Anda di halaman 1dari 12

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO.

6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN BENGKEL DENGAN


METODE SERVQUAL, IPA, DAN INDEKS PGCV
(Studi Kasus di PT. Astra International Tbk-Daihatsu Branch Office Malang)

ANALYSIS OF QUALITY IMPROVEMENT SERVICES WORKSHOP BY USING


SERVQUAL, IPA, AND PGCV INDEX METHODS
(Case Study in PT. Astra International Tbk-Daihatsu Branch Office Malang)

Naufal Nusaputra1), Mochamad Choiri2), L. Tri Wijaya Nata Kusuma3)


Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia
E-mail : naufal_nusa@yahoo.com1), psti.choiri@yahoo.com2), eltriwijaya@yahoo.com3)

Abstrak
Berdasarkan hasil dari kuesioner terbuka yang diberikan kepada pelanggan Divisi Bengkel PT. Astra
International Tbk-Daihatsu Branch Office Malang, masih terdapat keluhan-keluhan terkait dengan
pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Salah satu keluhannya adalah waktu untuk mendapatkan pelayanan
dari Service Advisor yang cukup lama. Adanya keluhan tersebut menandakan ketidakpuasan pelanggan atas
pelayanan yang diberikan pihak bengkel.Selain itu pihak bengkel juga belum melakukan pengukuran terkait
dengan kepuasan pelanggan yang mewakili sepenuhnya keluhan pelanggan divisi bengkel serta belum
adanya pertimbangan prioritas usulan perbaikan kualitas yang dilakukan pihak bengkel. Oleh karena itu,
perlu dilakukan suatu analisis dan perbaikan kualitas pelayanan yang terarah agar pelayanan yang
diberikan pihak bengkel dapat maksimal. Metode yang digunakan adalah Gap skor Servqual untuk
menentukan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan berdasarkan tingkat ekspektasi dan
performansi. Kemudia metode Importance-performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value
untuk menentukan prioritas kriteria pelayanan yang harus ditingkatkan. Hasil dari penelitian ini adalah
Saran perbaikan pelayanan berdasrkan tingkat prioritas pelayanan yang harus ditingkatkan. Beberapa
saran perbaikan pelayanan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan layanan Daihatsu Mobile Service
dengan menambah anggota tim, pemberian reward pada teknisi dan karyawan dengan kinerja terbaik,
menambah jumlah Service Advisor menjadi 5 orang, memberikan pelatihan pada Service Advisor, Customer
Service, dan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dan sebagainya.

Kata Kunci : Bengkel, Indeks PGCV, IPA, Kepuasan Pelanggan, SERVQUAL.

1. Pendahuluan PT Astra International Tbk-Daihatsu


Dalam menghadapi persaingan yang merupakan Agen Pemegang Merek Daihatsu di
semakin ketat pada era globalisasi sekarang ini, Indonesia, yang merupakan sebuah merek
intensitas persaingan berskala global menuntut dalam industri otomotif global. PT Astra
sebuah industri harus meningkatkan daya International Tbk-Daihatsu merupakan hasil
saingnya, baik dalam industri yang bergerak di joint venture antara Daihatsu Motor Company
bidang manufaktur maupun di bidang jasa. dengan Astra International. PT Astra
Salah satu jenis industri yang mengalami International Tbk-Daihatsu cabangnya di
persaingan global adalah industri otomotif. Di Kabupaten Malang dengan nama PT Astra
Indonesia, industri otomotif merupakan salah International Tbk-Daihatsu Branch Office
satu industri yang menopang ekonomi bangsa. Malang. PT Astra International Tbk-Daihatsu
Di Indonesia, pertumbuhan kendaraan Branch Office Malang memiliki dua bagian
roda 4 meningkat setiap tahunnya dengan rata- utama yaitu bagian penjualan serta bagian
rata 9,6% setiap tahunnya (BPS, 2013). Dengan bengkel dan suku cadang. Divisi bengkel
tingkat pertumbuhan sebesar itu, prospek menjadi salah satu ujung tombak perusahaan
industri otomotif di Indonesia sangat karena berhadapan langsung dengan pelanggan.
menjanjikan. Salah satu pemain di industry Segala kerusakan yang terjadi pada kendaraan
otomotif Indonesia adalah PT. Astra serta perawatan rutin yang harus dilakukan,
International Tbk-Daihatsu. ditangani langsung oleh divisi bengkel.
Sehingga pelayanan yang dilakukan oleh divisi

1239
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

bengkel harus semaksimal mungkin demi menandakan adanya ketidakpuasan terhadap


menjaga kepuasan pelanggan. pelayanan divisi bengkel.
Kunci dalam memenangi persaingan Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
bisnis dapat diwujudkan salah satunya dengan PT. Astra International Tbk-Daihatsu Branch
memberikan kualitas pelayanan yang optimal Office Malang yang lebih baik, maka perlu
bagi pelanggan. Dengan meningkatnya jumlah dilakukan analisis tingkat kualitas pelayanan
pelanggan suatu pabrikan kendaraan maka yang mewakili keadaan sesungguhnya serta
pelayanan yang diberikanpun harus meningkat perbaikan kualitas pelayanan yang terarah. Oleh
demi memenuhi kepuasan pelanggan. karena itu pemahaman pelaku industri otomotif
Tingkat kepuasan pelanggan bengkel terhadap karakteristik target pasar atau
dapat diwujudkan jika persepsi terhadap konsumen yang dilayani merupakan hal yang
performansi melebihi ekspektasi terhadap sangat penting.
kepuasan pelanggan sebelum memakai jasa
tersebut. Karena hal-hal yang dianggap penting 2. Metode
oleh pelanggan sudah seharusnya menjadi Pada penelitian ini, digunakan analisis
perhatian pihak bengkel, maka dari itu perlu tingkat kualitas pelayanan, konsumen diminta
dilakukan analisis antara kepentingan untuk menilai lima dimensi kualitas jasa dalam
(importance) pelanggan dengan kepuasan SERVQUAL yang mempengaruhi ekspektasi
terhadap performansi (persepsi), dimana dan performansi dari pelanggan terhadap
terdapat 5 dimensi kualitas jasa dalam Tjiptono kualitas pelayanan bengkel PT. Astra
(1996) yang digunakan sebagai bahan acuan International Tbk-Daihatsu Branch Office
penilaian kualitas layanan yang diberikan, yaitu Malang. Dari hasil penilaian pelanggan bengkel
bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), maka akan didapatkan nilai kesenjangan atau
daya tanggap (responsiveness), jaminan nilai gap dari hasil perhitungan SERVQUAL.
(assurance), dan empati (empathy). Kemudian dilakukan pembuatan diagram
Berdasarkan hasil dari kuesioner terbuka importance-performance analysis sebagai
terhadap 30 pelanggan bengkel, terdapat 22 gambaran hubungan tingkat kepentingan dari
responden yang masih menganggap bahwa suatu kriteria penilaian dengan tingkat
pelayanan yang diberikan pihak bengkel masih performansi melalui 4 kuadran yang kemudian
terdapat kekurangan dan harus ditingkatkan. akan dilakukan perhitungan Potential Gain in
Keluhan yang dikemukakan oleh pelanggan Customer Value untuk menentukan skala
antara lain: prioritas perbaikan layanan dari setiap kriteria
penilaian.
Tabel 1. Data Keluhan Pelangan Bengkel Daihatsu
Malang 2.1 SERVQUAL
SERVQUAL menurut Zeithaml (1990)
dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan
pelanggan atas pelayanan yang mereka terima
atau peroleh. Harapan pelanggan pada dasarnya
sama dengan layanan seperti apa seharusnya
diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan.
Model ini menggunakan skala likert dengan
perhitungan rumus pada persamaan berikut
(Zeithaml, 1990):
SERVQUAL = Skor P Skor E (Pers. 1)
Keterangan:
P = Persepsi pelanggan atas kinerja pelayanan
aktual yang dirasakan.
Keluhan pelanggan ini tidak dapat E = Ekspektasi pelanggan atas pelayanan yang
dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan diperoleh.
berdampak negatif terhadap persepsi konsumen Menurut model SERVQUAL, apabila
(pelanggan) divisi bengkel PT Astra skor SERVQUAL negatif ( - ) berarti kualitas
International Tbk-Daihatsu Branch Office jasa kurang atau tidak baik (pelanggan tidak
Malang. Adanya keluhan pelanggan puas). Apabila skor SERVQUAL sama dengan

1240
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

nol (0) berarti kualitas jasa baik (pelanggan Value (PGCV) adalah sebuah peralatan yang
puas). Apabila skor SERVQUAL positif ( + ) sering digunakan dalam metode analisa
berarti kualitas jasa sangat baik (pelanggan pemasaran. Indeks PGCV dapat menyediakan
sangat puas. masukan kuantitatif untuk spektrum yang luas
dari sebuah analisis strategis.
2.2 Importance-performance Analysis Dalam analisa PGCV juga melibatkan
Metode Importance Performance tingkat performansi (Performance) dan
analysis (IPA) diperkenalkan oleh Martilla dan kepentingan (importance), dapatnya pihak
James (1977) untuk mengukur hubungan antara manajemen juga dapat membangun suatu
prioritas peningkatan produk atau jasa yang survey yang dapat mengukur dua hal yang
dikenal dengan quadrant analysis. IPA telah penting yaitu:
diterima secara umum dan dipergunakan pada 1. Persepsi konsumen dari tingkat kepentingan
berbagai bidang kajian karena kemudahan dari suatu pelayanan.
untuk diterapkan dan tampilan hasil analisis 2. Persepsi konsumen atas tingkat performansi
memudahkan usulan perbaikan kinerja. IPA / kepuasan dari suatu pelayanan.
bertujuan untuk menampilkan informasi Setelah melakukan pemetaan grafik
berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang Importance dan Performance dari setiap
menurut pelanggan sangat mempengaruhi kriteria variabel, maka selanjutnya adalah
loyalitas dan kepuasan mereka. IPA melakukan perhitungan indeks PGCV. Indeks
menyatukan pengukuran faktor tingkat PGCV dari setiap variabel / dimensi pelayanan
performansi (performance) dengan tingkat tergantung dari dua faktor yaitu Achieve
kepentingan (importance) yang digambarkan Customer Value (ACV) yang merupakan suatu
dalam diagram dua dimensi yaitu diagram nilai yang dapat diperoleh dengan mengalikan
importance-performance dimana sumbu x nilai tingkat kepentingan dengan nilai tingkat
mewakili tingkat performansi sedangkan sumbu performansi yang diperoleh dari suatu survey
mewakili tingkat kepentingan. Diagram tersebut dan Ulthimathy Desire Customer Value
digunakan untuk mendapatkan usulan praktis (UDCV) yaitu suatu nilai yang diperoleh
dan memudahkan penjelasan data. Grafik IPA dengan mengalikan nilai tingkat performansi
dibagi dalam empat buah kuadran seperti dalam yang tertinggi yang paling mungkin dari skala
Gambar 1. penelitian yang dibuat (Hom, 1997).
Langkah-langkah menghitung PGCV
adalah sebagai berikut :
1. Achieve Customer Value (ACV)
Menurut Hom (1997) ACV dapat dituliskan
sebagai berikut :
ACV = x (Pers. 2)
Keterangan:
= Skor rata-rata tingkat kinerja
(performance).
= Skor rata-rata tingkat kepentingan
Gambar 1. Kuadran Analisis IPA (importance).
(Sumber: Hom, 1997) 2. Ultimately Desire Customer Value (UDCV)
Menurut Hom (1997) UDCV dapat
Setiap kuadran grafik I-P menunjukkan dituliskan sebagai berikut :
suatu implikasi strategis dari usaha-usaha UDCV = x max (Pers. 3)
pelayanan. Setiap kuadran berhubungan dengan Keterangan:
implikasi aturan yang berbeda dari setiap usaha-
= Skor rata-rata tingkat kepentingan
usaha pelayanannya.
(importance).
2.3 Indeks PGCV max = Nilai tingkat kinerja
Alat pengukur kepuasan pelanggan (performance) maksimal dengan
secara kuantitatif sangat dibutuhkan dalam skala likert pada kuesioner, pada
rangka survey kepuasan pelanggan. Menurut penelitian ini nilai maksimal
Hom (1997) Indeks Potential Gain in Customer adalah 5.

1241
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3. Indeks Potential Gain in Customer Value P4 : Tempat duduk dalam ruang tunggu banyak
(PGCV) dan memadai.
Menurut Hom (1997) UDCV dapat P5 : Toilet yang bersih dan wangi.
dituliskan sebagai berikut : P6 : Penampilan petugas bengkel yang rapi dan
Indeks PGCV = UDCV ACV (Pers. 4) meyakinkan.
P7 : Lokasi Bengkel Daihatsu yang strategis
3. Langkah Penelitian dan mudah dijangkau.
b. Reliability
Tahapan penelitian yang penulis Kriteria penilaian pada dimensi Reliability
lakukan ditunjukan pada flowchart Gambar 2. adalah sebagai berikut:
Mulai
P8 : Pemberian informasi terkait pelayanan dan
perbaikan diberikan secara akurat.
Studi Lapangan
P9 : Ketepatan waktu service kendaraan sesuai
dengan yang telah dijanjikan di awal.
Studi Literatur
P10 : Mekanik mampu memperbaiki kerusakan
Identifikasi Masalah P11 : Service Advisor memiliki pengetahuan
yang luas terkait demham penerimaan
Perumusan Masalah
keluhan dan mampu menjelaskan saran
perbaikan yang harus dilakukan.
Tujuan Penelitian
P12 : Bukti pengerjaan yang telah dilakukan
Pengumpulan Data dijabarkan kepada pelanggan secara jelas
- Observasi dan wawancara
- Data hasil penyebaran kuesioner dan mudah dipahami.
- Data tinjauan umum PT Astra International Tbk-Daihatsu Malang
- Data jumlah pelanggan bengkel Daihatsu Malang P13 : Biaya yang muncul dalam perbaikan yang
- Data keluhan pelanggan bengkel Daihatsu Malang
- Data Literatur Pendukung dilakukan, diberikan kepada pelanggan
secara akurat
Pengolahan Data
- Menentukan atribut-atribut SERVQUAL c. Responsiveness
- Menyusun rancangan kuesioner
- Menentukan jumlah sampel Kriteria penilaian pada dimensi
- Pilot test 1 dan 2
- Uji Validitas dan reliabilitas Responsiveness adalah sebagai berikut:
- Penyebaran kuesioner sesungguhnya ke pelanggan Bengkel Daihatsu
- Menghitung rata-rata nilai ekspektasi dan performansi dari tiap elemen P14 : Waktu tunggu untuk mendapatkan
SERVQUAL
- Menentukan gaps score setiap elemen SERVQUAL
- Menentukan posisi setiap kriteria penilaian dalam diagram IPA
pelayanan perbaikan dari service advisor
- Menentukan prioritas peningkatan pelayanan dengan metode PGCV tidak lama.
P15 : Penanganan keluhan pelanggan setelah
Analisis Pembahasan
service dilakukan secara cepat dan
Rekomendasi Perbaikan
tanggap dalam memahami keluhan.
P16 : Petugas bengkel tanggap dalam
Kesimpulan dan Saran melakukan pemeriksaan kendaraan
sebelum melakukan service.
Selesai P17 : Ketanggapan dan kemampuan Service
Gambar 2. Flowchart Penelitian Advisor dalam memenuhi permintaan
perbaikan dari konsumen dilakukan
4. Pengolahan Data dengan baik.
4.1 Penyusunan Kuesioner P18 : Mekanik yang cepat tanggap dalam
Kuesioner yang digunakan merupakan melakukan perbaikan.
hasil penjabaran dari lima dimensi jasa d. Asurance
Servqual yaitu Tangibles, Reliability, Kriteria penilaian pada dimensi Assurance
Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Ke- adalah sebagai berikut:
27 kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : P19 : Komunikasi yang dilakukan oleh Service
a. Tangibles Advisor dengan pelanggan dilakukan
Kriteria penilaian pada dimensi tangibles dengan bahasa yang jelas dan mudah
adalah sebagai berikut: dipahami.
P1 : Ruang tunggu yang nyaman bagi P20 : Pihak bengkel memberikan garansi atas
pelanggan. perbaikan yang telah dilakukan.
P2 : Fasilitas ruang tunggu yang memadai. P21 : Karyawan memiliki nilai moral dan sopan
P3 : Lahan parkir yang luas. santun yang tinggi terhadap pelanggan
bengkel.

1242
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

P22 : Keamanan terhadap barang-barang yang Sekaran (2006) nilai angka Cronbachs Alpha
terdapat di dalam kendaraan pada saat di atas 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
melakukan service terjamin. baik. Maka dapat disimpulkan bahwa atribut-
e. Empathy atribut dalam kuesioner telah menunjukkan
Kriteria penilaian pada dimensi Empathy keandalan dan stabilitas sebagai suatu alat ukur.
adalah sebagai berikut: Berapa kalipun atribut-atribut kuesioner
P23 : Follow Up mengenai ada tidaknya ditanyakan kepada responden yang berlainan
keluhan setelah melakukan service yang hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh
dilakukan oleh pihak bengkel. dari rata-rata jawaban responden untuk atribut
P24 : Karyawan bengkel memberikan perhatian tersebut.
individual terhadap seluruh pelanggan
dengan seluruh jenis kendaraan Daihatsu. 4.3 Penentuan Jumlah Sampel
P25 : Layanan Customer Service mampu Populasi pelanggan Bengkel Daihatsu
memberikan penyelesaian atas keluhan Arjosari Malang dalam sebulan memiliki rata-
atau permasalahan yang disampaikan oleh rata pelanggan 1.400 membuat penulis tidak
pelanggan. dapat melakukan survey terhadap keseluruhan
P26 : Pihak bengkel memberikan souvenir pelanggan karena terbatasnya waktu, maka dari
setelah pelanggan melakukan perbaikan itu dibutuhkan adanya sampel yang dapat
di Bengkel Daihatsu. mewakili populasi yang sangat besar tersebut.
P27 : Karyawan bengkel berinisiatif untuk Rumus yang digunakan untuk menentukan
membantu pelanggan bengkel yang jumlah sampel adalah rumus slovin yaitu
terlihat kebingungan. sebagai berikut.
(Pers. 5)
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pilot Tes
Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data hasil kuesioner telah
valid atau tidak. Uji validitas yang digunakan
adalah Construct Validity. Uji validitas
dilakukan dengan menggunakan 30 sampel Keterangan:
awal. n = Ukuran Sampel
Berdasarkan hasil dari uji validitas N = Jumlah Populasi
dengan SPSS 19, dapat diketahui bahwa pada E = Margin of Error (10%)
pernyataan 26 nilai rhitung lebih kecil dari nilai Sehingga jumlah sampel yang penulis
rtabel maka pernyataan tersebut dapat gunakan adalah 93.
disimpulkan tidak valid. Sedangkan pada
pernyataan 1-25 serta 27 menunjukan bahwa 4.4 SERVQUAL
rhitung lebih besar dari rtabel, maka pernyataan Berikut adalah hasil perhitungan untuk
tersebut dapat disimpulkan valid. Kriteria mendapatkan nilai ekspektasi dan performansi
penilaian yang tidak valid dieliminasi dan responden terhadap seluruh kriteria penilaian
dilakukan uji validitas ulang dengan responden serta kesenjangan yang didapat antara
yang sama. performansi dan ekspektasi (skor gap).
Setelah dilakukan pengujian ulang Nilai gap atau kesenjangan dapat
dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan terjadi ketika terdapat selisih antara performansi
pada nomor 1-25 dan 27 telah valid dengan dan ekspektasi pelanggan akan pelayanan yang
nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Berdasarkan hal diberikan. Nilai gap terdiri dari dua yaitu gap
tersebut maka pernyataan-pernyataan yang positif dan gap negatif. Berdasarkan data pada
tertuang dalam kuesioner telah mampu tabel 2, ke-26 kriteria penilaian akan kualitas
menggambarkan dan mengungkapan sesuatu pelayanan pada Bengkel Daihatsu Arjosari
yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Malang berdasarkan survei terhadap 93
Selanjutnya adalah uji reliablitas yang responden memiliki hasil gap yang negatif
akan menggambarkan keandalan dari dari untuk semua kriteria. Hal tersebut menunjukan
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner. adanya ketidakpuasan dengan kualitas
Nilai Cronbachs Alpha untuk ekspektasi pelayanan yang didapatkan.
adalah 0,929, untuk performansi adalah 0,943,
dan untuk kepentingan adalah 0,947. Menurut

1243
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tabel 2. Nilai Ekspektasi, Performansi, dan Skor a. Kuadran I


Gap Berdasarkan gambar 2, dapat terlihat bahwa
Dimensi Kriteria Skor
SERVQUAL Penilaian
Performansi Ekspektasi
Gaps
Peringkat terdapat 12 pernyataan yang masuk dalam
Pernyataan 1 4.118 4.247 -0.129 22 kuadran I, yang berarti pelanggan sudah
Pernyataan 2 4.118 4.280 -0.161 18
A. Tangibles
Pernyataan 3 3.516 3.925 -0.409 2 menganggap variabel-variabel tersebut sangat
Pernyataan 4 3.925 4.151 -0.226 9
(Bukti Fisik)
Pernyataan 5 4.065 4.247 -0.183 15
penting sekaligus telah mencapai kinerja yang
Pernyataan 6 4.215 4.366 -0.151 19 memuaskan dan patut dipertahankan. Walau
Pernyataan 7 3.710 4.172 -0.462 1
Pernyataan 8 4.161 4.301 -0.140 20
demikian, pelanggan juga berharap perlu ada
Pernyataan 9 3.903 4.301 -0.398 3 peningkatan kualitas dari variabel tersebut
B. Reliability Pernyataan 10 4.129 4.355 -0.226 9
(Keandalan) Pernyataan 11 4.172 4.215 -0.043 26 untuk menjaga performanya agar kepuasan
Pernyataan 12 4.161 4.301 -0.140 20 pelanggan tetap terjaga.
Pernyataan 13 4.075 4.280 -0.204 13
Pernyataan 14 3.753 4.108 -0.355 4 b. Kuadran II
C. Pernyataan 15
Responsiveness Pernyataan 16
3.978
4.011
4.258
4.194
-0.280
-0.183
7
15
Berdasarkan Gambar 2, terdapat 2
(Daya tanggap) Pernyataan 17 4.097 4.215 -0.118 24 pernyataan yang masuk dalam kuadran II IPA
Pernyataan 18 4.097 4.312 -0.215 12
Pernyataan 19 4.226 4.355 -0.129 23
yaitu mengenai lokasi bengkel dan ketepatan
D. Assurance Pernyataan 20 4.118 4.409 -0.290 6 waktu pengerjaan. Hal tersebut berarti
(Jaminan) Pernyataan 21 4.333 4.409 -0.075 25
Pernyataan 22 4.301 4.495 -0.194 14
pelanggan mengaharapkan tingkat kepentingan
Pernyataan 23 3.860 4.161 -0.301 5 yang tinggi, namun performa dari pelayanan
E. Empathy Pernyataan 24 4.000 4.172 -0.172 17
(Empati) Pernyataan 25 4.032 4.258 -0.226 9 tersebut kurang maksimal sehingga perlu ada
Pernyataan 27 3.882 4.140 -0.258 8 perbaikan yang lebih fokus pada kriteria
tersebut. Kuadran ini membutuhkan perhatian
4.5 Importance-performance Analysis yang ekstra dalam meningkatkan performansi
Berikut adalah tampilan diagram scater setiap atribut pelayanannya, agar kepuasan
dari Importance-Performance Analysis dengan konsumen lebih terjaga.
persebaran kriteria-kriteria penilaian yang c. Kuadran III
tersebar di 4 kuadran, yang akan ditampilan Berdasarkan Gambar 2, terdapat 9 kriteria
pada Gambar 3. penilaian yang masuk dalam kuadran III.
Responden menganggap bahwa variabel-
variabel tersebut merupakan variabel dengkat
tingkat kepentingan dan performansi yang
rendah sehingga pelanggan tidak merasa
terganggu akan rendahnya kinerja bengkel
karena bukan menjadi prioritas utama.
Meskipun responden menganggap variabel-
variabel termasuk masuk dalam kategori low
priority, namun pihak bengkel tetap harus
melakukan perbaikan terhadap variabel
pelayanan tersebut setelah mendahulukan
perbaikan pada variabel yang menjadi prioritas
Gambar 3. Importance-Performance Analysis utama.
(Sumber: Hom, 1997) d. Kuadran IV
Berdasarkan Gambar 2, terdapat 3 kriteria
Berdasarkan data grafik IPA pada penilaian yang masuk dalam kuadran IV.
Gambar 2 dapat dilihat bahwa setiap kriteria Responden menganggap bahwa variabel-
penilaian tersebar pada keempat kuadran variabel tersebut memiliki tingkat kepentingan
Importance-performance Analysis. Sumbu x yang rendah namun memiliki performansi yang
merupakan nilai rata-rata dari tingkat cukup tinggi. Walaupun performansi dari pihak
kepentingan dari seluruh kriteria penilaian bengkel cukup tinggi namun responden
sedangkan sumbu y merupakan nilai rata-rata menganggap variabel-variabel tersebut bukan
dari tingkat performansi dari seluruh kriteria prioritas dengan tingkat kepentingan yang
penilaian. Penjabaran mengenai posisi rendah. Hal ini terlihat sebagai sesuatu yang
kriteria penilaian yang tersebar di empat berlebihan karena kurang memberikan nilai
kuadran Importance-performance Analysis bagi perusahaan, sehingga pihak bengkel dapat
adalah sebagai berikut: mempertahankan kualitas pelayanan dari

