BAB I
PENDAHULUAN
endometrium tipe I yang ditandai secara klinis dengan adanya perdarahan uterus
adanya gambaran atipia dan tingkat kompleksitas kelenjar yang terbagi menjadi
peningkatan rasio kelenjar terhadap stroma dengan stroma yang relatif banyak dan
hiperplasia kompleks dengan kelenjar tersusun padat dengan stroma yang sedikit
dengan atipia (30%), dan kompleks dengan atipia (44%). Menurut penelitian
menjadi karsinoma dengan durasi hampir 10 tahun (Hammond & Johnson, 2001).
stimulasi pertumbuhan sel tetapi juga disebabkan oleh hilangnya faktor supresi
dan pengendali proliferasi sel serta perubahan pada proses apoptosis yang sampai
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uterus adalah organ muscular yang berbentuk buah pir yang terletak di
dalam pelvis dengan kandung kemih di anterior dan rectum di posterior. Uterus
biasanya terbagi menjadi korpus dan serviks. Korpus dilapisi oleh endometrium
dengan ketebalan bervariasi sesuai usia dan tahap siklus menstruasi. Endometrium
keduanya sangat sensitive terhadap kerja hormone seks wanita. Hormon yang ada
pembuluh darah yang berguna untuk menyalurkan zat makanan ke lapisan ini.
2
3
Saat ovum yang telah dibuahi (yang biasa disebut fertilisasi) menempel di lapisan
tertanam. Pada suatu fase dimana ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka korpus
endometrium yang telah menebal, karena hormon estrogen dan progesteron telah
berhenti diproduksi. Pada fase ini, biasa disebut menstruasi atau peluruhan
dinding rahim.
Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, epitel mukosa pada
Fase ini berlangsung 3-4 hari. Pada fase ini terjadi pelepasan endometrium
dari dinding uterus yakni sel-sel epitel dan stroma yang mengalami
disintergrasi dan otolisis dengan stratum basale yang masih utuh disertai
darah dari vena dan arteri yang mengalami aglutinasi dan hemolisis serta
Fase ini berlangsung 4 hari (hari 1-4 siklus haid). Terjadi regenerasi
Pada fase ini endometrium menebal hingga 3,5 mm. Berlangsung selama
mitosis.
nucleus).
Fase ini berlangsung sejak hari setelah ovulasi yakni hari ke 14 sampai
hari ke 28. Pada fase ini ketebalan endometrium masih sama, namun yang
sebagai makanan untuk telur yang dibuahi. Memang, tujuan perubahan ini
stroma di antaranya.
6
stromanya edema.
Endometrium pada fase ini tebalnya 5-6 mm. Dalam fase ini
kelok dan kaya akan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi
Sel stroma ini akan berubah menjadi sel desidua jika terjadi
pembuahan.
kontinyu tanpa dihambat oleh progesteron. Sumber estrogen dapat berasal dari
dengan kadar estradiol yang tinggi secara kronis, hasil dari aromatisasi androgen
endometrium dan kanker endometrium juga dapat berasal dari tumor ovarium
gen DNA perbaikan. Mutasi PTEN tumor suppressor gene juga ditemukan pada
55% kasus hiperplasia dan 83% kasus hiperplasia yang berprogresi ke arah kanker
masih reguler
atypia.
Gambar 2.1 Simple Hiperplasia tanpa atypia Gambar 2.2 Complex hiperplasia tanpa atipya
9
Gambar 2.3 Simple atypical hyperplasia Gambar 2.4 Complex atypical hyperplasia
2. Lesi monoklonal intrinsik proliferatif yang muncul secara fokal dan memberi
dan vulva.
yang premalignant dengan kombinasi tiga fitur morfometrik, yaitu volume yang
adalah cara yang lebih akurat dan dapat memprediksi perkembangan kanker,
menopause, tetapi wanita dengan umur berapapun dapat menjadi faktor resiko bila
onkogen bcl-2 sepanjang fase proliferasi. Bcl-2 merupakan onkogen yang terletak
pada kromosom 18 yang pertama kali dikenali pada limfoma folikuler, tetapi telah
parsial dihambat oleh ekspresi gen bcl-2 yangmenyebabkan sel bertahan lebih
lama. Ekspresi dari gen bcl-2 tampaknya sebagian diregulasi oleh faktor hormonal
dan ekspresinya menurun dengan signifikan pada fase sekresi siklus menstruasi.
Kemunduran ekspresi dari gen bcl-2 berkorelasi dengan gambaran sel apoptosis
pada endometrium yang dilihat dengan mikroskop elektron selama fase sekresi
siklus menstruasi. Identifikasi dari gen bcl-2 pada proliferasi normal endometrium
terbatas hanya pada tipe simpleks. Secara mengejutkan, ekspresi gen ini justru
Peran dari gen Fas/FasL juga telah diteliti akhit-akhir ini tentang kaitannya
berikatan dengan FasL (Fas Ligand) dan menginisisasi apoptosis. Ekpresi gen Fas
11
Interaksi antara ekspresi Fas dan bcl-2 dapat memberikan kontribusi pembentukan
melihat keadaan dinding cavum uteri secara lebih baik maka dapat
dalam uterus.
12
2.8.2 Histeroskopi
Karsinoma endometrium
Abortus inkomplit
Leiomyoma
Polip
13
1. Terapi progesterone
dan dilakukan biopsi endometrial 3-4 minggu setelah terapi selesai untuk
2. Histerektomi
EB : Endometrial biopsy
EC : Endometrial cancer
15
dinding rahim
Sampel
dengan Atipia
dengan Atipia
dengan Atipia
16
terapi progestin, akan tetapi memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi
ketika terapi dihentikan dibandingkan dengan lesi pada hiperplasia tanpa atipi.
BAB III
KESIMPULAN
jinak (benign), tetapi pada beberapa kasus (hiperplasia tipe atipik) dapat menjadi
kanker rahim.
Endometrium merupakan lapisan paling dalam dari rahim. Lapisan ini tumbuh
terjadinya kehamilan, agar hasil konsepsi bisa tertanam. Jika tidak terjadi
menopause, menstruasi yang tidak beraturan atau tidak ada haid sama sekali,
perdarahan pervaginam yang tidak normal (bisa haid yang banyak dan
memanjang).
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Jing Wang Chiang, M., & Warner K Huh, M. (2013, March 13). Retrieved
February 27, 2015, from http://emedicine.medscape.com/article/269919-
overview#showall
Montgomery, B., Daum, G., & Dunton, C. (2004). Obstetrical and Gynecological
Survey. Endometrial Hyperplasia: A Review , 368-378.