Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN TENTANG DPJP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

- 1/1

Rumah Sakit Mata


Padang Eye Center
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS Mata Padang Eye Center
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Juli 2016

Dr. Rahmi Puspita Genie

Pengertian Menentukan Dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan rangkaian


asuhan medis kepada pasien.

Tujuan Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi dan


keahlian tenaga medis yang tersedia.

Kebijakan SK Direktur Nomor 001/APK/SK/VII/2016

Prosedur 1. Setiap pasien yang berobat di Rumah Sakit Mata Padang Eye Center
harus memiliki DPJP.
2. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk Rumah
Sakit (baik Rawat Jalan, UGD maupun Rawat Inap) dengan
mempergunakan cap stempel pada berkas Rekam Medis pasien.
3. Apabila pasien berobat di Unit Rawat Jalan maka DPJP nya adalah
Dokter terkait.
4. Apabila pasien berobat di UGD dan tidak dirawat inap, maka DPJPnya
adalah Dokter Jaga UGD.
5. Penetapan DPJP untuk pasien Rawat Inap berdasarkan Surat Pengantar
Rawat Inap dari UGD atau Rawat Jalan.
6. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari satu orang Dokter
Spesialis, maka harus ditunjuk seorang sebagai DPJP Utama dan yang
lain sebagai DPJP Tambahan.
7. Konsulen Jaga pada satu hari tersebut menjadi DPJP dari semua pasien
masuk pada hari tersebut kecuali kasus dengan surat rujukan.
8. Surat rujukan langsung kepada Konsulen, Dokter Spesialis yang dituju
otomatis menjadi DPJP pasien tersebut kecuali Dokter yang dituju
berhalangan, maka beralih ke Konsulen Jaga hari itu.
9. Atas permintaan keluarga, pasien dan keluarga berhak meminta salah
seorang Dokter Spesialis untuk menjadi DPJPnya sepanjang sesuai
dengan disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai
dengan disiplin Dokter yang dimaksud, maka diberi penjelasan kepada
pasien atau keluarga, jika pasien atau keluarga tetap pada pendiriannya
maka Dokter Spesialis yang dituju yang akan mengkonsulkan kepada
disiplin yang sesuai.
10. Hasil rapat Komite Medis pada kasus tertentu, pada kasus yang sangat
kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan
rapat Komite Medis.
PROSEDUR 11. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu
berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Keselamatan Pasien.
12. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan
secara tertulis.
13. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan
koordinasi langsung dengan komunikasi pribadi atau rapat formal.
1. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam departemen yang
sama atau antar departemen dapat ditulis dalam Rekam Medis.
Unit Terkait 1. Dokter
2. Perawat

Anda mungkin juga menyukai