Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR DAN FUNGSI APARATUS GOLGI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel

yang dibimbing oleh Ibu Umie Lestari

Kelompok 1

Ahmad Chairil Affan


Ayu Fitriana
Dinda Tri Yunisa
Rizky Rahma
Tasafima Tesari
Yulia Dwi Asparita

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Maret 2017
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.

Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golongan yaitu

prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik, senyawa genetik terdapat dalam

satu badan inti atau badan sebelum inti yang tidak dikelilingi membran.

Sedangkan pada sel eukariotik yang terdapat dalam semua sel hewan dan

tumbuhan, inti sel yang amat kompleks dan telah jauh berkembang, dikelilingi

oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang

berdekatan. Kedua membran menyatu di sekitar pori-pori inti yang berdiameter

kira-kira 90 nm sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat

pada berbagai organel antara lain Retikulum Endoplasma (RE), Mitokondria,

Lisosom, Ribosom dan Diktikosom (Badan Golgi). Masing-masing organel ini

dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang khas dalam jumlah

yang bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam Sitoplasma (Lehninger, 1993).

Badan golgi atau biasa juga disebut dengan diktiosom (pada tumbuhan)

merupakan salah satu organel sel yang berperan dalam lalu lintas vesikular

intraseluler sel. Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang

terdapat hampir di semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh

seorang sitologiawan Italia bernama Camillo Golgi, yang pertama-tama

menjelaskan organel ini pada akhir abad sembilan belas. (Salisbury dan Ross,

1995)

Badan golgi memiliki struktur yang unik dan cara kerja yang rumit. Badan

Golgi sebagai organel sel eukariotik mempunyai fungsi yang beragam. Badan
Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapi yang utama

adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987). Pada makalah ini akan

dibahas lebih lanjut mengenai hal-hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana struktur dari aparatus golgi?

2) Bagaimana cara kerja aparatus golgi secara umum?

3) Apa fungsi dari aparatus golgi?

1.3 Tujuan

1) Untuk menjelaskan tentang struktur dari aparatus golgi.

2) Untuk mengkaji cara kerja aparatus golgi secara umum.

3) Untuk menjabarkan fungsi dari aparatus golgi.

2. Bahasan

2.1 Struktur Apparatus Golgi

Apparatus Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang

terdapat hampir di semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh
seorang sitologiawan Italia bernama Camillo Golgi, yang pertama-tama

menjelaskan organel ini pada akhir abad sembilan belas. (Salisbury dan Ross,

1995).

Struktur apparatus golgi berupa berkas kantung yang memiliki bentuk

seperti cakram yang bercabang dan menjadi serangkaian pembuluh yang kecil di

ujungnya. Karena badan golgi memiliki hubungan dengan fungsi pengeluaran sel

sangat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat

lainnya untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut juga menyumbang

bahan-bahan untuk pembentukan dinding sel.

Apparatus golgi dibangun oleh membran yang memiliki bentuk tubulus

dan vesikula. Dari tubulus tersebut dilepaskan kantung-kantung yang berukuran

kecil yang berisi berbagai bahan yang diperlukan seperti misalnya enzimenzim

pembentuk dinding sel.

Apparatus golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan

retikulum endoplasma. Namun, apparatus golgi terdiri dari berlapis ruangan yang

ditutupi membran. Badan golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis serta bagian

trans. Bagian cis merupakan bagian yang menerima vesikel yang biasanya berasal

dari REK (Retikulum Endoplasma Kasar). Vesikel tersebut diserap ke ruangan-

ruangan dalam apparatus golgi serta isi dari vesikel akan diproses untuk

penyempurnaan dan sebagainya. Ruangan tersebut bergerak dari bagian cis ke

bagian trans. Di bagian tersebutlah ruangan-ruangan akan memecahkan dirinya

dan juga akan membentuk vesikel, serta siap disalurkan ke berbagai bagian sel

yang lain ataupun ke luar sel.


Aparatus golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda (pleomorfik).

Pada beberapa sel bentuknya kompak dan terbatas sedang pada jenis sel lain

bentuknya berupa jalinan dan tersebar. Namun pada dasarnya badan golgi berupa

kumpulan rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok, dikelilingi oleh

vesikel-vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi inti, ditepi dan

tersebar. Jumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap sel. Dengan

mikroskop electron badan golgi dapat dilihat strukturnya merupakan membran

khusus yang mempunyai bentuk bervariasi.

Badan Golgi Morfologi Badan Golgi

Apparatus golgi dapat dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan

tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen, yaitu :

a. Cisternae

Merupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri khusus dari apparatus golgi.

Terdiri dari sekitar 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung dan berbentuk

piala setiap cisterna berupa kantung gepeng tertekuk.Bagian tepi setiap cisterna

biasanya menggembung dan berlubang-lubang. Di bagian tepi tersebut terdapat


pembuluh yang menghubungkan semua cisternae antar sesamanya. Daerah tepi

tersebut juga memiliki tonjolan-tonjolan yang dengan cepat akan membentuk

vesikula-vesikula atau mungkin juga akan membentuk cisterna baru.Lebar

masing-masing sisterna bervariasi antara 500 1000 nm (Lehninger, 1993).

b. Vesikula

Bagian vesikula terdapat dibawah (sebelah dalam sel) bagian cisternae

yang terdiri dari banyak gelembung serta memiliki warna yang terang. Vesikula

tersebut tumbuh dari reticulum endoplasma.

c. Vakuola

Bagian vakuola berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari

banyak gelembung. Vakuola tersebut berisi bahan sekresi (getahan). Vakuola ini

berasal dari cisterna bagian atas yang pecah dan membentuk vakuola.

Bahan sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara eksositosis. Protein yang akan

disekresi atau glikoprotein yang telah disintesa di retikulum endoplasma, masuk

ke dalam apparatus golgi melalui vesikula yang tumbuh lepas di ujung-ujung

reticulum endoplasma dan yang terdekat dengan apparatus golgi. Pembentukan

vesikula tersebut diawali dengan terbentuknya gembungan berupa kuncup

dibagian ujung reticulum endoplasma atau juga di membran luar selaput inti.

Gembungan ini lepas, menjadi vesikula. Vesikula bergabung-gabung membentuk

cisternae. Di dalam cisternae, protein atau glikoprotein itu diproses lagi, lalu

dibungkus-bugkus kecil dalam vakuola melalui gelembung-gelembung di ujung

cisternae teratas, kemudian lepas menjadi vakuola yang telah berisi bahan sekresi.
Enzim-Enzim penyusun Aparatus Golgi

Di dalam aparatus golgi banyak ditemukan enzim yang sifatnya heterogen.

Enzim-enzim pada aparatus golgi ini dapat digolongkan pada:

1. Glikosil transferase untuk biosintesis glikoprotein

2. Sulfo dan gliosiltransferase untuk biosintesis glikolipida

3. Oksidoreduktase

4. Fosfatase

5. Kinase

6. Mamnosidase

7. Transferase untuk sintesis fosfolisida

8. Fosfolifase

Para ahli mencoba menemukan enzim sebagai tanda pada aparatus golgi dengan

cara melihat aktivitas enzim-enzim pada organel-organel dan membandingkannya.

Dari hasil penelitian ternyata glikosil transferase merupakan enzim tanda pada

aparatus golgi. Enzim ini sebagai katalisator transfer glukosa dari carier UDP ke

protein yang sesuai. Para peneliti menemukan bahwa setengah dari seluruh

aktifitas glikosil transferase pada sel terjadi pada aparatus golgi. Adanya enzim

tanda pada aparatus golgi dapat dipakai untuk membedakan badan golgi dari

organel-organel lain.Selain memiliki enzim tanda, aparatus golgi juga memiliki

perbedaan komposisi pada lipidnya. Komposisi lemak pada aparatus golgi

memiliki sifat intermediet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aparatus golgi

merupakan organel transisi diantara dua organel lain, yaitu reticulum endoplasma

dan membrane plasma.


2.2 Pembentukan Badan Golgi

Berikut ini adalah penjelasan mengenai badan golgi yang dikutip dari

Sipayung, R. (2003). Pembentukan intraselular badan Golgi telah lama menjadi

topik yang hangat diperdebatkan. Diantara berbagai pendapat mengatakan bahwa

badan Golgi berasal dari : (1) Vesikula-vesikula yang melepas dari membran luar

pembungkus (yang menyelubungi) inti. (2) Vesikula yang dikirim dari retikulum

endoplasma (3) Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh tonjolan ke dalam dari

membran plasma. (4) Pembelahan badan Golgi yang terdapat di dalam sel. Dari

beberapa pendapat di atas, pendapat yang diterima secara luas ialah pendapat yang

mengatakan bahwa badan Golgi berasal dari vesikula yang dikirim dari Retikulum

Endoplasma. Vesikula ini disebut vesikula transisi (Sheeler and Bianchi, 1987).

Vesikula transisi yang dikirim dari Retikulum Endoplasma (RE) bermigrasi dan

lalu melebur dengan membran sisterna yang ada sedemikian rupa untuk

membentuk badan Golgi dan mewujudkan pertumbuhan organel. Agregasi

vesikula transisi dalam sel terdapat pada daerah tertentu dalam cytoplasma yang

disebut zona ekslusi yang bebas dari ribosom. Zona ini sering dikelilingi oleh

membran Retikulum Endoplasma. Badan Golgi berukuran kecil diduga muncul

dan berkembang pada zona ini. Perkembangan badan Golgi dapat terlihat terutama

pada pembelahan sel-sel tumbuhan dan hewan, di mana jumlah badan Golgi

dalam sel meningkat sehingga jumlah badan Golgi pada masing-masing sel hasil

pembelahan lebih kurang adalah sama dengan jumlah badan Golgi pada induk

sebelumnya. Pembentukan badan Golgi yang lengkap diperkirakan berlangsung

dengan cara seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.


2.3 Cara Kerja Badan Golgi Secara Umum

Ada dua penjelasan mengenai pergerakan lipid dan protein dari CGN ke

TGN melalui sisterna medial dari kompleks golgi. Menurut stationary cisternae

model, setiap kompartmen tumpukan golgi merupakan struktur yang stabil. Lalu

lintas antara sisterna berturut dimediasi oleh vesikel shuttle yang berkembang dari

satu sisterna dan berfusi dengan sistrna selanjutnya dalam rangkaian cis ke trans.

Protein yang menuju TGN secara sederhana diangkut oleh vesikel shuttle,

sementara molekul milik retikulum endoplasma dan kompartmen golgi secara

aktif dipertahankan atau diambil kembali.


Menurut model kedua, yang dikenal dengan model pendewasaan sisterna,

sisterna golgi adalah kompartmen yang tidak tetap dan secara bertahap berubah

dari sisterna CGN melalui sisterna medial ke sisterna TGN. Dalam model ini,

vesikula transisi dari ER berkumpul untuk membentuk CGN, yang

mengakumulasi enzim spesifik untuk butiran sekresi yang megandung muatan

yang sudah disortir untuk berbagai tujuan di luar kompleks golgi. Penelitian

terbaru dengan menggunakan mikroskop fluorescence pada sel ragi hidup untuk

melihat individual sisterna golgi secara langsung mendukung model pendewasaan

sisterna.

Pergerakan materi dari RE melalui kompleks golgi menuju membran

plasma disebut transport anterograde. Setiap kali butiran sekresi berfusi dengan

membran plasma dan melepas kontennya dengan eksositosi, sedikit membran

yang berasal dari RE menjadi bagian dari membran plasma. Untuk

menyeimbangkan aliran lipid menuju membran plasma dan memasitikan supply

lomponen untuk membentuk vesikula baru, sel me-recycle lipid dan protein yang

tidak dibutuhkan selama tahap akhir transport anterograde. Ini dilakukan dengan

transport retrograde.
Setelah selesai diproses di badan golgi dan telah sampai pada TGN,

material akan di-sortir sesuai tujuannya. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan

proses setelah keluar dari badan golgi.

2.4 Fungsi Badan Golgi

Badan Golgi sebagai organel sel eukariotik mempunyai fungsi yang

beragam, antara lain 1) mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dibebas-kan

dari sel, 2) memproses protein-protein yang telah disintesa oleh ribosom dari
retikulum endoplasma, 3) mensintesa polisakarida tertentu dan glycolipids, 4)

memilih protein untuk berbagai lokasi di dalam sel, 5) memperbanyak elemen

membran yang baru bagi membran plasma, dan 6) memproses kembali

komponen-komponen membran plasma yang telah memasuki sitosol selama

endositosis. Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda

tetapi yang utama adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987).

Sekresi

Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapi

yang utama adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987). Badan Golgi

menerima produk sel tertentu dari RE dan membawa produk ini ke dalam vesikula

sekretori yang akan meneruskan lintasannya menuju ke bagian luar membran

plasma sel, dan berdiffusi dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk

membebaskan isi vesikula keluar. Proses ini disebut eksositosis (Lehninger,

1993). Sebelum adanya isyarat atau signal yang memerintahkan vesikula sekretori

menuju situs target, vesikula akan menunggu di dekat membran plasma.

Ada dua jalur sekresi yang berbeda pada bagian trans dari golgi network

yaitu:

1. Jalur sekresi pokok (Constitutive secretory pathway)

2. Jalur sekresi regulasi (Regulated secretory pathway)

Jalur Sekresi Pokok beroperasi pada semua sel. Banyak protein terlarut yang

secara kontinyu disekresikan oleh sel melalui jalur ini. Jalur sekresi regulasi

umumnya ditemukan pada sel-sel yang terspesialisasi untuk melakukan sekresi

produk tertentu.
Berperan dalam pembentukan bidang sel dan dinding sel pada jaringan

tumbuhan

Badan golgi berperan dalam pembentukan bidang sel dan dinding sel. Pada

tumbuhan, bidang sel dan dinding sel dibentuk selama anafase dan telofase

mitosis dan miosis II. Selama keadaan akhir dari pembelahan inti ini, kromosom

telah terpisah ke dalam dua masa di dalam sel yang akan menjadi inti.

Diantara kedua inti ini, pektin dan hemiselulosa di timbun perlahan-lahan

membentuk suatu bidang di tengah, yang akhirnya tumbuh ke sisi bidang

memotong dan memisahkan protoplas menjadi dua dan menghasilkan dua sel
anak. Sebelum anafase, kompleks golgi berada di luar kumparan (spindle).

Selama anafase, kompleks golgi melepaskan vesikula-vesikula menuju ke pusat

dari spindle dan menimbun disekitar benang-benang spindle. Vesikula-vesikula

yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan bidang sel dan

dinding sel.

Ketika terjadi sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan akan terbentuk

matriks, di matriks tersebut banyak terdapat vesikel-vesikel yang berisi bahan

baku dinding sel yaitu pektin, selulosa, hemiselulosa, dan sebagainya yang berasal

dari Aparatus golgi. Matriks dan senyawa tersebut akan melebur dan membentuk

sekat diantara dua buah inti di daerah mikrotubulus untuk membentuk di dinding

sel primer. Dinding sel primer akan terus disuplai dengan bahan pembentuk

dinding sel yang dikemas dalam vesikuli untuk selanjutnya tumbuh menjadi

dinding sel skunder.

Glikosilasi
Glikosilasi adalah modifikasi pasca translasi yang terjadi di dalam sistem

ekspresi sel eukariotik dengan penambahan gugus gula (glikosil) pada untaian

polipeptida. Modifikasi ini memiliki peran penting karena sebagian besar protein

pada organisme eukariotik mengalami glikosilasi. Berikut ini adalah mekanisme

glikosilasi.

N-glikosilasi pada sel mamalia melibatkan sederetan enzim, di antaranya

mannosidase I, N-asetil glukosaminil transferase I (GnTI), Mannosidase II, (N-

asetil glukosaminil transferase II (GnTII), Galaktosiltransferase (GalT), dan

Sialiltransferase (ST). Proses glikosilasi bermula di retikulum endoplasma (RE),

kemudian berlanjut di aparatus golgi. Gugus gula yang mengandung polimanosa

yang terbentuk di RE, di golgi, akan dimodifikasi oleh mannosidase I sehingga

terjadi pemotongan manosa dan menyisakan 5 molekul manosa. Kemudian, enzim

GnTI akan menambahkan N-asetil glukosamin di salah satu ujung manosa.

Mannosidase II akan memotong kembali ujung manosa bebas sehingga GnTII

akan dapat menambahkan satu gugus N-asetil glukosamin lainnya. Gugus glikosil

hibrida ini selanjutnya membentuk gugus glikosil kompleks dengan penambahan

sialil pada ujung N-asetil glukosamin oleh enzim ST.

Berperan dalam pembentukan membran plasma

Salah satu fungsi badan golgi merupakan memecah, mengelompokkan dan

mendistribusikan protein dari RE ke Seluruh sel. Dalam pendistribusian ini

vesikula akan melepas dari badan golgi bagian trans. Pada transpor membran

vesikula badan golgi berperan untuk menghasilkan vesikel vesikel. Yang akan

menggantikan membran plasma yang mengalami endositosis. Ketika membran

melakukan endositosis, membran plasma akan masuk ke dalam sitosol dan


menuju ke badan golgi. Vesikel ini akan menyatu dengan membran plasma

sehingga luas permukaannya tidak berkurang. Ketika membran plasma yang

menjadi sitosol ini menuju badan golgi, akan mereparasi sitosol tersebut menjadi

vesikel. Vesikel tersebut akan melepas dan menuju dekat membran, ketika terjadi

endositosis lagi maka vesikel ini akan menggantikan membran plasma tersebut.

Peran badan golgi dalam pembentukan dan reparasi membran

1. Mempersiapkan komponen-komponen pembentukan membran plasma

- Mempersiapkan protein dari RE untuk distribusikan salah satunya

untuk pembentukan membran

2. Mereparasi membran plasma

- Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari

Retikulum Endoplasma Kasar

- Bagian trans akan melepas vesikel-vesikel untuk didistribusikan


Perkembangan akrosom pada sperma

Perkembangan akrosom sel- sel sperma adalah suatu contoh baik dari

keterlibatan apparatus golgi pada pembentukan organel sel yang lain. akrosom

adalah suatu struktur yang dikelilingi pada bagian anterior dari sel sel sperma

pada sebagian besar hewan.

Sebagian dari membrane akrosom nampak menjadi terlibat pada

pengenalan dan pengikatan sel sperma pada permukaan sel telur selama

pembuahan (fertilisasi). Akrosom mengandung enzim hidrolitik yang paling

berlimpah adalah hyaluromidase, ini menyebabkan pemecahan pertahanan

permukaan telur. Seperti badan golgi besar tunggal dari sel sperma melepaskan

gelembung gelembung yang berlimpah the forming akrosom. Pada permukaan

akrosom gelembung ini berfusi dengan membrane akrosom mendukung

pertumbuhan akrosom.

Karena akrosom tersusun dari enzim hidrolitik telah diusulkan bahwa

akrosom tidak ada yang lebih besar dari pada lisosom raksasa. Bila akrosom

tumbuh, badan golgi ukurannya menjadi mereduksi dan dalam banyak sel sperma

yang masuk seluruhnya menghilang. Membrane luar akrosom melebar dengan

membrane plasma. Pada sel sperma tikus, telah ditunjukkan bahwa daerah

membrane plasma yang berfusi dengan membrane akrosom mengandung

sejumlah besar sisi pengikatan convanalin. Penambahan jumlah gliko protein pada

membrane bersifat menghubungkan terhadap keaslian aparatus golgi.


3. Kesimpulan

Badan golgi atau diktiosom (pada tumbuhan) merupakan salah satu organel yang

berperan dalam transport intraseluler sel. Organel ini juga merupakan sistem

endomembran. Badan Golgi berbentuk tumpukan (stack) dari sejumlah

lempengan atau sisterna dengan pinggiran yang menggelembung dikelilingi

kantong-kantong bulat kecil atau vesikula. Fungsi dan peranan badan Golgi ialah

untuk mengangkut material ke berbagai tujuan selular, terutama dalam hal sekresi.

Daftar pustaka

Albert, B. Johnson, A. Lewis, J. Raff, M. Roberts, K. Walter, P. 2008. Moleculer

Biology of The Cell Fifth Edition. Garland Science. United State of

America

Alberts, B., Bray, D., Hopkin, K., Johnson, A., Lewis, J. Raff, M., Roberts, K.,

Welter, P. 2010. Essential Cell Biology Third Edition. Garland Science.

United State of America.

Hardin, J., Bertoni, G., Kleinsmith, L. J. 2012. Beckers World of The Cell Eigth

Edition. Pearson Education, Inc. California

Karp, Gerald. 2010. Cell and Moleculer Biology Concepts and Experiments 6th

Edition. John Willey & Son, Inc. United State of America

Kimbal, J. W. 1990. Biologi. Terjemahan dari Biology oleh Hj. Siti Sutarmi dan

N. Sugiri. IPB. Bogor. Bumi Aksara. Jakarta.


Lehninger, A. L. 1993. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan dari Principles of

Biochemistry oleh Thenawijaya, M. IPB. Bogor. Erlangga. Jakarta.

Salisbury, F. B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Terjemahan

dari Plant Physiology oleh D.R. Lukman dan Sumaryono. ITB. Bandung.

Sheeler, P. and D. E. Bianchi. 1987. Cell and Molecular Biology. Third Edition.

John Wesley and Sons, Inc. New York.

Sipayung, Rosita. 2003. Badan Golgi Biosintesis dan Fungsinya dalam

Metabolisme. (Online), http://repository.usu.ac.id, diakses pada tanggal

15 Maret 2017.

Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler Common Text Book Edisi

Revisi. Jurusan Biologi, Fakultan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai