MAKALAH
Oleh:
BUMIAYU
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah berjudul Irisan Kerucut (Elips).
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan atas
semua itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-
titik pada sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke
sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan
terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L(disebut direktriks)
yang tidak mengandung F.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan
sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Salah satu jenis irisan kerucut yang
dapat terjadi adalah elips. Irisan yang terbentuk berupa elips terjadi jika
bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas,
tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, bidang pengiris
tidak tegak lurus pada kerucut dan sudutnya membentuk kurang dari 90.
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut
adalah titik fokus / titik api.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips
disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-
titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor
menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan elips?
2. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0)?
3. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di P (, )?
4. Bagaimana bentuk persamaan garis singgung elips?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui arti dan unsur-unsur dari elips.
2. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0).
3. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di P (, ).
4. Mengetahui bentuk persamaan garis singgung elips.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elips
0 A x
3
Keterangan gambar :
Koordinat titik pusat O (0,0)
Koordinat titik fokus F1 (c,0) dan
F2 (-c,0)
AA1 disebut sumbu mayor
(sumbu panjang)
BB1 disebut sumbu minor
(sumbu pendek)
8. = 2 2
B. Persamaan Elips
1. Persamaan Elips dengan Pusat di O (0,0)
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat
elips.
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya
adalah
4
x2 y2
b x a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
a b
x2 y2
b x a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
a b
Dengan :
- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (-c, 0) dan F2 (c,0)
x2 y 2
a x b y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2 2 1, a b
b a
Dengan :
- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Catatan : c a b
2 2
Contoh 1
Jawab :
5
b a2 c2 25 16 9 3
Persamaan elipsnya :
x2 y2 x2 y2 x2 y2
1 1 1
a2 b2 5 2 32 25 9
x2 y2
Jadi persamaan elipnya adalah 1
25 9
Contoh 2
x2 y2
Diketahui persamaan elips 1 , tentukan koordinat titik
16 9
puncak, koordinat titik fokus, panjang sumbu mayor, sumbu minor,
eksentrisitas, persamaan direktriks dan panjang lactus rectum !
Jawab :
x2 y2
Dari persamaan elips 1 , diperoleh a2 = 16, maka a = 4; b2
16 9
= 9, maka b = 3.
6
a 4 16 16
- Persamaan direktriks : x 7
e 7 7 7
4
2 b 2 2 .9 18 1
- Panjang lactus rectum = 4
a 4 4 2
Contoh 3
Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek,
direktriks, dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : 9x2 + 25y2 =
900
Jawab:
Pertama nyatakan persamaan yang diberikan ke dalam bentuk baku
dengan membagi masing-masing ruas dengan 900 dan diperoleh bentuk
baku
x2 y2
1
100 36
a = 10, b = 6, c = 8
Pusat O(0,0)
Sumbu panjang = 2a = 20
Sumbu pendek = 2b = 12
a2 100 1
Direktriks : x = = = 12
c 8 2
c 8 4
Eksentrisitas : e =
a 10 5
7
x y
2 2
1
a2 b2
Dengan :
- Pusat (,)
- Titik fokus di F1 ( - c, ) & F2 ( + c, )
- Titik puncak ( a, ) & ( + a, )
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
- Persamaan direktriks x
c
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada
/ sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah
x y
2 2
1
b2 a2
Dengan :
- Pusat (,)
- Titik fokus di F1 (, - c) & F2 (, + c)
- Titik puncak (, - a) & (, + a)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
- Persamaan direktriks y
c
Contoh 4
Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor dan
sumbu minor dari persamaan elips 4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0
8
Jawab : Nyatakan terlebih dahulu persamaan elips tersebut ke dalam
bentuk baku
x y
2 2
1
a2 b2
4 x 2 9 y 2 16 x 18 y 11 0
4 x 2 16 x 9 y 2 18 y 11
4 x 2 4 x 9 y 2 2 y 11
4 x 2 22 9 y 1 12 11
2 2
4 x 2 4 9 y 1 1 11
2 2
4 x 2 16 9 y 1 9 11
2 2
4 x 2 9 y 1 11 16 9
2 2
4 x 2 9 y 1 36
2 2
x 2 y 1
2 2
1
9 4
maka a = 2, c a2 b2 32 22 9 4 5
- Pusat ( , ) = ( 2,1 )
9
Contoh 5
Jawab :
x2 + 4y2 4x + 24y + 4 = 0
( x 2) 2 ( y 3) 2
1
36 9
a = 6, b = 3, c = a 2 b 2 39 9 27 3 3
Fokus (3 3 2, -3)
Sumbu panjang = 2a = 12
Sumbu pendek = 2b = 6
a2 36
Direktriks : x = = 2 4 3 2
c 3 3
c 3 3 1
Eksentrisitas : e = 3
a 6 2
Contoh 6
Jawab :
10
Sumbu panjang = 6, berarti a = 3
x y
2 2
1
a2 b2
2
( 5)2 ( (3))
+ =1
32 22
( 5)2 ( + 3)2
+ =1
9 4
( ) = ( ) 2 2 + 2
11
3. Persamaan Garis Singgung melalui Sebuah Titik Pada Elips dengan
Pusat O (0,0)
( )(1 ) ( )(1 )
+ =1
2 2
Contoh :
2 2
Persamaan garis singgung pada elips 2
+ = 1, dengan gradient m
4 162
= 3. Tentukan persamaan garis singgung tersebut!
12
Jawab:
2 2
2
+ = 1, diperoleh a2= 4 a = 2
4 162
b2 = 16 b = 4
= 2 + 2 2
= 3 2 + 2 2
= 3 16 + 4 9
= 3 16 + 36
= 3 52
Contoh:
Jawab:
x2 + 2y2 - 16 = 0 x2 + 2y2 = 16
2 2
+ =1
16 8
2
2 2 (22) (2)2
Di titik P (22, 2) + =1 + =1
16 8 16 8
16
=1
16
2 2
Ini artinya P(22 ,2) terletak pada elips 16 + = 1, jadi persamaan
8
garis singgungnya:
13
1 1 (22)2 (2)2
+ =1 + =1
2 2 16 8
22 x + 4y = 1 6
2 x + 2y = 8 2y = 8 2
1
y = 4 2 2
Contoh:
x2 y2
Tentukan persamaan garis singgung pada elips 1 melalui
100 25
titik p (2,7), tentukan titik singgungnya?
Jawab :
xx1 yy1 .2 .7 1 25
2 1 + = 1 = 4 + 7
a 2
b 100 25
1 25 2
x2 y2 2 (4 + 7 )
1 + =1
100 25 100 25
x2 2x - 48 = 0
( x - 8) (x + 6) = 0
x = 8 dan x = -6
1 25
untuk x 8 maka y .8 3
14 7
14
untuk x 6 maka y
1
6 25 4
14 7
Persamaan garis singgung melalui titik 8,3 dan titik 6,4 adalah
x x1 yy1
2
1
a b2
x.8 y.3
1
100 25
2 x 3 y 25 0
x x1 yy1
2
1
a b2
x 6 y.4
1
100 25
3 x 8 y 50 0
15
BAB III
PENUTUP
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus /
titik api.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas
garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama
disebut sumbu minor.
x2 y2
b2 x2 a2 y 2 a2 b2 atau 1, a b
a2 b2
x2 y 2
a 2 x2 b2 y 2 a 2 b2 atau 1, a b
b2 a 2
2. Persamaan elips yang berpusat di P(,)
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu x, persamaan elipsnya adalah
x y
2 2
1
a2 b2
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah
16
x y
2 2
1
b2 a2
3. Persamaan garis singgung elips.
a. Persamaan garis singgung elips dengan pusat O (0,0) dengan gradient m
= 2 2 + 2
b. Persamaan garis singgung elips dengan pusat , dengan gradient m
( ) = ( ) 2 2 + 2
17
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Mipa. 2013. Matematika Peminatan SMA Kelas XI. Klaten: Viva
Pakarindo
18