1244
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

variabel tersebut tanpa harus meningkatkan Potential Gain in Customer Value (PGCV).
performansi pada ketiga variabel tersebut. Penentuan kriteria penilaian yang akan
dianalisis di bawah, akan ditentukan
4.6 Potential Gain in Customer Value berdasarkan dari 2 kuadran di IPA yaitu
Dari hasil analisis Importance- kuadran II (concentrate here) dan kuadran III
performance Analysis, selanjutnya dilakukan (low priority). Yang kemudian dari masing-
penentuan urutan prioritas perbaikan pelayanan masing kuadran tersebut akan dianalisis sesuai
dengan mengunakan indeks Potential Gain in dengan prioritas berdasarkan hasil perhitungan
Customer Value (PGCV) untuk mengetahui nilai PGCV.
urutan prioritas perbaikan pelayanan yang harus
dilakukan. Untuk mendapatkan nilai PGCV, 5.1.1 Analisis Berdasarkan Kuadran II IPA
pertama harus menentukan nilai ACV Kuadran II IPA merupakan kuadran
(Achieved Customer Value) dan UDCV yang memiliki tingkatan performansi yang
(Ultimately Desired Customer Value). Data rendah, namun disisi lain memiliki tingkat
mengenai indeks PGCV akan disajikan pada kepentingan yang tinggi, sehingga kriteria-
Tabel 3. kriteria penilaian yang ada dalam kuadran ini
merupakan prioritas paling utama dalam
Tabel 3. Indeks PGCV perbaikan pelayanan yang dilakukan oleh pihak
bengkel. Dari kriteria-kriteria yang terdapat
pada kuadran II IPA tersebut kemudian
diurutkan sesuai dengan skala prioritas dalam
nilai PGCV. Terdapat 2 kriteria penilaian yang
masuk ke dalam kuadran II IPA, yaitu sebagai
berikut:

Tabel 4. Analisis Pembahasan Kuadran II

1. Lokasi bengkel Daihatsu yang strategis dan


mudah dijangkau.
Bengkel Daihatsu yang menjadi objek
penelitian terletak di Jalan A. Yani 175,
Malang, tepat di bawah Fly Over Arjosari.
Lokasi tersebut terletak di sebelah Utara
Kota Malang dan merupakan daerah pintu
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
masuk kota Malang dari arah Surabaya.
nilai PGCV dari masing-masing kriteria
Karena letaknya yang berada di pinggir
penilaian. Berikut adalah contoh perhitungan
kota, responden menganggap bahwa lokasi
indeks PGCV pada P1 :
bengkel tersebut dirasa kurang strategis dan
ACV = = 4,323 x 4,118 = 17,802 cukup jauh untuk dijangkau.
UDCV = = 4,323 x 5 = 21,613 2. Ketepatan waktu service kendaraan sesuai
PGCV = UDCV ACV = 21,613 17,802 = dengan yang telah dijanjikan di awal
3,811 Menurut responden yang juga pelanggan
Bengkel Daihatsu ketepatan waktu service
5. Analisis Pembahasan dan Saran di Bengkel Daihatsu kurang sesuai dengan
Perbaikan yang dijanjikan. Selesainya kendaraan yang
5.1 Analisis Pembahasan di service melebihi waktu yang dijanjikan,
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai yang menyebabkan penilaian responden
analisis dan pembahasan serta saran perbaikan dalam perhitungan indeks PGCV
dari data yang telah diperoleh dari metode mempunyai nilai yang cukup tinggi.
Importance-Performance Analysis (IPA) dan

