Anda di halaman 1dari 21

IRISAN KERUCUT (ELIPS)

MAKALAH

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas terstruktur:

Mata Kuliah : Geometri Analitik

Dosen : Sofri Rizka Amalia, M.Pd

Oleh:

1. Ani Setia Mutia NIM. 40316002


2. Nur Fitria Krismayantie NIM. 40316012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BUMIAYU

2017
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah berjudul Irisan Kerucut (Elips).

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju terang
benderang.

Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai tugas mata kuliah Geometri


Analitik dan sebagai bahan perkuliahan. Kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu memberikan informasi dalam pembuatan
makalah ini.

Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan atas
semua itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bumiayu, 11 November 2017

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian Elips .................................................................................. 3


B. Persamaan Elips .................................................................................. 4
1. Persamaan Elips dengan Pusat di O (0,0) ..................................... 4
2. Persamaan Elips dengan Pusat di P (,) ..................................... 7
C. Persamaan Garis Singgung Elips ........................................................ 11
1. Garis Singgung dengan Gradien m Pada Pusat O (0,0) ................ 11
2. Persamaan Garis Singgung dengan Gradient m dengan Pusat
P(,) ............................................................................................. 11
3. Persamaan Garis Singgung melalui Sebuah Titik Pada Elips
dengan Pusat O (0,0) ..................................................................... 12
4. Persamaan Garis Singgung melalui Sebuah Titik Pada Elips
dengan Pusat P (,) ..................................................................... 12

5. Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu


Titik di Luar Elips ........................................................................ 14

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-
titik pada sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke
sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan
terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L(disebut direktriks)
yang tidak mengandung F.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan
sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Salah satu jenis irisan kerucut yang
dapat terjadi adalah elips. Irisan yang terbentuk berupa elips terjadi jika
bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas,
tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, bidang pengiris
tidak tegak lurus pada kerucut dan sudutnya membentuk kurang dari 90.
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut
adalah titik fokus / titik api.

Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips
disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-
titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor
menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan elips?
2. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0)?
3. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di P (, )?
4. Bagaimana bentuk persamaan garis singgung elips?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui arti dan unsur-unsur dari elips.
2. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0).
3. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di P (, ).
4. Mengetahui bentuk persamaan garis singgung elips.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Elips

Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya


terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut
adalah titik focus / titik api.

Elips juga didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang


perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui
besarnya tetap. ( e < 1 ). Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut
direktriks. Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips
disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-
titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor
menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.

0 A x

3
Keterangan gambar :
Koordinat titik pusat O (0,0)
Koordinat titik fokus F1 (c,0) dan
F2 (-c,0)
AA1 disebut sumbu mayor
(sumbu panjang)
BB1 disebut sumbu minor
(sumbu pendek)

Unsur unsur elips yaitu:

1. Pusat elips O (0,0)


2. Sumbu simetri adalah sumbu X dan sumbu Y
3. Fokusnya F1 (c, 0) dan F2 (-c, 0)
4. Panjang sumbu mayor = 2a, panjang sumbu minor = 2b
22
5. LL2 = Latus Rectum =

6. PF1 + PF2 = 2a
7. Perbandingan jarak dari suatu titik pada elips ke titik focus dengan ke

garis direktris g disebut eksentrisitas (e) atau e = . persamaan garis

2 2
direktriks 1 = = dan 2 = =

8. = 2 2

B. Persamaan Elips
1. Persamaan Elips dengan Pusat di O (0,0)
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat
elips.
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya
adalah

4
x2 y2
b x a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
a b

x2 y2
b x a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
a b

Dengan :

- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (-c, 0) dan F2 (c,0)

b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y, persamaan elipsnya


adalah:

x2 y 2
a x b y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
b a

Dengan :

- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)

Catatan : c a b
2 2

Contoh 1

Tentukan persamaan elips yang berpusat di O(0,0), fokus (-4,0) dan


(4,0) dengan sumbu mayor 10 satuan.

Jawab :

Fokus di F1 (-4,0) dan F2 (4,0) maka c = 4 ( fokus pada sumbu x )

Panjang sumbu mayor = 10, maka 2a = 10. Sehingga a = 5

5
b a2 c2 25 16 9 3

Persamaan elipsnya :

x2 y2 x2 y2 x2 y2
1 1 1
a2 b2 5 2 32 25 9

x2 y2
Jadi persamaan elipnya adalah 1
25 9

Contoh 2

x2 y2
Diketahui persamaan elips 1 , tentukan koordinat titik
16 9
puncak, koordinat titik fokus, panjang sumbu mayor, sumbu minor,
eksentrisitas, persamaan direktriks dan panjang lactus rectum !

Jawab :

x2 y2
Dari persamaan elips 1 , diperoleh a2 = 16, maka a = 4; b2
16 9
= 9, maka b = 3.

c2 = a2 - b2 , sehingga c2 = 16 9 =7, maka c = 7.

Dari data diatas diperoleh :

- Titik puncak (a,0) = (4,0) dan (-a,0)=(-4,0)

- Titik focus ( -c,0) = (- 7 ,0 ) dan ( c,0)=( 7 ,0 )

- Panjang sumbu mayor = 2a = 2. 4 = 8

- Panjang sumbu minor = 2b = 2. 3 = 6


7
- Eksentrisitas: = = 4

6
a 4 16 16
- Persamaan direktriks : x 7
e 7 7 7
4
2 b 2 2 .9 18 1
- Panjang lactus rectum = 4
a 4 4 2
Contoh 3
Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek,
direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : 9x2 + 25y2 =
900
Jawab:
Pertama nyatakan persamaan yang diberikan ke dalam bentuk baku
dengan membagi masing-masing ruas dengan 900 dan diperoleh bentuk
baku

x2 y2
1
100 36

a = 10, b = 6, c = 8

Pusat O(0,0)

Fokus (8, 0) dan (-8, 0)

Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y

Sumbu panjang = 2a = 20

Sumbu pendek = 2b = 12

a2 100 1
Direktriks : x = = = 12
c 8 2

c 8 4
Eksentrisitas : e =
a 10 5

2. Persamaan Elips yang Perpusat di P(,)


a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada
/ sejajar sumbu x, persamaan elipsnya adalah

7
x y
2 2

1
a2 b2

Dengan :

- Pusat (,)
- Titik fokus di F1 ( - c, ) & F2 ( + c, )
- Titik puncak ( a, ) & ( + a, )
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
- Persamaan direktriks x
c
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada
/ sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah

x y
2 2

1
b2 a2
Dengan :

- Pusat (,)
- Titik fokus di F1 (, - c) & F2 (, + c)
- Titik puncak (, - a) & (, + a)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
- Persamaan direktriks y
c

Contoh 4

Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor dan
sumbu minor dari persamaan elips 4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0

8
Jawab : Nyatakan terlebih dahulu persamaan elips tersebut ke dalam
bentuk baku

x y
2 2

1
a2 b2

4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0

4 x 2 16 x 9 y 2 18 y 11

4 x 2 4 x 9 y 2 2 y 11


4 x 2 22 9 y 1 12 11
2 2

4 x 2 4 9 y 1 1 11
2 2

4 x 2 16 9 y 1 9 11
2 2

4 x 2 9 y 1 11 16 9
2 2

4 x 2 9 y 1 36
2 2

x 2 y 1
2 2

1
9 4

Dari persamaan diatas diperoleh : = 2, = 1, a2 = 9 maka a = 3, b2 = 4

maka a = 2, c a2 b2 32 22 9 4 5

- Pusat ( , ) = ( 2,1 )

- Titik fokus di F1 ( -c, ) = ( 2 - 5 ,1 ) & F2 ( +c, )=( 2+ 5 ,1 )


- Titik puncak ( -a, ) = ( 2-3,1 ) = ( -1,1 ) & ( +a, ) = ( 2+3,1 ) =
( 5,1 )
- Panjang sumbu mayor = 2a = 2.3 = 6
- Panjang sumbu minor = 2b = 2.2 = 4

9
Contoh 5

Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek,


direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : x2 + 4y2 4x
+ 24y + 4 = 0

Jawab :

x2 + 4y2 4x + 24y + 4 = 0

(x 2)2 4 + 4(y + 3)2 36 = -4

(x 2)2 + 4(y + 3)2 = 36

( x 2) 2 ( y 3) 2
1
36 9

pusat (2, -3)

a = 6, b = 3, c = a 2 b 2 39 9 27 3 3

Fokus (3 3 2, -3)

Sumbu simetri : x = 2 dan y = -3

Sumbu panjang = 2a = 12

Sumbu pendek = 2b = 6

a2 36
Direktriks : x = = 2 4 3 2
c 3 3

c 3 3 1
Eksentrisitas : e = 3
a 6 2

Contoh 6

Tentukan persamaan ellips yang berpusat di (5,-3) dengan sumbu


mayor dan sumbu pendek berturut-turut 6 dan 4.

Jawab :
10
Sumbu panjang = 6, berarti a = 3

Sumbu pendek = 4, berarti b = 2

Jadi persamaan ellipsnya adalah :

x y
2 2

1
a2 b2

2
( 5)2 ( (3))
+ =1
32 22

( 5)2 ( + 3)2
+ =1
9 4

C. Persamaan Garis Singgung Elips


1. Garis Singgung dengan Gradien m Pada Pusat O (0,0)
2 2
Jika garis h : y = mx + n menyinggung elips + =1, maka besarnya
2 2

diskriminan D = 0. Kita sudah mengetahui bahwa diskriminan dari


persamaan kuadrat yang dihasilkan oleh kedua persamaan di atas adalah
D = -4a2b2 (n2-b2 a2m2), sehingga diperoleh -4a2b22 (n2-b2 a2m2) = 0
n2 - b2 a2m2 = 0
n2 = b2 + a2m2
n = 2 2 + 2
2 2
Jadi, persamaan garis singgung pada elips 2 + =1 dengan gradient
2

m didefinisikan dengan persamaan :


y = mx 2 2 + 2
2. Persamaan Garis Singgung dengan Gradient m dengan Pusat
P(,)
Dengan cara yang serupa dengan di atas dapat ditemukan persamaan
garis singgung ellips yang tidak berpusat di (0,0)misal di P (,) yaitu:

( ) = ( ) 2 2 + 2
11
3. Persamaan Garis Singgung melalui Sebuah Titik Pada Elips dengan
Pusat O (0,0)

Perhatikan gambar diatas yang memperlihatkan sebuah garis h yang


2 2
menyinggung elips + = 1 di titik P (x1, y1).
2 2
2 2
Persamaan garis singgung elips + = 1 di titik P (x1, y1)
2 2

didefinisikan dengan persamaan.


1 1
+ 2 =1
2

4. Persamaan Garis Singgung melalui Sebuah Titik Pada Elips dengan


Pusat P (,)

( )(1 ) ( )(1 )
+ =1
2 2

Contoh :

2 2
Persamaan garis singgung pada elips 2
+ = 1, dengan gradient m
4 162
= 3. Tentukan persamaan garis singgung tersebut!

12
Jawab:

2 2
2
+ = 1, diperoleh a2= 4 a = 2
4 162

b2 = 16 b = 4

Persamaan garis singgungnya adalah:

= 2 + 2 2

= 3 2 + 2 2

= 3 16 + 4 9

= 3 16 + 36

= 3 52

Jadi persamaan garis singgungnya adalah y = 3x 36 + 16

Contoh:

Tentukan persamaan garis singgung pada elips x 2 + 2y 2 16 = 0,


di titik P(22,2) ?

Jawab:

x2 + 2y2 - 16 = 0 x2 + 2y2 = 16

2 2
+ =1
16 8
2
2 2 (22) (2)2
Di titik P (22, 2) + =1 + =1
16 8 16 8
16
=1
16

2 2
Ini artinya P(22 ,2) terletak pada elips 16 + = 1, jadi persamaan
8

garis singgungnya:

13
1 1 (22)2 (2)2
+ =1 + =1
2 2 16 8

22 x + 4y = 1 6
2 x + 2y = 8 2y = 8 2
1
y = 4 2 2

5. Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu


Titik di Luar Elips

Untuk menentukan garis singgung elips melalui titik di luar elips,


tidak terdapat rumus yang baku, untuk menentukannya dapat digunakan
rumus pada butir a dan b sebagai dasar pertolongan perhitungan.

Contoh:

x2 y2
Tentukan persamaan garis singgung pada elips 1 melalui
100 25
titik p (2,7), tentukan titik singgungnya?

Jawab :

xx1 yy1 .2 .7 1 25
2 1 + = 1 = 4 + 7
a 2
b 100 25

1 25 2
x2 y2 2 (4 + 7 )
1 + =1
100 25 100 25

x2 2x - 48 = 0

( x - 8) (x + 6) = 0

x = 8 dan x = -6

1 25
untuk x 8 maka y .8 3
14 7

14
untuk x 6 maka y
1
6 25 4
14 7

titik singgungnya adalah 8,3 dan 6,4

Persamaan garis singgung melalui titik 8,3 dan titik 6,4 adalah

x x1 yy1
2
1
a b2

x.8 y.3
1
100 25

2 x 3 y 25 0

x x1 yy1
2
1
a b2

x 6 y.4
1
100 25

3 x 8 y 50 0

15
BAB III

PENUTUP

Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus /
titik api.

Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas
garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama
disebut sumbu minor.

1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)


a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x.

x2 y2
b2 x2 a2 y 2 a2 b2 atau 1, a b
a2 b2

b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y.

x2 y 2
a 2 x2 b2 y 2 a 2 b2 atau 1, a b
b2 a 2
2. Persamaan elips yang berpusat di P(,)
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu x, persamaan elipsnya adalah

x y
2 2

1
a2 b2
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah

16
x y
2 2

1
b2 a2
3. Persamaan garis singgung elips.
a. Persamaan garis singgung elips dengan pusat O (0,0) dengan gradient m
= 2 2 + 2
b. Persamaan garis singgung elips dengan pusat , dengan gradient m
( ) = ( ) 2 2 + 2

17
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Mipa. 2013. Matematika Peminatan SMA Kelas XI. Klaten: Viva
Pakarindo

18

Anda mungkin juga menyukai