Anda di halaman 1dari 18

4.

DIFERENSIAL FUNGSI UNIVARIAT

4.1 Pendahuluan

Diferensial mempelajari tentang tingkat perubahan rata-rata atau tingkat perubahan


seketika dari suatu fungsi. Nilai suatu variabel ekonomi dapat berubah yang diakibatkan oleh
perubahan variabel ekonomi lain yang mempengaruhi. Pada fungsi linier y = f (x) = bx + a,

maka laju perubahan rata-ratanya ( ) selalu sama dengan kemiringan (b) pada setiap titik.

Sedangkan pada fungsi non linier, laju perubahan rata-ratanya berubah-ubah pada setiap titik di
sepanjang kurva. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.1, terlihat bahwa titik A
(x1,y1), bila x berubah sebesar x dan y berubah sebesar y sehingga hasil perubahan x
menjadi (x+ x) dan perubahan y menjadi y + y, yaitu di titik B (x2, y2).

Gambar 4.1

f(x) f(x)

y2 B

y1 A C

x1 x2 x

Perubahan dari y sebesar y sebagai akibat dari perubahan x sebesar x dapat ditunjukkan
dengan rasio sebagai berikut:

( + ) () ( + ) ()
= =
( + )


Untuk x mendekati nol, bila
mempunyai harga, maka harga dari untuk x mendekati nol

disebut sebagai derivatif (turunan) pertama dari fungsi y = f(x) terhadap x, yang biasa ditulis
()
dengan
=
= = ,
disebut koefisien diferensi Proses penarikan limit atas

1
koefisien diferensi dalam hal tambahan variabel bebas mendekati nol disebut proses penurunan
suatu fungsi atau diferensiasi. Sedangkan hasil dari diferensiasi disebut turunan atau derivatif.
Pengetahuan tentang turunan merupakan dasar pemahaman dari konsep marginal, elastisitas
dan optimisasi.

4.2 Menentukan Turunan Fungsi Melalui Aturan-aturan Diferensiasi.

1) Turunan Fungsi Aljabar


a. y = f(x) = k, maka =0

Contoh:


y = f(x) = 8
=0


y = f(x) = 25
=0


b. y = f(x) = k = kn 1

Contoh:


y = f(x) = 5x6 = 5.6 61 = 30 x5


y = f(x) = x7 = 7 71 = 7 x6


c. y = k {f(x)}n
= k.n {()}1 ()

Contoh:


y = 3 (2x2 + 2)2
= 3.2 {2x 2 + 2}21 (2.2 21 )

= 6 (2x2 + 2). 4x

= 24x (2x2+2)


y = (3x2 +2x)2
= 2 (3x2 + 2x). (6x2+2) = 2(18x4+6x2 + 12x3 + 4x)

= 36x4 +24x3 + 12 x2 + 8x

2

d. y = f(x) g(x)
= f(x) g(x)

Contoh:


y = 2x4 + 5x3- 6x2 +3
= 8x3 + 15x2 12x


y = 5x3 + 5x2 + 8x
= 15x2 + 10x + 8


e. y = f(x).g(x)
= f(x). g(x) + f(x). g(x)

Contoh:


Y = (2x2 + 3x). 4x = (4x+3). 4x +(2x2 + 3x). 4

= 16x2 + 12x + 8x2 + 12x

= 24x2 + 24x

() ().() ( (.())
f. y = =
() (())2

Contoh:

4 4 (2+1) 2(4) 8+48 4


y= = = =
2+1 (2+1)2 4 2 +4+1 4 2 + 4+1

2) Turunan Fungsi Logaritma

1
y = logf(x) = () log . ()

1
Contoh: y = log 5x = log .5
5

= 1 log

1 1
y = ln f(x) = () ln . () = . ()
()

3
Contoh:

1 1
Y = ln 2x = .2 =
2

3 Turunan Fungsi Eksponensial


1) y =
= () ()

Contoh:


y = 2
= 2 . 2 = 2 2

2 2
y = 2
= 2 4


2) y = = () . . ()

Contoh:

Y = ax
= . . 1

Y = 52x
= 52 . 5.2

4) Turunan Fungsi Berantai


Jika y = f(z) dan z =f(x) = .

Contoh:


y= z2+2z, z = 2x2+3 = 2z + 2, = 4


= 2((2x2 +3) +2). 4x = (4x2 +8).4x = 16x3 + 32x


y = 3u2 +4u dan u = 2x2 +5x. carilah
?

