PENDAHULUAN
II.3 Tujuan
1
5. Untuk mengetahui tentang analisis common-size.
6. Untuk mengetahui tentang analisis trend.
7. Untuk mengetahui tentang analisis ratio.
8. Untuk mengetahui tentang analisis du-pont.
9. Untuk mengetahui tentang analisis sumber dan penggunaan dana.
10. Untuk mengetahui penerapan analisis-analisis tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Prediksi, analisis mengkaji implikasi kejadian yang telah berlalu terhadap dampak dan
prospek perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri
sehingga analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat
akuntansi, prinsip akuntansi sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.
Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah
sebagai berikut:
1. Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan
untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.
2. Forcasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang
akan datang.
3. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang
terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau masalah lain.
4. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-
lain.
5. Understanding
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca dari
laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
4
3. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
4. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
5. Dapat digunakan sebagai pembandingan dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
perusahaan capai.
6. Memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan, seperti :
a. Menilai prestasi keuangan
b. Memproyeksi keuangan perusahaan
c. Menilai kondisi keuangan masa lalu dan sekarang dari aspek tertentu : Posisis
Keuangan, hasil usaha perusahaan, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,
Rentabilitas atau profitabilitas, indicator pasar modal.
d. Menilai perkembangan dari waktu kewaktu.
e. Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana.
7. Menentukan peringkat perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam
dunia bisnis.
8. Membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lainnya.
9. Memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi
keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan lain lainnya.
10. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang kan datang.
5
menjadi dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa mendatang
4. Kreditur atau banker
menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang
5. Pemerintah dan regulator
sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru;
menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain
menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan
6. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis
bahan atau sumber informasi primer yang diolah untuk menghasilkan informasi
yang bermanfaat bagi analisis, ilmu pengetahuan, dan komoditi perusahaan.
6
Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya
diberi angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua
perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
7
Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling
menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu
atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut
semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh.
Metode Least Square. Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah
* Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
* Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
* Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
* Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).
Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi
dalamdua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear
darianalisis time series akan mengikuti: Y = a + b X.
Keterangan :
Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendnya dan
X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam
tahun)
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai
persamaan: a = Y / N dan b = XY / X2.
8
Rasio cepat (quick ratio)/ acid test ratio menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik.
9
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.
Semakin besar ratio, berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
laba.
c) Return on investment ( return on equity) = laba bersih/ rata-rata ekuitas
Ratio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal
pemilik.
d) Return on total aset = laba bersih/ rata-rata total aset
e) Basic earning power = laba sebelum bunga dan pajak/ total aktiva
f) Earning per share = laba bagian saham bersangkutan/ jumlah saham
Rasio ini mengukur berapa besar kemampuan per lembar saham dalam
menghasilkan laba.
3. Leverage
Menggambarkan posisi utang perusahaan terhadap modal maupun aset dengan
melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan
kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.
Leverage = - utang
100%
Modal
%
4. Activity
Menggambarkan aktivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
a) Inventory turn over = harga pokok penjualan/rata-rata persediaan barang
Rata-rata persediaan = (persediaan awal + persediaan akhir)/2
Rasio ini menggambarkan seberapa cepat perputaran persediaa dalam siklus
produksi normal. Semakin besar semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan
penjualan berjalan cepat.
b) Recevable turn over = penjualan kredit bersih/ rata-rata piutang
Semakin besar rasio ini semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan
cepat.
c) Total aset turn over = penjualan / total aset
d) Earning per share = Earning per share tahun ini
Earning per share tahun lalu
Earning per share tahun lalu
5. Produktivitas
Menggambarkan produktivitas unit yang dinilai.
a) Rasio karyawan atas penjualan = jumlah penjualan bersih
10
jumlah karyawan
Semakin besar, rasio ini semakin baik karena dianggap lebih produktif.
b) Rasio biaya per karyawan = total biaya/jumlah karyawan
c) Rasio penjualan terhadap space ruangan = jumlah penjualan bersih
jumlah space
d) Rasio laba terhadap karyawan = laba bersih/ jumlah karyawan
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menciptakan laba.
e) Rasio laba terhadap cabang = total laba/ total cabang
Rasio ini menunjukkan kontribusi rata-rata dari cabang terhadap laba.
Atau
Persentase laba bersih diambil dari laporan laba/rugi sedangkan Aset Turnover
diambil dari neraca. Persentase laba bersih dihitung dari:
11
Aset Turnover dihitung sebagai berikut:
Perubahan elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas disebut sumber-
sumber dana:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
12
a) Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan
hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
b) Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
c) Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil
penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap
a) Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan
hasil penjualannya merupakan sumber dana
b) Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti
terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4. Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham
baru tersebut merupakan sumber dana.
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan
yang bersangkutan.
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
Terjadi karena pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana.
Dengan demikian, penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.
c. Berkurangnya hutang
Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat
terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya.
Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan dana
d. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali
atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal
berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa penggunaan modal itu merupakan
13
penggunaan dana. Dalam P.I. pembelian kembali sahampun merupakan
penggunaan dana
Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas
dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar
modal kerja (statements of sources and uses of working capital).
a. Pengertian modal kerja
Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
diatas hutang lancar.
b. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan
dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan
modal kerja (netto).
14
II.10 Kasus
15
Tabel 1 Analisis Perbandingan Neraca
16
a) Interpretasi analisis analisis perbandingan neraca PT Gudang Garam, Tbk. yaitu untuk asset lancar pada tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar 32,62%, tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,41%. Kenaikan pada tahun 2011 paling besar disebabkan meningkatnya
persediaan, sedangkan pada tahun 2012 persediaan justru mengalami kenaikan. Sementara pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar
16% diikuti penurunan tahun 2014 sebesar 11%. Pada asset tidak lancar, nilai asset PT Gudang Garam, Tbk terus mengalami fluktuasi, pada
tahun 2011 meningkat yang semula 11,15% menjadi 43% kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 40% diikuti tahun 2014
sebesar 20%.
Total kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan berturut-turut dari 2010 ke 2011 sebesar 59.57%, tahun 2011 ke 2012 sebesar
1,98%. Kenaikan utang jangka pendek tahun 2011 angka paling besar berasal dari pinjaman jangka pendek dan utang usaha kepada pihak
ketiga, yang kenaikannya di atas 100% yaitu berturut-turut sebesar 129,69% dan 329,87%. Total kewajiban jangka panjang tidak mengalami
perubahan signifikan selama 2010 s.d 2012. Hanya saja pada tahun 2013 meningkat sebesar 14,36% dan langsung mengalami penurunan
drastic pada tahun 2014 sebesar -4,02%. Pada tahun 2011 total kewajiban jangka panjang naik 6,81%, dan tahun 2012 naik sebesar 9,75%
dari total kewajiban jangka panjang tahun sebelumnya. Posisi total ekuitas tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal yang sedikit
menonjol diantara kenaikan akun-akun ekuitas adalah penurunan di sisi ekuitas pada non controlling interest sebesar 14,24% pada tahun
2012 yg mana pada tahun sebelumnya pernah naik pada tahun 2011 sebesar 24,20%. Hingga tahun 2014, total ekuitas meningkat sebesar
12,96%.
17
b) Analisis Common-Size
Pendapatan lainnya Rp 53.315 Rp 46.322 Rp 73.299 Rp 62.080 Rp 67.845 Rp 6.993 13,12 Rp 26.977 58,24 Rp 11.219 15,31 Rp 5.765 9,29
Beban usaha Rp 3.007.726 Rp 3.290.726 Rp 3.177.516 Rp 4.224.052 Rp 4.854.713 Rp 283.000 9,41 Rp 113.210 3,44 Rp 1.046.536 32,94 Rp 630.661 14,93
Beban lainnya Rp 31.438 Rp 4.511 Rp 37.166 Rp 7.199 Rp 31.742 Rp 26.927 85,65 Rp 32.655 723,90 Rp 29.967 80,63 Rp 24.543 340,92
Rugi kurs, bersih Rp 10.157 Rp 12.480 Rp 17.658 Rp 12.965 Rp 16.700 Rp 2.323 22,87 Rp 5.178 41,49 Rp 4.693 26,58 Rp 3.735 28,81
Laba Usaha Rp 5.869.581 Rp 6.867.973 Rp 6.025.681 Rp 6.691.722 Rp 8.577.656 Rp 998.392 17,01 Rp 842.292 12,26 Rp 666.041 11,05 Rp 1.885.934 28,18
Beban bunga Rp 238.285 Rp 253.002 Rp 495.035 Rp 755.518 Rp 1.371.811 Rp 14.717 6,18 Rp 242.033 95,66 Rp 260.483 52,62 Rp 616.293 81,57
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 5.631.296 Rp 6.614.971 Rp 5.530.646 Rp 5.936.204 Rp 7.205.845 Rp 983.675 17,47 Rp 1.084.325 16,39 Rp 405.558 7,33 Rp 1.269.641 21,39
Beban pajak penghasilan Rp 1.416.507 Rp 1.656.869 Rp 1.461.935 Rp 1.552.272 Rp 1.810.552 Rp 240.362 16,97 Rp 194.934 11,77 Rp 90.337 6,18 Rp 258.280 16,64
Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Rp 4.214.789 Rp 4.958.102 Rp 4.068.711 Rp 4.383.932 Rp 5.395.293 Rp 743.313 17,64 Rp 889.391 17,94 Rp 315.221 7,75 Rp 1.011.361 23,07
19
c) Analisis Trend
20
Grafik1 Trend Neraca
Interpretasi analisis trend dari neraca PT Gudang Garam, Tbk. di atas yaitu
Asset lancar dari tahun 2010 hingga 2014 terus mengalami peningkatan hanya saja
terjadi sedikit penurunan di tahun 2012 yang semula 131% menjadi 131%. Begitu
juga dengan asset tidak lancar yang terus mengalami peningkatan. Hanya saja trend
asset tidak lancar pada tahun 2013 dan 2014 lebih tinggi dari trend asset lancar.
Untuk liabilitas jangka pendek dan panjang terus mengalami peningkatan begitu juga
dengan total ekuitas.
.
21
d) Analisis Ratio
Aset Lancar
1. = Utang Lancar
22.908.293 34.604.461
2010 = = 2,70 2013 = = 1,72
8.481.933 20.094.580
30.381.754 38.577.191
2011 = = 2,24 2014 = = 1,6
13.534.319 23.783.134
29.954.021
2012 = = 2,17
13.802.317
Analisis rasio lancar PT Gudang Garam, Tbk. tahun 2010 menunjukkan angka
yang paling tinggi dari 3 periode pelaporan perusahaan. Hal ini berarti bahwa
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih besar
daripada tahun-tahun sesudahnya.
Total Utang
2. = Total Aset
9.421.403 21.353.980
2010 = = 0,31 2013 = = 0,42
30.741.679 50.770.251
14.537.777 24.991.880
2011 = = 0,37 2014 = = 0,43
39.088.705 58.220.600
14.903.612
2012 = = 0,36
41.509.325
Rasio DAR pada PT Gudang Garam, Tbk. tahun 2014 menghasilkan angka yang
paling tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun selanjutnya. Hal ini berarti bahwa
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau menyelesaikan kewajiban jangka
panjang apabila perusahaan dilikuidasi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Total Utang
3. = Total Ekuitas
9.421.403 21.353.980
2010 = = 0,44 2013 = = 0,73
21.320.276 29.416.271
14.537.777 24.991.880
2011 = = 0,59 2014 = = 0,75
24.550.928 33.228.720
14.903.612
2012 = = 0,56
26.605.713
22
Rasio debt to equity (DER) di atas menggambarkan kuatnya struktur
permodalan PT Gudang Garam, Tbk. meskipun pada tahun 2010
menghasilkan rasio DER yang kecil di bawah 50%, untuk tahun-tahun
selanjutnya terus mengalami peningkatan hingga 75%.
EBIT
4. = Bunga
5.869.581 6.025.681
2010 = = 24,63 2012 = = 12,17
238.285 495.035
6.867.973 6.691.722
2011 = 2013 = = 8,86
253.002 755.518
= 27,15 8.577.656
2014 = 1.371.811 = 6,25
Rasio Solvabilitas
30 27.15
24.63
25
20
15 12.17
10 8.86
6.25
5
0.310.44 0.370.59 0.360.56 0.420.73 0.430.75
0
2010 2011 2012 2013 2014
5. Rasio Profitabilitas
Laba bersih
a. =
Penjualan
4.214.789 4.383.932
2010 = = 0,11 2013 = = 0,08
37.691.997 55.436.954
4.958.102 5.395.293
2011 = = 0,12 2014 = = 0,08
41.884.352 65.185.850
4.068.711
2012 = = 0,08
49.028.696
23
Laba bersih
b. = Total aset
4.214.789 4.383.932
2010 = = 0,14 2013 = = 0,09
30.741.619 50.770.251
4.958.102 5.395.293
2011 = = 0,13 2014 = = 0,09
39.088.705 58.220.600
4.068.711
2012 = = 0,10
41.509.325
Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio return on asset (ROA) dari tahun
2010 hingga 2014 terus mengalami penurunan.
Laba bersih
c. = Modal saham
4.214.789 4.383.932
2010 = = 4,38 2013 = = 4,56
962.044 962.044
4.958.102 5.395.293
2011 = = 5,15 2014 = = 5,61
962.044 962.044
4.068.711
2012 = = 4,23
962.044
Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio return on equity (ROE) dari tahun
2010 hingga 2014 mengalami fluktuasi. Hal ini menujukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami peningkatan di dua tahun
terakhir.
Rasio Profitabilitas
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00 2010 2011 2012 2013 2014
ROA 0.14 0.13 0.10 0.09 0.09
ROE 4.38 5.15 4.23 4.56 5.61
NET PROFIT MARGIN 0.11 0.12 0.08 0.08 0.08
24
e) Rasio Aktifitas
a. Perputaran Persediaan
HPPj
=
Persediaan
28.826.410 44.563.096
2010 = = 1,43 2013 = = 1,47
20.174.168 30.241.368
31.754.984 51.806.284
2011 = = 1,13 2014 = = 1,49
28.020.017 34.739.327
39.843.974
2012 = = 1,50
26.649.777
Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran persediaan mengalami
fluktuasi. Tahun 2011 mengalami penurunan yang semula 1,43 kali menjadi 1,13
kali. Di tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 1,50 kali.
Penjualan
b. = Aktiva Tetap
37.691.997 55.436.954
2010 = = 5,09 2013 = = 3,75
7.406.632 14.788.915
41.884.352 65.185.850
2011 = = 5,11 2014 = = 3,44
8.189.881 18.973.272
49.028.696
2012 = = 4,72
10.389.326
Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran asset tetap lebih banyak
mengalami penurunan meski peningkatan terjadi di tahun 2011 yang semula 5,09
kali menjadi 5,11 kali.
Penjualan
c. =
Total Aset
37.691.997 55.436.954
2010 = = 1,23 2013 = = 1,09
30.741.679 50.770.251
41.884.352 65.185.850
2011 = = 1,07 2014 = = 1,12
39.088.705 58.220.600
49.028.696
2012 = = 1,18
41.509.325
25
Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran total asset mengalami fluktuasi.
Dilihat dari hasilnya, perputaran asset perusahaan rendah dan perlu adanya evaluasi
manajemen terkait dengan strategi dan pengeluaran modalnya.
Rasio Aktivitas
6.00 5.11
5.09
5.00
4.72
3.75 3.44
4.00
3.00
2.00 1.23 1.43 1.07 1.13 1.18 1.50 1.09 1.47 1.12 1.49
1.00
0.00
2010 2011 2012 2013 2014
PERPUTARAN TOTAL AKTIVA 1.23 1.07 1.18 1.09 1.12
PERPUTARAN AKTIVA TETAP 5.09 5.11 4.72 3.75 3.44
PERPUTARAN PERSEDIAAN 1.43 1.13 1.50 1.47 1.49
26
BAB III
KESIMPULAN
27
DAFTAR RUJUKAN
28