Anda di halaman 1dari 6

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Intoleransi aktivitas b.d keletihan/kelemahan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur
dialysis.
2. Pola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis, perikarditis
3. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluan urin, retensi cairan dan natrium.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang inadekuat
(mual, muntah, anoreksia dll).
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b.d kurangnya informasi kesehatan.
6. Risiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan invasive
7. PK: Insuf Renal
8. PK : Anemia
9. Sindrom defisit self care b.d kelemahan, penyakitnya.

RENPRA CKD

No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi


1 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan NIC: Toleransi aktivitas
B.d askep ... jam Klien Tentukan penyebab intoleransi
ketidakseimbangan dapat menoleransi aktivitas & tentukan apakah
suplai & kebutuhan aktivitas & melakukan penyebab dari fisik,
O2 ADL dgn baik psikis/motivasi
Kriteria Hasil: Kaji kesesuaian
Berpartisipasi dalam aktivitas&istirahat klien sehari-
aktivitas fisik dgn TD, hari
HR, RR yang sesuai aktivitas secara bertahap,
Warna kulit biarkan klien berpartisipasi dapat
normal,hangat&kering perubahan posisi,
Memverbalisasikan berpindah&perawatan diri
pentingnya aktivitas Pastikan klien mengubah
secara bertahap posisi secara bertahap. Monitor
Mengekspresikan gejala intoleransi aktivitas
pengertian pentingnya Ketika membantu klien
keseimbangan latihan berdiri, observasi gejala
& istirahat intoleransi spt mual, pucat,
toleransi aktivitas pusing, gangguan
kesadaran&tanda vital
Lakukan latihan ROM jika
klien tidak dapat menoleransi
aktivitas
2 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Monitor Pernafasan:
efektif b.d
askep ..... jam pola Monitor irama, kedalaman dan
hiperventilasi, nafas klien frekuensi pernafasan.
penurunan energi, menunjukkan ventilasi Perhatikan pergerakan dada.
kelemahan yg adekuat dg kriteria : Auskultasi bunyi nafas
Tidak ada dispnea Monitor peningkatan
Kedalaman nafas ketdkmampuan istirahat,
normal kecemasan dan seseg nafas.
Tidak ada retraksi
dada / penggunaan otot Pengelolaan Jalan Nafas
bantuan pernafasan Atur posisi tidur klien untuk
maximalkan ventilasi
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Monitor status pernafasan dan
oksigenasi sesuai kebutuhan
Auskultasi bunyi nafas
Bersihhkan skret jika ada
dengan batuk efektif / suction
jika perlu.
3 Kelebihan volume Setelah dilakukan Fluit manajemen:
cairan b.d. askep ..... jam pasien Monitor status hidrasi
mekanisme mengalami (kelembaban membran mukosa,
pengaturan keseimbangan cairan nadi adekuat)
melemah dan elektrolit. Monitor tnada vital
Kriteria hasil: Monitor adanya indikasi
Bebas dari edema overload/retraksi
anasarka, efusi Kaji daerah edema jika ada
Suara paru bersih
Tanda vital dalam Fluit monitoring:
batas normal Monitor intake/output cairan
Monitor serum albumin dan
protein total
Monitor RR, HR
Monitor turgor kulit dan
adanya kehausan
Monitor warna, kualitas dan
BJ urine

4 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


nutrisi kurang dari askep .. jam klien kaji pola makan klien
kebutuhan tubuh menunjukan status Kaji adanya alergi makanan.
nutrisi adekuat Kaji makanan yang disukai
dibuktikan dengan BB oleh klien.
stabil tidak terjadi mal Kolaborasi dg ahli gizi untuk
nutrisi, tingkat energi penyediaan nutrisi terpilih sesuai
adekuat, masukan dengan kebutuhan klien.
nutrisi adekuat Anjurkan klien untuk
meningkatkan asupan nutrisinya.
Yakinkan diet yang
dikonsumsi mengandung cukup
serat untuk mencegah konstipasi.
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi dan pentingnya
bagi tubuh klien

Monitor Nutrisi
Monitor BB setiap hari jika
memungkinkan.
Monitor respon klien terhadap
situasi yang mengharuskan klien
makan.
Monitor lingkungan selama
makan.
jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan dengan
waktu klien makan.
Monitor adanya mual muntah.
Monitor adanya gangguan
dalam proses mastikasi/input
makanan misalnya perdarahan,
bengkak dsb.
Monitor intake nutrisi dan
kalori.

