Anda di halaman 1dari 9

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Posted on October 11, 2014


PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN
BAB I

1. LATAR BELAKANG
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Proses ini merupakan
pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan
satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam
perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan dalam laporan laba
rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan di masa
yang akan datang. Jika misalnya perusahaan ingin membangun gedung baru, maka terlebih dulu
dibuat rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh
manajemen dalam jangka waktu satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan
jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah ruang lingkup anggaran?
2. Apa saja jenis-jenis anggaran pada perusahaan?
3. Bagaimana hubungan antara anggaran perusahaan dengan keberhasilan manajemen?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan penyusunan anggaran perusahaan
dalam keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi tugas mata kuliah
Softskill.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RUANG LINGKUP ANGGARAN
Pengertian Anggaran
Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian
tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada
akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran
(budgeting) adalah anggaran (budget).
Menurut RA Supriyono Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal
dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Menurut Gunawan Adisaputro Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada
pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Menurut Glenn A. Welsch Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic
and formalized approach for performing significant phases of management planning and control
functions.
Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu system tunggal yang memiliki ciri khas
tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja tersendiri
yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja system lain yang
terdapat dalam perusahaan.

Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan
hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan
bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.

Istilah-istilah lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah sebagai
berikut:
Business Budget
Profit Planning and Control
Comprehensive Budgeting
Managerial Budgeting
Business Budgeting and Control
Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai
Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi dan
kondisi
Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan
bukan merupakan suatu usaha yang bersifat incidental.

Fungsi Anggaran :
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
a. Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi
manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang
diinginkan.
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari
perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan
di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana
melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan
baik.

b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu
merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai.
Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila
perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik
dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi
mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu
mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang
dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana
perusahaan.

c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan
keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai
perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam
perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran
dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua
kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja


Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit
moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran
pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam
perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi
sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh
undang-undang.

Manfaat Anggaran :
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan
negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di
masa yang akan datang.
2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat
bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang
satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan.
5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian
organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan
tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten,
efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan
karyawan.

Tipe Anggaran :
1. Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran
jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran
melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi
penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.
2. A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi
jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya
3. Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan mana
dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan
pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau
berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber
penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan
para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi
keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.

Kelebihan Anggaran
Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa keuntungan
yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik. Beberapa
keuntungan tersebut adalah :
Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut
dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang
paling menguntungkan untuk dilaksanakan.
Dalam menyusun anggaran , diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang
dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak
melanjutkan keputusan tersebut.
Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik
buruknya suatu hasil yang diperoleh.
Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui
kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian
pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan.
Mengingat setiap manajer/penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan
terciptanya perasaan ikut berperan serta.

Kelemahan Anggaran Perusahaan


Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain :
Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang
sebenarnya.
Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan
yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk
penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan
dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat.
Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan
persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat
data dan informasi tidak lengkap /cukup
2.3 JENIS-JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan
perusahaan di masa datang di mana di dalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga,
waktu serta tempat penjualan barang.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
a. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
b. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
c. Memberikan informasi dalam profit planing control.
d. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :
a. Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
b. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk.
c. Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran.

2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang,
bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi
barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
Dan adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat
dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan
yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share
tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah
ada dapat sernakin berkembang.

3. Anggaran Bahan Baku


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan mentah antara lain:
a. Budget unit kebutuhan bahan mentah
b. Budget pembelian bahan mentah
c. Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya yang
berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah dalam proses produksi. Adapun
metode pembukuan bahan mentah itu ialah:
Metode FIFO (First In First Out)
Metode LIFO (Last In First out)
Moving Average

4. Anggaran Tenaga Kerja


Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan struktur rencana tahunan, oleh karena
itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung menurut tanggung jawab, menurut
waktu, dan menurut produk.
Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas.
Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada
dasarnya menunjukkan:
a. Jam yang dikerjakan sebenarnya.
b. Jam standar untuk produksi sebenarnya.
c. Selisih waktu
Di samping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga dibuat bulanan. Di dalam laporan
ini harus menyajikan informasi yang sebenarnya. Laporan ini dimaksudkan manajemen untuk
menilai status pengendalian. Laporan ini menggugah manajemen untuk melakukan efisiensi operasi
yang lebih tinggi. Laporan pelaksanaan kerja langsung dapat berupa:
a. Laporan-laporan tersendiri.
b. Dimasukkan dalam laporan departemen

5. Anggaran Anggaran Overhead


Anggaran biaya overhead yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan
baku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Karena kerumitan, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana dan hati-hati membuat keputusan
yang menyangkut masalah biaya overhead ini, agar tidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang
terlalu besar.

