Ekstraksi adalah proses pemisahan secara kimia dan fisika kandungan zat simplisia
menggunakan pelarut yang sesuai. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan
ekstrasi yaitu pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang
ingin diekstraksi ataupun sesuai dengan sifat kepolaran kandungan kimia yang diduga
dimiliki simplisia tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran simplisia harus
diperkecil dengan cara perajangan untuk memperluas sudut kontak pelarut dan simplisia, tapi
jangan terlalu halus karna dikhawatirkan menyumbat pori-pori saringan menyebabkan sulit
1. Maserasi
konsentrasi, menggunakan pelarut yang direndamkan pada simplisia dalam suhu kamar, bila
dibantu pengadukan secara konstan maka disebut maserasi kinetik. Remaserasi adalalah
penambahan pelarut kedalam simplisia yang diekstrasi, maserat (hasil maserasi) pertama
disaring, sisa simplisia (residu) diekstrasi dengan menambahkan pelarut yang baru dengan
cara yang sama seperti diatas. kekurangan metode ini, butuh waktu yang lama dan
2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru hingga
semua pelarut tertarik dengan sempurna (exhaustive extraction), umunya dilakukan pada
suhu kamar. tahapan perkolasi penetesan pelarut serta penampungan perkolat nya hingga
didapat volume 1 sampai 5 kali jumlah bahan.
kecepatan alir pelarut dan suhunya, ukuran simplisia tidak boleh terlalu halus, karna dapat
3. Refluks
Refluks adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang didihkan beserta simplisia
selama waktu tertentu dan jumlah pelarutnya konstan, karna pelarut terus bersirkulasi
(campuran pelarut dan simplisia) di dalam alat). Umumnya dilakukan pengulangan pada
residu pertama, hingga didapat sebanyak 3-5 kali hingga didapat proses ekstraksi sempurna
(exhaustive extraction).
pelarut yang selalu baru dengan menggunakan soxhlet. ekstrasi terjadi secara
5. Digesti
dilakukan pada suhu temperatur yang lebih tinggi, umumnya 40-50 Celcius
dalam waktu tertentu sekitar 15-20 menit, sedangkan dekok adalah proses infus yang terjadi
selama skitar 30 menit lebih, untuk dekok sekarang sudah sangat jarang digunakan.
7. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada simplisia
(umumnya cara ini dilakukan pada kandungan kimia simplisia yang mudah menguap seperti
minyak atsiri), sehingga uap air menarik kandungan zat didalam simplisia, yang kemudian
8. Ekstraksi ultrasonik
meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga banyak zat yang bisa ditarik oleh pelarut.
kemudian memasukkan kenanga yang telah ditimbang tersebut pada alat distilasikemudian
ditutup rapat. Selanjutnya mengisi ketel uap dengan air kemudian metutup valve
pengisian air. Lalu menyalakan kompor untuk proses pemanasan ketel uap kemudianmembuk
a valve. Menunggu sampai tetes pertama keluar dari kondensor selanjutnyamenghitung waktu
distilasi mulai tetes pertama keluar dari kondensor. Lalu menampungdestilat dalam corong
Anhydrous ke dalam tabung reaksi yang berisi minyak untukmenghilangkan kadar airnya.
Lalu mendiamkan minyak yang berada dalam tabung reaksisampai jernih (Na2SO4
mengendap) kemudian menuangkan minyak ke dalam tabung reaksi yang lain sehingga
minyak terpisah dari Na2SO4 dan air. Dan pada tahap akhir melakukan analisa terhadap
minyak yang dihasilkan, meliputi analisa indeks bias, komposisi minyak kenanga
(caryophyllene), perhitungan rendemen (%), perhitungan massa jenis, dan penetapan bilangan
asam.
Daftar pustaka
ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2013/02/ekstraksi.html
www.academia.edu/9053648/Makalah_bunga_kenanga