Proposal Fix
Proposal Fix
PENDAHULUAN
1
nisbah pengupasan, hingga melakukan perhitungan terhadap besarnya sumberdaya
serta cadangan endapan pasir besi tersebut.
Gambar 1.1
Yaitu dengan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan
dibahas di lapangan melalui buku-buku literatur, seperti modul kuliah.
Perhitungan cadangan endapan mineral karya Abdul Rauf. Selain itu juga
2
mempelajari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya berupa skripsi atau
laporan perusahaan.
3
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
(simple) atau kompleks (complex) tergantung dari distribusi kadar dan bentuk
atas pendekatan geologi. Untuk kategori kompleks dicirikan dengan kadar pada
batas endapan dan pada tubuh bijihnya sangat bervariasi serta bentuk geometrinya
geometri yang sederhana dan kadar pada batas endapan maupun pada badan bijih
relatif homogen
mineral) 13-4726-1998
4
C. Perhitungan Cadangan
i. Metode Poligon
Metode poligon, ketebalan dan kadar ditentukan oleh tiap titik bor yang terdapat
didaerah pengaruh tersebut. Bentuk akhir dari daerah pengaruh membentuk segi 6
hang tidak beraturan
Metode ini merupakan metode yang konvesional. Metode ini umum diterapkan
pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang
sederhana.
Kadar dalam suatu luasan segi 6 yang ditaksir dengan nilai conto yang berada
ditengah-tengah segi enam sehingga metode ini sering disebut dengan metode (area
of influence), daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik
contoh dengan 1 garis sumbu ( lihat pada gambar 2.1) andaikan ketebalan endapan
pada titik i adalah 1 endapan kadar rata-rata maka volume produk ( V )= A x t x k
(volume pengaruh). Bila specific gravity dari bijih = p, maka A x t x k x p (ton)
Gambar 2.2
5
ii. Metode Block System
Metode ini membagi daerah yang akan hitung cadangannya atas blok-blok yang
sama luasnya. Blok umumnya berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi +
1/2 - 1/3 jarak lubang bor.
Cadangan dihitung dengan menjumlahkan tonase masing-masing blok, dan
Sebaran yang tidak mempunyai data ( blok A1 ) yang terletak di antara blok-
Gambar 2.5
Pembuatan Blok Bujur Sangkar
Metode penaksiran berdasarkan atas jarak sampel terhadap blok tersebut. Rumus
2
1/ d1 . g11/ d 2
2
. g 2 ..... 1/ dn 2 . gn
g 2 2 2
1/ d1 1/ d 2 ..... 1/ dn
6
- Inverse distance cubed [ID3]
1/ d1
3
. g1 3
1/ d 2 . g 2 .....1/ dn 3 . gn
g 3 3 3
1/ d1 1/ d 2 .... 1/ dn
2.2. Mendapatkan Data
Cara Mendapatkan data dilakukan setelah studi literatur dan observasi lapangan
selesai dilaksanakan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diambil langsung dari pengukuran atau pengamatan
lapangan seperti gambar lokasi, daerah tangkapan hujan, kondisi topografi lokasi,
dimensi saluran dan dimensi sumuran sedangkan data sekunder adalah data yang
diambil dari literatur atau laporan perusahaan atau instansi terkait dalam hal ini
kantor PT. Jogja Magasa Iron seperti data curah hujan, profil wilayah, target
produksi.
2.2.1 Data Primer
a) Survey sumberdaya dan cadangan mineral
1) Pengamatan jenis sumberdaya dan cadangan mineral
2) Pemetaan penyebaran sumberdaya dan cadangan mineral
3) Pengamatan kegiatan pertambangan aktif
4) Pengamatan kegiatan pertambangan yang sudah ditinggalkan
5) Pengambilan gambar/foto lapangan
6) Pengambilan contoh dan preparasi conto mineral/bahan galian
b) Inventarisasi
1) Inventarisasi Perusahaan pertambangan
2) Inventarisasi Produksi Mineral/Bahan Galian
2.2.2 Data Sekunder
a) Pengamatan jenis mineral/bahan galian
Berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara, maka jenis mineral/bahan galian dibagi atas empat yaitu :
1). Mineral radio aktif
2). Mineral logam
3). Mineral bukan logam
7
4). Batuan
b) Pemetaan penyebaran mineral/bahan galian
Penyebaran mineral/bahan galian dilakukan survey tinjau dengan
dilengkapi peralatan GPS, kompas dan palu geologi. Lokasi penyebaran
langsung dilakukan plotting pada peta dasar.
c) Kedudukan mineral/bahan galian
Pengukuran ketebalan, kedalaman dan elevasi keberadaan mineral/bahan
galian. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan mineral/bahan galian
diperlukan pengukuran kedalaman dan elevasi sedangkan untuk mengetahui
besarnya deposit suatu mineral/bahan galian, disamping luas areal juga harus
diketahui ketebalannya dengan melakukan pengukuran.
a. Jumlah sampel
Dalam hal ini jumlah persampel yang akan diambil dipakai distribusi
student yaitu :
8
b. Volume Blok Pada Penampang
9
usaha pertambangan yang terdapat di lokasi tersebut. Faktor pembatas eksternal
ini meliputi :
a) Fasilitas Umum meliputi Jaringan Jalan, Jaringan Listrik, Jaringan
Telpon dan Jaringan Air Minum.
b) Kebijakan meliputi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
c) Kependudukan diantaranya adalah Dukungan Masyarakat.
Berdasarkan kedua faktor pembatas tersebut maka dalam Analisis Spasial di
arahkan untuk mengetahui aspek apa saja yang berpengaruh terhadap penentuan
potensi sumberdaya dan cadangan mineral. Metode yang terapkan untuk penentuan
potensi sumberdaya dan cadangan mineral di lakukan dengan metode pertampalan
(overlay) terhadap 11 parameter yaitu sebagai berikut :
1. Ketinggian lahan
2. Kemiringan lahan
3. Rawan Bencana
4. Ketebalan Tanah
5. Air Tanah
6. Sungai dan Bangunan
7. Mata Air dan Peresapan Air
8. Hutan dan Perkebunan
9. Pariwisata
10. Pemukiman
11. Penggunaan Lahan Pertanian
Tahap Analisis ini juga merupakan titik temu dari hasil studi kepustakaan,
data sekunder dan survey lapangan sehingga dapat dilakukan :
a. Kajian Kuantitas masing-masing jenis sumberdaya dan cadangan mineral.
- Luas Penyebaran
- Ketebalan
- Volume
10
b. Kajian Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral berdasarkan SNI
- Tingkat Keyakinan Geologi
- Tingkat Kelayakan
c. Kajian Pengaruh sektor pertambangan terhadap pendapatan asli daerah
(PAD) dan perekonomian daerah.
d. Rekomendasi pengembangan potensi sumberdaya dan cadangan mineral
11
BAB III
JADWAL PENELITIAN
Tabel 3.1
Skedul Pelaksanaan Penelitian
Bulan
1 Studi Literatur
2 Observasi
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Pembuatan Laporan
6 Pembuatan Skripsi
7 Kolokium
8 Sidang
9 Wisuda
Sumber : Penulis
12
DAFTAR PUSTAKA
Hasywir Thaib Siri, 2011, Buku Panduan Praktek Tambang Terbuka, Awan Poetih,
Yogyakarta.
13