Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4. Kegunaan
Imidazol adalah kelompok yang penting dari lima anggota heterosiklik nitrogen yang
telah menarik banyak perhatian karena partisipasinya dalam struktur molekul biologis aktif,
kegunaan imidazol ini diantaranya adalah senyawa yang berhubungan dengan inti imidazol
diketahui dapat menimbulkan efek anti edema dan anti inflamasi, analgesik, antihelmintik,
anti bakteri, anti tubercular, anti jamur, anti tumor, dan antivirus. Selain itu, banyak imidazol
yang tersubtitusi diaril diketahui berpotensi sebagai inhibitor p38 MAP kinase (Safari, J.,
Ravandi, S.G., Akbari, Z., 2012).
Berikut beberapa senyawa turunan alkaloid imidazol yang memiliki aktivitas biologis
untuk terapi:
2.3.2. Kromatografi
2.3.2.1 HPLC
2.3.2.2. HPLC-ESI-MS/MS
Alkaloid Imidazol
pilokarpin
dari daun Pilocarpus jaborandi
atau Jaborandi rermambuco.berkhasiat sebagai konjungtiva pada penderita glaukoma.
Sintesis Ergot
Sintesis Ergot Alkaloid pada Fungi
Penelitian telah menunjukkan ada hubungan erat antara proses perkembangan morfologi suatu sel dengan proses
sintesis produk alaminya, termasuk metabolit sekunder. Dalam bukunya The Relationship Between Conidiation and
Alkaloid Production in Saprophytic Strains ofClaviceps Pazoutova dan Rehacek menuliskan, pada tahun 1997 telah
diketahui bahwa Claviceps purpurea (salah satu spesies penghasil alkaloid ergot) yang termutasi mengalami penurunan
kemampuan dalam membentuk konidia dalam media agar-agar. Jamur yang telah termutasi ini diidentifikasi juga
menghasilkan racun alkaloid yang lebih sedikit dari keadaan normalnya. Hal ini menunjukkan bahwa sintesis alkaloid ergot
pada jamur ergot, terjadi bersamaan dengan proses perkembangan morfologinya (diferensiasi sel). Tidak ada keterangan atau
penelitian yang menerangkan pada fasa mana alkaloid ergot ini mulai disintesis, serta mekanisme sintesisnya. Berdasarkan
keterangan diatas sintesis alkaloid ergot akan mulai terjadi setelah infeksi jamur pada tanaman host, hingga tahap akhir
perkembangan, setelah terbentuk sclerotia. Suatu inti padat, keras, berwarna gelap, berisi kumpulan alkaloid ergot.
Gambar 1. Sclerotia, kumpulan alkaloid ergot pada fasa akhir perkembangan jamur.
Jamur ergot mengalami fasa perkembangbiakan spora pada suhu sekitar 18 oC pada
kondisi kelembaban tinggi. Kondisi ini yang diperkirakan kondusif untuk sintesis alkaloid ergot
pada jamur. Enzim yang sampai saat ini telah diketahui terlibat dalam proses sintesis alkaloid
ergot adalah:
Enzim Fungsi
Dimethylallyltryptophan Membentuk DMAT dari triptofan
synthetase (DMATS)
Chanoclavine 1cyclase Mengubah Chanoclavine I/ Chanoclavine I aldehide
Rangkaian reaksi yang terjadi
Prekursor utama dalam proses sintesis alkaloid ergot adalah L-triptofan. Tahap awal sintesis adalah prenilasi (gugus yang
diberi warna merah) triptofan yang dikatalisis enzim DMATS. Tahap in akan menghasilkan dimetilalil triptofan (DMAT)
dengan struktur seperti diatas. DMAT ini selanjutnya diproses lebih lanjut, hingga menghasilkan 3 jenis alkaloid yaitu asam
lisergat (diproduksi keluarga Clavicipitaceae) dan jenis fumiglavine yang diproduksiAspergillus fumigatus. Proses
pengubahan dari DMAT menjadi ketiga alkaloid diatas belum jelas mekanismenya, namun terdapat enzim yang berhasil
diisolasi pada tahap ini, yaitu Chanoclavine 1cyclase, yang mengubah chanoclavine I menjadi argoclavine. Tahap lain
yang dapat diperkirakan dari keberadaan enzim ini adalah:
Tahap selanjutnya setelah reaksi diatas, diperkirakan adalah terbentuknya elymoclavine, dengan struktur :
Nitrogen
Pada dasarnya sintesis metabolit sekunder tidak depengaruhi oleh nitrogen. Namun beberapa jenis jamur
seperti Aspergillus akan terinhibisi oleh keberadaan ion ammonium pada kadar tertentu.
Pospat
Pospat adalah elemen paling penting dalam proses sintesis alkaloid ergot, karena transport energi sel selalu
melibatkan transfer dan pelepasan pospat. Namun kadar pospat yang cukup tinggi justru akan menghambat kerja enzim
DMATS dan chanoclavineIcyclase. Pospat dalam kadar 0,3 300 mM cukup efektif untuk diferensiasi sel, namun kadar
diatas 10 mM justru akan menghambat proses sintesis alkaloid ergot.
Proses Berhentinya Sintesis
Sintesis alkaloid ergot akan terhenti saat
Terdapat salah satu (atau seluruh) enzim dalam jalur sintesis yang rusak . Setiap enzim dalam organisme memiliki waktu
paruh sendiri-sendiri. Pada saatnya, enzim-enzim tersebut rusak.
Efek reaksi balik.
Efek reaksi balik adalah terhambatnya sintesis suatu senyawa dalam jalur sintesis alkaloid ergot, akibat banyaknya
jumlah senyawa serupa yang sudah ada. Efek reaksi balik pertama pada sintesis alkaloid ergot terjadi pada tahap pertama,
dimana enzim DMAT diinhibisi oleh agroclavine dan elymoclavine. Elymoclavine juga menginhibisi enzim selanjutnya,
yaitu chanoclavineIcyclase. Tipe lain efek reaksi balik pada sintesis alkaloid ergot terjadi pada sintesis triptofan, yaitu
pada enzim anthranilate synthetase . Enzim ini di inhibisi pula oleh elymoclavine dan chanoclavine. Inhibisi ini cukup
berpengaruh, karena triptofan adalah prekusor utama dalam sintesis alkaloid ergot. Namun secara umum efek reaksi balik ini
tidak terlalu mempengaruhi sinteis alkaloid ergot.
Fumonisin
Fumonisin termasuk kelompok toksin fusarium yang dihasilkan oleh kapang Fusarium spp,
terutama F. moniliforme dan F. proliferatum.
Diketahui 11 jenis senyawa Fumonisin, yaitu Fumonisin B1 (FB1), FB2, FB3 dan FB4, FA1,
FA2, FC1, FC2, FP1, FP2 dan FP3. Diantara jenis fumonisin tersebut, FB1 mempunyai
toksisitas yang dikenal juga dengan nama Makrofusin.
FB1 dan FB2 banyak mencemari jagung dalam dan pada beras, karena itu mikotoksin jenis
fumonisin ini paling berpengaruh pada hasil pertanian Indonesia yang sebagian besar padi
dan jagung.
MANFAAT ALKALOID ERGOT DALAM INDUSTRI
Pada umumnya alkaloid ergot dalam kehidupan, dimanfaatkan sebagai obat-obatan.
Sehingga dalam industry alkaloid ergot ini diproduksi sebagai obat-obatan juga. Misalnya
untuk pbat:
Obat analgesik untuk penyakit migran
Obat untuk menghentikan pendarahan
Obat mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan
PROSES PRODUKSI OBAT DALAM INDUSTRI
Dalam pembuatan obat-obatan dalam industry, prosesnya adalah:
Menyiapkan bahan baku, yaitu jamur
Mengisolasi alkaloid ergot dalam jamur tersebut
Karena alkaloid ergot masih mengandung racun, untuk itu senyawa alkaloid ergot diturunkan
senyawanya menjadi ergotamine. Dengan jalan: