Makalah
Makalah
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii
Bab I Pendahuluan ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan ......................................................................................................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................................................. 6
2.2 Pembahasan .......................................................................................................................... 8
2.2.1 Sejarah bentuk perkembangan terorisme di Indonesia .................................................. 8
2.2.2 Taktik yang dilakukan teroris dalam aksi-aksi teror di Indonesia ............................... 10
2.2.3 Jenis operasi teroris dan metode yang biasa digunakan di Indonesia.......................... 12
Bab III Kesimpulan dan Saran ..................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
3.2 Saran................................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .............................................................................................................................. 15
ii
Bab I
Pendahuluan
1
Terorisme di Indonesia sendiri sudah muncul sejak awal pembentukan negara itu
sendiri. diawali dengan kasus-kasus pemberontakan yang terjadi di sebagian wilayah
Indonesia karena faktor kecemburuan masyarakat diluar jawa yang menganggap
2
pemerintah pusat tidak memberikan perhatian lebih tidak seperti perhatian
pemerintah terhadap masayarakat dijawa. Lalu faktor perbedaan ideologi antara
nasionalis yang mengarah komunis diprakarsai oleh sukarno dengan ideologi
keislaman yang diprakarsai oleh Kartosuwiryo. Perbedaan pendapat tersebut
menghasilkan sebuah pemberontakan yang disebabkan karena ideologi nasionalis
yang berhasil menguasai Indonesia dan ideologi keislaman tetap memperjuangkan
ideologinya. Dari aksi tersebut terorisme di Indonesia terus berkembang dengan tema
yang sama tetapi dengan judul yang berbeda yaitu Ideologi Radikal Ekstrimis yang
diperkuat oleh munculnya organisasi ekstrimis radikal diwilayah Semenanjung Arab
dengan menggunakan islam sebagai kuda pacuan untuk mempengaruhi kelompok-
kelompok kecil di wilayah Asia Tenggara kususnya Indonesia untuk berafiliasi
dengan mereka. Keberadaan organisasi tersebut menjadikan wilayah kawasan asia
tenggara sebagai sasaran.karena banyak kelompok-kelompok ekstrimis radikal kecil
yang berada di kawasan asia tenggara khusunya Indonesia dan Filipina. Banyak sekali
korban yang tertarik dn bergabung namun pada saat sampai diwilayah teroris tersebut
mereka mendapatkan fakta yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.
Banyak korban yang menyesal dan ingin keluar dari daerah tersebut namun sangat
sulit karena negara asal mereka sudah memberi cap/label teroris dan akhirnya terjebak
didaerah konflik tersebut.
Kawasan asia tenggara dan indonesia sendiri sangat terancam atas eksistensi
kelompok ekstrmis radikal. karena letak dari asia tenggara sendiri sangat strategis dan
penting dalam jalur pelayaran di dunia karena merupakan jalur yang dilewati kapal-
kapal dari berbagai negara dan juga wilayah asia tenggara yang memiliki kekayaan
alam yang melimpah. Hal itu dapat berdampak hancurnya perekonomian negara
kawasan asia tenggara khususnya Indonesia yang sebagian besar penerimaan
Indonesia berasal dari sektor alam dan perdagangan luar negeri jika keberadaan
kelompok ekstrimis terus berkembang di kawasan.
Keseriusan Pemerintah sendiri dalam menangani terorisme sudah terlihat sejak
awal kemerdekaan tetapi hal tersebut tidak jauh dari kepentingan politik dari
3
setiapenguasa setiap Rezim. Namun, setelah terjadinya reformasi dan aksi teror besar-
besaran yang dilakukan di bali dan diberbagai tempat dijakarta setelahnya arah
penanggulangan teroris di Indonesia terlihat jelas dengan didirikannya Badan
Nasional Penanggulangan Teroris atau biasa dikenal BNPT yang dibentuk oleh
menteri Koordinator politik dan keamanan t. Badan itu sendiri berfungsi sebagai
Koordinator dan penyusn strategi untuk penanggulangan teror di Indonesia. Tetapi,
Aksi-aksi teror tetap terjadii walaupun sudah dibentuknya badan tersebut.
Seharusnya Pemerintah dengan BNPT melakukan koordinasi yang lebih erat
dengan Negara-negara dikawasan asia tenggara untuk mengatasi masalah terorisme
di kawasan atau membuat sebuah tim gabungan yang berisi perwakilan Negara di asia
tenggara agar permasalahan tersebut diatasi secara cepat. Seharusnya juga Negara di
kawasan bukan hanya mementingkan ego sektoral yang hanya mengakibatkan
keaadan semakin memburuk. oleh sebab itu penulis akan mengangkat permasalahan-
permasalahan diatas kedalam sebuah tulisan berjudul Perkembangan Jaringan
Teroris di Indonesia
4
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari tulisan ini adalah :
1.3.1 untuk mengetahui bagaimana latar belakang bentuk terorisme yang
berkembang di Indonesia.
1.3.2 untuk mengetahui taktik-taktik yang dilakukan terorisme untuk meneror
Indonesia.
1.3.3 untuk mengetahui jenis operasi dan metode terorisme di Indonesia.
5
Bab II
Pembahasan
6
sebagainya. Tipe personalitas teroris ini cocok bila dibandingkan gerakan-gerakan
totaliter, sistem tertutup dan sebuah sekte.
7
Jika dicermati teori tersebut sedikit banyak ada benarnya disaat ada konflik atas
nama agama dan aksi terorisme besar-besaran terjadi dimana-mana.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Sejarah bentuk perkembangan terorisme di Indonesia
Pada awalnya Terorisme di Indonesia merupakan perkembangan ideologi
dari organisasi Darul Islam/Tentara Islam Indonesia yang dipimpin oleh
Kartosuwiryo. Kartosuwiryo yang mempunyai ideologi non sekuler sangat
menentang pemerintahan sukarno yang berideologi nasionalisme, komunisme,
dan islam sebagai basis pemerintahannya. Organisasi tersebut melakukan aksi-
aksi pemberontakan untuk menentang pemrintahan sekuler. Pada bulan
Agustus tahun 1949 Kartosuwiryo memproklamirkan dirinya sebagai Kepala
Negara NII (Negara Islam Indonesia). Namun setalah tertangkapnya
kartosuwiryo pada 14 juni 1962 perjuangan NII untuk membuat Indonesia
menjadi negara isla m pun berakhir.
8
Komando Jihad) ke rumahnya untuk berdiskusi tentang pembuatan Jamaah
Islamiyah. suatu istilah yang tidak menakutkan karena artinya komunitas
islam , (Conboy, 2008:31). Kelompok tersebut terus berusaha meluaskan
pengaruhnya pada 1985, Sungkar mengirim duabelas calon ke kamp Sadda di
Pakistan yang akan dilatih untuk menjadi instruktur untuk regu berikutnya.
9
Organisasi inilah yang menjadi akar dari aksi-aksi teror yang dilakukan
baik di Indonesia maupun di kawasan Asia Tenggara salah satu nya yang
terbesar dan yang paling banyak memakan korban adalah Bom Bali I dan II
yang di dalangi oleh Hambali, pemimpin mantiqi 1 pada saat keamiran Abu
Bakar Baasyir.
Bom
Aksi ini sering dipakai teroris untuk meledakkan tempat-tempat
strategis dan vital karena efeknya yang bisa langung menghancurkan
tempat besar dan memakan banyak korban. Dalam decade ini
setidaknya 70% aksi teror berhubungan dengan peledakan bom.
Pembajakan
Pembajakan pada umumnya dilakukan kelompok teroris selama periode
1960-1970 namun pada masa tersebut pembajakan hanya bermotif
materi saja atau hanya faktor individu saja contohnya pada awal
September 1977 triyudo membajak pesawat garuda karena motif
10
frustasi. Sedangkan perkembangan saat ini target teroris adalah pesawat
komersil.
Pembunuhan
Merupakan kejahatan tertua di muka bumi. Biasanya sasaran
pembunuhan sudah ditetapkan sebelumnya biasanya pejabat
pemerintah, pengusaha, polisi, tokoh masyarakat dan aparat keamanan.
Seperti pada kasus pemboman Duta Besar Filipina pada awal agustus
tahun 2000 yang rencananya ingin membunuh Duta Besar Leonides
Caday tapi tidak terbunuh dan hanya mengalami empat patah tulang dan
terhantam pecahan kaca namun tetap dikatakan berhasil karna Jemaah
Islamiyah berhasil melakukan operasi terorisme penting, (conboy,
2008:125-126)
Penghadangan
Salah satu cara kelompok teroris untuk menunjukan eksistensinya.
Operasi ini biasanya diawali survey dan perencanaan. Lalu menetapkan
waktu dan biasanya pelaku teror memilih medan yang tepat untuk
melakukan penghadangan.
Penculikan/penyandraan
Penculikan target dilakukan untuk tujuan tertentu. Contohnya kasus
kelomppok separatis Abu Sayaf Group di Flipina yang melakukan
penculikan dan menuntu tebusan uang serta tuntunan politik.
Perampokan
Biasanya terorisme melakukan tindakan perampokan untuk membiayai
operasionalnya. Biasanya juga aksi ini mengikutsertakan personil baru
sebagai uji coba.
11
Ancaman/Intimidasi
Menakut-nakuti dan mengancam seseorang atau kelompok terrentu
umumnya didaerah rawan dan sarat konfilk sehingga sasaaran menuruti
kehendak teroris.
2.2.3 Jenis operasi teroris dan metode yang biasa digunakan di Indonesia
2.2.3.1 Jenis operasi teroris
12
kelurahan Duren Sawit, (Conboy, 2008:121). Setelah operasi berhasil,
mereka kembali berbaur dengan masyarakat, sehingga sulit untuk
dideteksi apaarat kepolisian.
13
Bab III
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia mendalami ilmu agama yang benar karna
sejatinya setiap agama mengajarkan untuk tidak mengujarkan kebencian dan
melakukan hal baik ke sesama umat manusia. Sebagai manusia juga kita seharusnya
memperhatikan hak manusia lain yaitu hak untuk hidup karena terorisme merenggut
hak-hak hidup korbannya. Sebagai Warga Negara Indonesia, kita juga seharusnya
memperkuat ideologi bangsa kita yang di wariskan oleh pendiri bangsa ini agar kita
tidak mudah terpengaruh oleh ideologi-ideologi radikal yang hanya akan merusak
kesatuan bangsa ini.
14
Daftar Pustaka
Conboy, Ken (2008). Medan Tempur Kedua: Kisah Panjang yang Berujung pada
Peristiwa Bom Bali II. Jakarta: Pustaka Primatama
Rahmatika, Q. (2015, 22, Juni) Paham Ajaran Islamic State of Iraq and Al-
Sham (ISIS) Mulai Meracuni Ideologi Warga Negara Indonesia Lewat Media
Sosial. Okezone [online]. Tersedia: http://rubik.okezone.com/read/16813/paham-
ajaran-islamic-state-of-iraq-and-al-sham-isis-mulai-meracuni-ideologi-warga-
negara-indonesia-lewat-media-sosial. [07 Oktober 2017].
15