6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Abstrak
Berdasarkan hasil dari kuesioner terbuka yang diberikan kepada pelanggan Divisi Bengkel PT. Astra
International Tbk-Daihatsu Branch Office Malang, masih terdapat keluhan-keluhan terkait dengan
pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Salah satu keluhannya adalah waktu untuk mendapatkan pelayanan
dari Service Advisor yang cukup lama. Adanya keluhan tersebut menandakan ketidakpuasan pelanggan atas
pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Selain itu pihak bengkel juga belum melakukan pengukuran terkait
dengan kepuasan pelanggan yang mewakili sepenuhnya keluhan pelanggan divisi bengkel serta belum
adanya pertimbangan prioritas usulan perbaikan kualitas yang dilakukan pihak bengkel. Oleh karena itu,
perlu dilakukan suatu analisis dan perbaikan kualitas pelayanan yang terarah agar pelayanan yang
diberikan pihak bengkel dapat maksimal. Metode yang digunakan adalah Gap skor Servqual untuk
menentukan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan berdasarkan tingkat ekspektasi dan
performansi. Kemudia metode Importance-performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value
untuk menentukan prioritas kriteria pelayanan yang harus ditingkatkan. Hasil dari penelitian ini adalah
Saran perbaikan pelayanan berdasrkan tingkat prioritas pelayanan yang harus ditingkatkan. Beberapa
saran perbaikan pelayanan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan layanan Daihatsu Mobile Service
dengan menambah anggota tim, pemberian reward pada teknisi dan karyawan dengan kinerja terbaik,
menambah jumlah Service Advisor menjadi 5 orang, memberikan pelatihan pada Service Advisor, Customer
Service, dan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dan sebagainya.
1239
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1240
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
nol (0) berarti kualitas jasa baik (pelanggan Value (PGCV) adalah sebuah peralatan yang
puas). Apabila skor SERVQUAL positif ( + ) sering digunakan dalam metode analisa
berarti kualitas jasa sangat baik (pelanggan pemasaran. Indeks PGCV dapat menyediakan
sangat puas. masukan kuantitatif untuk spektrum yang luas
dari sebuah analisis strategis.
2.2 Importance-performance Analysis Dalam analisa PGCV juga melibatkan
Metode Importance Performance tingkat performansi (Performance) dan
analysis (IPA) diperkenalkan oleh Martilla dan kepentingan (importance), dapatnya pihak
James (1977) untuk mengukur hubungan antara manajemen juga dapat membangun suatu
prioritas peningkatan produk atau jasa yang survey yang dapat mengukur dua hal yang
dikenal dengan quadrant analysis. IPA telah penting yaitu:
diterima secara umum dan dipergunakan pada 1. Persepsi konsumen dari tingkat kepentingan
berbagai bidang kajian karena kemudahan dari suatu pelayanan.
untuk diterapkan dan tampilan hasil analisis 2. Persepsi konsumen atas tingkat performansi
memudahkan usulan perbaikan kinerja. IPA / kepuasan dari suatu pelayanan.
bertujuan untuk menampilkan informasi Setelah melakukan pemetaan grafik
berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang Importance dan Performance dari setiap
menurut pelanggan sangat mempengaruhi kriteria variabel, maka selanjutnya adalah
loyalitas dan kepuasan mereka. IPA melakukan perhitungan indeks PGCV. Indeks
menyatukan pengukuran faktor tingkat PGCV dari setiap variabel / dimensi pelayanan
performansi (performance) dengan tingkat tergantung dari dua faktor yaitu Achieve
kepentingan (importance) yang digambarkan Customer Value (ACV) yang merupakan suatu
dalam diagram dua dimensi yaitu diagram nilai yang dapat diperoleh dengan mengalikan
importance-performance dimana sumbu x nilai tingkat kepentingan dengan nilai tingkat
mewakili tingkat performansi sedangkan sumbu performansi yang diperoleh dari suatu survey
mewakili tingkat kepentingan. Diagram tersebut dan Ulthimathy Desire Customer Value
digunakan untuk mendapatkan usulan praktis (UDCV) yaitu suatu nilai yang diperoleh
dan memudahkan penjelasan data. Grafik IPA dengan mengalikan nilai tingkat performansi
dibagi dalam empat buah kuadran seperti dalam yang tertinggi yang paling mungkin dari skala
Gambar 1. penelitian yang dibuat (Hom, 1997).
Langkah-langkah menghitung PGCV
adalah sebagai berikut :
1. Achieve Customer Value (ACV)
Menurut Hom (1997) ACV dapat dituliskan
sebagai berikut :
ACV = x (Pers. 2)
Keterangan:
= Skor rata-rata tingkat kinerja
(performance).
= Skor rata-rata tingkat kepentingan
Gambar 1. Kuadran Analisis IPA (importance).
(Sumber: Hom, 1997) 2. Ultimately Desire Customer Value (UDCV)
Menurut Hom (1997) UDCV dapat
Setiap kuadran grafik I-P menunjukkan dituliskan sebagai berikut :
suatu implikasi strategis dari usaha-usaha UDCV = x max (Pers. 3)
pelayanan. Setiap kuadran berhubungan dengan Keterangan:
implikasi aturan yang berbeda dari setiap usaha-
= Skor rata-rata tingkat kepentingan
usaha pelayanannya.
(importance).
2.3 Indeks PGCV max = Nilai tingkat kinerja
Alat pengukur kepuasan pelanggan (performance) maksimal dengan
secara kuantitatif sangat dibutuhkan dalam skala likert pada kuesioner, pada
rangka survey kepuasan pelanggan. Menurut penelitian ini nilai maksimal
Hom (1997) Indeks Potential Gain in Customer adalah 5.
1241
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. Indeks Potential Gain in Customer Value P4 : Tempat duduk dalam ruang tunggu banyak
(PGCV) dan memadai.
Menurut Hom (1997) UDCV dapat P5 : Toilet yang bersih dan wangi.
dituliskan sebagai berikut : P6 : Penampilan petugas bengkel yang rapi dan
Indeks PGCV = UDCV ACV (Pers. 4) meyakinkan.
P7 : Lokasi Bengkel Daihatsu yang strategis
3. Langkah Penelitian dan mudah dijangkau.
b. Reliability
Tahapan penelitian yang penulis Kriteria penilaian pada dimensi Reliability
lakukan ditunjukan pada flowchart Gambar 2. adalah sebagai berikut:
Mulai
P8 : Pemberian informasi terkait pelayanan dan
perbaikan diberikan secara akurat.
Studi Lapangan
P9 : Ketepatan waktu service kendaraan sesuai
dengan yang telah dijanjikan di awal.
Studi Literatur
P10 : Mekanik mampu memperbaiki kerusakan
Identifikasi Masalah P11 : Service Advisor memiliki pengetahuan
yang luas terkait demham penerimaan
Perumusan Masalah
keluhan dan mampu menjelaskan saran
perbaikan yang harus dilakukan.
Tujuan Penelitian
P12 : Bukti pengerjaan yang telah dilakukan
Pengumpulan Data dijabarkan kepada pelanggan secara jelas
- Observasi dan wawancara
- Data hasil penyebaran kuesioner dan mudah dipahami.
- Data tinjauan umum PT Astra International Tbk-Daihatsu Malang
- Data jumlah pelanggan bengkel Daihatsu Malang P13 : Biaya yang muncul dalam perbaikan yang
- Data keluhan pelanggan bengkel Daihatsu Malang
- Data Literatur Pendukung dilakukan, diberikan kepada pelanggan
secara akurat
Pengolahan Data
- Menentukan atribut-atribut SERVQUAL c. Responsiveness
- Menyusun rancangan kuesioner
- Menentukan jumlah sampel Kriteria penilaian pada dimensi
- Pilot test 1 dan 2
- Uji Validitas dan reliabilitas Responsiveness adalah sebagai berikut:
- Penyebaran kuesioner sesungguhnya ke pelanggan Bengkel Daihatsu
- Menghitung rata-rata nilai ekspektasi dan performansi dari tiap elemen P14 : Waktu tunggu untuk mendapatkan
SERVQUAL
- Menentukan gaps score setiap elemen SERVQUAL
- Menentukan posisi setiap kriteria penilaian dalam diagram IPA
pelayanan perbaikan dari service advisor
- Menentukan prioritas peningkatan pelayanan dengan metode PGCV tidak lama.
P15 : Penanganan keluhan pelanggan setelah
Analisis Pembahasan
service dilakukan secara cepat dan
Rekomendasi Perbaikan
tanggap dalam memahami keluhan.
P16 : Petugas bengkel tanggap dalam
Kesimpulan dan Saran melakukan pemeriksaan kendaraan
sebelum melakukan service.
Selesai P17 : Ketanggapan dan kemampuan Service
Gambar 2. Flowchart Penelitian Advisor dalam memenuhi permintaan
perbaikan dari konsumen dilakukan
4. Pengolahan Data dengan baik.
4.1 Penyusunan Kuesioner P18 : Mekanik yang cepat tanggap dalam
Kuesioner yang digunakan merupakan melakukan perbaikan.
hasil penjabaran dari lima dimensi jasa d. Asurance
Servqual yaitu Tangibles, Reliability, Kriteria penilaian pada dimensi Assurance
Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Ke- adalah sebagai berikut:
27 kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : P19 : Komunikasi yang dilakukan oleh Service
a. Tangibles Advisor dengan pelanggan dilakukan
Kriteria penilaian pada dimensi tangibles dengan bahasa yang jelas dan mudah
adalah sebagai berikut: dipahami.
P1 : Ruang tunggu yang nyaman bagi P20 : Pihak bengkel memberikan garansi atas
pelanggan. perbaikan yang telah dilakukan.
P2 : Fasilitas ruang tunggu yang memadai. P21 : Karyawan memiliki nilai moral dan sopan
P3 : Lahan parkir yang luas. santun yang tinggi terhadap pelanggan
bengkel.
1242
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
P22 : Keamanan terhadap barang-barang yang Sekaran (2006) nilai angka Cronbachs Alpha
terdapat di dalam kendaraan pada saat di atas 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
melakukan service terjamin. baik. Maka dapat disimpulkan bahwa atribut-
e. Empathy atribut dalam kuesioner telah menunjukkan
Kriteria penilaian pada dimensi Empathy keandalan dan stabilitas sebagai suatu alat ukur.
adalah sebagai berikut: Berapa kalipun atribut-atribut kuesioner
P23 : Follow Up mengenai ada tidaknya ditanyakan kepada responden yang berlainan
keluhan setelah melakukan service yang hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh
dilakukan oleh pihak bengkel. dari rata-rata jawaban responden untuk atribut
P24 : Karyawan bengkel memberikan perhatian tersebut.
individual terhadap seluruh pelanggan
dengan seluruh jenis kendaraan Daihatsu. 4.3 Penentuan Jumlah Sampel
P25 : Layanan Customer Service mampu Populasi pelanggan Bengkel Daihatsu
memberikan penyelesaian atas keluhan Arjosari Malang dalam sebulan memiliki rata-
atau permasalahan yang disampaikan oleh rata pelanggan 1.400 membuat penulis tidak
pelanggan. dapat melakukan survey terhadap keseluruhan
P26 : Pihak bengkel memberikan souvenir pelanggan karena terbatasnya waktu, maka dari
setelah pelanggan melakukan perbaikan itu dibutuhkan adanya sampel yang dapat
di Bengkel Daihatsu. mewakili populasi yang sangat besar tersebut.
P27 : Karyawan bengkel berinisiatif untuk Rumus yang digunakan untuk menentukan
membantu pelanggan bengkel yang jumlah sampel adalah rumus slovin yaitu
terlihat kebingungan. sebagai berikut.
(Pers. 5)
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pilot Tes
Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data hasil kuesioner telah
valid atau tidak. Uji validitas yang digunakan
adalah Construct Validity. Uji validitas
dilakukan dengan menggunakan 30 sampel Keterangan:
awal. n = Ukuran Sampel
Berdasarkan hasil dari uji validitas N = Jumlah Populasi
dengan SPSS 19, dapat diketahui bahwa pada E = Margin of Error (10%)
pernyataan 26 nilai rhitung lebih kecil dari nilai Sehingga jumlah sampel yang penulis
rtabel maka pernyataan tersebut dapat gunakan adalah 93.
disimpulkan tidak valid. Sedangkan pada
pernyataan 1-25 serta 27 menunjukan bahwa 4.4 SERVQUAL
rhitung lebih besar dari rtabel, maka pernyataan Berikut adalah hasil perhitungan untuk
tersebut dapat disimpulkan valid. Kriteria mendapatkan nilai ekspektasi dan performansi
penilaian yang tidak valid dieliminasi dan responden terhadap seluruh kriteria penilaian
dilakukan uji validitas ulang dengan responden serta kesenjangan yang didapat antara
yang sama. performansi dan ekspektasi (skor gap).
Setelah dilakukan pengujian ulang Nilai gap atau kesenjangan dapat
dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan terjadi ketika terdapat selisih antara performansi
pada nomor 1-25 dan 27 telah valid dengan dan ekspektasi pelanggan akan pelayanan yang
nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Berdasarkan hal diberikan. Nilai gap terdiri dari dua yaitu gap
tersebut maka pernyataan-pernyataan yang positif dan gap negatif. Berdasarkan data pada
tertuang dalam kuesioner telah mampu tabel 2, ke-26 kriteria penilaian akan kualitas
menggambarkan dan mengungkapan sesuatu pelayanan pada Bengkel Daihatsu Arjosari
yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Malang berdasarkan survei terhadap 93
Selanjutnya adalah uji reliablitas yang responden memiliki hasil gap yang negatif
akan menggambarkan keandalan dari dari untuk semua kriteria. Hal tersebut menunjukan
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner. adanya ketidakpuasan dengan kualitas
Nilai Cronbachs Alpha untuk ekspektasi pelayanan yang didapatkan.
adalah 0,929, untuk performansi adalah 0,943,
dan untuk kepentingan adalah 0,947. Menurut
1243
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1244
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
variabel tersebut tanpa harus meningkatkan Potential Gain in Customer Value (PGCV).
performansi pada ketiga variabel tersebut. Penentuan kriteria penilaian yang akan
dianalisis di bawah, akan ditentukan
4.6 Potential Gain in Customer Value berdasarkan dari 2 kuadran di IPA yaitu
Dari hasil analisis Importance- kuadran II (concentrate here) dan kuadran III
performance Analysis, selanjutnya dilakukan (low priority). Yang kemudian dari masing-
penentuan urutan prioritas perbaikan pelayanan masing kuadran tersebut akan dianalisis sesuai
dengan mengunakan indeks Potential Gain in dengan prioritas berdasarkan hasil perhitungan
Customer Value (PGCV) untuk mengetahui nilai PGCV.
urutan prioritas perbaikan pelayanan yang harus
dilakukan. Untuk mendapatkan nilai PGCV, 5.1.1 Analisis Berdasarkan Kuadran II IPA
pertama harus menentukan nilai ACV Kuadran II IPA merupakan kuadran
(Achieved Customer Value) dan UDCV yang memiliki tingkatan performansi yang
(Ultimately Desired Customer Value). Data rendah, namun disisi lain memiliki tingkat
mengenai indeks PGCV akan disajikan pada kepentingan yang tinggi, sehingga kriteria-
Tabel 3. kriteria penilaian yang ada dalam kuadran ini
merupakan prioritas paling utama dalam
Tabel 3. Indeks PGCV perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh pihak
bengkel. Dari kriteria-kriteria yang terdapat
pada kuadran II IPA tersebut kemudian
diurutkan sesuai dengan skala prioritas dalam
nilai PGCV. Terdapat 2 kriteria penilaian yang
masuk ke dalam kuadran II IPA, yaitu sebagai
berikut:
1245
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5.1.2 Analisis Berdasarkan Kuadran III IPA mendapatkan pelayanan dari service
Kriteria penilaian yang masuk ke dalam advisor.
kuadran III IPA memiliki nilai kepentingan 3. Follow Up mengenai ada tidaknya keluhan
yang rendah dan juga nilai performansi yang setelah melakukan service yang dilakukan
rendah. Walaupun tingkat kepentingan rendah, oleh pihak bengkel
namun tetap performansi dari pelayanan Follow up sudah dilakukan pihak bengkel
berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang di namun dilakukan secara acak pada
nilai oleh responden harus ditingkatkan pelanggan bengkel dengan jumlah yang
semaksimal mungkin karena tergolong rendah. tidak begitu banyak.
Maka dari itu kriteria penilaian dalam kuadran 4. Karyawan bengkel berinisiatif untuk
III IPA merupakan pelayanan yang menjadi membantu pelanggan bengkel yang terlihat
prioritas berikutnya yang harus segera kebingungan
ditingkatkan. Terdapat 9 kriteria penilaian yang Pelanggan tentu ingin mendapatkan
masuk dalam kuadran ini dengan data yang pelayanan maksimal dari penyedia jasa
terlapir pada Tabel 5. dalam hal ini Bengkel Daihatsu. Dalam
kriteria penilaian ini responden menilai
Tabel 5. Analisis Pembahasan Kuadran III bahwa kurang adanya inisiatif dari
karyawan bengkel dalam menangani
pelanggan yang terlihat kebingungan.
5. Tempat duduk dalam ruang tunggu yang
banyak dan memadai
Dalam kriteria ini tempat duduk yang
tersedia banyak digunakan pelanggan untuk
menaruh makanan dan minuman yang
disediakan oleh bengkel secara gratis,
karena karena hanya sedikit ada meja untuk
menaruh, area tempat duduk di area
bengkel masih kurang sehingga pelanggan
terkadang menunggu sampai di area dealer
yang jauh dari service advisor. Begitu pula
dengan tempat duduk di smoking room
yang hanya memiliki 3 buah kursi sehingga
pelanggan yang ingin merokok kerap kali
menunggu karena ruangan sudah tidak
1. Lahan parkir yang luas. mencukupi lagi atau harus merokok diluar
Lahan parkir yang luas mempunyai nilai bengkel.
PGCV tertinggi dalam kuadran III IPA ini. 6. Penanganan keluhan pelanggan setelah
Hal ini berarti kurangnya lahan parkir service dilakukan secara cepat dan tanggap
menjadi pelayanan yang harus diperbaiki dalam memahami keluhan
oleh pihak Bengkel Daihatsu. berdasarkan Penanganan keluhan ini dirasa kurang cepat
hasil pengamatan penulis memang lahan oleh pelanggan karena kurangnya petugas
parkir yang tersedia di Bengkel Daihatsu terutama bagian service advisor dalam
tersebut sangat kecil. menangani pelanggan. Sehingga pelanggan
2. Waktu tunggu untuk mendapatkan harus menunggu cukup lama.
pelayanan perbaikan dari Service Advisor 7. Petugas bengkel tanggap dalam melakukan
tidak lama. pemeriksaan kendaraan sebelum melakukan
Service advisor yang tersedia di Bengkel service
Daihatsu Arjosari Malang hanya terdapat 3. Ketika Service Advisor menunjuk petugas
Sedangkan dalam melayani setiap bengkel untuk melakukan pengecekan
pelanggannya membutuhkan waktu antara terkadang tidak langsung dilakukan
10-20 menit berdasarkan hasil pengamatan sehingga pelanggan harus menunggu.
penulis, sehingga kerap kali pelanggan Sehingga ketanggapan petugas bengkel
harus menunggu cukup lama untuk dalam melakukan pengecekan perlu
ditingkatkan.
1246
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1247
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1248
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengecekan terhadap kendaraan sebelum c. Kuadran 3 : P3, P4, P14, P15, P16, P23,
melakukan service sudah dilakukan oleh P24, P25, P27
pihak bengkel, namun diharapkan agar d. Kuadran 4 : P1, P5, P6
pengecekan dilakukan secara seksama tidak Penjelasan mengenai kriteria penilaian dari
hanya mengenai keluhan pelanggan, setiap pernyataam dapat dilihat dalam
melainkan juga dengan mengingatkan akan lampiran.
barang-barang yang masih tertinggal di 3. Kriteria-kriteria penilaian yang menjadi
dalam kendaraan. Untuk pengecekan prioritas untuk ditingkatkan kualitas
terhadap keluhan pelanggan diharapkan layanannya akan di tentukan berdasarkan
agar petugas bengkel yang melakukan dari 2 kuadran di IPA yaitu kuadran II
pemeriksaan kendaraan harus petugas (concentrate here) dan kuadran III (low
bengkel yang ahli, berpengalaman dan priority). kemudian dari masing-masing
harus cekatan atau sigap dalam melakukan kuadran tersebut akan dianalisis sesuai
pengecekan kendaraan sehingga dapat dengan prioritas berdasarkan hasil
mengetahui berbagai permasalahan pada perhitungan nilai PGCV. Kriteria peniliaian
kendaraan dan dapat melakukan diagnosa yang menjadi prioritas utama untuk
keluhan secara tepat yang kemudian ditingkatkan layanannya sesuai dengan
memberitahukan permasalahannya kepada urutan prioritas berdasarkan nilai PGCV
pelanggan secara jelas dan memberitahukan tertinggi adalah sebagai berikut (Kuadran II
bagian-bagian yang harus di service dan IPA):
atau adanya penggantian komponen. 1) Lokasi Bengkel Daihatsu yang strategis
dan mudah dijangkau (P7), dengan nilai
6. Kesimpulan PGCV 5.663.
Berdasarkan hasil dan pembahasan 2) Ketepatan waktu service kendaraan
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya sesuai dengan yang telah dijanjikan di
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : awal (P9), dengan nilai PGCV 4.788.
1. Berdasarkan analisa gap Servqual dapat Kriteria penilaian yang menjadi prioritas
diketahui bahwa seluruh kriteria penilaian selanjutnya untuk ditingkatkan layanannya
memiliki gap negatif, yang berarti sesuai dengan urutan prioritas berdasarkan
pelanggan tidak puas atas pelayanan yang nilai PGCV tertinggi adalah sebagai berikut
diberikan oleh pihak bengkel. 5 kriteria (kuadran III IPA) :
penilaian yang mempunyai nilai gap negatif 1) Lahan parkir yang luas (P3), dengan
yang paling tinggi secara berurutan adalah nilai PGCV 6.255.
kriteria penilaian nomor 7, 3, 9, 14, dan 23. 2) Waktu tunggu untuk mendapatkan
Dengan pernyataan sebagai berikut : pelayanan perbaikan dari service
a. Lokasi bengkel yang strategis dan advisor tidak lama (P14), dengan nilai
mudah dijangkau (-0.462). PGCV 5.257.
b. Lahan parkir yang luas (-0.409). 3) Follow up mengenai ada tidaknya
c. Ketepatan service kendaraan sesuai keluhan setelah melakukan service
dengan yang telah dijanjikan diawal (- yang dilakukan oleh pihak bengkel
0.398). (P23), dengan nilai PGCV 4.841.
d. Waktu untuk mendapatkan pelayanan 4) Karyawan bengkel berinisiatif untuk
dari Service Advisor tidak lama (- membantu pelanggan bengkel yang
0.355). terlihat kebingungan (P27), dengan
e. Follow up mengenai ada tidaknya nilai PGCV 4.702.
keluhan setelah melakukan service (- 5) Tempat duduk dalam ruang tunggu
0.301). yang banyak dan memadai (P4), dengan
2. Berdasarkan diagram scater Importance- nilai PGCV 4.579.
performance Analysis dapat diketahui 6) Penangan keluhan pelanggan setelah
kriteria-kriteria yang masuk ke dalam 4 service dilakukan secara cepat dan
buah kuadran IPA yaitu sebagai berikut : tanggap dalam memahami keluhan
a. Kuadran 1 : P2, P8, P10, P10, P11, P12, (P15), dengan nilai PGCV 4.416.
P13, P17, P18, P19, P20, P21, P22. 7) Petugas bengkel tanggap dalam
b. Kuadran 2 : P7, P9. melakukan pemeriksaan kendaraan
1249
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1250