Anda di halaman 1dari 8

PERAN DAN FUNGSI KEPALA BIDANG KEPERAWATAN DALAM

MANAGER KEPERAWATAN

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN


PERAN DAN FUNGSI KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
DALAM MANAGER KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
1. Baiq Deisy P (A1. 0900508)
2. Eko Cahyo Pambudi (A1. 0900567)
3. Fitri Aningsih (A1. 0900522)
4. Heri Sucipto (A1. 0900525)
5. Herlina Novi Handayani(A1. 0900526)
6. Linda Apriyanti (A1. 0900529)
7. Nurul Hidayat (A1. 0900537)
8. Rangga Aziz W (A1. 0900539)
9. Reni Dwi Hardianti (A1. 0900542)
10. Siti Barokah (A1. 0900549)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Bahkan sebagai salah satu faktor penentu bagi mutu
pelayanan dan citra rumah sakit. Bidang keperawatan adalah salah satu organisasi struktural di
dalam rumah sakit yang bersifat administratif dan koordinatif, dibawah koordinasi dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat Membedakan prinsip kepemimpinan dalam manajemen keperawatan
Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui peran dan fungsi kepala bidang keperawatan sebagai manager
keperawatan
C. METODE
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :
Metode Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

BAB II
PENJELASAN MATERI

A. BIDANG KEPERAWATAN
1. Peran kepala bidang keperawatan
a. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan
penerapan asuhan keperawatan, pembinaan peningkatan pelayanan keperawatan dan bimbingan
mutu keperawatan serta pengawasan penerapan etika keperawatan
b. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Bidang
Keperawatan.
c. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan
dalam melaksanakan kegiatan bidang keperawatan.
2. Bidang Pelayanan Keperawatan membawahkan :
a. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan I mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan,
mengoordinasikan, penerapan asuhan keperawatan, pembinaan peningkatan pelayanan
keperawatan, bimbingan mutu keperawatan serta pengawasan penerapan etika keperawatan
untuk Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap dan Instansi Gawat Darurat
b. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan II mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan,
mengoordinasikan penerapan asuhan keperawatan, pembinaan peningkatan pelayanan
keperawatan, bimbingan mutu keperawatan serta pengawasan penerapan etika keperawatan
untuk Kamar Bersalin, Kamar Bedah, Rawat Intensive dan Rehabilitasi Medik
Menurut PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 27 TAHUN 2009
1. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengatur dan
mengendalikan asuhan keperawatan, kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan
serta melaksanakan pembinaan dan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala
Bidang Keperawatan adalah sebagai berikut :
a. mengendalikan penyusunan rencana program dan standar operasional prosedur pelayanan
keperawatan;
b. mengendalikan penyusunan falsafah keperawatan;
c. mengendalikan penyusunan kebutuhan tenaga keperawatan rumah sakit;
d. mengendalikan perencanaan dan penyusunan petunjuk teknis asuhan keperawatan, etika dan
mutu keperawatan;
e. mengendalikan penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana keperawatan;
f. mengendalikan pengembangan unit pelayanan keperawatan;
g. mengendalikan program peningkatan kesejahteraan tenaga keperawatan;
h. mengendalikan penyelenggaraan rekruitment dan orientasi bagi perawat baru yang akan bertugas
di rumah sakit;
i. mengendalikan kegiatan kerjasama dengan lembaga pendidikan keperawatan;dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.
4. Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3), Kepala Bidang Keperawatan dibantu oleh :
a. Seksi Asuhan Keperawatan;
b. Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.

3. Struktur
a. Bidang Keperawatan terdiri atas :
1) Sub Bidang Ketenagaan Keperawatan ;
2) Sub Bidang Bindal (Pembinaan dan Pengendalian) Asuhan dan Mutu Keperawatan.
b. Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.
4. Job Description
a) Kepala Sub Bidang Ketenagaan Keperawatan mempunyai tugas :
1) menyusun rencana kerja dan kebutuhan tenaga keperawatan ;
2) menyusun rencana dan menyiapkan bahan pembinaan tenaga keperawatan dalam rangka
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar ;
3) melakukan kegiatan untuk pengembangan profesi tenaga keperawatan ;
4) melakukan pengawasan dan pengendalian tenaga keperawatan dalam pelaksanaan pendidikan
dan latihan ;
5) melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.
b) Kepala Sub Bidang Bindal (Pembinaan dan Pengendalian) Asuhan dan Mutu Keperawatan
mempunyai tugas :
1) melakukan pembinaan, pengendalian dan pengembangan kualitas profesi tenaga keperawatan,
etika, disiplin dan kinerja ;
2) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja serta kebutuhan kegiatan peningkatan mutu,
etika dan asuhan keperawatan
3) pengawasan dan pemantauan pelaksanaan asuhan keperawatan serta standar operasional
pelayanan ;
4) melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan .

B. FUNGSI KEPALA BIDANG KEPERAWATAN


Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
tugas, pelaksanaan keperawatan, pengendalian dan pelaporan bidang Pelayanan Asuhan
Keperawatan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan
tugas, dan pengendalian
3. Penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja
Bidang Keperawatan
4. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang Keperawatan
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Bidang Keperawatan

C. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH MANAJER DALAM MANAJEMEN


KEPERAWATAN
1. Ketrampilan komunikasi
Salah satu kemampuan yang terpenting dari seorang pemimpin keperawatan adalah melakukan
komunikasi yang efektif baik secara tertulis maupun lisan
Berbagai teknik dapat digunakan dimana pimpinan keperawatan dapat berkomunikasi dengan
staf, misalnya : bimbingan, konseling, mengatasi masalah masalah kepegawaian.
Seorang pimpinan keperawatan harus selalu melakukan komunikasi dengan berbagai individu,
misalnya : klien dan keluarganya, pagawai-pegawainya, kelompok stafnya, personil administrasi,
staf medis dan petugas kesehatan lainnya.
Pimpinan keperawatan harus mampu mengemukakan ide-idenya dan rencana-rencana baik
secara lisan maupun tertulis dan mampu mendengar dengan baik dan penuh perhatian. Hal ini
bukan tugas kecil, kesuksesan dari tugas-tugas manajemen sangat tergantung pada kemampuan
melakukan komunikasi ini.

2. Kemampuan memberi motivasi kepada staf


Seorang pimpinan bertanggung jawab agar pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif oleh orang
lain, untuk itu sangat perlu dimengerti oleh kedua belah pihak apa tujuannya/ keinginannya
sehingga dia turut berusaha mencapai tujuan organisasi. Pimpinan harus memiliki kemampuan
untuk menjalankan kerjasama dan menyesuaikan antara kebutuhan pegawainya dan tugas
organisasi.
3. Ketrampilan kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat manusia dan alat-
alat lainnya dalam suatu organisasi (Siagian, 1983).
Dikatakan bahwa kesuksesan seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya
terutama ditentukan oleh keahliannya menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik
(managerial skills). Untuk itu pimpinan tidak melaksanakan tindakan-tindakan yang bersifat
operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan orang
lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesua dengan kebijaksanaan yang telah
digariskan.
Kepemimpinan seseorang harus diakui dan diterima oleh para bawahannya sehingga
wewenangnya untuk memimpin, keinginan-keinginannya yang hendak direalisasikan,
dimanifestasikan oleh kerelaan dan kemampuan bawahan untuk melaksanakannya sesuai dengan
keinginan pimpinan tersebut.
Menurut Siagian (1983) beberapa sifat kepemimpinan yang baik antara lain:
a. Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya
b. Berpengetahuan luas
c. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan
melalui dan berkat kepemimpinannya.
d. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan komplesitas daripada tujuan yang hendak dicapai.
e. Memiliki stamina (daya kerja) dan antusias yang besar.
f. Cepat dan gemar mengambil keputusan yang tepat.
g. Obyektif dalam menguasai emosi dan rasional
h. Adil dalam memperlakukan bawahan
i. Menguasai prinsip-prinsip human relation
j. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi
k. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya
tergantung atas situasi dan masalah yang dihadapi.
l. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi.
4. Ketrampilan mengatur waktu
Waktu merupakan sumber yang tidak dapat ditawar oleh pimpinan keperawatan. Waktu tidak
dapat ditumpuk seperti uang atau material. Kita harus menggunakannya dengan masa yang tepat
yaitu 60 detik permenit. Jika satu jam atau satu menit terbuang maka akan hutang seterusnya,
oleh sebab itu seorang pimpinan keperawatan diharapkan dapat mengatur waktu sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang dengan tanpa menghasilkan sesuatu. Salah satu cara adalah dengan
membuat prioritas, tergantung dari penting/ segera tidaknya masalah yang harus ditangani
tersebut. Dengan membuat prioritas, seorang pimpinan diharapkan dapat mengatur waktu dengan
baik. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Seorang pimpinan keperawatan harus berfikir dan bertindak untuk mengatasi masalah. Mereka
membuat keputusan berdasarkan tujuan untuk mengurangi kegagalan. Pada hakikatnya
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistimatis terhadap sesuatu masalah yang
dihadapi (Siagian, 1983).

D. KONSEP PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN


Dalam manajemen banyak aktifitas penting : Mengelola Asuhan keperawatan secara efektif dan
efisien untuk sejumlah pasien di RS dengan jumlah tenaga keperawatan dan fasilitas yang ada.
Kepala Bidang Keperawatan Menetapkan Kerangka Kerja
- Mengelompokkan dan membagi kegiatan.
- Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga di RS.
- Menciptakan hubungan antara kepala staf.: Memudahkan tugas dan memudahkan pengawasan

E. Contoh dan Aplikasi Di RS


ANALISIS FAKTOR FAKTOR PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
SEMARANG
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) milik Propinsi Jawa Tengah yang memberikan kontribusi penting dalam pelayanan
kesehatan di masyarakat. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan
merupakan salah satu alat pembuktian atas tindakan perawat selama menjalankan tugas
pelayanan keperawatan. Walaupun dokumen asuhan keperawatan sangat diperlukan untuk
kepentingan pasien maupun perawat akan tetapi pada kenyataannya perlengkapan pengisian
dokumen masih kurang perhatian sehingga masih banyak dokumen asuhan keperawatan yang
isinya belum lengkap. Berdasarkan studi pendahuluan pada Instalasi Rekam Medik RSUD
Tugurejo menunjukkan bahwa dari sampel dokumen asuhan keperawatan pada pasien rawat inap
menunjukkan hal yang tidak lengkap terutama pada bagian pengkajian, diagnosa, dan evaluasi.
Perawat banyak mengisi pada kolom implementasi, hal ini sangat beralasan karena implementasi
merupakan monitoring kegiatan yang telah dilakukan pada pasien. Berdasarkan rumusan
masalah, pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan pada pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang? Adapun tujuan Penelitian
ini adalah menganalisa kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan dan manajemen
keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini yaitu
observasional, kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan adalah 15 perawat ruang Rawat Inap
dan 9 orang Kepala Ruang. Objek Penelitian berupa dokumentasi askep pada bulan Juli 2006
sebanyak 290 dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penatalaksanaan pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan sebagai berikut Proporsi terbesar dalam kategori kurang (48%), yang selanjutnya
diikuti sedang (35%) dan baik (17%). Hasil wawancara dengan perawat menunjukkan bahwa
pengarahan dan bimbingan tidak pernah dilakukan oleh Kepala Ruang. Observasi hanya
difokuskan terhadap Catatan keperawatan pasien yang akan pulang saja. Evaluasi juga tidak
dilakukan oleh Kepala Ruang. Faktor penghambat yang dihadapai dalam pendokumentasian
askep diantaranya tidak seimbangnya jumlah tenaga perawat dengan pekerjaan yang ada,
formnya terlalu panjang, perawat harus mendampingi visite dokter, dan malas. Di sisii lain
Kepala Ruang menungungkapkan bahwa tugas bimbingan pendokumentasian askep bukanlah
tanggung jawabnya melainkan tanggung jawab pihak Rumah Sakit pada struktur di atas Kepala
Ruang. Penyusun menyarankan agar rasio perbandingan perawat pasien hendaknya ditinjau
ulang, kebutuhan akan tambahan tenaga keperawatan maupun pembantu perawat sangatlah
mendesak. Perlu pula diadakan resosialisasi peran dan fungsi perawat. Kemudian diperlukannya
bimbingan rutin dari Kepala Bidang Keperawatan tentang pendokumentasian yang benar

Kata kunci : Dokumentasi asuhan keperawatan, keperawatan dokumentasi


BAB III
PEMBAHASAN

Fungsi kepala bidang keperawatan salah satunya yaitu mengatur dan mengendalikan asuhan
keperawatan di rumah sakit. Berdasarkan penelitian oleh Yahyo Diyanto yang berjudul
Analisis Faktor Faktor Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit
Umum Daerah Tugurejo Semarang tahun 2007 bahwa keberhasilan pendokumentasian asuhan
keperawatan tidak hanya ditentukan oleh perawat tetapi dalam pembuatan form askep itu sendiri
semakin banyak dokumentasi yang harus ditulis semakin banyak waktu yang harus digunakan
untuk pendokumentasian jadi di upayakan dalam pembuatan askep tersebut tidak membebankan
tugas perawat. Tetapi pada kenyataannya peran dan fungsi perawat tidak hanya
mendokumentasikan asuhan keperawatan. Jika dalam pembuatan penyusunan asuhan
keperawatan lebih dipermudah maka pendokumentasian askep lebih maksimal, misal form
asuhan keperawatan dengan cek list tidak semua di tulis tangan maka akan mempermudah
perawat dalam mendokumentasikan askep. Sehingga dalam hal ini fungsi kepala bidang
keperawatan dalam mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan (pendokumentasian)
sangat penting sehingga harus di lakukan evaluasi secara rutin.

DAFTAR PUSTAKA

Diyanto, Yahyo. 2007. Skripsi Analisis Faktor Faktor Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Diakses Tanggal 16 Oktober
Pukul 09.00 WIB, http://eprints.undip.ac.id/15951/1/Yahyo_Diyanto.pdf.
Gillies, D. A. 1989 . Nursing Management, A System Approach.WB Saunders Company.
Philadelphia.
Prayitno, Subur. 1997. Dasar - dasar administrasi kesehata masyarakat. Airlangga University
Press. Surabaya.
Prayitno, Subur. 2000 . Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.
Sullivan, E.J.et al. 1990 . Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and Barlett
Publisher. Boston.
Swanburg, C Russel. 2000 . Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat Klinis.
EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai