kubisme hingga post-modern.

Masa Perkembangan Arsitektur Barat


Jaman Antik Pertengahan Renaissance Modern Pertengahan Akhir
YUNANI (3000SM-30SM)
ROMAWI ETRUSCAN (750SM-100SM)
ROMAWI (300SM-365)
KRISTEN MULA (318-800)
BYZANTIUM (330-1453)
ROMANIKA (abad XIV-XVI)
GOTIK (abad XII-XVI)
PERTENGAHAN AKHIR (abad XII-XVI)
RENAISANS (abad XIV-XIX)
NEO-KLASIK / Post Renaisans (abad XVIII-XIX)
AMERIKA/KOLONIAL (abad XVIII-XIX)
NEO-KLASIK / EKLEKTIK (abad XVIII-XIX)
MODERN MULA (akhir abad XIX-1910-an)
FUNGSIONALISME
KUBISME
MODERN PERTENGAHAN (1920-1950-an)
INTERNATIONAL-STYLE
MODERN AKHIR: (1960-an) BRUTALISME
POST MODERN/ KONTEMPORER (1970- kini)

Arsitektur & Budaya


Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat
manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah
sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk
arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia
memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-lain tetapi
bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya juga, kebudayaan
mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak
terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa
sebagian besar menganut agama Islam.

Ciri Budaya Arsitektur


Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat dalam
proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut. Dengan
demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu masyarakat maka
lambat laun akam mengenali cirri budaya masyarakat tersebut.

Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik


Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah
menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu.
Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace
dan ruang dalam ( interior speace ).

Tujuan Arsitektur
Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin , hujan, salju, panas.
Memberi rona bagi kegiatan tertentu
Menyatakan status / kekuasaan
Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain.
Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, kosmologis, status, kekuatan.
Menetapkan identitas pribadi dan kelompok.
Mengkiaskan siatem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa : bagian kiri mengkiaskan nilai
budaya yang spiritual (halus) dengan adanya masjid, dan di sebelah kanannya mengkiaskan nilai
hari-hari (kasar) dengan adanya pasar.
Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci &
duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita.

Anda mungkin juga menyukai