1245
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5.1.2 Analisis Berdasarkan Kuadran III IPA mendapatkan pelayanan dari service
Kriteria penilaian yang masuk ke dalam advisor.
kuadran III IPA memiliki nilai kepentingan 3. Follow Up mengenai ada tidaknya keluhan
yang rendah dan juga nilai performansi yang setelah melakukan service yang dilakukan
rendah. Walaupun tingkat kepentingan rendah, oleh pihak bengkel
namun tetap performansi dari pelayanan Follow up sudah dilakukan pihak bengkel
berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang di namun dilakukan secara acak pada
nilai oleh responden harus ditingkatkan pelanggan bengkel dengan jumlah yang
semaksimal mungkin karena tergolong rendah. tidak begitu banyak.
Maka dari itu kriteria penilaian dalam kuadran 4. Karyawan bengkel berinisiatif untuk
III IPA merupakan pelayanan yang menjadi membantu pelanggan bengkel yang terlihat
prioritas berikutnya yang harus segera kebingungan
ditingkatkan. Terdapat 9 kriteria penilaian yang Pelanggan tentu ingin mendapatkan
masuk dalam kuadran ini dengan data yang pelayanan maksimal dari penyedia jasa
terlapir pada Tabel 5. dalam hal ini Bengkel Daihatsu. Dalam
kriteria penilaian ini responden menilai
Tabel 5. Analisis Pembahasan Kuadran III bahwa kurang adanya inisiatif dari
karyawan bengkel dalam menangani
pelanggan yang terlihat kebingungan.
5. Tempat duduk dalam ruang tunggu yang
banyak dan memadai
Dalam kriteria ini tempat duduk yang
tersedia banyak digunakan pelanggan untuk
menaruh makanan dan minuman yang
disediakan oleh bengkel secara gratis,
karena karena hanya sedikit ada meja untuk
menaruh, area tempat duduk di area
bengkel masih kurang sehingga pelanggan
terkadang menunggu sampai di area dealer
yang jauh dari service advisor. Begitu pula
dengan tempat duduk di smoking room
yang hanya memiliki 3 buah kursi sehingga
pelanggan yang ingin merokok kerap kali
menunggu karena ruangan sudah tidak
1. Lahan parkir yang luas. mencukupi lagi atau harus merokok diluar
Lahan parkir yang luas mempunyai nilai bengkel.
PGCV tertinggi dalam kuadran III IPA ini. 6. Penanganan keluhan pelanggan setelah
Hal ini berarti kurangnya lahan parkir service dilakukan secara cepat dan tanggap
menjadi pelayanan yang harus diperbaiki dalam memahami keluhan
oleh pihak Bengkel Daihatsu. berdasarkan Penanganan keluhan ini dirasa kurang cepat
hasil pengamatan penulis memang lahan oleh pelanggan karena kurangnya petugas
parkir yang tersedia di Bengkel Daihatsu terutama bagian service advisor dalam
tersebut sangat kecil. menangani pelanggan. Sehingga pelanggan
2. Waktu tunggu untuk mendapatkan harus menunggu cukup lama.
pelayanan perbaikan dari Service Advisor 7. Petugas bengkel tanggap dalam melakukan
tidak lama. pemeriksaan kendaraan sebelum melakukan
Service advisor yang tersedia di Bengkel service
Daihatsu Arjosari Malang hanya terdapat 3. Ketika Service Advisor menunjuk petugas
Sedangkan dalam melayani setiap bengkel untuk melakukan pengecekan
pelanggannya membutuhkan waktu antara terkadang tidak langsung dilakukan
10-20 menit berdasarkan hasil pengamatan sehingga pelanggan harus menunggu.
penulis, sehingga kerap kali pelanggan Sehingga ketanggapan petugas bengkel
harus menunggu cukup lama untuk dalam melakukan pengecekan perlu
ditingkatkan.

1246
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

8. Karyawan bengkel memberikan perhatian mengurangi antrian kendaraan yang ada


individual terhadap seluruh pelanggan di bengkel.
dengan seluruh jenis kendaraan Daihatsu b. Memindahkan atau menambah lokasi
berdasarkan penilaian responden, perhatian dealer dan bengkel Daihatsu ke lokasi
dari karyawan Bengkel Daihatsu dirasa yang lebih dekat dengan pusat kota dan
kurang maksimal. Misalnya terdapat menempati lahan yang lebih luas.
beberapa fasilitas gratis yang dapat 2. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 2)
digunakan seperti kursi pijat, makanan dan Mengenai aspek ketepatan waktu service
minuman gratis untuk pelanggan namun kurang sesuai dengan yang dijanjikan,
karyawan bengkel terkadang tidak pertimbangan perbaikan yang dapat
memberitahukannya. diberikan adalah sebagai berikut:
9. Layanan Pengaduan Pelanggan (Customer a. Menambah jumlah teknisi bengkel
Service) mampu memberikan penyelesaian Dengan jumlah workstation yang
atas keluhan atau permasalahan yang dimiliki yaitu 11, jumlah teknisi yang
disampaikan oleh pelanggan ada di bengkel Daihatsu masih kurang
Pada kriteria penilaian ini, responden dengan jumlah 18. Dengan menambah
menganggap bahwa penyelesaian atau teknisi baru diharapkan service yang
jawaban atas permasalahan atau keluhan dilakukan bisa lebih cepat. Dengan
yang disampaikan oleh pelanggan dirasa rasio 1 workstation dikerjakan dengan
kurang maksimal. Hal tersebut dapat 2-3 orang teknisi tergantung beratnya
ditingkatkan agar pelayanan yang diberikan service maka service yang dilakukan
dapat lebih maksimal bisa lebih cepat.
b. Pemberian reward pada teknisi terbaik
5.2 Saran Perbaikan Kualitas Layanan sesuai dengan kelasnya
Saran perbaikan dibagi menjadi 2 skala Terdapat 4 tingkatan teknisi sesuai
prioritas sesuai dengan kuadran IPA. Kriteria dengan jenjang training yang telah
penilaian yang terdapat dalam kuadran II IPA dilakukan. Dengan memberikan reward
merupakan prioritas utama mengenai kriteria pada teknisi terbaik sesuai dengan
pelayanan yang harus ditingkatkan kemudian kelasnya, diharapkan ada motivasi dari
dilanjutkan dengan kriteria penilaian dalam setiap teknisi untuk melakukan
kuadran III IPA sebagai prioritas berikutnya. penanganan perbaikan secara tepat
sesuai dengan diagnosis dan dilakukan
5.2.1 Saran Perbaikan Prioritas I (Kuadran II secara cepat. Sehingga dapat
IPA) mempersingkat waktu service
1. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 1) kendaraan Daihatsu.
Pada kriteria penilaian nomor 1 pelanggan
menilai bahwa lokasi dari bengkel kurang 5.2.2 Saran Perbaikan Prioritas II (Kuadran
strategis. Beberapa pertimbangan yang III IPA)
dapat dilakukan antara lain: 1. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 1)
a. Memaksimalkan Daihatsu Mobile Lahan parkir yang kurang menjadi kendala
Service dalam Bengkel Daihatsu Arjosari ini.
Daihatsu mobile service adalah layanan Penambahan kapasitas parkir sulit
service dari Daihatsu yang dilakukan dilakukan mengingat keterbatasan lahan
diluar bengkel. Tim yang ada saat ini yang dimiliki pihak Bengkel Daihatsu.
hanya berjumlah 1 tim dengan Pertimbangan saran yang bisa diberikan
beranggotakan 6 orang. Walaupun adalah sebagai berikut:
pelayanan yang dilakukan hanya dapat a. Memaksimalkan layanan Daihatsu
service ringan, namun dengan Mobile Service
menambah jumlah tim menjadi 2 dan b. Memindahkan atau menambah lokasi
memaksimalkan sosialisasi kepada dealer dan bengkel Daihatsu ke lokasi
pengguna kendaraan Daihatsu akan yang lebih dekat dengan pusat kota dan
layanan ini maka, pelanggan tidak perlu menempati lahan yang lebih luas.
mengunjungi bengkel untuk melakukan 2. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 2)
service. Hal ini tentu dapat juga Waktu tunggu service advisor yang cukup
lama merupakan situational factor dimana

1247
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

terdapat waktu-waktu tertentu yang Sehingga peningkatan pelayanan di sektor


menyebabkan penumpukan pelanggan yang ini harus dilakukan secara terus menerus
akan melakukan service, misalnya adalah dan berkesinambungan.
hari Sabtu. Situa dapat di atasi dengan 5. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 5)
menambah jumlah service advisor yang Untuk aspek tempat duduk diharapkan
tersedia untuk menangani pelanggan. Untuk dapat ditambah meja kecil disamping
saat ini jumlah service advisor yang tempat duduk untuk memudahkan
tersedia adalah 3 orang. Setiap service pelanggan untuk menaruh makanan dan
advisor melayani setiap pelanggannya minuman sehingga kursi yang tersedia di
antara 10-20 menit, karena setelah area bengkel dapat di maksimalkan
mendengarkan keluhan pelanggan atas pelanggan sebagai tempat duduk. Selain itu
kendaraan yang akan di service, service diharapkan pula bagi pihak bengkel dapat
advisor harus mencatat setiap detail menambah luas dan kapasitas dari smoking
keluhan dan data mobil tersebut, kemudian room menjadi 6 buah kursi yang pada
melakukan pengecekan (tidak selalu), dan mulanya hanya terdapat 3 buah kursi.
juga melakukan kordinasi dengan petugas Untuk denah perbaikan dapat dilihat pada
bengkel. Agar tidak terjadi penumpukan lampiran 12.
pelanggan, service advisor dapat ditambah 6. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 6
menjadi 5 orang. dan 9)
3. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 3) Customer service sebagai front-line
Follow up yang dilakukan pihak bengkel employee yang menangani keluhan
mengenai ada tidaknya keluhan telah pelanggan harus dapat menyampaikan
dilakukan oleh pihak bengkel sudah pemecahan masalah dari keluhan pelanggan
dilakukan, namun dilakukan secara random. tersebut atau mentransfernya kepada pihak
Akan lebih baik jika follow up dilakukan ke yang terkait dengan keluhan tersebut yang
semua pelanggan yang melakukan service kemudian akan dilakukan respon
di Bengkel Daihatsu Arjosari. Dengan penanganan keluhan tersebut secara cepat.
begitu pihak bengkel akan mengetahui Customer service dan petugas bengkel
apabila ada keluhan-keluhan terkait service harus diberikan pelatihan secara berkala
yang telah dilakukan dan dapat menjadi sesuai dengan bidangnya masing-masing
bahan evaluasi kedepannya agar service agar pelayanan yang diberikan bisa
yang dilakukan bisa lebih baik lagi. maksimal. Pelatihan-pelatihan yang dapat
4. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 4 diberikan untuk customer service yaitu
dan 8) pembekalan hal-hal teknis yang berkaitan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada dengan basic service, pelatihan melakukan
pelanggan, dapat dilakukan dengan pelayanan langsung dengan prima baik
beberapa cara yaitu dengan melakukan komunikasi secara verbal maupun non
pelatihan terhadap seluruh karyawan verbal, pelatihan menghadapi keluhan atau
bengkel yang bertugas dalam melayani komplain pelanggan, pelatihan etika dalam
pelanggan secara langsung, misalnya adalah menerima telepon pelanggan yang
pelatihan mengenai pelayanan secara prima dilakukan secara berkala setiap satu tahun
baik secara verbal maupun non verbal, sekali. Kemudian melakukan pelatihan
pelatihan mengenai dasar-dasar pelayanan kepada service advisor terkait dengan
kepada pelanggan, melayani dengan ramah masalah teknis untuk lebih memperdalam
dan sopan, dan juga membantu pelanggan pengetahuan terkait dengan permasalahan
yang terlihat kebingungan yang dilakukan yang terjadi pada kendaraan Daihatsu serta
secara berkala setiap satu tahun sekali. perbaikan yang harus dilakukan yang dibagi
Kemudian pihak bengkel juga dapat ke dalam 3 bagian spesifik yaitu engine,
memberikan reward kepada karyawan chasis, dan electrical yang dapat dilakukan
bengkel dengan kinerja yang bagus agar secara berkala setiap satu tahun sekali.
mereka termotivasi untuk memberikan Selain itu untuk kecepatan penanganan
pelayanan yang maksimal kepada keluhan pelanggan dapat ditambah jumlah
pelanggan. Pelayanan yang ramah dan service advisor menjadi 5 orang seperti
maksimal membuat pelanggan merasa yang telah dijelaskan di atas.
nyaman dalam mendapatkan jasa tersebut. 7. Saran perbaikan kriteria penilaian (No. 7)