Jawab:



=6u + 4, = 4x +5


Maka
= (6u +4) . (4x + 5)

4
= (6(2x2 +5x) +4) . (4x + 5)

= (12x2 +5x +4) (4x + 5)

= 48x3 + 60x2 + 20x2 +25x + 16x +20

= 48x3 +80x2 + 41x + 20

5. Turunan Tingkat Tinggi

2 3
y = f(x) y = (turunan pertama). " = (turunan kedua), = (turunan ke tiga)
2 3

dan seterusnya.

Contoh:

Carilah turunan pertama, kedua dan ke tiga dari fungsi y = 3x5 + 2x4 + 5x3 +6x2 +5

Jawab:

y = 15x4 + 8x3 + 15x2 + 12x ( turunan pertama)

y = 60 x3 + 24x2 + 30x +12 ( turunan kedua)

y = 180x2 + 48x + 30 (turunan ketiga)

6. Turunan Fungsi Implisit

Fungsi implisit dapat diturunkan melalui dua cara. Cara pertama, bentuk fungsi diubah
terlebih dahulu menjadi fungsi eksplisit (apabila memungkinkan). Cara kedua fungsi tetap dalam
bentuk fungsi implisit dan diturunkan melalui turunan implisit.

Contoh:


Carilah dari fungsi 6x+2y +3 = 0

Cara pertama:

2y = - 6x -3


Y = - 3x 3,
= -3

Cara kedua

5

6 + 2 + 0 = 0


6 + 2 = 0


2 = - 6

= -6/2 = -3

4.3 Nilai Ekstrim Fungsi

Nilai ekstrim suatu fungsi dapat ditentukan berdasarkan atas hasil perhitungan
diferensialnya.Nilai ekstrim suatu fungsi banyak digunakan dalam analisis ekonomi baik nilai
maksimum maupun nilai minimum. Nilai maksimum maupun minimum suatu fungsi dibedakan
atas maksimum atau minimum absolut dan relatif Maksimum absolut adalah suatu titik di mana
nilai f(x) paling tinggi dari seluruh nilai f(x) yang ada. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa nilai
maksimum absolut dari f(x) dalam batas a x b adalah pada x = x3. Sedangkan maksimum
relatif adalah suatu titik di mana nilai f(x) terbesar untuk nilai x tertentu dibandingkan dengan
nilai x lainnya di sekitarnya. Pada Gambar 4.2, pada x = x1 adalah nilai maksimum relative dari
f(x) atau f(x1 - x) < f(x1) > f(x1 + x).

f(x) D

A 0 x0 x1 x2 x3 x4 b x

Gambar 4.2
Keterangan: Titik A = maksimum relative Titik C = minimum absolute
Titik B = maksimum absolute Titik F = minimum relatif

Minimum absolut adalah suatu titik pada f(x) yang nilainya terendah dari seluru nilai f(x) yang
ada. Pada Gambar 4.2 nilai dari f(x) yang minimum secara absolut adalah pada x = x2 pada

6
batas a x b. Sedangkan minimum relatif adalah suatu titik di mana nilai x terendah untuk
nilai x tertentu dibandingkan dengan nilai x lainnya disekitarnya. Pada Gambar 4.2 nilai x = x4
adalah nilai minimm relatif dari x atau f(x4 -x) > f(x4 ) < f(x4+ x). Dalam pembahasan
selanjutnya akan digunakan pengertian maksimum dan minimum relatif.

Cara Menentukan titik Ekstrim


Cara menentukan titik ekstrim kritis suatu fungsi baik maksimum maupun minimum dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu melalui uji turunan pertama dan uji turunan kedua.
Uji Turunan Pertama:
1) Bila tanda f (x) berubah dari positif ke negatif dani sebelah kiri nilai x = xa ke sebelah
kanannya , maka titik kritis adalah titik maksimum relatif pada x = xa.
2) Bila tanda f (x) berubah dari negatif menjadi positif dari sebelah kiri nilai x = xa ke
sebelah kanannya, maka titik kritis tersebut adalah titik minimum relatif pada x = xa.
3) Bila tanda f (x) tidak berubah dari sebelah kiri nilai x = xa ke sebelah kanannya, maka
titik kritis tersebut bukan titik maksimum atau minimum relatif pada x = xa.