6. Anggaran Persediaan
Pada dasarnya unsur-unsur biaya yang terdapat dengan adanya persediaan terdiri dari :
a. Biaya pemesanan (Ordering Cost)
Yaitu biaya yang timbul berkenan dengan adanya pemesanan barang dari perusahaan kepada
supplier. Contohnya yaitu biaya administrasi pembelian, biaya pengangkutan, biaya bongkar, biaya
penerimaan dan pemeriksaan. Biaya ini relatif konstan untuk tiap kali pemesanan.
b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory Carrying Cost).
Merupakan biaya yang timbul sebagai konsekuensi pengadaan sejumlah tertentu persediaan di
perusahaan. Contohnya yaitu biaya sewa gudang, gaji pengawas dan pelaksana gudang, biaya
peralatan, asuransi dan lain-lain. Biaya ini tidak ada seandainya perusahaan tidak mengadakan
persediaan.
c. Biaya kekurangan persediaan (Out of Stock Cost)
Yaitu biaya yang timbul akibat terlalu kecilnya persediaan dari yang seharusnya. Sehingga
perusahaan terpaksa mencari tambahan persediaan baru. Jadi, perusahaan harus mengeluarkan biaya
tambahan bila ingin memenuhi keinginan langganan atau biaya-biaya yang timbul dari pengiriman
kembali pesanan bila pesanan ditolak.
d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity Assciated Cost)
Merupakan biaya yang timbul berkenaan dengan terlalu besar atau kecilnya kapasitas yang
digunakan pada periode tertentu. Contohnya adalah upah lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian
kerja dan biaya lain sebagai akibat tidak digunakannya kapasitas.

7. Anggaran Barang Modal


Komponen kegiatan proses budget tahunan untuk perencanaan pengendalian pengeluaran barang
modal:
a. Menemukan dan membuat proyek penambahan barang modal dan kebutuhan lain.
b. Membuat dan memperbaiki usulan penambahan barang modal, pengumpulan data yang relevan
tentang setiap usulan, termasuk setiap alternatif yang relevan.
c. Menganalisis dan mengevaluasi semua penambahan barang modal, usulan dan alternatif.
d. Membuat keputusan pengeluaran untuk barang modal untuk menyetujui altematif yang terbaik dan
memberikan keputusan proyek untuk alternatif yang dipilih.
e. Membuat budget pengeluaran untuk barang modal.
8. Anggaran Kas
Penyusunan anggaran ini mencakup dua sektor yaitu :
a. Sektor Penerimaan kas berasal dari:
Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
Penagihan Piutang
Penjualan Aktiva tetap
Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga,
-penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan sebagainya.
b. Sektor pengeluaran kas berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama (operating),
maupun biaya-biaya bukan utama (non Operating), seperti :
Pembelian tunai bahan mentah
Pembayaran utang
Pembayaran upah tenaga kerja langsung
Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
Pembayaran biaya administrasi
Pembayaran biaya penjualan
Pembelian aktiva tetap
-Pembayaran lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran biaya bunga, pembayaran biaya
sewa, dan sebagainya.

C. ANGGARAN DAN MANAJEMEN

1. Syarat Pokok dari Program Anggaran yang Berhasil


Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut:
1. Organisasi Perusahaan yang Sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem organisasi tertentu, dapat
mengadakan pembagian tugas fungsional dengan jelas, dan menentukan garis wewenang dan
tanggung jawab dengan tegas.
2. Sistem Akuntansi yang Memadai
Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang memadai, meliputi:
a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan dicatat oleh
akuntansi, sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat diperbandingkan.
b. Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari realisasi anggaran.
c. Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat pertanggungjawaban dari
bagian atau individu di dalam perusahaan.
d. Penelitian dan Analisa
Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, yang dapat berupa
standar atau taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar analisa untuk mengukur prestasi yang
baik.
e. Dukungan dari Para Pelaksana
Anggaran dapat berjalan baik apabila ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat alas
maupun bawah.
2. Hubungan Anggaran dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pembimbingan, pengkoordinasian serta mengadakan pengawasan
terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dari
pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu:
a. Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja (planning).
b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan pembagian
tanggung jawab kepada para personil (karyawan) perusahaan (organizing).
c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing).
d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua bagian yang ada dalam
perusahaan (coordinating).
e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam merealisasikan apa yang tertuang
dalam rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controlling).
Jika dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, dapat dilihat bahwa anggaran
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja, dan pengawasan kerja. Dengan demikian,
anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karena
anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, maka meskipun suatu anggaran telah disusun
dengan begitu baik dan begitu sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak
diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta
realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajemen
(manajer) yang terampil dan berbakat.
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam
mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling
menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan
dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi,
metode-metode distribusi, termin penjualan.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan dari budget atau anggaran sebagai alat
manajemen yaitu :
1. Anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol secara luas seperti yang didefinisikan sebagai
pendekatan sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab
kontrol manajemen.
2. Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi koordinasi, anggaran sebagai pedoman
kerja.
3. Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-
koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin, dapat mengindentifikasikan
hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah, dapat menghindarkan adanya
kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol
4. Anggaran terdiri dari beberapa jenis yaitu anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan
baku, anggaran tenaga kerja, anggaran anggaran overhead, anggaran persediaan, anggaran barang
modal dan anggaran kas.
5. Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok yaitu organisasi
perusahaan yang sehat dan sistem akuntansi yang memadai.
6. Anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Melalui
manajer, anggaran dapat diolah menjadi informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan.
Dengan menggunakan anggaran juga, manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang
paling menguntungkan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai