Anda di halaman 1dari 4

5.

FACIES
Fasies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi karakteristik dan ciri
terkait dengan aspek fisika, biologi, atau kimia yang dilihat dari litologi, struktur sedimen
dan struktur biologi yang memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan
yang ada di bawah, atas dan di sekelilingnya dalam suatu kesamaan waktu. Bidang
kesamaan waktu dicerminkan oleh bidang perlapisan ditunjukkan oleh perbedaan ukuran
butir, perbedaan komposisi mineral, perbedaan tekstur dan struktur.
Menurut Slley (1985), Facies sedimen adalah suatu satuan batuan yang dapat dikenali
dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen,
fosil, dan pola arus purbanya.

Menurut Moore 1949, Facies adalah bagian dari unit stratigrafi yang memperlihatkan
perbedaan yang signifikan dengan bagian-bagian lainnya. Facies meliputi satu endapan atau
lebih, yang sebagian atau seluruhnya berumur sama dan terbentuk berdekatan atau
bersebelahan. Sedangkan menurut Slley 1985, facies adalah suatu satuan batuan yang dapat
dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri, litologi, struktur
sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen merupakan produk dari proses
pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis lingkungan pengendapannya.Diagnosa
lingkungan pengendapan tersebut dapat dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang
merangkum hasil interpretasi dari berbagai data geometri, litologi, paleontology, dan struktur
sedimen.

Umumnya geometri tergantung dari proses pengendapan yang berlangsung pada


lingkungan sedimentasinya. Seluruh bentuk dari fasies sedimen adalah fungsi dari
topografi sebelum pengendapan, geomorfologi lingkungan pengendapan, dan sejarah
pengendapan. Litologi dalam fasies sedimen merupakan salah satu parameter yang penting
untk mengobservasi dan intepretasi lingkungan pengendapan. Struktur sedimen dan
lingkungan pengendapan menggambarkan indikasi dari kedalaman, tingkat energi,
kecepatan hidrolik, dan arah arus.

A. Asosiasi Fasies ( Facies Association )


Dalam fasies, ada yang dikenal sebagai asosiasi fasies. Asosiasi fasies
didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk suatu
tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini mencerminkan
lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu terbentuk.
Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke
atas.
Asosiasi Fasies 1 : Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung
lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran
outwash sebuah sistem aluvial.
Asosiasi fasies 2 : Fasies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang, unit
ini kadang-kadang terganggu oleh lensa dari FA1 sedimen. Bed berada di
seluruh tipis, planar dan disortir dengan baik. Bed sekitar 5 cm (2 in) bentuk
tebal 2 meter (7 ft) unit "bedded sandsheets"- lapisan batu pasir yang
membentuk lithology dominan fasies ini.
Asosiasi fasies 3 : Fasies ini sangat mirip FA1, dengan peningkatan pasokan
bahan clastic terwakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk,
berkerikil palung lintas-unit tempat tidur hingga empat meter tebal. Jejak fosil
langka. Sheet-seperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol dominan
pada sedimentasi di fasies ini.
Asosiasi fasies 4 : Asosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan sebuah
lingkungan di pinggiran laut. Fining-up yang diamati pada 0,5 meter (2 kaki) hingga
2 meter (7 kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit dasar arus overlain
oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Unit atas sangat bioturbated,
dengan kelimpahan Skolithos - sebuah fosil biasanya ditemukan di lingkungan laut.
B. Hubungan Antar Fasies ( Facies Relationship )
Runtutan Fasies adalah hubungan fasies-fasies secara lateral dengan kejadian
fasies dalam suatu urutan tertentu. Facies sequence terjadi ketika ada pengulangan
rangkaian proses sebagai respon atau tanggapan dari perubahan reguler suatu
kondisi. Suatu unit yang secara relatif conform dan sekuen tersusun oleh fasies yang
secara genetik berhubungan. Suatu sekuen ditentikan oleh sifat fisik lapisan itu
sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh eustacy serta bukan ketebalan atau lamanya
pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau asalnya regional (sea level
change).
Hubungan antar fasies dapat didefinisikan sebagai hubungan antara satu facies
dengan facies yang lainnya baik secara lateral maupun vertikal. Secara lateral tentu
berhubungan dengan paleogeografi / paleoenvironment. Misalnya facies dari
paparan ke facies di lereng cekungan; secara vertikal berhubungan dengan urutan
evolusi geologi, misalnya facies paparan berubah ke atasnya menjadi facies lereng
(berarti ada pendalaman atau transgersi dari bawah ke atas). Hubungan suatu fasies
dapat digagaskan dalam pembagian grup fasies yang terjadi secara bersama sama
yang selanjutnya akan berkaitan dengan lingkungan. Sebagai contohnya, jika pada
perlapisan silang siur batupasir asosiasi terdekatnya adalah dengan terkandungnya
tanah, batubara, atau serpih lanauan yang mengandung akar, daun, dan batang, kita
bisa membuat interpretasi pengendapannya pada sistem sungai.

C. Kumpulan Fasies (Facies Assemblage)


Kumpulan Fasies dapat disebut atribut suatu facies atau kelengkapan suatu facies,
fasies dengan fosil dan struktur sedimen harus seragam. Facies Assemblage dapat
diartikan sebagai succesion vertikal fasies, yang menghalus atau mengasarkan ke
atas, dan dapat berulang beberapa kali dalam siklus sebagai akibat dari migrasi dari
fasies melalui waktu dan ruang. Kumpulan facies ini dapat menjadi keseluruhan ciri
dalam penentuan suatu facies. Misalnya facies inner shelf batuannya harus graded
bed konglomerat, hummocky cross-srtatification batupasir, horizontal laminated
shale. Jika dalam suatu formasi atau cekungan terdapat beberapa facies batuan, maka
itu bisa dikatakan dengan Kumpulan Fasies.

D. Runtutan Fasies ( Facies Sequence )


Runtutan Fasies adalah hubungan fasies-fasies secara lateral dengan kejadian
fasies dalam suatu urutan tertentu. Facies sequence terjadi ketika ada pengulangan
rangkaian proses sebagai respon atau tanggapan dari perubahan reguler suatu
kondisi. Misalnya suatu ciri urutan sedimen yang regresif akan dicirikan oleh facies
sequence yang mengkasar ke atas; dimulai dari facies slope, lalu di atasnya facies
barrier sands, lalu di atasnya lagi facies outer sublittoral, lalu di atasnya facies inner
sublittoral, dan yang paling atas facies pantai. Sedangkan urutan sedimen yang
transgresif akan dicirikan oleh facies sequence yang menghalus ke atas, yang dimulai
dari facies pantai, kemudian inner sublittoral, lalu outer sublittoral, dan diatasnya
ada facies barrier sands, dan paling atas adalah facies slope.

E. MODEL FASIES ( FACIES MODEL )


Model fasies dapat diinterpretasikan sebagai urutan-urutan yang ideal dari
komponen-komponen facies (terutama litologi dan struktur sedimen) yang
menunjukkan keaslian lingkungannya dengan diagram blok atau grafik dan
kesamaan. Model fasies memberikan prediksi dari situasi geologi yang baru dan
bentuk dasar dari interpretasi lingkungan.
Fungsi atau kegunaan utama Model Fasies diantaranya :
bertindak sebagai sebuah norma, untuk tujuan perbandingan,
bertindak sebagai kerangka dan panduan untuk observasi masa depan,
bertindak sebagai prediksi dalam situasi geologi yang baru,
bertindak sebagai dasar untuk interpretasi terpadu untuk sistem yang
diwakilinya.
Tipe Facies Model, diantaranya adalah :
- Model Geometrik berupa peta topografi, cross section, diagram blok tiga
dimensi, dan bentuk lain ilustrasi grafik dasar pengendapan framework;
- Model Geometrik empat dimensi adalah perubahan portray dalam erosi dan
deposisi oleh waktu;
- Model statistik digunakan oleh pekerja teknik, seperti regresi linear multiple,
analisis trend permukaaan dan analisis faktor. Statistika model berfungsi untuk
mengetahui beberapa parameter lingkungan pengendapan atau memprediksi
respon dari suatu elemen dengan elemen lain dalam sebuah proses-respon
model.

Fasies pengendapan batuan sedimen dapat digunakan untuk menentukan kondisi


lingkungan ketika sedimen terakumulasi. Lingkungan sedimen telah digambarkan dalam
beberapa variasi yaitu :

Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi yang menunjukkan sifat
khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun [Krumbein dan
Sloss, 1963].
Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika, kimia, dan biologi
dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara eksternal dan
mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk
pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].

Anda mungkin juga menyukai