Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Plasenta Berat Badan Lahir Apgar Score Bayi Baru Lahir Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011 PDF
Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Plasenta Berat Badan Lahir Apgar Score Bayi Baru Lahir Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011 PDF
Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar Score Bayi Baru
Lahir Pada Ibu Hamil di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011
Oleh : Anne Rufaridah
Pembimbing : Prof. Dr. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc,PhD,SpGK,
dr. Zulkarnain Edward, MS,Phd
ABSTRAK
Menurut World Health Organisation (WHO,2000), menjelang tahun 2020 diperkirakan 10
juta orang perokok di dunia akan meninggal setiap tahunnya. Paparan asap rokok sangat
mengkhawatirkan beberapa kelompok sosial termasuk wanita hamil. Perokok pasif selama
kehamilan kondusif untuk terjadinya gangguan kehamilan. (Wdowiak A, 2009). Menurut
Aditama, 1997, bahan kimia yang dikeluarkan asap rokok jika terhisap akan berpengaruh
kepada kehamilan, mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin serta bisa terjadi hipoksia
pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh perokok pasif terhadap plasenta,
berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir pada ibu hamil di Kabupaten Padang
Pariaman.
Desain penelitian adalah kohort. Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Swasta Wilayah
Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman pada bulan Juli sampai dengan September 2011.
Populasi penelitian ini adalah ibu trimester III, Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester
III yang memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu 43 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner dan pemeriksaan malonialdehide (MDA). Pengolahan data
dilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square.
Hasil penelitian 53,5% ibu hamil adalah perokok pasif. Sebesar 41,9% plasenta bayi baru
lahir tidak normal dengan nilai p=0,003 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna
terhadap plasenta bayi baru lahir. Sebesar 37,2% berat badan lahir rendah dengan nilai
p=0,013 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya berat badan
lahir. Sebesar 32,6% bayi dengan aspiksia ringan dengan nilai p= 0,027 berarti ada pengaruh
perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya apgar score bayi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh perokok pasif terhadap
plasenta, berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariaman.
Diharapkan kepada bidan yang melaksanakan antenatalcare memberikan pendidikan kesehatan
tentang pengaruh asap rokok selama kehamilan.
The Effect of Passive Smokers to the Placenta, Birth weight, Apgar score at The
Regency of Padang Pariaman in 2011
ABSTRACT
According to the World Health Organization (WHO), by the year of 2020 there
has been estimated about 10 million smokers in the world will die every year. The
exposure of cigarette smokig is very concerned to several social groups including
pregnant women. Passive smoking during her pregnancy is conducive to the occurrence
the pregnancy disorders. (Wdowiak A, 2009). According to Aditama, 1997, chemicals
are released if inhaled cigarette smoke will affect the pregnancy like placenta and fetal
growth as well as enable being a hypoxia. This research aims to know "The effect of
passive smoking toward the placenta, birth weight, Apgar score of Neonates".
The design of study is cohort study. It was conducted at the Private Midwives
Practice under working area of Public Health Centres (Puskesmas) at Padang Pariaman
Regency on July to September 2011. The populations of this study were all mother of
third trimester, the sample were third trimester pregnant women who qualified the
inclusion criteria those were 43 people. The data had been collected by using
questionnaires, interview and the examination of malonialdehide. Data processing was
done by using univariate and bivariate analysis provided with chi square test statistic.
The results of the study showed 53.5% of the pregnant were women pasissive
smokers, 41.9% placenta of neonates were not normal, there were effects of passive
smoking on the placenta of neonates with p-value = 0.003. 37.2% baby had low birth
weight, there was the influence of passive smoking on infant birth weight with p-value =
0.013. 32.6% of them had mild asphyxia, there was the influence of passive smoking on
Apgar score of neonates with p-value = 0.027.
Based on these results we can conclude there berkembang lainnya
was the effect terus smoking
of passive meningkat.
PENDAHULUAN Pada tahun 1996, jumlah perokok
on the placenta, birth weight, Apgar scores of neonates in Regency of Padang Pariaman.
ToMenurut
be expected to the midwives Health berjumlah
who have responsibility to the68antenatal
% dan meningkat
care wouldmenjadi
like
World
to give the information aboutmenjelang 72 % tahun 2001 (Yurekli
the effect of cigarette smoke during pregnancy. dan Bayer,
Organisation (WHO,2000),
2000). Perokok di Indonesia berjumlah
tahun 2020 diperkirakan 10 juta orang
Bibliography 75%, sebanyak 60 % populasi pria dan
perokok di dunia: 43 (1984
akan - 2009) setiap
meninggal
Key words : Passive 15 % wanita
Apgar(WHO,
score of2000).
tahun. Diperkirakan juga,Smokers,
lebih dariPlacenta,
200 Birth weight, Neonates
Beberapa bahan kimia yang
juta anak-anak dan remaja yang hidup
terdapat dalam asap rokok antara lain
saat ini akan meninggal akibat
Nikotin, Tar, Karbomonoksida dan
tembakau dan bahan kimia lainnya yang
berbagai logam berat.Bahan kimia
dikandung oleh rokok dan 500 juta yang
dalam asap rokok atau dalam tembakau
lain disebabkan serangan penyakit yang
yang dibakar, dimana asap mengandung
berkaitan dengan asap rokok (Ginna,
4000 jenis bahan kimia dan 200
2009).
diantaranya bersifat racun.
Kebiasaan merokok di
Beberapa tahun belakangan
Indonesia dan beberapa negara
bahaya asap rokok tidak hanya
difokuskan oleh siperokok sendiri peroksidasi lipid dan menghasilkan
(perokok aktif) tetapi juga perokok senyawa toksik. Nitrogen dioksida
pasif. Perokok pasif menghirup asap dapat merusak membran memulai
arus samping dan arus utama dari aliran proses peroksidasi lipid, dapat
rokok yang dihisap perokok aktif. Asap menyebabkan vasokontriksi. Hasil akhir
arus samping lebih banyak dari arus dari peroksidasi lipid yang lama
utama dan mengandung lebih banyak bertahan dalam darah adala
bahan berbahaya karena tanpa melalui malonialdehide.
penyaringan. Asap rokok arus samping Paparan asap rokok sangat
yang terhisap oleh perokok pasif mengkhawatirkan beberapa kelompok
mengandung bahan kimia lebih banyak sosial termasuk wanita hamil. Wanita
dari pada arus utama. Kadarnya yang hamil biasanya terpapar oleh asap rokok
dilepaskan ke lingkungan lebih banyak oleh pasangannya atau rekan kerja .
dari pada yang dihisap oleh perokok Perokok aktif maupun pasif selama
(Susana et al,.2003). kehamilan kondusif untuk terjadinya
Menurut Safitri, 2010, bahan gangguan kehamilan (Wdowiak, 2009).
racun pada asap rokok lebih banyak Dalam kehamilan, plasenta akan
pada asap samping. Karbonmonoksida berfungsi sebagai alat respiratorik,
ditemukan lima kali lipat pada asap metabolik, nutrisi, endokrin,
samping dari pada asap utama. Bahan penyimpanan, transportasi dan
kimia ini bertahan sampai beberapa jam pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh
dalam ruangan setelah rokok berhenti. janin atau sebaliknya. Jika salah satu
Menurut Sukendro, 2007, atau beberapa fungsi di atas terganggu,
karbonmonoksida merupakan gas maka janin dan plasenta akan
beracun yang tidak berwarna. bermasalah (Aditama, 1997).
Kandungannya di dalam asap rokok 2- Menurut Suririnah, 2009,
6%. Karbon monoksida mempunyai karbonmonoksida dari rokok akan yang
daya pengikat (afnitas) dengan terisap oleh ibu hamil dan akan terbawa
haemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih ke aliran darah ibu sehingga
kuat dari pada daya ikat oksigen (O2) menyebabkan penerimaan oksigen bayi
dengan hemoglobin (Hb). Hb dapat maupun plasenta (ari-ari) berkurang,
terisi oleh karbon monoksida (CO) yang berarti berkurang juga penerimaan
dalam bentuk COHb, dan akibatnya sel nutrisi untuk bayi. Pengaruh buruk
darah merah akan kekurangan oksigen selanjutnya, plasenta akan lebih lanjut
yang akhirnya sel tubuh akan meperluas didaerah rahim untuk
kekurangan oksigen. Pengurangan mencari daerah permukaan di rahim
oksigen dalam jangka waktu yang untuk mencukupi kebutuhan oksigen
panjang akan mengakibatkan pembuluh dan nutrisinya, yang mengakibatkan
darah akan terganggu karena plasenta akan semakin tipis.
menyempit. Hal ini akan Angka kematian bayi dengan
mengakibatkan kematian sel karena berat badan lahir rendah (BBLR) di
kekurangan oksigen. Indonesia bervariasi. Beberapa studi
Menurut Suryohudoyo, 2000, kejadian BBLR pada tahun 1999.
bahan-bahan kimia dalam asap rokok Sebesar 14.6% didaerah pedesaan dan
tersebut diserap kedalam darah dan 17,5 di Rumah sakit diperoleh angka
sebarkan keseluruh tubuh. Radikal BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%,
bebas yang terkandung dalam asap secara nasional berdasarkan analisa
rokok dapat merusak membrane sel. lanjut SDKI (Survei Demografi dan
Radikal hidroksi dapat menimbulkan Kesehatan ) 1999 angka BBLR adalah
reaksi rantai yang dikenal dengan sekitar 14 % (Setyowati,2004).
Selama tahun 2010 jumlah Tahap pelaksanaan
kematian bayi di Kabupaten Padang a. Penelitian ini dilakukan bekerjasama
Pariaman sebesar 6,8 per 1000 kelahiran dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
hidup. Penyebab kematian bayi antara di Kabupaten Padang Pariaman.
lain adalah kasus BBLR, asfiksia dan Ketua IBI menjadi koordinator bidan
kasus-kasus lain. ( Profil Kesehatan praktek swasta didaerahnya.
Kab.Padang Pariaman, 2010) b. Di Kabupaten Padang Pariaman,
Setelah dilakukan survey setidaknya satu bidan telah
pendahuluan di Kabupaten Padang ditempatkan di satu desa/wilayah.
Pariaman selama tiga hari pada ibu Bidan yang menyatakan kesediaan
hamil trimester III yang melakukan untuk ikut penelitian, kemudian
pemeriksaan ANC di Bidan Praktek dijelaskan oleh peneliti mencakup
Swasta didapatkan 86 % ibu hamil tentang tujuan, sasaran, prossedur
terpapar oleh asap rokok, 70% terpapar pengumpulan data dan hasil
oleh suami dirumah, 65 % terpapar asap penelitian. Semua ibu hamil trimester
rokok di tempat-tempat umum dan III yang ANC ke bidan praktek
lingkungan kantor. swasta yang telah dipilih berdasarkan
Berdasarkan latar belakang diatas teknik pengambilan sampel dan
peneliti tertarik untuk melakukan memenuhi kriteria inklusi, ditanya
penelitian pengaruh perokok pasif tentang kesediaan mereka untuk
terhadap plasenta, berat badan bayi, mengambil bagian dalam penelitian
apgar score pada ibu hamil di ini. Ibu hamil diminta menanda
Kabupaten Padang Pariaman. tangani lembar informed consent.
c. Tahap I : Melakukan wawancara
Tujuan dengan Ibu hamil dengan
Mengetahui pengaruh perokok pasif menggunakan kuesioner. Ibu hamil
terhadap plasenta, berat badan bayi, apgar ditanya riwayat kehamilan dan
score bayi baru lahir pada ibu hamil di penyakit yang lalu untuk menetukan
Kabupaten Padang Pariaman. apa wanita tersebut dalam keadaan
sehat yang didukung oleh surat
Metode Penelitian keterangan dari dokter penanggung
Jenis penelitian Observasional. jawab Bidan Praktek Swasta di desa
Desain Penelitian menggunakan studi setempat. Menentukan usia
kohort. Pada penelitian kohort yang kehamilan, diukur berat badan, tinggi
diidentifikasi adalah kausanya kemudian badan, data mengenai paparan asap
diikuti secara prosfektif selama periode rokok selama hamil. Ibu hamil
tertentu apa ada tidak efeknya. Subjek Trimester III di tanya mengenai
yang diamati adalah subyek yang paparan asap rokok dari mulai hamil.
mengalami pajanan faktor resiko serta Ibu hamil dilakukan pegambilan
belum mengalami efek. Sebagian dari darah sebanyak 3 cc dan dimasukan
subyek tersebut secara alamiah ke dalam botol EDTA yang telah
mengalami pajanan faktor resiko tertentu diberi nomor urut sesuai dengan
dan yang lain tidak (Sudigdo S,2002). nomor urut kuesioner .
Pada penelitian ini untuk mengetahui d. Tahap III : Sampel darah ibu
pengaruh perokok pasif selama hamil dibawa ke laboratorium Biokimia
terhadap plasenta, berat badan lahir dan Fakultas Kedokteran UNAND dan
apgar score bayi di Kabupaten Padang dilakukan pemeriksaan MDA
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. (prosedur pemeriksaan MDA
terlampir).
e. Tahap IV : Saat ibu hamil Tabel 5.2 Distribusi Kadar MDA Ibu Hamil
melahirkan, bidan ditiap-tiap BPS Perokok Pasif di Kabupaten Padang
sudah dititipkan kuesioner untuk Pariaman
mengobservasi dan mengukur
No Perokok Kadar Rata-Rata %
plasenta, menimbang berat badan, Pasif MDA Kadar
menilai apgar score bayi. (nmol/m MDA
f. Peneliti datang ke Bidan Praktek l) (nmol/ml)
Swasta untuk mengumpulkan 1 Ya 1,47 - 2,21 53,5
kuesioner persalinan. 3,27
2 Tidak 1,10 1,21 46,5
1,34
Hasil Penelitian Jumlah 43 100
1 <2 3 6,9
1 < 16 15 34,8
5.3 Analisis Bivariat
2 16-20 28 65,2
5.3.1 Pengaruh Perokok Pasif terhadap
Jumlah 43 100 Plasenta Bayi Baru Lahir
Berdasarkan tabel 5.6 dapat di lihat 34,8 Pengaruh perokok pasif terhadap
% diameter plasenta bayi baru lahir di plasenta bayi baru lahir dapat dilihat pada tabel
Kabupaten Padang Pariaman < dari 16 cm. berikut :
5.2.3. Berat Badan Bayi Baru Lahir Tabel 5.9 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi Plasenta Perokok Pasif Jumlah
Baru Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman Ya Tidak
Pengaruh perokok pasif terhadap berat badan Aspiksia Berat 4 66,7 2 33,3 6 100
bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariaman
dapat dilihat pada tabel berikut : Aspiksia Ringan 11 78,6 3 21,4 14 100
Tabel 5.10 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Normal 8 34,8 15 65,2 23 100
Berat Badan Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Padang Pariaman Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100
Berat Perokok Pasif Jumlah Dari tabel 5.12 dapat dilihat persentase keadaan
Badan apgar score bayi baru lahir lebih besar
Lahir Ya Tidak
persentasenya (78,6 %) pada aspiksia ringan ibu
n % n % n % hamil perokok pasif dibandingkan dengan
aspiksia berat dan normal. Hasil uji statistik di
BBLR 13 81,2 3 18,8 16 100 dapat p=0,027 berarti terdapat ada pengaruh
perokok pasif yang bermakna terhadap apgar
Normal 10 37,0 17 63,0 27 100 score Bayi Baru Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman. Hasil uji statistik menggunakan uji T
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100 didapatkan hasil nilai p = 0,040 berarti ada
pengaruh perokok pasif terhadap apgar score
bayi baru lahir.
7.1.2 Kurang dari separuh (41,9) keadaan Bekti S, 2008, Kadar mda dan hsp 70 pada
plasenta bayi baru lahir adalah tidak plasenta penderita preeklampsia,
normal di Kabupaten Padang Pariaman. Makara, kesehatan, vol. 12, no. 2,
Desember 2008: 93-95
7.1.3 Kurang dari separuh (37,2 %) berat
badan lahir bayi adalah berat badan
Casey BM , 2001. "The continuing value of
lahir rendah Kabupaten Padang
Pariaman. the Apgar score for the assessment
of newborn infants". N Engl J Med.
7.1.4 Kurang dari separuh (32,5%) apgar 344 (7): 467471.
score bayi baru lahir dengan aspiksia
ringan di Kabupaten Padang Pariaman. Curtis.G, 1999.Kehamilan diatas usia 30,
Arcan: Jakarta
7.1.5. Ada pengaruh perokok pasif dengan
plasenta bayi baru lahir pada ibu hamil
di Kabupaten Padang Pariaman, nilai p Dewi, 2011. Hubungan Konsumsi Kafein
= 0,003 dengan Plasenta, Berat Badan
Lahir, Apgar Score di Kabupaten
7.1.6. Ada pengaruh perokok pasif dengan Padang Pariaman.
berat badan bayi baru lahir pada ibu
hamil di Kabupaten Padang Pariaman, Drastyawan,dkk, 2001, Pengaruh Asap
nilai p = 0,013
Rokok Terhadap Saluran Nafas.
7.17. Ada pengaruh perokok pasif dengan Jurnal Persahabatan Ilmiah
apgar score bayi baru lahir pada ibu Kesehatan.
hamil di Kabupaten Padang Pariaman,
nilai p = 0,027 De Zwart LL, Meerman JHN, Commandeur
JNM, Vermulen NPE. Biomarker of
7.2 Saran free radical damage. Application in
experimental animals and humans.
7.2.1. Penelitian ini mempunyai kekurangan Free Rad Biol Med 1998; 26: 202-26
jenis rokok yang terhisap oleh ibu hamil
tidak bersifat homogen. Untuk
hal ini perlu dilakukan penelitian Eko,Budiarto.2001. Biostatistik Untuk
pengaruh perokok pasif terhadap Kedokteran dan Kesehatan
kehamilan dengan jenis rokok yang Masyarakat. Jakarta : EGC
homogen dengan jenis dan desain
penelitian yang berbed Elizabeth, 2010, Liljana L, Nevena
Pehcesva,Gabriela T,Tobacco
Influence on the Neonatal PR, dan Sibai, B, 2004.
Outcome, Italian Journal of Public "Konsekuensi dari merokok dan
Health. konsumsi kafein selama kehamilan
pada wanita dengan diabetes tipe 1."
Finster M , 2005. "The Apgar score has Journal of-janin dan Bayi
survived the test of time". Pengobatan Ibu
Anesthesiology 102 (4): 855857.
Lameshow, 1997, Sampel Pada Penelitian
Ferdinanda, et al,.2010. Effect of Passive Kesehatan, Universitas Gajah Mada
Smoking During Pregnancy on
Selected Perinatal Parameters. Leonardi-Bee. J, J. Britton, A. Venn.
International Journal of Secondhand Smoke and Adverse
Epidemiology Fetal Outcomes in Nonsmoking
Ganong, William F.1998. Buku Ajar Pregnant Women: A Meta-analysis .
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Pediatrics , 2011
Hal 644. Misra A, Chattopadhayay R, Benarjee S,
Guyton Arthur C, Buku Ajar Fisisologi 2003, Black Tea Prevents cigarette
Kedokteran. 2007, EGC: Jakarta smoke-induced oxidative damage of
protein guinea pigs. Nutrient
Goelam, S.A, 1990. Ilmu Kebidanan Bagian Interactions and toxicity :133
Fisiologis, Jilid I, Jakarta : Balai
Pustaka Muchtar, R, 2000. Sinopsis Obstetri. Jakarta
: EGC
Halliwel, B dan Gutteridge. 1999. Free
Radical in Biology and Medicine. Prawiroharjo. S, 1999, Ilmu Kebidanan,
Oxford : Oxford Science Jakarta: EGC
Publication. Hal 40-46. Rasch, V, 2003. " Cigarette Smoking,
Alcohol Consumption, And
Hendromartono S.2000, Peran Radikal Caffeine." Acta Obstetrica
Bebas terhadap Komplikasi Gynecologica Skandinavia.
Vaskuler. Majalah Penyakit Dalam
Udayana;1:89-92 Ridwan A, 1997, Journal Epidemiologi
Indonesia, FKM Universitas
Harianto A, Indarso F, Etika R, Damanik Hasanudin
SM. Manifestasi klinis dan
penanganansepsis neonaturum. Rozaini. N, 2003. Teknik Sampling.
Dalam : Permono B, Soeparto P, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Kaspan F, Soegiyanto S,Soejoso DA, Universitas Sumatera Utara
Narendra MB, Noer MS, editor.
Ryelmelda, 2000. Pengaruh Paparan Asap
Kapita Selekta Ilmu Kesehatan
Rokok terhadap Rhinitis Pada Anak.
Anak.2002. hal.121-8.
Safitri W, 2010, Bahaya Merokok Bagi
Irnawati, dkk, 2011, ,Passive smoking Kesehatan, @webmail.umm.ac.id, diakses
pregnancy, The Indonesian Journal of 15 Januari 2012.
Clinical Nutrition.Vol 8, No.2
Sari, 2011, Pengaruh Asupan Zat Gizi
Karen & Thomas, 2006, Principles of Makro dan Mikro terhadap Ukuran
Toxicology. 2nd edition. New York. Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar
Score di Kabupaten Pariaman.
Khoury, JC, Miodovnik M, Buncher, CR,
Kalkwafr, H., McElvy S., Khoury
Sherwood,L, 2001. Fisiologi manusia dari
sel ke sistem. Jakarta: EGC
Simpkin,P, 2009. Panduan lengkap
kehamilan, melahirkan dan bayi.
Jakarta : Arcan
Setyowati T.1996, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Bayi Lahir dengan
Berat Badan Rendah (Analisa data
SDKI 1994). Badan Litbang
Kesehatan.
Suyanto. Dkk, 2008, Riset Metodologi dan
Aplikasi.Yogyakarta: Mitra Cendikia
Sugiyono,1999, Statistika Untuk Penelitian,
Bandung :Alfabeta