Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

Tesis, Januari 2012

Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar Score Bayi Baru
Lahir Pada Ibu Hamil di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011
Oleh : Anne Rufaridah
Pembimbing : Prof. Dr. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc,PhD,SpGK,
dr. Zulkarnain Edward, MS,Phd

ABSTRAK
Menurut World Health Organisation (WHO,2000), menjelang tahun 2020 diperkirakan 10
juta orang perokok di dunia akan meninggal setiap tahunnya. Paparan asap rokok sangat
mengkhawatirkan beberapa kelompok sosial termasuk wanita hamil. Perokok pasif selama
kehamilan kondusif untuk terjadinya gangguan kehamilan. (Wdowiak A, 2009). Menurut
Aditama, 1997, bahan kimia yang dikeluarkan asap rokok jika terhisap akan berpengaruh
kepada kehamilan, mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin serta bisa terjadi hipoksia
pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh perokok pasif terhadap plasenta,
berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir pada ibu hamil di Kabupaten Padang
Pariaman.

Desain penelitian adalah kohort. Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Swasta Wilayah
Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman pada bulan Juli sampai dengan September 2011.
Populasi penelitian ini adalah ibu trimester III, Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester
III yang memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu 43 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner dan pemeriksaan malonialdehide (MDA). Pengolahan data
dilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square.

Hasil penelitian 53,5% ibu hamil adalah perokok pasif. Sebesar 41,9% plasenta bayi baru
lahir tidak normal dengan nilai p=0,003 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna
terhadap plasenta bayi baru lahir. Sebesar 37,2% berat badan lahir rendah dengan nilai
p=0,013 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya berat badan
lahir. Sebesar 32,6% bayi dengan aspiksia ringan dengan nilai p= 0,027 berarti ada pengaruh
perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya apgar score bayi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh perokok pasif terhadap
plasenta, berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariaman.
Diharapkan kepada bidan yang melaksanakan antenatalcare memberikan pendidikan kesehatan
tentang pengaruh asap rokok selama kehamilan.

Daftar Bacaan : 43 ( 1984 - 2011 )


Kata kunci : Perokok Pasif, Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar Score Bayi Baru
Lahir
Study Program of Biomedical Sciences, Graduate of Andalas University
Thesis, January, 2012

The Effect of Passive Smokers to the Placenta, Birth weight, Apgar score at The
Regency of Padang Pariaman in 2011

By. Anne Rufaridah


Under the Guidence of : Prof. Dr. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc,PhD,SpGK,
dr. Zulkarnain Edward, MS,Phd

ABSTRACT

According to the World Health Organization (WHO), by the year of 2020 there
has been estimated about 10 million smokers in the world will die every year. The
exposure of cigarette smokig is very concerned to several social groups including
pregnant women. Passive smoking during her pregnancy is conducive to the occurrence
the pregnancy disorders. (Wdowiak A, 2009). According to Aditama, 1997, chemicals
are released if inhaled cigarette smoke will affect the pregnancy like placenta and fetal
growth as well as enable being a hypoxia. This research aims to know "The effect of
passive smoking toward the placenta, birth weight, Apgar score of Neonates".
The design of study is cohort study. It was conducted at the Private Midwives
Practice under working area of Public Health Centres (Puskesmas) at Padang Pariaman
Regency on July to September 2011. The populations of this study were all mother of
third trimester, the sample were third trimester pregnant women who qualified the
inclusion criteria those were 43 people. The data had been collected by using
questionnaires, interview and the examination of malonialdehide. Data processing was
done by using univariate and bivariate analysis provided with chi square test statistic.
The results of the study showed 53.5% of the pregnant were women pasissive
smokers, 41.9% placenta of neonates were not normal, there were effects of passive
smoking on the placenta of neonates with p-value = 0.003. 37.2% baby had low birth
weight, there was the influence of passive smoking on infant birth weight with p-value =
0.013. 32.6% of them had mild asphyxia, there was the influence of passive smoking on
Apgar score of neonates with p-value = 0.027.
Based on these results we can conclude there berkembang lainnya
was the effect terus smoking
of passive meningkat.
PENDAHULUAN Pada tahun 1996, jumlah perokok
on the placenta, birth weight, Apgar scores of neonates in Regency of Padang Pariaman.
ToMenurut
be expected to the midwives Health berjumlah
who have responsibility to the68antenatal
% dan meningkat
care wouldmenjadi
like
World
to give the information aboutmenjelang 72 % tahun 2001 (Yurekli
the effect of cigarette smoke during pregnancy. dan Bayer,
Organisation (WHO,2000),
2000). Perokok di Indonesia berjumlah
tahun 2020 diperkirakan 10 juta orang
Bibliography 75%, sebanyak 60 % populasi pria dan
perokok di dunia: 43 (1984
akan - 2009) setiap
meninggal
Key words : Passive 15 % wanita
Apgar(WHO,
score of2000).
tahun. Diperkirakan juga,Smokers,
lebih dariPlacenta,
200 Birth weight, Neonates
Beberapa bahan kimia yang
juta anak-anak dan remaja yang hidup
terdapat dalam asap rokok antara lain
saat ini akan meninggal akibat
Nikotin, Tar, Karbomonoksida dan
tembakau dan bahan kimia lainnya yang
berbagai logam berat.Bahan kimia
dikandung oleh rokok dan 500 juta yang
dalam asap rokok atau dalam tembakau
lain disebabkan serangan penyakit yang
yang dibakar, dimana asap mengandung
berkaitan dengan asap rokok (Ginna,
4000 jenis bahan kimia dan 200
2009).
diantaranya bersifat racun.
Kebiasaan merokok di
Beberapa tahun belakangan
Indonesia dan beberapa negara
bahaya asap rokok tidak hanya
difokuskan oleh siperokok sendiri peroksidasi lipid dan menghasilkan
(perokok aktif) tetapi juga perokok senyawa toksik. Nitrogen dioksida
pasif. Perokok pasif menghirup asap dapat merusak membran memulai
arus samping dan arus utama dari aliran proses peroksidasi lipid, dapat
rokok yang dihisap perokok aktif. Asap menyebabkan vasokontriksi. Hasil akhir
arus samping lebih banyak dari arus dari peroksidasi lipid yang lama
utama dan mengandung lebih banyak bertahan dalam darah adala
bahan berbahaya karena tanpa melalui malonialdehide.
penyaringan. Asap rokok arus samping Paparan asap rokok sangat
yang terhisap oleh perokok pasif mengkhawatirkan beberapa kelompok
mengandung bahan kimia lebih banyak sosial termasuk wanita hamil. Wanita
dari pada arus utama. Kadarnya yang hamil biasanya terpapar oleh asap rokok
dilepaskan ke lingkungan lebih banyak oleh pasangannya atau rekan kerja .
dari pada yang dihisap oleh perokok Perokok aktif maupun pasif selama
(Susana et al,.2003). kehamilan kondusif untuk terjadinya
Menurut Safitri, 2010, bahan gangguan kehamilan (Wdowiak, 2009).
racun pada asap rokok lebih banyak Dalam kehamilan, plasenta akan
pada asap samping. Karbonmonoksida berfungsi sebagai alat respiratorik,
ditemukan lima kali lipat pada asap metabolik, nutrisi, endokrin,
samping dari pada asap utama. Bahan penyimpanan, transportasi dan
kimia ini bertahan sampai beberapa jam pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh
dalam ruangan setelah rokok berhenti. janin atau sebaliknya. Jika salah satu
Menurut Sukendro, 2007, atau beberapa fungsi di atas terganggu,
karbonmonoksida merupakan gas maka janin dan plasenta akan
beracun yang tidak berwarna. bermasalah (Aditama, 1997).
Kandungannya di dalam asap rokok 2- Menurut Suririnah, 2009,
6%. Karbon monoksida mempunyai karbonmonoksida dari rokok akan yang
daya pengikat (afnitas) dengan terisap oleh ibu hamil dan akan terbawa
haemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih ke aliran darah ibu sehingga
kuat dari pada daya ikat oksigen (O2) menyebabkan penerimaan oksigen bayi
dengan hemoglobin (Hb). Hb dapat maupun plasenta (ari-ari) berkurang,
terisi oleh karbon monoksida (CO) yang berarti berkurang juga penerimaan
dalam bentuk COHb, dan akibatnya sel nutrisi untuk bayi. Pengaruh buruk
darah merah akan kekurangan oksigen selanjutnya, plasenta akan lebih lanjut
yang akhirnya sel tubuh akan meperluas didaerah rahim untuk
kekurangan oksigen. Pengurangan mencari daerah permukaan di rahim
oksigen dalam jangka waktu yang untuk mencukupi kebutuhan oksigen
panjang akan mengakibatkan pembuluh dan nutrisinya, yang mengakibatkan
darah akan terganggu karena plasenta akan semakin tipis.
menyempit. Hal ini akan Angka kematian bayi dengan
mengakibatkan kematian sel karena berat badan lahir rendah (BBLR) di
kekurangan oksigen. Indonesia bervariasi. Beberapa studi
Menurut Suryohudoyo, 2000, kejadian BBLR pada tahun 1999.
bahan-bahan kimia dalam asap rokok Sebesar 14.6% didaerah pedesaan dan
tersebut diserap kedalam darah dan 17,5 di Rumah sakit diperoleh angka
sebarkan keseluruh tubuh. Radikal BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%,
bebas yang terkandung dalam asap secara nasional berdasarkan analisa
rokok dapat merusak membrane sel. lanjut SDKI (Survei Demografi dan
Radikal hidroksi dapat menimbulkan Kesehatan ) 1999 angka BBLR adalah
reaksi rantai yang dikenal dengan sekitar 14 % (Setyowati,2004).
Selama tahun 2010 jumlah Tahap pelaksanaan
kematian bayi di Kabupaten Padang a. Penelitian ini dilakukan bekerjasama
Pariaman sebesar 6,8 per 1000 kelahiran dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
hidup. Penyebab kematian bayi antara di Kabupaten Padang Pariaman.
lain adalah kasus BBLR, asfiksia dan Ketua IBI menjadi koordinator bidan
kasus-kasus lain. ( Profil Kesehatan praktek swasta didaerahnya.
Kab.Padang Pariaman, 2010) b. Di Kabupaten Padang Pariaman,
Setelah dilakukan survey setidaknya satu bidan telah
pendahuluan di Kabupaten Padang ditempatkan di satu desa/wilayah.
Pariaman selama tiga hari pada ibu Bidan yang menyatakan kesediaan
hamil trimester III yang melakukan untuk ikut penelitian, kemudian
pemeriksaan ANC di Bidan Praktek dijelaskan oleh peneliti mencakup
Swasta didapatkan 86 % ibu hamil tentang tujuan, sasaran, prossedur
terpapar oleh asap rokok, 70% terpapar pengumpulan data dan hasil
oleh suami dirumah, 65 % terpapar asap penelitian. Semua ibu hamil trimester
rokok di tempat-tempat umum dan III yang ANC ke bidan praktek
lingkungan kantor. swasta yang telah dipilih berdasarkan
Berdasarkan latar belakang diatas teknik pengambilan sampel dan
peneliti tertarik untuk melakukan memenuhi kriteria inklusi, ditanya
penelitian pengaruh perokok pasif tentang kesediaan mereka untuk
terhadap plasenta, berat badan bayi, mengambil bagian dalam penelitian
apgar score pada ibu hamil di ini. Ibu hamil diminta menanda
Kabupaten Padang Pariaman. tangani lembar informed consent.
c. Tahap I : Melakukan wawancara
Tujuan dengan Ibu hamil dengan
Mengetahui pengaruh perokok pasif menggunakan kuesioner. Ibu hamil
terhadap plasenta, berat badan bayi, apgar ditanya riwayat kehamilan dan
score bayi baru lahir pada ibu hamil di penyakit yang lalu untuk menetukan
Kabupaten Padang Pariaman. apa wanita tersebut dalam keadaan
sehat yang didukung oleh surat
Metode Penelitian keterangan dari dokter penanggung
Jenis penelitian Observasional. jawab Bidan Praktek Swasta di desa
Desain Penelitian menggunakan studi setempat. Menentukan usia
kohort. Pada penelitian kohort yang kehamilan, diukur berat badan, tinggi
diidentifikasi adalah kausanya kemudian badan, data mengenai paparan asap
diikuti secara prosfektif selama periode rokok selama hamil. Ibu hamil
tertentu apa ada tidak efeknya. Subjek Trimester III di tanya mengenai
yang diamati adalah subyek yang paparan asap rokok dari mulai hamil.
mengalami pajanan faktor resiko serta Ibu hamil dilakukan pegambilan
belum mengalami efek. Sebagian dari darah sebanyak 3 cc dan dimasukan
subyek tersebut secara alamiah ke dalam botol EDTA yang telah
mengalami pajanan faktor resiko tertentu diberi nomor urut sesuai dengan
dan yang lain tidak (Sudigdo S,2002). nomor urut kuesioner .
Pada penelitian ini untuk mengetahui d. Tahap III : Sampel darah ibu
pengaruh perokok pasif selama hamil dibawa ke laboratorium Biokimia
terhadap plasenta, berat badan lahir dan Fakultas Kedokteran UNAND dan
apgar score bayi di Kabupaten Padang dilakukan pemeriksaan MDA
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. (prosedur pemeriksaan MDA
terlampir).
e. Tahap IV : Saat ibu hamil Tabel 5.2 Distribusi Kadar MDA Ibu Hamil
melahirkan, bidan ditiap-tiap BPS Perokok Pasif di Kabupaten Padang
sudah dititipkan kuesioner untuk Pariaman
mengobservasi dan mengukur
No Perokok Kadar Rata-Rata %
plasenta, menimbang berat badan, Pasif MDA Kadar
menilai apgar score bayi. (nmol/m MDA
f. Peneliti datang ke Bidan Praktek l) (nmol/ml)
Swasta untuk mengumpulkan 1 Ya 1,47 - 2,21 53,5
kuesioner persalinan. 3,27
2 Tidak 1,10 1,21 46,5
1,34
Hasil Penelitian Jumlah 43 100

Adapun lokasi penelitian meliputi daerah


Kota Pariaman yaitu alai gelombang, Jawi-jawi, Berdasarkan tabel 5.2 dapat di lihat
Bawang, Naras, Pondok 2, Jati hilir, Cimparuh, lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil perokok
Kurai Taji. Kabupaten Padang Pariaman yaitu pasif mempunyai kadar MDA 1,47 3,27
Sungai limau, Sungai geringging, Cubadak air, nmol/ml di Kabupaten Padang Pariaman.
Ulakan.
5.2.2 Plasenta
Sampel penelitian ini adalah ibu hamil
trimester III di Bidan Praktek Swasta, Wilayah Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ukuran Plasenta
Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman Bayi Baru Lahir di Kabupaten
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 43 Padang Pariaman
orang.
No Plasenta f %
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh perokok pasif terhadap plasenta, berat 1 Tidak Normal 18 41,9
badan bayi, apgar score pada ibu hamil di
2 Normal 25 58,1
Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai
berikut : Jumlah 43 100
5.2. Hasil Analisa Univariat

5.2.1 Perokok Pasif Dari tabel 5. 3 dapat 41,9% keadaan


Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu hamil plasenta bayi baru lahir adalah tidak normal di
Perokok Pasif di Kabupaten Kabupaten Padang Pariaman.
Padang Pariaman Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berat Plasenta
No Perokok Rata-Rata f % Bayi Baru Lahir di Kabupaten
Pasif Kenaikan Padang Pariaman
BB (Kg) No Berat Plasenta (gr) f %
1 Ya 9,6 23 53,5
2 Tidak 9,5 20 46,5 1 < 500 17 39,5
Jumlah 43 100
2 500-600 26 60,5

Berdasarkan tabel 5.1 dapat di lihat Jumlah 43 100


lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil trimester
ke III adalah perokok pasif dan kenaikan berat Berdasarkan tabel 5.4 dapat di lihat
badan rata-rata selama hamil adalah 9,6 kg di 39,5% berat plasenta bayi baru lahir < 500 gr di
Kabupaten Padang Pariaman. Kabupaten Padang Pariaman.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tebal Plasenta 5.3.3. Apgar Score Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir di Kabupaten
Padang Pariaman Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Apgar Score Bayi
Baru Lahir di Kabupaten Padang
No Diameter Plasenta (cm) f % Pariaman

1 <2 3 6,9

2 >2 40 93,1 No Apgar Score Bayi Baru f %


Lahir
Jumlah 43 100
1 Aspiksia Berat 6 14,0

2 Aspiksia ringan 14 32,5


Berdasarkan tabel 5.5 dapat di lihat
6,9% tebal plasenta bayi baru lahir di 3 Normal 23 53,5
Kabupaten Padang Pariaman < 2 cm.
Jumlah 43 100
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Diameter
Plasenta Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan tabel 5.8 dapat di lihat
32,5% apgar score bayi baru lahir dengan
aspiksia ringan di Kabupaten Padang Pariaman.
No Diameter (cm) f %

1 < 16 15 34,8
5.3 Analisis Bivariat
2 16-20 28 65,2
5.3.1 Pengaruh Perokok Pasif terhadap
Jumlah 43 100 Plasenta Bayi Baru Lahir

Berdasarkan tabel 5.6 dapat di lihat 34,8 Pengaruh perokok pasif terhadap
% diameter plasenta bayi baru lahir di plasenta bayi baru lahir dapat dilihat pada tabel
Kabupaten Padang Pariaman < dari 16 cm. berikut :

5.2.3. Berat Badan Bayi Baru Lahir Tabel 5.9 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi Plasenta Perokok Pasif Jumlah
Baru Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman Ya Tidak

No Berat Badan Lahir f % n % n % n %

1 BBLR 16 37,2 Tidak 15 83,3 3 16,7 18 100


normal
2 Normal 27 62,8
Normal 8 32,0 17 68,0 25 100
Jumlah 43 100
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100

Plasenta Bayi Baru Lahir


Berdasarkan tabel 5.7 dapat di lihat
37,2 % berat badan lahir adalah berat badan
lahir rendah Kabupaten Padang Pariaman
5.3.3 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
Apgar Score Bayi Baru Lahir
Dari tabel 5.10 dapat dilihat persentase
plasenta bayi yang tidak normal dari ibu hamil
dengan perokok pasif lebih besar dibandingkan Pengaruh perokok pasif terhadap Apgar Score
dengan plasenta normal perokok pasif yaitu bayi baru lahir di Kabupaten padang Pariaman
83,3%. Hasil uji statistik di dapat p=0,003 dapat dilihat pada tabel berikut :
berarti terdapat ada hubungan perokok pasif
yang bermakna terhadap plasenta bayi baru lahir Tabel 5.11 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
di Kabupaten Padang Pariaman. Hasil uji Apgar Score Bayi Baru Lahir di
statistik menggunakan uji T didapatkan nilai Kabupaten padang Pariaman
p=0,015 berarti ada pengaruh perokok pasif
dengan plasenta bayi baru lahir. Apgar Score Perokok Pasif Jumlah
Bayi Baru Lahir
5.3.2 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Ya Tidak
Berat Badan Bayi Baru Lahir
n % n % n %

Pengaruh perokok pasif terhadap berat badan Aspiksia Berat 4 66,7 2 33,3 6 100
bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariaman
dapat dilihat pada tabel berikut : Aspiksia Ringan 11 78,6 3 21,4 14 100

Tabel 5.10 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Normal 8 34,8 15 65,2 23 100
Berat Badan Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Padang Pariaman Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100

Berat Perokok Pasif Jumlah Dari tabel 5.12 dapat dilihat persentase keadaan
Badan apgar score bayi baru lahir lebih besar
Lahir Ya Tidak
persentasenya (78,6 %) pada aspiksia ringan ibu
n % n % n % hamil perokok pasif dibandingkan dengan
aspiksia berat dan normal. Hasil uji statistik di
BBLR 13 81,2 3 18,8 16 100 dapat p=0,027 berarti terdapat ada pengaruh
perokok pasif yang bermakna terhadap apgar
Normal 10 37,0 17 63,0 27 100 score Bayi Baru Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman. Hasil uji statistik menggunakan uji T
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100 didapatkan hasil nilai p = 0,040 berarti ada
pengaruh perokok pasif terhadap apgar score
bayi baru lahir.

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat persentase Pembahasan


bayi yang lahir dengan BBLR lebih besar
persentasenya pada ibu hamil dengan perokok 6.1. Perokok Pasif
pasif dibandingkan dengan berat badan lahir
normal pada ibu hamil perokok pasif (81,2%). Berdasarkan hasil penelitian dapat di
Hasil uji statistik di dapat p=0,013 berarti lihat lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil
terdapat ada pengaruh perokok pasif yang trimester ke III dengan perokok pasif di
bermakna terhadap berat badan lahir di Kabupaten Padang Pariaman.
Kabupaten Padang Pariaman. Hasil uji statistik
mengunakan Uji T didapatkan nilai p= 0,02, Prevalensi perokok pasif cenderung
berarti ada pengaruh perokok pasif terhadap mengalami peningkatan seiring dengan
berat badan lahir. peningkatan prevalensi perokok, di Indonesia
lebih separuh (57%) rumah tangga mempunyai
sedikitnya satu orang perokok, dan hampir
semua perokok (91,8%) merokok di rumah. menetralkan radikal bebas yang dihasilkan
Prevalensi perokok pasif di Indonesia setiap hari sehingga perlu anti oksidan dari luar
perempuan 66%. Di setiap provinsi di Indonesia yaitu antioksidan alami yang bisa didapat dari
perokok pasif pada perempuan lebih tinggi tanaman atau hewan. Menurut Khifli, et al,.
daripada laki-laki. Prevalensi perokok pasif pada pada tumbuhan terdapat senyawa antioksidan
perempuan yang telah kawin mencapai 70,4% yang dapat menghalangi kerusakan oksidatif
(Survei Kesehatan Nasional (Susenas), 2003). melalui reduksi radikal bebas dan bisa
menangkap oksigen.
Menurut Dalager et al,. 1986,
perokok pasif mempunyai peluang yang Berdasarkan hasil penelitian tidak
lebih tinggi dari perokok aktif. Hal ini terdapat peningkatan kadar MDA pada ibu
disebabkan perokok pasif akan menghisap hamil perokok pasif. Selain nitrogen oksida,
arus samping yang keluar dari ujung rokok kandungan asap rokok yang lain yaitu
karbonmonoksida (CO). Kandungannya di
yang terbakar dan arus utama. Arus
dalam asap rokok 2-6%. Karbon monoksida
samping lebih banyak dari asap arus utama. mempunyai daya pengikat (afnitas) dengan
Asap rokok bisa bertahan di dalam ruangan haemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat
beberapa lama setelah rokok dimatikan dari pada daya ikat oksigen (O2) dengan
oleh perokok. hemoglobin (Hb). Dalam waktu paruh 4-7 jam
Selama kehamilan ibu hamil sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh karbon
biasanya terpapar oleh asap rokok oleh monoksida (CO) dalam bentuk COHb, dan
pasangannya, keluarga atau rekan kerja. akibatnya sel darah merah akan kekurangan
Sesuai dengan Wdowiak, 2009, perokok oksigen yang akhirnya sel tubuh akan
aktif maupun pasif selama kehamilan kekurangan oksigen. Pengurangan oksigen
kondusif untuk terjadinya gangguan dalam jangka waktu yang panjang akan
mengakibatkan pembuluh darah akan terganggu
kehamilan.
karena menyempit.
Bedasarkan hasil penelitian wanita
hamil trimester III dikabupaten padang Hal ini akan mengakibatkan kematian
pariaman 44,9 % terpapar asap rokok sel karena kekurangan oksigen, begitupun
dirumah yaitu dari suami & keluarga yang dengan pembuluh darah pada rahim, sehingga
tinggal serumah, sebesar 9,3 % ditempat- bias menyebabkan asupan oksigen dari ibu
tempat umum & dilingkungan kantor. melalui plasenta berkurang ke janin sehingga
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar mempengaruhi perkembangan plasenta, berat
malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif badan lahir, apgar score bayi baru lahir.
lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak
Menurut Susana, 2003, selain
perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil
karbonmonoksida, didalam asap rokok pada arus
yaitu 1,72 nmol/ml.
samping yang terhisap oleh perokok pasif
Kadar MDA ibu hamil perokok mengandung nikotin lebih banyak dari pada arus
utama. Kadar nikotin yang dilepaskan ke
pasif dan tidak perokok pasif masih dalam
lingkungan lebih banyak dari pada nikotin yang
batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Sesuai dihisap oleh perokok. Perbandingan jumlah
dengan penelitian Bekti S, 2010, kadar nikotin dalam asap arus samping lebih banyak 4-
MDA pada ibu hamil kehamilan normal 6 kali dari pada asap arus utama.
adalah 2,4 4,87 nmol/ml.
Kadar MDA ibu hamil masih dalam 6.2. Pengaruh Perokok Pasif terhadap
batas normal, hal ini dipengaruhi oleh faktor lain Plasenta di Kabupaten Padang
yang mempenagruhi kadar MDA, salah satunya Pariaman
antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa
yang menetralkan dan melawan bahan toksik, Berdasarkan hasil penelitian pada ibu
serta menghambat terjadinya oksidasi sel hamil trimester III dapat dilihat persentase
sehingga kerusakan sel dapat dikurangi. plasenta bayi yang tidak normal dari ibu hamil
dengan perokok pasif lebih besar dibandingkan
Tubuh manusia menghasilkan dengan plasenta normal perokok pasif yaitu
antioksidan, tetapi tidak cukup kuat untuk 83,3%. Hasil uji statistik di dapat p=0,003
berarti terdapat ada pengaruh perokok pasif adalah 9,6 kg. Hal ini menunjukan status gizi
terhadap plasenta bayi baru lahir di Kabupaten ibu hamil baik. Sesuai dengan Prawirohardjo,
Padang Pariaman. 2000, kenaikan berat badan ibu selama hamil
yaitu 6-12 kg.
Menurut Halliwel and Gutteridge, 1999,
asap rokok mengandung oksidan dan radikal Sesuai dengan penelitian Sari, 2011,
bebas yang diperkirakan jumlahnya 1015 -10 18 pada ibu hamil di Kabupaten Padang Pariaman,
molekul radikal bebas setiap hisapan rokok. ada hubungan yang signifikan antara konsumsi
Radikal bebas yang terkandung dalam asap kalori ibu selama hamil terhadap ukuran
rokok dapat merusak membran sel. Radikal plasenta bayi baru lahir.
hidroksi dapat menimbulkan peroksidasi lipid.
Malonialdehid merupakan produk akhir dari 6.3. Pengaruh Perokok Pasif terhadap Berat
peroksidasi lipid dan mengambarkan terjadinya Badan Bayi Baru Lahir
stress oksidatif.
Berdasarkan hasil penelitian bayi yang
Hal ini sesuai dengan penelitian Bekti, lahir dengan BBLR lebih besar persentasenya
2011, stress oksidatif pada plasenta dan sistem pada perokok pasif yang terpapar dibandingkan
sirkulasi menyebabkan disfungsi dan kerusakan dengan berat badan lahir normal dan terpapar
sel endotel. Stres oksidatif di plasenta dengan perokok pasif (81,2%). Hasil uji statistik
menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. di dapat p=0,013 berarti terdapat ada pengaruh
perokok pasif terhadap berat badan lahir di
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Kabupaten Padang Pariaman.
malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak Berdarkan laporan US Department of
perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil Health and Human Services of May 2004,
yaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil perempuan hamil yang terhisap asap rokok
perokok pasif dan tidak perokok pasif masih selama kehamilan memiliki dua kali lipat risiko
dalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Berarti bayi berat lahir rendah dibandingkan tidak
tidak terjadi peningkatan kadar MDA yang terhisap asap rokok wanita hamil.
diakibatkan oleh asap rokok yang
mempengaruhi ukuran plasenta bayi baru lahir. Hal ini didukung penelitian Irnawati,,
2010, ibu hamil perokok pasif yang terhisap
Menurut Simpkin, 2009, selain asap asap rokok 1-10 batang sehari berisiko 2,4 kali
rokok, ada faktor-faktor yang mempengaruhi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
pertumbuhan plasenta. Konsumsi kafein selama dengan nilai OR = 2,42, dibandingkan dengan
hamil dan status gizi ibu hamil, riwayat penyakit ibu hamil perokok pasif yang terhisap asap
infeksi dan riwayat hiperemesis gravidarum. rokok > 11 batang sehari beresiko 3,1 kali
Sesuai dengan penelitian Dewi, 2011 pada ibu melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
hamil di Kabupaten Padang Pariaman, terdapat
hubungan yang signifikan antara konsumsi Menurut Avenue, 2009, ibu hamil bukan
kafein dengan berat plasenta, dengan nilai p = perokok yang terpapar asap rokok cenderung
0,003. melahirkan bayi yang memiliki berat lahir rata-
rata berkurang. Paparan asap rokok juga
Berdasarkan hasil penelitian masih ada meningkatkan risiko berat lahir di bawah 2.500
sebesar 32,0 % ibu hamil perokok pasif dengan gram sebesar 22 %.
ukuran plasenta normal. Hal ini bisa dipengaruhi
oleh status nutisi ibu hamil yang dapat Penelitian yang dilakukan Ferninanda et
ditentukan salah satunya dari kenaikan berat al, 1990, tentang efek dari perokok pasif selama
badan ibu selama hamil. Kenaikan rata-rata kehamilan, di dapatkan hasil ada penurunan
berat badan ibu hamil perokok pasif dengan rata-rata 16 gr berat badan bayi baru lahir dari
plasenta normal yaitu 10 kg. ibu hamil perokok pasif dengan nilai p=0,007

Sedangkan kenaikan rata-rata berat Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar


badan ibu hamil yang perokok pasif di malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
Kabupaten Padang Pariaman yaitu mulai dari lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak
trimester I sampai dengan awal trimester III perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil
yaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil lahir dengan nilai p=0,037, dimana apgar score
perokok pasif dan tidak perokok pasif masih bayi lahir dari ibu perokok pasif pada menit
dalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Di pertama 7-9.
dukung penelitian yang dilakukan Bekti S, 2010,
kadar MDA pada ibu hamil normal adalah 2,4 Sesuai dengan penelitian Elizabeth, 2010,
4,87 nmol/ml. Berarti tidak terjadi peningkatan ada efek yang signifikan antara ibu hamil
kadar MDA yang diakibatkan oleh asap rokok perokok pasif dengan penurunan apgar score
yang mempengaruhi berat badan bayi baru bayi baru lahir yaitu ,dengan nilai p=0,001.
lahir. Nikotin dalam asap rokok mengurangi aliran
darah dari rahim ke plasenta, sehingga
Berdasarkan hasil penelitian mengurangi aliran darah ke bayi.
terdapatnya 37,0 % ibu perokok pasif
melahirkan bayi dengan berat normal. Selain Selain nikotin kandungan asap rokok
asap rokok banyak faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi adalah karbomonoksida,
berat badan lahir, menurut Setyowati, 1996, yang di dalam asap rokok sekitar 2-6%. Karbon
faktor-faktor yang mempengaruhi adalah status monoksida pada paru-paru mempunyai daya
nutrisi, faktor janin dan faktor lingkungan. pengikat dengan haemoglobin (Hb) sekitar 200
kali lebih kuat dari pada daya ikat oksigen (O2)
Faktor lain yang mempengaruhi dengan hemoglobin (Hb). Dalam waktu paruh 4-
kenaikan berat badan bayi lahir yaitu status 7 jam sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh
nutisi ibu hamil, yang dapat ditentukan salah karbon monoksida (CO) dalam bentuk COHb,
satunya dari kenaikan berat badan ibu selama dan akibatnya sel darah merah akan
hamil. kekurangan oksigen yang akhirnya sel tubuh
akan kekurangan oksigen.
Kenaikan rata-rata berat badan ibu
hamil yang perokok pasif di Kabupaten Padang Pengurangan oksigen dalam jangka
Pariaman yaitu mulai dari trimester I sampai waktu yang panjang akan mengakibatkan
dengan awal trimester III adalah 9,6 kg. Hal ini pembuluh darah akan terganggu karena
menunjukan status gizi ibu hamil baik. Sesuai menyempit . Hal ini akan mengakibatkan
dengan Prawirohardjo, 2000, kenaikan berat kematian sel karena kekurangan oksigen. Hal ini
badan ibu selama hamil yaitu 6-12 kg. bisa menyebabkan vasokonstriksi sirkulasi utero
plasenta yang akan mengakibatkan asupan
Sesuai dengan penelitian Abeer, 2010, nutrisi dan oksigen ke janin berkurang selama
kenaikan berat badan selama hamil dengan kehamilan.
berat badan lahir ada pengaruh yang signifikan
dengan nilai p= 0,037. Hal di dukung dengan Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
penelitian Sari, 2011, pada ibu hamil di malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
Kabupaten Padang Pariaman, ada hubungan lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak
yang signifikan antara konsumsi kalori ibu perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil
selama hamil terhadap berat badan bayi baru yaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil
lahir. perokok pasif dan tidak perokok pasif masih
dalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Di
6.4 Pengaruh Perokok Pasif terhadap Apgar dukung dengan penelitian yang dilakukan Bekti
Score Bayi Baru Lahir S, 2010, kadar MDA pada ibu hamil normal
adalah 2,4 4,87 nmol/ml. Berarti tidak terjadi
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
peningkatan kadar MDA yang diakibatkan oleh
lebih dari separuh (78,6%) apgar score bayi baru
asap rokok yang mempengaruhi berat apgar
lahir adalah aspiksia ringan di Kabupaten
score bayi baru lahir.
Padang Pariaman.
Menurut Setyowati, 1996, selain rokok
Penelitian yang dilakukan oleh Abeer,
faktor-faktor yang mempengaruhi apgar score
2010, ada efek yang signifikan ibu hamil
bayi baru lahir salah satunya adalah konsumsi
perokok pasif dengan apgar score bayi baru
kafein. Berdasarkan hasil penelitian Dewi, 2010,
di Kabupaten Padang Pariaman nilai p=0,001, DAFTAR PUSTAKA
ada hubungan yang signifikan antara konsumsi
kafein selama hamil terhadap penurunan apgar
score bayi baru lahir. Abeer, 2010, Efek obesitas maternal dan
neonatal perokok pasif pada sel
Kesimpulan darah merah, Internasional Jurnal
Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Vol
Berdasarkan hasil penelitian tentang 3, No.1.
pengaruh perokok pasif terhadap plasenta,
berat badan bayi, apgar score pada ibu hamil di Aditama, 1997. Rokok Dan Kesehatan.
Kabupaten Padang Pariaman dapat disimpulkan Edisi 3. Penerbit Universitas
sebagai berikut ini : Indonesia.
7.1.1 Lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil
trimester ke III adalah perokok pasif di Amstrong BK,1984, Merokok dan
Kabupaten Padang Pariaman. Kesehatan: Jakarta

7.1.2 Kurang dari separuh (41,9) keadaan Bekti S, 2008, Kadar mda dan hsp 70 pada
plasenta bayi baru lahir adalah tidak plasenta penderita preeklampsia,
normal di Kabupaten Padang Pariaman. Makara, kesehatan, vol. 12, no. 2,
Desember 2008: 93-95
7.1.3 Kurang dari separuh (37,2 %) berat
badan lahir bayi adalah berat badan
Casey BM , 2001. "The continuing value of
lahir rendah Kabupaten Padang
Pariaman. the Apgar score for the assessment
of newborn infants". N Engl J Med.
7.1.4 Kurang dari separuh (32,5%) apgar 344 (7): 467471.
score bayi baru lahir dengan aspiksia
ringan di Kabupaten Padang Pariaman. Curtis.G, 1999.Kehamilan diatas usia 30,
Arcan: Jakarta
7.1.5. Ada pengaruh perokok pasif dengan
plasenta bayi baru lahir pada ibu hamil
di Kabupaten Padang Pariaman, nilai p Dewi, 2011. Hubungan Konsumsi Kafein
= 0,003 dengan Plasenta, Berat Badan
Lahir, Apgar Score di Kabupaten
7.1.6. Ada pengaruh perokok pasif dengan Padang Pariaman.
berat badan bayi baru lahir pada ibu
hamil di Kabupaten Padang Pariaman, Drastyawan,dkk, 2001, Pengaruh Asap
nilai p = 0,013
Rokok Terhadap Saluran Nafas.
7.17. Ada pengaruh perokok pasif dengan Jurnal Persahabatan Ilmiah
apgar score bayi baru lahir pada ibu Kesehatan.
hamil di Kabupaten Padang Pariaman,
nilai p = 0,027 De Zwart LL, Meerman JHN, Commandeur
JNM, Vermulen NPE. Biomarker of
7.2 Saran free radical damage. Application in
experimental animals and humans.
7.2.1. Penelitian ini mempunyai kekurangan Free Rad Biol Med 1998; 26: 202-26
jenis rokok yang terhisap oleh ibu hamil
tidak bersifat homogen. Untuk
hal ini perlu dilakukan penelitian Eko,Budiarto.2001. Biostatistik Untuk
pengaruh perokok pasif terhadap Kedokteran dan Kesehatan
kehamilan dengan jenis rokok yang Masyarakat. Jakarta : EGC
homogen dengan jenis dan desain
penelitian yang berbed Elizabeth, 2010, Liljana L, Nevena
Pehcesva,Gabriela T,Tobacco
Influence on the Neonatal PR, dan Sibai, B, 2004.
Outcome, Italian Journal of Public "Konsekuensi dari merokok dan
Health. konsumsi kafein selama kehamilan
pada wanita dengan diabetes tipe 1."
Finster M , 2005. "The Apgar score has Journal of-janin dan Bayi
survived the test of time". Pengobatan Ibu
Anesthesiology 102 (4): 855857.
Lameshow, 1997, Sampel Pada Penelitian
Ferdinanda, et al,.2010. Effect of Passive Kesehatan, Universitas Gajah Mada
Smoking During Pregnancy on
Selected Perinatal Parameters. Leonardi-Bee. J, J. Britton, A. Venn.
International Journal of Secondhand Smoke and Adverse
Epidemiology Fetal Outcomes in Nonsmoking
Ganong, William F.1998. Buku Ajar Pregnant Women: A Meta-analysis .
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Pediatrics , 2011
Hal 644. Misra A, Chattopadhayay R, Benarjee S,
Guyton Arthur C, Buku Ajar Fisisologi 2003, Black Tea Prevents cigarette
Kedokteran. 2007, EGC: Jakarta smoke-induced oxidative damage of
protein guinea pigs. Nutrient
Goelam, S.A, 1990. Ilmu Kebidanan Bagian Interactions and toxicity :133
Fisiologis, Jilid I, Jakarta : Balai
Pustaka Muchtar, R, 2000. Sinopsis Obstetri. Jakarta
: EGC
Halliwel, B dan Gutteridge. 1999. Free
Radical in Biology and Medicine. Prawiroharjo. S, 1999, Ilmu Kebidanan,
Oxford : Oxford Science Jakarta: EGC
Publication. Hal 40-46. Rasch, V, 2003. " Cigarette Smoking,
Alcohol Consumption, And
Hendromartono S.2000, Peran Radikal Caffeine." Acta Obstetrica
Bebas terhadap Komplikasi Gynecologica Skandinavia.
Vaskuler. Majalah Penyakit Dalam
Udayana;1:89-92 Ridwan A, 1997, Journal Epidemiologi
Indonesia, FKM Universitas
Harianto A, Indarso F, Etika R, Damanik Hasanudin
SM. Manifestasi klinis dan
penanganansepsis neonaturum. Rozaini. N, 2003. Teknik Sampling.
Dalam : Permono B, Soeparto P, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Kaspan F, Soegiyanto S,Soejoso DA, Universitas Sumatera Utara
Narendra MB, Noer MS, editor.
Ryelmelda, 2000. Pengaruh Paparan Asap
Kapita Selekta Ilmu Kesehatan
Rokok terhadap Rhinitis Pada Anak.
Anak.2002. hal.121-8.
Safitri W, 2010, Bahaya Merokok Bagi
Irnawati, dkk, 2011, ,Passive smoking Kesehatan, @webmail.umm.ac.id, diakses
pregnancy, The Indonesian Journal of 15 Januari 2012.
Clinical Nutrition.Vol 8, No.2
Sari, 2011, Pengaruh Asupan Zat Gizi
Karen & Thomas, 2006, Principles of Makro dan Mikro terhadap Ukuran
Toxicology. 2nd edition. New York. Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar
Score di Kabupaten Pariaman.
Khoury, JC, Miodovnik M, Buncher, CR,
Kalkwafr, H., McElvy S., Khoury
Sherwood,L, 2001. Fisiologi manusia dari
sel ke sistem. Jakarta: EGC
Simpkin,P, 2009. Panduan lengkap
kehamilan, melahirkan dan bayi.
Jakarta : Arcan
Setyowati T.1996, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Bayi Lahir dengan
Berat Badan Rendah (Analisa data
SDKI 1994). Badan Litbang
Kesehatan.
Suyanto. Dkk, 2008, Riset Metodologi dan
Aplikasi.Yogyakarta: Mitra Cendikia
Sugiyono,1999, Statistika Untuk Penelitian,
Bandung :Alfabeta

Sukendro, 2007, Filosofi Sehat Tanpa


Merokok. Pinus Book Publisher.

Suririnah, 2009. Buku pintar kehamilan dan


persalinan. Jakarta: EGC
Suryohudyo, 2000, Kapita Selekta Ilmu
Kedokteran Molekuler, 1st ed
Sagung Seto, Jakarta, hlm 31-34.
Syamsulina R, Widyasn P,1995, Peranan
Antioksidan Ekstrak Buah Merah
(Pandanus Conoideus Lam) sebagai
Hepatoprotektor, Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah
Thomas Mj, 1995. The Role of Free Radical
and Antioxidant: How do we know
that they are working. Critical
rewiews in food science and
nutrition, 21-39.
Wiknjosastro,H,2000. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : EGC
Wdowiak A and Wiktor H, 2009, Maternal
Pasive Smoking and Neonatal
Health, Department of Obstetrics
and Gynaecology, Medical
University, 20-950 Lublin,
Jaczewskiego 5,
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/

Anda mungkin juga menyukai