1248
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengecekan terhadap kendaraan sebelum c. Kuadran 3 : P3, P4, P14, P15, P16, P23,
melakukan service sudah dilakukan oleh P24, P25, P27
pihak bengkel, namun diharapkan agar d. Kuadran 4 : P1, P5, P6
pengecekan dilakukan secara seksama tidak Penjelasan mengenai kriteria penilaian dari
hanya mengenai keluhan pelanggan, setiap pernyataam dapat dilihat dalam
melainkan juga dengan mengingatkan akan lampiran.
barang-barang yang masih tertinggal di 3. Kriteria-kriteria penilaian yang menjadi
dalam kendaraan. Untuk pengecekan prioritas untuk ditingkatkan kualitas
terhadap keluhan pelanggan diharapkan layanannya akan di tentukan berdasarkan
agar petugas bengkel yang melakukan dari 2 kuadran di IPA yaitu kuadran II
pemeriksaan kendaraan harus petugas (concentrate here) dan kuadran III (low
bengkel yang ahli, berpengalaman dan priority). kemudian dari masing-masing
harus cekatan atau sigap dalam melakukan kuadran tersebut akan dianalisis sesuai
pengecekan kendaraan sehingga dapat dengan prioritas berdasarkan hasil
mengetahui berbagai permasalahan pada perhitungan nilai PGCV. Kriteria peniliaian
kendaraan dan dapat melakukan diagnosa yang menjadi prioritas utama untuk
keluhan secara tepat yang kemudian ditingkatkan layanannya sesuai dengan
memberitahukan permasalahannya kepada urutan prioritas berdasarkan nilai PGCV
pelanggan secara jelas dan memberitahukan tertinggi adalah sebagai berikut (Kuadran II
bagian-bagian yang harus di service dan IPA):
atau adanya penggantian komponen. 1) Lokasi Bengkel Daihatsu yang strategis
dan mudah dijangkau (P7), dengan nilai
6. Kesimpulan PGCV 5.663.
Berdasarkan hasil dan pembahasan 2) Ketepatan waktu service kendaraan
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya sesuai dengan yang telah dijanjikan di
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : awal (P9), dengan nilai PGCV 4.788.
1. Berdasarkan analisa gap Servqual dapat Kriteria penilaian yang menjadi prioritas
diketahui bahwa seluruh kriteria penilaian selanjutnya untuk ditingkatkan layanannya
memiliki gap negatif, yang berarti sesuai dengan urutan prioritas berdasarkan
pelanggan tidak puas atas pelayanan yang nilai PGCV tertinggi adalah sebagai berikut
diberikan oleh pihak bengkel. 5 kriteria (kuadran III IPA) :
penilaian yang mempunyai nilai gap negatif 1) Lahan parkir yang luas (P3), dengan
yang paling tinggi secara berurutan adalah nilai PGCV 6.255.
kriteria penilaian nomor 7, 3, 9, 14, dan 23. 2) Waktu tunggu untuk mendapatkan
Dengan pernyataan sebagai berikut : pelayanan perbaikan dari service
a. Lokasi bengkel yang strategis dan advisor tidak lama (P14), dengan nilai
mudah dijangkau (-0.462). PGCV 5.257.
b. Lahan parkir yang luas (-0.409). 3) Follow up mengenai ada tidaknya
c. Ketepatan service kendaraan sesuai keluhan setelah melakukan service
dengan yang telah dijanjikan diawal (- yang dilakukan oleh pihak bengkel
0.398). (P23), dengan nilai PGCV 4.841.
d. Waktu untuk mendapatkan pelayanan 4) Karyawan bengkel berinisiatif untuk
dari Service Advisor tidak lama (- membantu pelanggan bengkel yang
0.355). terlihat kebingungan (P27), dengan
e. Follow up mengenai ada tidaknya nilai PGCV 4.702.
keluhan setelah melakukan service (- 5) Tempat duduk dalam ruang tunggu
0.301). yang banyak dan memadai (P4), dengan
2. Berdasarkan diagram scater Importance- nilai PGCV 4.579.
performance Analysis dapat diketahui 6) Penangan keluhan pelanggan setelah
kriteria-kriteria yang masuk ke dalam 4 service dilakukan secara cepat dan
buah kuadran IPA yaitu sebagai berikut : tanggap dalam memahami keluhan
a. Kuadran 1 : P2, P8, P10, P10, P11, P12, (P15), dengan nilai PGCV 4.416.
P13, P17, P18, P19, P20, P21, P22. 7) Petugas bengkel tanggap dalam
b. Kuadran 2 : P7, P9. melakukan pemeriksaan kendaraan

1249
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

sebelum melakukan service (P16), 5) Menambah meja kecil di samping kursi


dengan nilai PGCV 4.287. sebagai tempat untuk menaruh snack
8) Karyawan bengkel memberikan dan minuman.
perhatian individual terhadap seluruh 6) Memberikan pelatihan pada customer
pelanggan dengan seluruh jenis service dan service advisor sesuai
kendaraan Daihatsu (P24), dengan nilai dengan bidangnya secara berkala.
PGCV 4.215. 7) Petugas bengkel yang melakukan
9) Layanan pengaduan pelanggan pemeriksaan kendaraan harus petugas
(customer service) mampu memberikan bengkel yang ahli, berpengalaman dan
penyelesaian atas keluhan atau harus cekatan atau sigap dalam
permasalahan yang disampaikan oleh melakukan pengecekan kendaraan.
pelanggan (P25), dengan nilai PGCV
4.194. Daftar Pustaka
4. Rekomendasi atau saran perbaikan kualitas
pelayanan berdasarkan faktor-faktor yang Hom, Willard C. (1997). Make Customer
menjadi prioritas perbaikan layanan adalah Service Analyces A Little Easier With The
sebagai berikut : PGCV Index. Quality Progress Journal. Page
Saran perbaikan Pelayanan prioritas 1: 89-93.
1) Memaksimalkan pelayanan Daihatsu
Mobile Service. Martilla, John A. & John C. James. (1977).
2) Membangun bengkel Daihatsu yang Importance Performannce Analysis. C.A: Free
baru dengan lahan yang lebih luas dan Press.
berlokasi di tengah kota Malang.
3) Menambah jumlah teknisi bengkel Sekaran, U. (2006). Metode Riset Bisnis.
dengan rasio 1 workstation dikerjakan Jakarta: Salemba Empat.
oleh 2-3 orang teknisi.
4) Pemberian reward pada teknisi terbaik Sugiyono. (2004). Statistika untuk
sesuai dengan kelasnya. Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saran perbaikan pelayanan prioritas 2 :
1) Menambah jumlah service advisor Tjiptono, Fandy. (1996). Manajemen jasa.
menjadi 5 orang. Yogyakarta: Andi Offset
2) Follow up yang dilakukan ke semua
pelanggan. Zeithaml, Parasuraman, L. Berry. (1990).
3) Pelatihan pada seluruh karyawan Delivering Quality Service Balancing Customer
bengkel dalam melayani pelanggan Perceptions and Expectations. New York: The
dengan maksimal. Free Press
4) Memberikan reward pada karyawan
bengkel yang memiliki kinerja bagus.

1250

Anda mungkin juga menyukai