Teori Siklus Bisnis riil adalah suatu penjelasan terhadap fluktuasi ekonomi jangka pendek yang
dibangun berdasarkan asumsi model klasik, termasuk dikotomi klasik serta fleksibilitas upah dan harga.
Berdasarkan teori ini, fluktuasi ekonomi merupakan suatu bentuk tanggapan yang wajar dan efisien
terhadap perekonomian untuk mengubah lingkungan ekonomi, khususnya perubahan teknologi.
Fluktuasi dalam output, kesempatan kerja, konsumsi, investasi, dan produktivitas adalah tanggapan
alamiah serta diinginkan oleh individu atas perubahan-perubahan yang tidak dapat dihindari pada
lingkungannya dengan mengesampingkan kebijakan moneter, harga yang kaku, atau bentuk kegagalan
pasar apapun
Teori siklus bisnis riil menekankan ide bahwa kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan pada waktu
tertentu bergantung pada insentif yang diterima pekerja. Keinginan merealokasi jam kerja disebut
substitusi tenaga kerja antarwaktu (intertemporal substitution of labor). Menurut teori siklus bisnis riil,
semua pekerja melakukan analisis biaya-manfaat ketika memutuskan apakah akan bekerja atau
bersantai di waktu senggang. Jika upah tinggi, atau jika tingkat bunga tinggi, itu adalah waktu yang baik
untuk bekerja. Jika upah atau tingkat bunga rendah, maka itu adalah waktu yang baik untuk menikmati
waktu senggang.
Kritikus teori siklus bisnis riil percaya bahwa Fluktuasi kesempatan kerja tidak merefleksikan perubahan
jumlah orang yang ingin bekerja, kesempatan kerja yang diinginkan tidak sensitif terhadap upah ril dan
tingkat bunga riilpengangguran berfluktuasi selama siklus bisnis, serta pengangguran tinggi selama
resesi menyatakan bahwa pasar tidak jelas dan upah tak menyeimbangkan permintaan dan penawaran
tenaga kerja.
Teori siklus bisnis riil mengasumsikan perekonomian kita mengalami fluktuasi teknologi, yang
menentukan kemampuan kita mengubah input (modal dan tenaga kerja) menjadi output (barang dan
jasa), dan bahwa fluktuasi teknologi ini menyebabkan fluktuasi output dan kesempatan kerja.
Kritikus teori siklus bisnis riil skeptis bahwa perekonomian mengalami guncangan teknologi besar, dan
menyatakan bahwa perbaikan teknologi terjadi bertahap serta percaya kemunduran teknologi itu tidak
masuk akal.
Netralitas Uang
Teori siklus bisnis riil berasumsi bahwa uang itu netral, bahkan dalam jangka panjang. Yakni, uang
diasumsikan tidak mempengaruhi variabel riil seperti output dan kesempatan kerja. Pengkritik
berpendapat bukti tidak mendukung netralitas moneter jangka-pendek. Mereka menunjukkan bahwa
penurunan pertumbuhan uang dan inflasi hampir selalu dikaitkan dengan perioda pengangangguran
tinggi.
teori siklus bisnis riil percaya asumsi harga fleksibel adalah superior secara metodologis terhadap asumsi
harga kaku. Sedangkan Pengkritik menunjukkan bahwa upah dan harga tidak fleksibel. Mereka percaya
bahwa ketidakfleksibelan ini menjelaskan baik keberadaaan pengangguran dan ketidaknetralan uang.
Untuk menjelaskan mengapa harga kaku, mereka mengandalkan berbagai teori Keynesian baru yang kita
diskusikan berikut.
Tidak semua orang dalam perekonomian menetapkan upah dan harga baru di waktu yang sama.
Melainkan, penyesuaian upah dan harga sepanjang perekonomian dikejutkan. Pengejutan
memperlambat proses koordinasi dan penyesuaian harga. Pengejutan membuat tingkat upah dan harga
menyesuaikan bertahap, meskipun upah dan harga individual berubah banyak.