Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Anatomi
2.1 Penyakit Kardiovaskuler Akibat Pekerjaan

Sistem kardiovaskuler (atau sistem........)

Beberapa penyakit jantung dan pembuluh darah akibat kerja menurut Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.25/Men/Xii/
2008 Tentang Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan Dan Penyakit
Akibat Kerja ialah: (a) Iskemia dengan menyebabkan penyakit koroner (PJK) yang
disebabkan oleh karbon monoksida, karbon disulfida, metilin klorida, debu fibrogenik,
nitrat, arsen. (b) Iskemia tanpa menyebabkan PJK. (c) Disritmia yang disebabkan oleh
fluorocarbon, chlorinated hydrocarbon, nitrat. (d) Kardiomiopati yang disebakan oleh
cobalt dan antimon. (e) Penyakit pembuluh darah perifer yang disebabkan oleh karbon
disulfida, karbon monoksida, metilin klorida. (f) Cor pulmonale yang disebakan oleh
debu fibrogenik.

Penyakit jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskuler) adalah penyakit yang


menyangkut jantung itu sendiri dan pembuluh-pembuluh darah. Keduanya sulit
dipisahkan dalam manajemen maupun pembahasan sehingga istilah kardio (jantung)
dan vaskuler (pembuluh darah) sulit dipisahkan. Prioritas nasional pengendalian
penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia adalah : Hipertensi, penyakit
jantung koroner dan stroke (Ni Nyoman, 2014).

2.1.1 Jantung
1. Otot Jantung
2. Sirkulasi Koroner
a. karbon monoksida
b. karbon disulfida
c. Nitrat
Studi kasus 1
d. Stress
3. Sistem Konduksi
4. perikadium
Studi Kasus 2
2.1.2 Pembuluh darah
1. hiperttensi
a. timah
b.kadmium
c.bising
2. fenomena raynud
a. getaran
b. monomer vinil klorida (VCM)
3. hipertensi Pulmonal dan Cor Pulmonale kronis
4. Hipertensi Portal
2.2 Penyakit Kardiovaskuler dengan Etiologi Utama Tidak disebabkan Oleh
Pekerjaan
2.3 Pengkajian Kelayakan untuk bekerja atau Untuk Kembali Bekerja
Semua pengkajian harus mempertimbangkan derajat keparahan kondisi pasien dan
riwayat perjalanan penyakit pasien tersebut.
2.3.1 Respon Jantung dan Pernafasan Terhadap Pekerjaan
Aktivitas otot membebani baik sistem kardiovaskuler maupun sistem
pernafasan. Dalam pekerjaan yang dinamis, pemakaian oksigen berbanding
lurus dengan kecepatan kerja atau tingkat aktivitas otot. Curah jantung maupun
pemakaian oksigen bertambah dengan bertambahnya kecepatan kerja dan
pemakaian oksigen. Detak jantung dan tekanan darah juga meningkat dengan
bertambahnya pekerjaan. Pada kerja yang bersifat statis, peningkatan detak
jantung yang terjadi hanya sedikit, tapi peningkatan tekanan darah lebih banyak.
Tingkat respon tersebut tergantung kekuatan relatif yang digunakan dengan
menggunakan kekuatan tang maksimal yang dipakai dan lama terjadinya
kontraksi. Dalam pekerjaan yang menggabubgkan unsur dinamis dan statis,
detak jantung dan tekanan darah meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan hasil
yang diharapkan dari keburuhan metabolik saja.
Pada orang dewasa sehat, pemakaian oksigen dan respon jantung dan
pernafasan bertambah secara proporsional seiring dengan meningkatnya
intensitas kegiatan hingga mencapai tahap kelelahan. Pada kondisi ini
pemasukan oksigen tidak dapat bertambah meskipun terdapat peningkatan
kecepatan kerja. Hal ini t pemasukan oksigen yang maksimal (VO2max)
maupun kapasitas aerobik maksimal.
2.3.2 Kapaaitas Kerja dan Toleransi Latihan
Kapasitas kerja paling objektif bila dikaji dengan menggunakan tes gerak badan
secara progresif dan hasil tes dinyatakan dalam kerja atau pemakaian oksigen,
baik pada tahap kelelahan orang sehat atau pada saat limbulnya gejala atau rasa
lelah pada mereka yang sakit. Pada orang sehat, tegangan kerja secara isiologis
maupun subjektif masih dapat ditingkatkan hingga mencapai 50% kapasitasnya.
Oleh karena itu, kerja fisik yang masih diperbolehkan tidak boleh melampaui
50% kapaaitas kerja dengan batas yang lebih disarankan yaitu sekitar 30%.
Untuk pekerja yang memiki penyakit kardiovaskuler dan pernafasan,
pekerjaannya lebih dibatasi lagi.
Dokter kesehatan kerja harus menghargai metode tersebut dalam mengkaji
kondisi kardiovaskuler untuk melakukan pekerjaan. Namun, tampaknya tidak
realistik bagi seorang dokter kesehatam kerja untuk melakukan tes khusus
tentang pemakaian oksigen dan daya tahan gerak badan tanpa adanya latihan
tambahan serya pengalaman. Pada umunya, tes ini lebih baik sisetahkan
kepadanfasilitas yang memiliki ahli fisioligi yang telah dilatih secara khusus
atau tenaga sejenis.
2.4 Peningkatan kesehatan di tempat kerja
2.4.1 Pencegahan Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas
dini dan sebagian besar dapat dicegah. Tempat kerja memberi kesempatan unk
untuk praktek meningkatan kesehatan, termasuk mencegah penyakit tersebut.
Agar efektif upaya peingkatan kesehatan di tempat kerja membutuhkan
komitme sepenuh hati dar pimpinan. Manfaat kemajuan produktivitas dan
peningkata rasa sehat serta moral para pekerja dapat sangat memuaskan. Pada
program peningkatan kesehatan, tekanan dapat diberikan pada hal berikut:
1. Pengurangan atau penghentian kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok adalah faktor resiko utama penyakit jantung koroner,
penyakit pembuluh darah perifer, dan stroke. Penyuluhan yang informatif
serta dapat memotivasi oleh petugas kesehatan, konseling pribadi maupun
kelompok harus diadakan. Sebagai alternatif, insentif bagi para pegawai
untuk berhenti merokok dapat menjadi pembayaran kembali seuruhnya atau
sebagian biaya program tersebut. Pekerja yang tidak merokok harus
dilindungi dengan peraturan seperti dilarang merokok di seluruh area
bangunan atau hanya diperbolehkan merokok di area yang telah disediakan.
2. Alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak meningkatkan risiko
kardiovaskular. Pernyataan bahwa alkohol yang dimium dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner,
tidak dapat dibenarkan. Bantuan yang diberikan Alchoholics Anonymous
untuk menanganin maslah para peminum dapat sangat berhharga, amun
privasi pegawai yang terkena harus dijaga.
3. Olah raga dan fitnes
Bukti menyatakan bahwa kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dapat
membantu proses penurunan berat badan, kadar leak dalam darah , tekanan
darah, dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler lainnya. Studi besar pada
pegawai negeri di inggris menunjukan bahwa gerak badan dengan penuh
semangat pada waktu kerja atau pada waktu senggang tampaknya dapat
melindungi dan terjadinya penyakit jantung koroner. Program untuk
menganjurkan olahraga aerobik di tempat kerja, misalnya pada waktu
istirahat makan siang, atau pada pagi hari sebelum memulai kerja harus
digalakan. Sponsor kegiatan olahraga, fasilitas olahraga, dan tersedianya
kaset untuk olahraga dan kaset video di perpustakaan staf, terbukti efektif
untuk mempromosikan fitnes di banyak perusahaan.
4. Program penapisan
Program penapisan faktor risiko lain, seperti hiperlidemia, tekanan darah tinggi
dan diabetes melitus, harus dianjurkan.
5. Pengawasan kantin tempat kerja
Tim kesehatan kerja harus aktif berminat menjamin bahwa makanan yang
dijual di kantin tempat kerja bergizi dan tidak meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular, khu susnya kandungan kalori dan lemak. Beberapa perusahaan
memberikan potongan harga pada makanan yang bergizi yang dijual di kantin
tempat kerja. Mesin penjualan kacang, jus, yogurt, susu rendah lemak, biji
kembang matahari, buah segar dan buah kering dapat di promosikan sebagai
makanan yang bergizi dan enak sebagai pengganti coklat dan kue.
6. Sisipan pada nota daftar gaji
Sisipan lembar penyuluhan pada nota daftar gaji, seperti lembar penyuluhan
tidak merokok, tentang tekanan darah tinggi, pemilihan makanan bergizi dan
lain-lain dalam lembar penyuluhan dapat diperoleh dari organisasi kesehatan
maupun swasta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ni Nyoman, Kristina,2014. Faktor Risiko Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah. (online),
(http://www.diskes.baliprov.go.id/id/FAKTOR-RISIKO-PENYAKIT-JANTUNG-
DAN-PEMBULUH-DARAH) diakses pada 11 September 2017
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.
25/Men/Xii/2008 Tentang Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan
Dan Penyakit Akibat Kerja.

Anda mungkin juga menyukai