Uji Turunan kedua


1) Bila nilai f (xa) > 0 maka titik kritis tersebut adalah titik minimum relatif pada x = xa
2) Bila nilai f (xa) < 0 maka titik kritis tersebut adalah titik maksimum relative pada x = xa.
3) Bila nilai f (xa) = 0 maka tidak ada keputusan, harus kembali ke uji turunan pertama.

Titik Belok
Titik belok suatu fungsi bisa terjadi apabila turunan kedua suatu fungsi sama dengan nol dan f;
(x) tidak berubah tanda ketika nilai x berubah.

4.4 Aplikasi Hitung Diferensial Dalam Bidang Ekonomi


1) Fungsi Marginal
Konsep marginal, banyak digunakan dalam analisis ekonomi , misalnya biaya marginal,
penerimaan marginal, hasrat konsumsi marginal dan sebagainya. Secara matematis fungsi
marginal dapat diturunkan dari fungsi total. Produksi marginal misalnya, dapat diturunkan dari
fungsi produksi total.

7
1.1 Penerimaan Marginal (MR)
Maginal revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari adanya
tambahan penerimaat dari adanya tambahan satu unit barang yang dijual. Fungsi
penerimaan marginal merupakan turunan pertama dari fungsi penerimaan total. Bila
fungsi penerimaan total ditunjukkan oleh R = f(q) = p.q maka fungsi penerimaan
marginalnya adalah:
()
MR = R =

Di mana q = harga per unit, q = quantitas output, R = penerimaan total dan MR =


penerimaan marginal.
Contoh:
1. Diketahui fungsi penerimaan suatu barang p = - 4 q + 14. Carilah fungsi penerimaan
marginal dan penerimaan rata-ratanya.
Jawab:
a) R = p.q
R = (- 4q + 16) .q
= -4 q2 + 16q
()
MR = R =
= - 8q + 16
42 + 16
b) AR = =
= -4 + 16

2. Diketahui fungsi penerimaan terhadap suatu produk p = 20 q


a) Tentukan fungsi penerimaan marginal dan penerimaan rata-rata
b) Hitung penerimaan marginal dan penerimaan rata-ratanya jika q = 5
Jawab:
a) Fungsi penerimaan totaladalah R = p.q = (20 q). q = 20q q2
Fungsi penerimaan marginal MR = R = 20 2q
20 2
Fungsi penerimaan rata-rata, AR = =
= 20 q

b) Penerimaan Marginal, saat q = 5, MR = 20 2(5) = 20 10 = 10


Penerimaan rata-rata saat q = 5, AR = 20 5 = 15

1.2 Biaya Marginal


Biaya marginal (Marginal Cost) perubahan biaya sebagai akibat dari adanya perubahan
satu unit output. Fungsi biaya marginal adalah turunan pertama dari fungsi biaya total.
()
Jika C = f(q) maka MC = C =

8
Di mana C = biya total, q = kuantitas output, dan MC = biaya marginal

Contoh:
Carilah fungsi biaya marginal, bila diketahui fungsi biaya rata-rata AR = 3q2 -4q +5+ 20/q
Jawab:
Fungsi biaya total C = AR.q = (3q2 -4q +5+ 20/q)q = 3q3 4q2 + 5q + 20
Fungsi biaya marginal MC = 6q2 8q + 5

1.3 Produksi Marginal (MP)


Marginal Product atau produksi marginal adalah perubahan output sebagai akibat dari
perubahan satu unit input. Fungsi produksi marginal merupakan turunan pertama dari
fungsi produksi total.
( )
Jika P = f(q), dima maka MP = P = , P = produksi total, q = kuantitas input, MP =

produk marginal.
Contoh:
Diketahui fungsi produksi P = 50q2 q3, Tentukan fungsi produksi marginal dan fungsi
produksi rata-rata.
Jawab:
MP = P = 100q 3q2
502 3
AP =
= 50q q2

1.4 Konsumsi Marginal (MPC)


Konsumsi marginal atau hasrat konsumsi marginal (MPC) adalah perubahan konsumsi
sebagai akibat dari satu unit pendapatan. Konsumsi marginal merupakan turunan
pertama dari fungsi konsumsi.
()
Jika C = f (Y), maka MPC = C = di mana, C = konsumsi, Y = pendapatan, MPC =

hasrat konsumsi marginal.

1.5 Tabungan Marginal (MPS)


Tabungan marginal atau hasrat menabung marginal (MPS), adalah perubahan
perubahan tabungan sebagai akibat dari adanya perubahan satu unit pendapatan.
Tabungan Marginal adalah turunan pertama dari fungsi tabungan.

9
()
Jika S = f(Y) maka MPS = S =
, di mana S = tabungan, Y = pendapatan, MPS =

hasrat menabung marginal.


Contoh:
Fungsi konsumsi suatu masyarakat adalah C = 70 + 0,6Y ( C = konsumsi, Y =
pendapatan).
a) Tentukan MPC dan MPS
b) Tentukan APC dan APS

Jawab:

a) MPC dan MPS


MPC = C = 0,6
S = -70 + 0,4Y
MPS = S = 0,4
b) APC dan APS
70+0,6
APC = C/y = = 70/Y + 0,6

1.6 Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan suatu produk terhadap harga adalah rasio perubahan relative
jumlah produk yang diminta terhadap perubahan relative harga produk yang
bersangkutan. Dengan demikian jika fungsi permintaan terhadap suatu produk q = f(p) (
p = harga per unit, dan q = kuantitas yang diminta) maka elastisitas permintaan ()
produk tersebut adalah :
%
=
%

Sifat elastisitas permintaan suatu produk dapat dilihat dari nilai mutlak koefisien
elastisitasnya, yaitu || yang mempunyai kisaran nilai dari nol sampai dengan tak
berhingga (0 || ~), dengan criteria:
(a) Jika || = 1 berarti unitary elastis
(b) Jika || > 1 berarti elastic
(c) Jika || < 1 berarti tidak elastic (inelastis)
(d) Jika || = 0 berarti tidak elastic sempurna
(e) Jika || = ~ berarti elastic sempurna.

10
Elastisitas terdiri dari elastisitas titik (point elasticity dan elastisitas busur (arc elasticity)

1. Elastisitas Titik
Elastisitas titik adalah elastisitas pada suatu titik. Untuk mencari elastisitas permintan
pada suatu titik digunakan pendekatan limit untuk p 0, sehingga dirumuskan
sebagai berikut:
/
= limit / = .
p 0
Koefisien elastisitas titik nilainya akan berbeda-beda untuk setiap titik pada suatu kurva
permintaan.
2. Elastisitas Busur
Elastisitas busur adalah angka rata-rata dai elastisitas titik sepanjang kurva diantara dua
titik tertentu, dengan rumus sebagai berikut:
(1+ 2 )/2
= .
(1 + 2 )/2

= .

Di mana: p = harga per unit dan q = kuantitas

Contoh:
Diketahui fungsi permintaan suatu produk q = 50 2p2 ( p = harga per unit, q = kuantitas
yang diminta). Tentukan : a) Elastisitas busur pada kisaran harga (p) 2 dan 4, tentukan
pula sifat elastisitasnya.b) Elastisitas titik dari fungsi permintaan tersebut pada tingkat
harga (p) = 3 dan tentukan sifat elastisitasnya.
Jawaban:
a) Jika harga ( p1) = 2 maka q1 = 50 2 (2)2 = 50 8 = 42
Jika harga (p2) = 4 maka q2 = 50 2 (4)2 = 50 32 = 18
=42=2
= 18 42 = 24
1 + 2 2+4 6
= = = =3
2 2 2
1 + 2 42+18 60
q= 2
= 2
= 2
= 30

Elastisitas busur = . = -24/2. 3/30 = -12.1/10 = 12/10 = -1,2

Oleh karena |-1,2| > 1 maka sifat elastisitasnya adalah elastic.

11
b) Jika harga (p) = 3 maka q = 50 2(3)2 = 50 -18 = 32
Elastisitas permintaan pada titik ( 3, 32) adalah

= . ,

3 3 36
= -4p maka = . = 4 . = 4 (3). = = 1,125
32 32 32

= 1,125
Oleh karena |-1,125| > 1 maka elastisitas permintaan produk tersebut adalah elastis

1.7 Optimisasi
Hitung diferensial dapat juga digunakan untuk membahas masalah optimisasi
(maksimum dan minimum).
1) Penerimaan Total Maksimum
Fungsi penerimaan total (R) = f(q), maka total penerimaan akan maksimum apabila
dipenuhi syarat:
()
(a) R= = 0, adalah syarat primer/syarat yang diperlukan

(b) R < 0 adalah syarat skunder/syarat yang mencukupi


2) Profit Maksimum
Fungsi profit atau fungsi laba () = f (q), maka laba akan maksimum bila dipenuhi
syarat:

(a) = = 0, adalah syarat primer/syarat yang diperlukan

(b) < 0, adalah syarat skunder/syarat mencukupi


3) Biaya Total Minimum
Fungsi biaya total C = f(q), di mana C = total biaya, q = quantitas
Biaya total akan minimum apabila dipenuhi dua syarat:
()
(a) C=
= 0, adalah syarat primer/syarat yang diperlukan

(b) C > 0 adalah syarat skunder/syarat yang mencukupi


4) Biaya Rata-rata Minimum
Biaya rata-rata atau arerage cost (AC) adalah AC = f(q). Biaya rata-rata akan
minimum bila dipenuhi dua syarat:
()
(a) AC= = 0, adalah syarat primer/syarat yang diperlukan

(b) AC > 0 adalah syarat skunder/syarat yang mencukupi

12
Contoh:

(1) Diketahui fungsi penerimaan R = - 5q2 + 50q, carilah nilai penerimaan maksimumnya.
Jawab:
Fungsi penerimaan akan maksimum bila memenuhi syarat, turunan pertama sama
dengan nol dan turunan kedua lebih kecil dari nol. Maka
(a) syarat primer adalah penerimaan marginalnya sama dengan nol:
MR = R = - 10q +50 = 0, 10q = 50, q = 50/10 = 5.
(b) Syarat skunder R < 0, R = -10 < 0, Jadi penerimaan maksimum adalah
R = - 5(5)2 +50(5) = -125 + 250 = 125
(2) Diketahui fungsi biaya total C = 5 - 2q + q2, tentukanlah: Biaya total minimum

Jawaban:

(a) Syarat biaya minimum MC = C = - 2 + 2q = 0, maka 2q = 2, q = 1


(b) Syarat kedua, C > 0, C = 2 > 0
Maka C minimum adalah C = 5 -2 (1) + 12 = 5 2 + 1 = 4.

13
5 DIFERENSIAL FUNGSI MULTIVARIAT

5.1 Pendahuluan

Turunan fungsi multivariat menunjukkan laju perubahan dari suatu fungsi terhadap
perubahan salah satu variabel bebasnya. Oleh karena fungsi multivariat memiliki lebih dari satu
variabel bebas maka penurunan terhadap salah satu variabel bebasnya dengan menganggap
variabel bebas lainnya sebagai konstanta, yang disebut sebagai penurunan secara parsial.
Sama halnya dengan turunan fungsi univariat, maka turunan fungsi multivariat juga dapat
digunakan dalam analisis marginal, elastisitas dan optimisasi.

5.1 Turunan Parsial

Jika diketahui bahwa fungsi multivariat z = f (x,y), maka turunan fungsinya adlah:

Turunan parsial pertama z terhadap x adalah:


= = = = (, )

Turunan parsial pertama z terhadap y adalah:


= = = = (, )

Turunan parsial kedua z terhadap x adalah:


2 2
= 2
= 2 = = ( )

Turunan parsial kedua z terhadap y adalah:

2 2
= 2
= 2 = = ( )

Turunan parsial kedua z terhadap x dan y adalah:

2 2
= = = = ( )

14
Turunan parsial kedua z terhadap y dan x adalah:

2 2
= = = = ( )

Contoh:

Tentukan turunan parsial dari fungi berikut ini:

1) Z = 6x1 + 4x2
Jawaban:
Zx1 = 6
Zx2 = 4
2) P = 10L2 + LM + 4M2

PL = = 20L + M


PM = = + 8

Turunan parsial kedua adalah:


PLL = 20
PMM = 8

5.2 Optimasi Fungsi Multivariat

Turunan parsial fungsi multivariat banyak digunakan dalam analisis ekonomi, terutama
digunakan untuk mencari nilai optimum. Nilai optimum diperoleh dari proses pemecahan baik
dengan kendala maupun tanpa kendala. Nilai yang diperoleh bisa maksimum maupun
minimum.

Penentuan Nilai Optimum

Z = f(x,y) akan memiliki titik kritis/titik ekstrim relative, bila memenuhi dua persyaratan sebagai
berikut:

1. Syarat yang diperlukan:




= = 0 dan
= = 0

2. Syarat yang mencukupi:


= ( )2 > 0

15
Jika:
a) < 0 < 0
b) > 0 > 0

Catatan:

a) Jika < 0, maka fungsi memiliki titik pelana atau titik belok, bila:
(1) Tanda dari dan adalah sama maka titik kritis berupa titik belok
(2) Tanda dari dan adalah berlawanan maka titik kritis berupa titik pelana
(3) Jika = 0 tidak ada keputusan, maka fungsi harus diselidiki di sekitar titik kritis.

5.3 Aplikasi Turunan Parsial Dalam Bidang Ekonomi

1. Biaya Marginal

Bilaua dalam suatu proses produksi menghasilkan dua jenis produk dengan biaya bersama
dapat dinyatakan C = f(x,y), maka turunan parsial dari biaya C tersebut berkaitan dengan
masing-masing jenis produk yang diproduksi adalah:


= dan =

Contoh:

Fungsi biaya bersama untuk menghasilkan dua jenis barang ditunjukkan oleh fungsi

C = 10 + 2q12 + 4q1q2 + 3q22 ( C= biaya, q1 = kuantitas barang pertama, q2 = kuantitas barang


ke dua, tentukanlah fungsi biaya marginal berkenaan dengan q1 dengan q2.

Jawaban:

Fungsi biaya marginan berkenaan dengan q1

1
= Cq1 = 4q1 + 4q2

Fungsi biaya marginal berkenaan dengan q2 adalah:

2
= Cq2 = 4q1 + 6q2

16
3. Permintaan Maginal
Diketahui fungsi permintaan dua jenis barang yang memiliki hubungan satu sama lain
adalah x = f(p,q) dan y = g(p,q), dimana x dan y menyatakan kuantitas dari produk x dan
y yang diminta, sedangkan p adalah harga produk x dan q adalah harga produk
y.Turunan parsial dari x dan y terhadap p dan q akan menghasilkan fungsi permintaan
marginal yaitu:


= permintaan marginal x terhadap p

= permintaan marginal x terhadap q



= permintaan marginal y terhadap p

= permintaan marginal y terhadap q

Sesuai dengan hukum permintaan pada umumnya, jumlah masing-masing produk yang

diminta (x dan y) akan meningkat jika harganya turun. Dengan demikian dan akan

negatif. Jika fungsi permintaan tersebut diturunkan secara silang yaitu
dan
,

keduanya bertanda negative untuk p dan q yang diketahui, maka sifat hubungan kedua
barang tersebut adalah saling melengkapi atau komplementer. Jika keduanya bertanda
positif untuk p dan q yang diketahui maka sifat hubungan kedua barang tersebut adalah
kompetitif atau substitusi. Apabila keduanya mempunyai tanda yang berlawanan maka
hubungan kedua barang tersebut independen, yaitu bukan komplementer dan bukan
kompetitif.

Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dua jenis barang sebagai berikut:
X = 10 2p 5q dan y = 5 2p 3q
Di mana x = jumlah barang x yang diminta
y = jumlah barang y yang diminta
p = harga per unit barang x
q = harga per unit barang y
a) Tentukan permintaan marginalnya
b) Identifikasi sifat hubungan kedua barang tersebut

17
Jawaban


a)
= -2
= -5
= -3
= -2

b) Oleh karena
= -5 dan
= -2, maka sifat hubungan kedua barang x dan y adalah

komplementer.

4. Optimisasi.
Diketahui fungsi keuntngan dua jenis barang adalah = -x2 +25x +xy -2y2 + 12y (x =
kuantitas xarang x, dan y = kuantitas barang y). Hitunglah kuantitas masing-masing
barang yang harus diproduksi agar tercapai keuntungan maksimum. Hitung pula
besarnya keuntungan maksimum tersebut.
Jawaban:
= -x2 +25x +xy -2y2 + 12y
x = -2x + y + 25
y = x 4y + 12
x = 0, maka -2x + y + 25 = 0 (1)
y = 0, maka x 4y + 12 = 0 (2)

1x(1) -2x + y + 25 = 0
2x (2) 2x 8y +24 = 0 +
-7y + 49 = 0
-7y = -49
Y = -49/-7 = 7
Untuk y = 7 maka x 4y + 12 = 0, x = 4(7) 12 = 28 12 = 16, jadi x = 16
xx = -2, yy = -4, xy = yx =1
xx yy (xy)2
(-2).(-4) (1)2 = 8 1 = 7 > 0, memenuhi nilai maksimum.
Untuk x = 16 dan y = 7 maka = -(16)2 +25(16) +16.7 -2(7)2 + 12(7)
= -256 + 400 + 112 98 + 84
= 596 354 = 232.
Jadi jumlah barang x dan y yang harus diproduksi masing-masing 16 unit dan 7 unit,
dengat keuntungan maksimum sebesar 232.

18

Anda mungkin juga menyukai