2. Etiologi
Pembedahan dilakukan untuk berbagai alasan (Buku ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth ) seperti :
a. Diagnostik, seperti dilakukan biopsi atau laparatomi eksplorasi
b. Kuratif, seperti ketika mengeksisi masa tumor atau mengangkat apendiks yang
inflamasi
c. Reparatif, seperti memperbaiki luka yang multipel
d. Rekonstruktif atau Kosmetik, seperti perbaikan wajah
e. Paliatif, seperti ketika harus menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah,
contoh ketika selang gastrostomi dipasang untuk mengkompensasi terhadap
kemampuan untuk menelan makanan.
Perioperatif
Pre Operatif
Ansietas
c. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim muncul:
1) Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan.
2) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi.
3) Ketidakefektifan koping berhubungan dengan tingkat persepsi kontrol
yang tidak adekuat.
Parasimpatik :
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Diare, Mual, Vertigo
Letih, Ganguan tidur
Kesemutan pada ekstremitas
Sering berkemih
Anyang-anyangan
Dorongan cegera berkemih
Kognitif :
Intra Operatif
Prosedur invasif bedah Proses pembedahan Anaesthesi Pemajanan tubuh dan Insisi pembedahan
dan tindakan anaesthesi jaringan internal terhadap
lingkungan
Hemorrhagi/ Perdarahan Efek obat anaesthesi Faktor mekanik: robekan
Jaringan terbuka Primer spinal
Paparan suhu yang
dingin Kerusakan jaringan
Kehilangan darah Blok influk natrium ke
Terputusnya kontinuitas dalam inti sel (misalnya: integumen,
jaringan kulit, otot dan subkutan, maupun
Resiko
vaskuler kerusakan jaringan
Risiko kekurangan ketidakseimbangan
Mencegah depolarisasi lainnya)
volume cairan suhu tubuh
dan terjadinya vasodilatasi
Proteksi kurang
Kerusakan integritas
jaringan
Penurunan curah jantung
Jalan masuk (port de
entree) mikroorganisme
Hipotensi
Invasi bakteri
Risiko penurunan
perfusi jaringan jantung
Bakteri mudah
menempel dan
berkembang biak
Risiko infeksi
c. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim muncul:
1) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik:
robekan.
2) Risiko infeksi
3) Risiko kekurangan volume cairan
4) Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
5) Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
d. Tujuan/Rencana Tindakan Keperawatan (NOC/NIC)
Risiko infeksi
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Post Operatif
Status anaesthesi spinal Medikasi: agens anti Anaesthesi Proses pembedahan Efek depresan dari
ansietas medikasi dan agens
anaesthetik.
Agens obat anaesthesi
spinal Efek samping anaesthesi Agen cidera fisik (luka
Mengantuk post operasi)
Mual dan muntah
Gangguan pertukaran
Penurunan kekuatan otot
Risiko Jatuh gas Jaringan terputus
Penurunan reflek muntah
dan reflek batuk
Kerusakan mobilitas Gangguan keseimbangan Merangsang area
fisik sensorik
Pengeluaran mukus dan
Fisiologis: penurunan saliva dalam lambung
kekuatan ekstremitas Impuls diteruskan tidak adekuat
bawah kepusat nyeri di korteks
serebri
Risiko aspirasi
Gangguan rasa nyaman
Nyeri akut
c. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim muncul:
1) Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan (post operasi)
2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan agens obat
3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek samping anaesthesi
4) Risiko jatuh
5) Risiko aspirasi
d. Tujuan/Rencana Tindakan Keperawatan (NOC/NIC)
Kerusakan mobilitas fisik
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil