Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Percobaan yang berjudul Spektrofotometri UV-Vis dilaksanakan pada hari Rabu, 8


November 2017 di Lab Terpadu Universitas Diponegoro. Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui nilai maksimum dari allupurinol serta untuk mengetahui kadar allupurinol dalam
sediaan tablet. Penentuan kadar allupurinol pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis. Menurut Harjadi (1990), spektofotometri adalah sutu alat yang
digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.

Berdasarkan hasil praktikum, panjang gelombang maksimal dari alupurinol adalah 284
nm, dengan absorpsi sebesar 0,256. Absorbansi larutan 1000ppm, 800ppm, 600ppm, 400ppm
dan 200ppm adalah 0,119; 0,183; 0,187; 0,290 dan 0,329. Absorbansi dari larutan sampel
sebesar 0,304 dan 0,310. Setelah didapatkan data absorbansi larutan baku, kemudian dihitung
regresi linear dengan rumus sebagai berikut :
nxyxy 2 yx y
Slope = n 2 (x)2 Intersep = n 2 (x)2

Slope = m intersep =c

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan bersamaan y =0,0003 X + 0,00635. Dari


persamaan tersebut variabel y disubsitusi dengan absorbansi sampel dan didapatkan hasil 801,67
ppm untuk Absorbansi 0,304 ppm dan 821,67 ppm untuk absorbansi 0,310. Absorptivitas
dihitung dengan menggunakan rumus atau hukum Lambert-Beer, A = abc. Absorptivitas
dipengaruhi oleh satuan C, yang mana jika dinyatakan dengan persen berat/volume(g/100ml)
1% 1%
maka absorptivitas dapat ditulis dengan 1 . Hubungan antara nilai 1 dengan absorptivitas
molar () adalah sebagai berikut :

1% x
= 1 10

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil absorptivitas molar sebesar 44,78019 M-1 cm-
1
.
Kesimpulan

- NilaI maksimum yang didapatkan 284 nm


- Kadar allopurinol pada sampel sebanyak 801,67 ppm pada absorbansi 0,304
dan pada absorbansi 0,310 adalah sebanyak 821,67 ppm

Anda mungkin juga menyukai