Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas - Smartphone - Antara Kebutuhan Dan Gaya Hidup PDF
Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas - Smartphone - Antara Kebutuhan Dan Gaya Hidup PDF
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya
hidup konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone, serta menganalisis
perbedaan keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologis. Untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya
hidup terhadap keputusan pembelian smartphone digunakan analisis regresi
linear berganda dan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup dan kebutuhan
terhadap keputusan pembelian smartphone secara individual maka dilakukan
pengujian t-statistik. Sedangkan untuk menganalisis adanya perbedaan perilaku
pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis, maka
dilakukan dengan uji parametrik yaitu dengan menggunakan alat uji paired
sample t-test.
Penelitian menggunakan sampel penelitian beberapa orang pengguna
smartphone yang berdomisili disekitar kota Padang. Penelitian ini menggunakan
metode non probability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling
untuk melakukan pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada pengujian hipotesis pertama
dihasilkan kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis kedua
ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis
ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian
smartphone berdasarkan faktor sosial. Hasil pengujian hipotesis keempat
ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone
berdasarkan faktor pribadi. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa
terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor
psikologis.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di
Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi
secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah,
sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan
mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline
wireline ataupun fixedline wireless serta seluler.
Sebuah perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International Data
Corporation) memprediksi bahwa pasar smartphone akan tumbuh 49,2% pada
2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna yang mengganti ponsel lama
mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan penelitian terbaru IDC,
yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan tumbuh dari 10,9
miliar pada 2010 menjadi 76,9 miliar pada 2014 (www.antara.news.com).
Sementara itu kompetisi diantara produsen smartphone pun telah terjadi
lebih intensif. Ada beberapa produsen smartphone yang telah dikenal dan
beredar ditengah masyarakat antara lain; Nokia, Blackberry (RIM), iPhone
(Apple), Samsung, HTC, Sony Ericsson, Motorola, Siemens, bahkan berbagai
smartphone made in China juga semakin marak beredar. Dengan adanya ragam
produk smartphone tersebut dan semakin murahnya tarif, maka konsumen
memiliki banyak alternatif pilihan.
Saat ini, Apple terus meningkatkan pangsa pasar dunia dan beringsut
mendekati Nokia sebagai pemimpin pasar smartphone dunia pada kuartal
pertama 2011, sementara pasar Nokia terus tergerus oleh para kompetitornya.
Untuk kuartal pertama 2011, penjualan Apple meningkat dari 8,7 juta unit tahun
lalu menjadi 18,7 unit.
Research In Motion (RIM) produsen Blackberry, Samsung dan HTC kini
tampil memimpin pasar ponsel dunia dengan menggusur dominasi Sony
Ericsson, Motorola dan Siemens seperti tampak pada tabel yang kini masuk ke
dalam kategori Others (http://www.primaironline.com).
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini
yaitu:
1. Apakah kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
membeli ponsel cerdas (smartphone)?
2. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
membeli ponsel cerdas (smartphone)?
3. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor sosial?
4. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor pribadi?
5. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor psikologis?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh kebutuhan terhadap
keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
2. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
3. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone berdasarkan faktor sosial yang diukur gender.
4. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe
kepribadian.
5. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone berdasarkan faktor psikologis berdasarkan tingkat
pengetahuan.
KERANGKA TEORITIS
Perilaku Konsumen
Pemasaran berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan
mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat
ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.
Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli terhadap suatu produk
dengan merek tertentu disebut perilaku konsumen (Assauri, 1998).
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al.
1998).
Pengertian perilaku konsumen menurut Shciffman dan Kanuk (2000)
adalah Consumer behavior can be defined as the behavior that customer
display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of
products, services, and ideas they expect will satisfy they needs. Pengertian
Gaya Hidup
Pengertian Gaya Hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984), gaya hidup adalah A mode of
living that is identified by how people spend their time (activities), what they
consider important in their environment (interest), and what they think of
themselves and the world around them (opinions). Yang secara umum dapat
diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang
menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada
lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia
di sekitar (opini).
Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan
bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
mengalokasikan waktu.
Dari berbagai sumber di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktu.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Riset
Penelitian ini di desain dalam bentuk eksploratori, dimana model dan
analisis pemecahan masalah dilakukan dengan menguji pengaruh dan bersifat
komparatif atau perbandingan yang diuji secara kuantitatif.
Skala Pengukuran
Untuk melakukan pengumpulan data dan informasi maka digunakan
bantuan kuesioner penelitian. Skala yang digunakan untuk mengukur kuesioner
adalah skala Likert. Didalam penelitian ini skala yang digunakan adalah lima
tingkat Likert, dimana untuk kuesioner yang di desain dalam bentuk pertanyaan
tertutup, peneliti memberikan nilai skor yaitu sebagai berikut Sangat Tidak
Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju (TS) = 2, Netral (N) = 3, Setuju (S) = 4 dan
Sangat Setuju (SS) = 5.
Metode Analisis
Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan
menggunakan dua metode analisis yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif.
1. Analisis Deskriptif
Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner di pakai rumus berikut:
(1.STS) + ( 2.TS) + (3.RR ) + (4.S) + (5.SS)
Rata rata =
STS + TS + RR + S + SS
Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan
rumus berikut:
Rata rata
TCR =
5
Arikunto (2002:244) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai
berikut :
a. Jika TCR berkisar antara 76-100% = Baik
b. Jika TCR berkisar antara 56-75.99% = Cukup
c. Jika TCR berkisar antara 0-55.99% = Kurang Baik
2. Analisis Inferensial
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis
inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan data
dengan menggunakan tahap pengujian sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dengan menggunakan correlation product moment
dapat dicari dengan rumus:
N ( XY ) ( X )( Y )
r=
{(N X 2
( X ) }{(N X
2 2
( Y )}
2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total
X = Skor jawaban setiap item
Y = Skor total
N = Jumlah subjek uji coba
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
sekali saja (internal consistency), kemudian dianalisis dengan teknik alpha
crobach dengan menggunakan alat bantu program SPSS Versi 15.
Rumus:
K b
2
R 1.1 = 1 3
K 1 12
Keterangan :
R1.1 = Rehabilitasi instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b 2
= Jumlah varians butir
1 2
= Varians total
Di dalam pengujian handalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai
cronbach alpha besar atau sama dengan 0,50.
3. Uji Normalitas
Normal atau tidaknya sebuah data dapat dilihat dari nilai asym sig yang
dihasilkan dalam pengujian > 0,05. Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS yang diuji dengan menggunakan uji One
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal maka uji statistik parametrik
dapat dilakukan dan sebaliknya.
Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis I dan II
Berdasarkan bunyi perumusan masalah dan hipotesis pertama dan kedua
maka tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Model Regresi Berganda
Gujarati (2001:214) merumuskan persamaannya sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
b1 = koefisien regresi variabel gaya hidup
b2 = Koefisien regresi variabel kebutuhan
x1 = Kebutuhan
x2 = gaya hidup
e = Disturbance Error
2. Uji t-Statistik
Supranto (1997:97) menyatakan uji t-test merupakan suatu uji statistik
yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
b
t =
Sb
Keterangan:
t = Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df) = n- 2
Sb = Standar Baku
b = Koefisien Regresi
Karakteristik Pengujian:
Keterangan:
Mean A dan B = Rata rata total Observasi
n1 + n2 = Jumlah data 1 dan 2
Alternatif pengujian hipotesis kedua jika data yang digunakan tidak
berdistribusi normal maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji non
parametrik Kruskal Wallis H. Secara umum pengujian Kruskal-Wallis H dapat
dicari dengan rumus:
12 k
R 2 3 ( N +1)
H=
N ( N + 1) i = 1 n1
Keterangan:
K = Total jumlah group
1=1
= Total Jumlah ranking tiap group
a. Uji Validitas
Berdasarkan tahapan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
hasil seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
Tabel 1
Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
Kf1 0,434 0,30 Valid
Kf2 0,677 0,30 Valid
Kf3 0,071 0,30 Tidak Valid
Kf4 0,386 0,30 Valid
Kf5 0,507 0,30 Valid
Kf6 0,682 0,30 Valid
Kf7 0,721 0,30 Valid
Kf8 0,775 0,30 Valid
Kf9 0,756 0,30 Valid
Kf10 0,783 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 2
Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
gh1 0,770 0,30 Valid
gh2 0,708 0,30 Valid
gh3 0,557 0,30 Valid
gh4 0,570 0,30 Valid
gh5 0,823 0,30 Valid
gh6 0,802 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 3
Pengujian Validitas Variabel Faktor Sosial
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
Fs1 0,371 0,30 Valid
Fs2 0,643 0,30 Valid
Fs3 0,396 0,30 Valid
Fs4 0,222 0,30 Tidak Valid
Fs5 0,478 0,30 Valid
Fs6 0,628 0,30 Valid
Fs7 0,491 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 4
Pengujian Validitas Variabel Faktor Pribadi
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
Fp1 0,606 0,30 Valid
Fp2 0,645 0,30 Valid
Fp3 0,741 0,30 Valid
Fp4 0,771 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 5
Pengujian Validitas Variabel Faktor Psikologis
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
Fps1 0.838 0,30 Valid
Fps2 0.861 0,30 Valid
Fps3 0,831 0,30 Valid
Fps4 0.814 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 6
Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Item Koefisien
Cut Off Kesimpulan
Pertanyaan Korelasi
Kp1 0,729 0,30 Valid
Kp2 0,735 0,30 Valid
Kp3 0,688 0,30 Valid
Kp4 0,779 0,30 Valid
Kp5 0,774 0,30 Valid
Sumber: Diolah sendiri
Tabel 8
Hasil Pengujian Normalitas Data
Koefisien
Keterangan t-hit sig Kesimpulan
Regresi
Konstanta 1,139 - - -
Kebutuhan 0,004 2.507 0,011 Signifikan
Gaya Hidup 0,001 0,255 0,799 Tidak
Signifikan
F Sig 0,000 R2 0.137
R2 0.137
Berdasarkan tabel terlihat setiap variabel penelitian memiliki koefisien
regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi berganda seperti
terlihat dibawah ini yaitu:
Y = 1.139 + 0.004x1 + 0,001x2 + e
hipotesis yang diajukan. Kondisi ini disebabkan oleh konsumen yang tertarik
membeli ponsel cerdas menilai bahwa keinginan mereka untuk membeli ponsel
cerdas karena sudah merupakan sebuah kebutuhan.
c. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Sosial
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan perilaku pembelian yang dimiliki konsumen berdasarkan
faktor sosial yang diukur dengan gender. Temuan ini tidak sejalan dengan
hipotesis yang diajukan. Hal ini disebabkan karena keinginan untuk memiliki
ponsel cerdas tidak saja dimiliki oleh konsumen pria akan tetapi juga dimiliki
oleh konsumen perempuan. Sesuai dengan segmen pasar smatphone yang tidak
membatasi penjual ponsel pada satu gender sehingga keinginan untuk membeli
ponsel cerdas baik konsumen bergender perempuan maupun laki-laki sama-sama
kuat.
d. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas
berdasarkan faktor pribadi. Temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian
data tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena
faktor kepribadian bukanlah motif yang akan membatasi perilaku konsumen
dalam membeli atau menggunakan ponsel cerdas. Setiap orang tentu memiliki
motif, tujuan atau kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan ponsel cerdas.
e. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Psikologis
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor
psikologis yang dimiliki konsumen. Hasil yang diperoleh sejalan dengan
hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena seorang konsumen tentu akan
membeli ponsel cerdas yang telah ia kenal dengan baik, dalam hal ini konsumen
tentu akan membeli ponsel dimana mereka telah memiliki kelengkapan
informasi tentang produk, atau konsumen tidak akan ragu membeli ponsel yang
telah pernah dikenal dan digunakan sebelumnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka
diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kebutuhan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
ponsel cerdas di kota Padang.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
ponsel cerdas di kota Padang.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial
yang diukur dari gender. Baik konsumen pria maupun wanita sama-sama
berkesempatan menggunakan dan membeli ponsel cerdas.
4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor pribadi
yang diukur dengan tipe kepribadian.
5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat perbedaan
perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor psikologis yang
diukur dengan pengetahuan.
Saran
Adapun beberapa saran untuk penelitian ini yaitu:
1. Peneliti dimasa datang diharapkan dapat menggunakan sebuah formula
yang dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat serta dapat
mewakili populasi, saran ini penting dilakukan agar hasil penelitian yang
diperoleh dapat memberikan kontribusi hasil yang lebih baik dimasa
depan.
2. Peneliti dimasa datang disarankan untuk mencoba menambahkan satu
atau beberapa variabel lainnya yang juga mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli ponsel cerdas yang sebelumnya tidak
digunakan didalam penelitian ini. Saran ini penting dilaksanakan agar
dimasa datang hasil yang ditemukan dapat memberikan kontribusi dan
akurasi yang lebih baik dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hanny Darmawan, dan Yulia Hanafi, 2010. Analisis Perbandingan Perilaku Pembelian
Ponsel Berkategori Smartphone Berdasarkan Demografis. Jurnal Manajemen
Kewirausahawan Vol XXI No XV. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips/160-tips-memilih-smartphone-atau-
pda-phone.html.
Http://www.antaranews.com/berita/252464/seperti-apa-pasar-smartphone-pada-
2015.html.
Http://www.primaironline.com/berita/internasional/12685-nokia-tergerus-pangsa-pasar-
apple-dan-rim-trend-nya-meningkat.html.
http://en.wikipedia.org/wiki/ Smartphone
http://www.tasikisme.com
Hutagalung, Raja Bongsu dan Novi Aisha. 2008. Analisis Fakto-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakana
Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Manajemen Bisnis Volume
1, Nomor 3, September 2008: 97-102.Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Loudon, David L. dan Albert J. Della Bitta. 1993. Consumer Behavior. 4th Ed.
McGraw Hill.
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen
dan Strategi Perusahaan. Jilid 1,2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi
ketujuh. Jakarta: PT. Indeks.
Schiffman, Leon G and Leslie Kanuk. 2000. Consumer Behaviour. 7th edition.
Prentice-Hall, Inc
Solomon, M.R. 1999. Consumer Behavior: Buying, Having, Being. 4th Ed.
Prentice Hall, New Jersey.
Sumarwan, Ujang, Dr. Ir, M.Sc. 2003. Perilaku Konsumen, Teori, dan
Penerapannya dalam Pemasaran. Gramedia Jakarta.
Wiryawan, Stanto dan Sandi Widjaya (2010) Analisis Pola Prilaku Konsumsi
Masyarakat Perkotaan Dalam Memilih Produk Ponsel. Jurnal
Manajemen Kewirausahawan Vol VII No IV Universitas