5 Kurang Setelah dilakukan Pendidikan : proses penyakit


pengetahuan askep jam Kaji pengetahuan klien
tentang penyakit Pengetahuan klien / tentang penyakitnya
dan pengobatannya keluarga meningkat dg Jelaskan tentang proses
b.d. kurangnya KH: penyakit (tanda dan gejala),
sumber informasi Pasien mampu: identifikasi kemungkinan
Menjelaskan kembali penyebab.
penjelasan yang Jelaskan kondisi klien
diberikan Jelaskan tentang program
Mengenal kebutuhan pengobatan dan alternatif
perawatan dan pengobantan
pengobatan tanpa Diskusikan perubahan gaya
cemas hidup yang mungkin digunakan
Klien / keluarga untuk mencegah komplikasi
kooperatif saat Diskusikan tentang terapi dan
dilakukan tindakan pilihannya
Eksplorasi kemungkinan
sumber yang bisa digunakan/
mendukung
instruksikan kapan harus ke
pelayanan
Tanyakan kembali
pengetahuan klien tentang
penyakit, prosedur perawatan dan
pengobatan
6 Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan Kontrol infeksi
tindakan invasive, askep ... jam risiko Ajarkan tehnik mencuci
penurunan daya infeksi terkontrol dg tangan
tahan tubuh primer KH: Ajarkan tanda-tanda infeksi
Bebas dari tanda- laporkan dokter segera bila
tanda infeksi ada tanda infeksi
Angka leukosit Batasi pengunjung
normal Cuci tangan sebelum dan
Ps mengatakan tahu sesudah merawat ps
tentang tanda-tanda Tingkatkan masukan gizi yang
dan gejala infeksi cukup
Anjurkan istirahat cukup
Pastikan penanganan aseptic
daerah IV
Berikan PEN-KES tentang
risk infeksi
proteksi infeksi:
monitor tanda dan gejala
infeksi
Pantau hasil laboratorium
Amati faktor-faktor yang bisa
meningkatkan infeksi
monitor VS
7 PK: Insuf Renal Setelah dilakukan Pantau tanda dan gejala insuf
askep ... jam Perawat renal ( peningkatan TD, urine
akan menangani atau <30 cc/jam, peningkatan BJ
mengurangi komplikasi urine, peningkatan natrium urine,
dari insuf renal BUN Creat, kalium, pospat dan
amonia, edema).
Timbang BB jika
memungkinkan
Catat balance cairan
Sesuaikan pemasukan cairan
setiap hari = cairan yang keluar +
300 500 ml/hr
Berikan dorongan untuk
pembatasan masukan cairan
yang ketat : 800-1000 cc/24 jam.
Atau haluaran urin / 24 jam +
500cc
Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam pemberian diet, rendah
natrium (2-4g/hr)
pantau tanda dan gejala
asidosis metabolik ( pernafasan
dangkal cepat, sakit kepala, mual
muntah, Ph rendah, letargi)
Kolaborasi dengan timkes lain
dalam therapinya
Pantau perdarahan, anemia,
hipoalbuminemia
Kolaborasi untuk hemodialisis
8 PK: Anemia Setelah dilakukan Monitor tanda-tanda anemia
askep .... jam perawat Anjurkan untuk meningkatkan
akan dapat asupan nutrisi klien yg bergizi
meminimalkan Kolaborasi untuk pemeberian
terjadinya komplikasi terapi initravena dan tranfusi
anemia : darah
Hb >/= 10 gr/dl. Kolaborasi kontrol Hb, HMT,
Konjungtiva tdk Retic, status Fe
anemis Observasi keadaan umum
Kulit tidak pucat klien
Akral hangat
9 Sindrom defisit self Setelah dilakukan Bantuan perawatan diri
care b/d kelemahan askep . jam klien Monitor kemampuan pasien
mampu Perawatan diri terhadap perawatan diri
Self care :Activity Monitor kebutuhan akan
Daly Living (ADL) personal hygiene, berpakaian,
dengan kriteria : toileting dan makan
Pasien dapat Beri bantuan sampai klien
melakukan aktivitas mempunyai kemapuan untuk
sehari-hari (makan, merawat diri
berpakaian, kebersihan, Bantu klien dalam memenuhi
toileting, ambulasi) kebutuhannya.
Kebersihan diri Anjurkan klien untuk
pasien terpenuhi melakukan aktivitas sehari-hari
sesuai kemampuannya
Pertahankan aktivitas
perawatan diri secara rutin
Evaluasi kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Berikan reinforcement atas
usaha yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai