Anda di halaman 1dari 6

1.

Elemen Elemen Laporan Keuangan

Elemen Elemen Laporan Keuangan menurut Accounting Principles Board (APB)

a. Laporan posisi keuangan (balance sheet) yang elemennya adalah


i. Aktiva , sumber daya ekonomi suatu entitas yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip
akuntansi yang lazim diterima yang termasuk pula biaya biaya tertentu yang ditangguhkan
yang bukan merupakan sumber sumber daya ekonomi, tetapi diakui dan diukur sesuai
prinsip akuntansi yang lazim diterima.
ii. Utang , kewajiban ekonomis suatu entitas yang diakui dan diukur sesuai prinsip akuntansi
yang lazim diterima yang meliputi pula kridit kridit tertentu yang ditangguhkan yang
bukan merupakan kewajiban tetapi diakui dan diukur sesuai prinsip akuntansi yang lazim
diterima.
iii. Modal sendiri , hak pemilik dalam suatu entitas yang merupakan kelebihan aktiva diatas
kewajibannya.
Aktiva Kewajiban = Modal Sendiri

b. Hasil usaha (income statement), elemen dasar hasil usaha setiap entitas adalah
i. Pendapatan (revenue) , kenaikan bruto aktiva atau penurunan bruto utang yang diakui dan
diukur sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim diterima sebagai akibat jenis jenis
aktivitas yang menjurus pada perolehan laba yang dapat merubah modal sendiri.
ii. Biaya (expenses) , penurunan brutoaktiva atau kenaikan bruto utang yang diukur dan diakui
sesuai dengan prinsip akuntansi yang laim diterima sebagai akibat jenis jenis aktivitas yang
menjurus pada perolehan laba yang dapat merubah modal sendiri.
iii. Penghasilan / kerugian netto (net income / net loss) , kelebihan atau kekurangan pendapatan
atas biaya selama suatu periode akuntansi yang menyebabkan kenaikan / penurunan neto
modal sendiri suatu entitas sebagai akibat jenis jenis aktivitas yang menjurus pada
perolehan laba yang diukur dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim diterima.

SFAC No. 6.
Elemen-Elemen Laporan Keuangan
( Elements of Financial Statements )

Ruang lingkup dan isi dari pelaporan keuangan menurut SFAC No. 6 berhubungan
erat dengan proses pengakuan.Pengakuan berkaitan dengan elemen elemen mana yang
dimasukkan ke dalam financial statement termasuk atributnya yang harus diukur. Untuk bisa

1
dimasukkan sebagai bagian financial statement suatu transaksi tidak hanya harus memenuhi
definisi elemen tapi juga harus memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran yang andal.
Unsur-unsur laporan keuangan yaitu:

a. Bagian pertama terdiri dari tiga unsur yaitu: kekayaan, kewajiban, dan modal yang
menggambarkan tingkat atau jumlah sumber - sumber ekonomi atau klaim pada suatu
saat.
b. Bagian kedua terdiri dari tujuh elemen yaitu laba komprehensif dengan
komponen pendapatan, biaya , untung dan rugi serta investasi oleh pemilik dan
distiribusi kepada pemilik.

Detail unsur-unsur laporan keuangan sebagai berikut:

1. Aktiva adalah manfaat ekonomis yang mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian dimasa lalu

2. Kewajiban pengorbanan manfaat ekonomis yang mungkin terjadi dimasa mendatang


yang timbul dari kewajiban saat ini pada entitas tertentu, untuk mentransfer aktiva
atau memberikan jasa kepada entitias lain di masa yang akan datang sebagai akibat
transaksi atau kejadian di masa lalu.

3. Modal atau aktiva bersih merupakan nilai sisa aktiva suatu entitas setelah dikurangi
dengan kewajiban. Dalam suatu entitas bisnis modal adalah kepentingan pemilik, dan
dalam organisasi nirlaba tidak terdapat kepentingan kepemilikian yang sama seperti
halnya dalam entitas bisnis.

4. Investasi oleh para pemilik akan meningkatkan jumlah modal dari suatu entitas bisnis
dapat melalui transfer dari entitas lain sehingga memberikan nilai atau peningkatan
kepentingan kepemilikan dalam kelompok entitas tersebut.

5. Distribusi kepada para pemilik akan menurunkan jumlah modal dari suatu entitas
bisnis dapat melalui pemindahan aktiva, pelayanan jasa atau pengeluaran kewajiban
oleh suatu entitas kepada para pemilik. Distribusi kepada para pemilik dapat
mengurangi kepemilikan dalam suatu entitas bisnis

6. Laba komprehensif adalah jumlah perubahan modal suatu entitas bisnis dalam
satu periode dari transaksi atau kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik

2
7. Pendapatan merupakan arus kas masuk atau kenaikan-kenaikan lain atas aktiva suatu
entitas atau pelunasan utangnya (kombinasi keduanya) selama satu periode tertentu
yang berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau
pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung
dari entitas tersebut

8. Biaya (expenses) adalah aliran keluar atau penggunaan lain aktiva atau timbulnya
utang (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang berasal
dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas
lainnya yang merupakan kegiatan utama yang masih berlangsung dari entitas tersebut

9. Keuntungan ( gain) adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi-
transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian - kejadian serta keadaan lainnya yang memengaruhi entitas tersebut selama
satu periode, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik

10. Kerugian (losses) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi-
transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian-kejadian serta keadaan lainnya yang memengaruhi entitas tersebut selama
satu periode, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada oleh pemilik.

Unsur-unsur dari pelaporan keuangan adalah suatu hubungan kelompok dengan suatu
kenyataan dasar, pada aktiva, kewajiban dan unsur lainnya yang berhubungan dengan ukuran
kinerja dalam suatu keadaan. Suatu pelaporan dsajikan arus dana selama suatu periode boleh
termasuk kategori dari dana-dana oleh operasi, pinjaman, penggunaan harta, cadangan,
penjualan aktiva dan lainnya.

2. Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Elemen Laporan Keuangan

SFAC No. 5.
Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis
(Recognation and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises)

Kriteria dan petunjuk pengakuan yang seharusnya dimasukkan secara formal


dan pengakuan tersebut haruslah konsisten dengan praktek yang berlangsung serta tidakmeng
implikasikan perubahan yang radikal.

3
Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya atau
sejenisnya. Pengukuran merupakan pemberian nilai dengan atribut-atribut pengukuran
akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi. Konsep pengakuan dan pengukuran
dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut

a. Sebagai kesatuan fundamental mengenai kriteria dan pedoman pengakuan terhadap


informasi yang secara formal harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan, serta
untuk menentukan kontribusi laporan keuangan terhadap tujuan pelaporan keuangan.

b. Untuk memenuhi maksud tersebut, dirumuskan kriteria dan pedoman umum yang
konsisten dengan praktek akuntansi.
c. Pengungkapan yang cukup, bentuk disclousure atas laporan keuangan diusahakan
dengan menyampaikan informasi dengan pengungkapan yang cukup memadai.

Pengungkapan informasi dapat ditempuh dengan dua cara yaitu bentuk catatan atau
dalam tanda kurung (note or parenthentically) antara lain untuk, kebijaksanaan akuntansi,
alternatif pengukuran aktiva atau kewajiban, serta penjelasan atas kebijaksanaan akuntansi
yang dipergunakan. Bentuk yang kedua, dapat mengambil informasi tambahan
( supplementary information) yang berhubungan dengan penyesuaian karena perubahan
harga, analisis dan diskusi manajemen, surat kepada para pemegang saham, dan informasi
relevan lainnya.

Keseluruhan informasi pelaporan keuangan tercermin dalam fullset laporan keuangan


formal yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, laba komprehensif, laporan arus kas
dan investasi serta distribusinya kepada para pemilik informasi keuangan lainnya dan
informasi non keuangan.

Kriteria Pengakuan dan Pengukuran


Kriteria merupakan kelompok terakhir dalam laporan keuangan yang digunakan untuk
menyajikan arah pemecahan masalah yang meliputi pengakuan dan
pengukuran beberapa kejadian yang memengaruhi aset, kewajiban, atau modal yang diakui

4
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya. Kriteria pengakuan fundamental suatu
transaksiatau kejadian ekonomi menurut SFAC No. 5 adalah sebagai berikut:
a) Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai
aktiva,hutang dan modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan
keuangan pada SFAC No.6 b.
b) Keterukuran (meansurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan,
suatu perkiraan harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit
moneter dengan reliabilitas yang memadai.
c) Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan,
informasi harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta
harus tepat waktu.
d) Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk
menjadi reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta
tidak bias sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan.
Realibilitas memengaruhi waktu pengukuran.

Atribut pengukuran akuntansi digunakan setelah kejadian ekonomi suatu entitas


diakui. Informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan bisa diukur dengan
atribut yang berbeda, tergantung pada sifat dari item tersebut serta pengukurannya dengan
atribut yang relevan. Pengukuran yang dijumpai dan atau digunakan dalam praktek akuntansi
serta direkomendasi oleh FASB adalah sebagai berikut:

1) Harga perolehan (historical cost ), aktiva dan utang diakui sebesar jumlah kas, atau
ekuivalennya yang dibayarkan untuk memeroleh aktiva atau terjadinya utang.
2) Harga kini atau nilai ganti (current of replacement cost ), aktiva dan utang diakui
sebesar jumlah kas, atau ekuivalennya yang harus dibayar jika aset yang sama atau
ekuivalen diperoleh sekarang.
3) Nilai pasar (current market value), akitiva dan utang diakui sebesar jumlah kas atau
ekuivalennya yang akan diterima jika aktiva itu dijual.
4) Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable or settlement value, jumlah kas
atau ekuivalennya yang tidak didiskon dimana aktiva dan utang diharapkan untuk
dikonversi dengan jumlah tersebut dimasa yang akan datang.
5) Nilai sekarang atau nilai yang telah didiskontokan dari nilai arus kas di masa yang
akan datang (present or discounted value of future cash flows), nilai arus kas masuk di

5
masa datang yang didiskontokan yang akan digunakan sebagai dasar konversi aktiva
dan utang.
Daftar Rujukan

Astika, I.B. Putra. 2016. Konsep Konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Denpasar: Udayana
University Press

Anda mungkin juga menyukai