Anda di halaman 1dari 21

SINDRON PERILAKU BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN

FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gangguan makan


2.1.1 Anoreksia nervosa
2.1.1.1. Definisi
Anoreksia Nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan gambaran tubuh
ketakutan yang luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan
yang normal, hilangnya siklus menstruasi (pada wanita).( - .2005.more about anoreksia
diunduh dari http://donotrustanyon.blog.frienster/2005/09).

2.1.1.2. etiologi
Penyebab anoreksia tidak diketahui, tetapi faktor sosial tampaknya memegang peranan
penting penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak menarik, tidak
sehat dan tidak diinginkan. ( - .2005.more about anoreksia diunduh dari
http://donotrustanyon.blog.frienster/2005/09).

2.1.1.3. gejala

Keasyikan dan kecemasan mengenai berat badan semakin

meningkatmeningkatnya perhatian terhadap makanan dan berat badan, bahkan pada


penderita
yang sebelumnya sudah kurus.

denyut jantung lambat

tekanan darah rendah

suhu tubuh rendah

pembengkakan jaringan karena penimbunan cairan (edema)

rambut yang tipis dan lembut atau rambut tubuh dan wajah yang berlebihan.

Penderita yang menjadi sangat kurus cenderung tetap aktif

Siklus menstruasi berhenti


Menyangkal bahwa dirinya sakit

Sering pusing, lelah dan lemah. ( - .2005.more about anoreksia diunduh


darihttp://donotrustanyon.blog.frienster/2005/09).

2.1.1.4. Pengobatan

Biasanya pengobatan terdiri dari 2 tahap:

Mengembalikan berat badan normal

Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian obat-obatan.

Jika berat badan turun sangat cepat atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat
badan normal), maka sangat penting untuk mengembalikan berat badan karena penurunan
yang demikian bisa berakibat fatal.Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit,
dimana penderita didorong untuk makan.Kadang diberikan makanan melalui infus atau
selang nasogastrik.Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi jangka panjang oleh
seorang ahli dalam kelainan pola makan.Terapi bisa berupa psikoterapi individual, kelompok
dan keluarga; atau berupa obat-obatan.Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-
depresi.( - .2005.more about anoreksia diunduh dari
http://donotrustanyon.blog.frienster/2005/09).

2.1.2 Bulumia nervosa


2.1.2.1. Definisi
Bulimia nervosa adalah makan dalam jumlah sangat berlebihan Kemudian berusaha keras
mengeluarkan kembali apa yang telah dimakannya, dengan cara memuntahkannya
kembali atau dengan menggunakan obat pencahar. Siswono
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1004336599,59194,

2.1.2.2. Etiologi
Bulimia biasanya dilatar belakangi oleh keinginan sendiri atau tuntutan orang
terdekatnya/ lingkunganya untuk memiliki bentuk tubuh yang sempurna.(nirmala. 2007..
jangan remehkan gangguan makan pada remaja.diunduh dari http://www.national eating
disorser.org)

2.1.1.3 Gejala.
Berulang-ulang mengalami siklus makan tanpa henti kemudian memuntahkannya
kembali.

Ketika sedang timbul keinginan untuk makan, ia tidak bisa berhenti makan meskipun
sudah
terlampau kenyang.
Terus menerus mencoba berdiet.

Perhatian yang berlebihan pada berat dan bentuk tubuh

Denyut jantung tidak teratur dehidrasi

Berpotensi mengalami luka lambung (gastric rupture) akibat makan berlebihan

Peradangan dan luka esophagus karena terus-menerus memuntahkan makanan

Rusaknya gigi karena terkena asam lambung yang dilepaskan ketika muntah.

Sembelit kronis jika menggunakan obat pencahar secara berlebihan tanpa resep dokter.

.(nirmala. 2007.. jangan remehkan gangguan makan pada remaja.diunduh dari


http://www.national eating disorser.org)

2.1.1.4 Pengobatan.
Penanganan pada kasus bulimia hampir sama dengan penanganan pada anoreksia nervosa
yaitu penanganan dini,karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan.
Tekankan bahwa kita memang peduli dan tunjukkan sikap yang tidak menghakimi karena
biasanya keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan seperti tetapi dapat
berlangsung setahum atau lebih. Sebagai langkah awal biasanya pada orang tua, dokter
keluarga,atau guru BP. Makin cepat dapat bantuan, makin besar kesempatan sembuh
total. Siswonohttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1004336599,59194,

2.1.2 Anoreksi tidak khas.


Adalah gangguan makan dimana penderita yang tidak menunjukkan satu atau lebih
gambaran utama (key features) dari anoreksi nervosa seperti amenose atau kehilangan berat
badan, tetapi masih ada gambaran klinis yang agak khas.(rudi wsaslim.2001:hal. 91)

2.1.3 Bulimia nervosa tidak khas.


Gangguan makan dimana penderita yang tidak menunjukkan satu atau lebih gambaran
utama (key features) dari bilirubin nervosa. Umumnya hal ini ditujukan pada orang yang
mempunyai berat badan normal atau berlebihan tetapi mengalami periode khas kebanyakan
makan yang diikuti dengan muntah atau memakai pencahar.(rudi wsaslim.2001:hal. 91)

2.1.4 Makan berlebihan yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya.


Makan berlebihan sebagai reaksi terhadap hal hal yang membuat stress (emotinally
distressing events), sehingga menimbulkan obesitas reaktif terutama pada indifidu
dengan predisposisi untuk bertambah berat badan.obesitas sebagai penyebab timbulnya
berbagai gangguan psikologis tidak termasuk disini (obesitas dapat menyebabkan
seseorang menjadi sensitif terhadap penampilanyaa dan meningkatkan kurang percaya diri
dalam hubungan interpersonal) .(rudi wsaslim.2001:hal. 91)
2.1.5 Muntah yang berhubungan dengan gangguan psikologisnya
Selain merangsang muntah oleh diri sendiri pada bulimia nervosa, muntah berulang dapat
juga terjadi pada gangguan disosiatif, gangguan hipokondrik, dimana muntah merupakan
salah satu dari beberapa gejala gejala fisik. .(rudi wsaslim.2001:hal. 91)

2.1.6 Gangguan makan lainnya


Termasuk pica non-organik masa dewasa, kehilangan nafsu makan psikogenik. .(rudi
wsaslim.2001:hal. 91) Gangguan makan YTT. .(rudi wsaslim.2001:hal. 91)

2.2 Gangguan tidur non organic

2..2.1. insomnia
2.2.1.1 Definisi
Insomnia adalah keadaan tidak dapat tidur / terganggunnya pola tidur.( - .2008.insomnia.
diunduh dari http://jiwajiwi.blogspot.com/2008/04/bab-i-pendahuluan-1.html)
2.2.1.2. etiologi
penyebab insomnia adalah akibat dari gangguan jiwa turutama depresi, kelelahan dan
cejala kecemasan memuncakkondisik fisik / penyakit fisik karena faktor extrinsik seperti
suara / bunyi, suhu udara.dll. http://jiwajiwi.blogspot.com/2008/04/bab-i-pendahuluan-
1.html

2.2.1.3. gejala

kesulitan untuk jatuh tertidur pada waktu yang normal (initial insomnia)

kesulitan untuk mempertahankan tidur.

Sering terbangun dari tidur lalu sulit tertidur

terbangun tengah malam sampai beberapa kali aktifitas tidur terganggu karena mimpi
yang
tidak biasa, sulit mengingat. Gampang tersinggung, murung, mata merah, badan lesu,
pernafasan
& denyut jantung tidak normal. http://jiwajiwi.blogspot.com/2008/04/bab-i-pendahuluan-
1.html

2.2.1.4. Terapi pada insomnia

TERAPI PADA INSOMNIA


Tujuan Terapi.

Tujuan tetrapi pada pasien insomnia adalah agar pasien dapat tidur normal, dapat
beristirahat tanpa harus terbangun berulang kali, dan supaya pada saat siang hari tidak
mengalami rasa kantuk dan kelelahan akibat kesulitan tidur pada malam harinya

Sasaran Terapi.
Sasaran terapi meliputi gejala insomnia dan pola hidup yang salah.

Strategi terapi.

Strategi terapi pada pasien insomnia yaitu mengatasi/menghindari factor penyebab


insomnia serta meningkatkan kualitas pola hidup.

1. Terapi Nonfarmakologi

a) Perilaku

Kebersihan tidur: menekankan kebiasaan, dan unsur lingkungan dan fisiologis yang
menyababkan tidur mendengkur.

Pengendalian rangsangan: membatasi perilaku yang bertentangan dengan tidur yang


mungkin
menjadi berhubungan dengan tempat tidur.

Batasan tidur: membatasi waktu di tempat tidur dan menyebabkan kekurangan tidur
ringan
yang mengarah kepada peningkatan efisiensi tidur.

tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan
badankembali pada saat bangun tidur.

Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan.

Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya
hanya
karena ingin mencari makanan.

Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.

Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan
mempengaruhi reaksi emosi.

Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat
meningkatkan
suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian.
Penurunan
metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak

Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang
belum selesai.
minum segelas susu hangat dengan cereal sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah
dan
memperdalam tidur yang normal

Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik.

Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional melakukan kegiatan kegiatan yang

melakukan gerak badan secara teratur

Jangan bekerja saat hendak tidur

mandi air panas

b) Psikologis

Tujuan yang berlawanan: memerintahkan pasien untuk berkonsentrasi agar tetap sadar
(tidak
tidur) sehingga mengurangi upaya sia-sia untuk tertidur.

Terapi kognitif: memeriksa anggapan dan keyakinan yang salah mengenai insomnia dan
memberikan pilihan yang lebih masuk akal.

Psikoterapi Keberhasilan mengatasi insomnia, sangat tergantung dari kemampuan


pasien untuk
santai dan belajar bagaimana cara cara tidur yang benar. Terapi perilaku bisa
menyembuhkan insomnia kronik dan terapi ini efektif untuk segala usia, terutama pada
pasien usia tua

Terapi Gizi untuk insomnia

Diperlukan asupan gizi (magnesium dan kalsium) yang cukup jumlahnya untuk
menangkal insomnia. Defisiensi magnesium dan kalsium menyebabkan tidur tidak
nyenyak. Sebenarnya fungsi magnesium adalah merelaksasi otot. apabila otot kaku,
timbul rasa ngilu-ngilu yang membuat badan terasa sakit. Kalsium yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan tulang juga dapat dimanfaatkan untuk menenangkan
pikiran. Kalsium berdampak calming effect. Jadi, kondisi kecemasan atau stres dapat
dikurangi dengan magnesium dan kalsium.
Hormon melatonin bermanfaat membuat tidur lebih nyenyak. Saat ini sudah ada produk
suplemen yang mengombinasikan magnesium, kasium, dan melatonin. Vitamin B
kompleks dapat membantu penderita insomnia karena mendorong tercapainya kondisi
istirahat.Diet sehari-hari juga perlu diperhatikan. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti
roti, crackers, atau bagel dapat membantu tidur anda. Lawan dari karbohidrat kompleks
adalah karbohidrat sederhana seperti gula. Karbohidrat kompleks bermanfaat karena
ternyata zat gizi tersebut dapat memacu pengeluaran serotin, yaitu suatu neurotransmitter
otak yang merangsang rasa kantuk. Segelas susu hangat dan madu juga dapat menjadi
obat mujarab agar lebih lelap tidur. susu banyak mengandung asam amino triptofan yang
dapat membantu pengeluaran serotin sehingga memudahkan tidur. Triptofan juga
memacu pengeluaran hormon melatonin.Suplemen triptofan telah dilarang di AS karena
pernah menyebabkan penyakit gangguan darah serius akibat produknya terkontaminasi.
Namun, tidak ada risiko bagi orang-orang yang mau mengonsumsi bahan makanan kaya
triptofan seperti susu atau daging kalkun sebagai upaya mengurangi insomnia. Makan
malam hendaknya juga menyertakan kacang-kacangan dan ikan atau daging ayam. Jenis-
jenis itu kaya akan niasin (vitamin B3) yang membantu pengeluaran serotonin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan dengan bumbu menyengat, kafein,
alkohol, karbohidrat sederhana (gula, sirup), makanan berpengawet, dan makanan kaleng.
Gula dan sirup bersifat meningkatkan gula darah dan penghasil energi yang cepat
sehingga akan mengganggu tidur. Makanan berprotein tinggi seperti daging sapi dapat
mencegah produksi serotonin sehingga terjaga terus-menerus. Monosodium glutamate
(MSG) sebaiknya dihindari karena memunculkan reaksi stimulan. Menghindari keju,
cokelat, sayur bayam, dan tomat menjelang tidur juga dianjurkan. Semua itu mengandung
tyramin yang merangsang keluarnya norepinephrine sehingga otak terjaga Terapi
Relaksasi untuk Mengurangi Gangguan Insomnia Salah satu cara untuk mengatasi
insomnia adalah dengan metode relaksasi (Woolfolk et al. 1983). Relaksasi adalah salah
satu teknik di dalam terapi perilaku yang pertama kali dikenalkan oleh Jacobson, seorang
psikolog dari Chicago yang mengembangkan metode fisiologis melawan ketegangan dan
kecemasan. Teknik ini disebutnya relaksasi progresif yaitu teknik untuk mengurangi
ketegangan otot (Levy dkk., 1984). Jacobson berpendapat bahwa semua bentuk
ketegangan termasuk ketegangan mental didasarkan pada kontraksi otot (Sheridan dan
Radmacher, 1992). Jika seseorang dapat diajarkan untuk merelaksasikan otot mereka,
maka mereka benar-benar relaks. Latihan relaksasi dapat digunakan untuk memasuki
kondisi tidur karena dengan mengendorkan otot secara sengaja akan membentuk suasana
tenang dan santai. Suasana ini diperlukan untuk mencapai kondisi gelombang alpha yaitu
suatu keadaan yang diperlukan seseorang untuk memasuki fase tidur awal.

Dasar teori relaksasi adalah sebagai berikut: pada sistem saraf manusia terdapat sistem
saraf pusat dan sistem saraf otonom. Fungsi sistem saraf pusat adalah mengendalikan
gerakan-gerakan yang dikehendaki, misalnya gerakan tangan, kaki, leher, jari-jari, dan
sebagainya. Sistem saraf otonom berfungsi mengendalikan gerakan-gerakan yang
otomatis, misalnya fungsi digestif, proses kardiovaskuler, gairah seksual, dan sebagainya.
Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis yang
kerjanya saling berlawanan. Sistem saraf simpatis bekerja meningkatkan rangsangan atau
memacu organ-organ tubuh, memacu meningkatnya detak jantung dan pernafasan,
menurunkan temperatur kulit dan daya hantar kulit, serta akan menghambat proses
digestif dan seksual. Sistem saraf parasimpatis menstimulasi turunnya semua fungsi yang
dinaikkan oleh sistem saraf simpatis. Selama sistem-sistem tersebut befungsi normal
dalam keseimbangan, bertambahnya akfivitas Sistem yang satu akan menghambat atau
menaikan efek sistem yang lain. Pada waktu individu mengalami ketegangan dan
kecemasan yang bekerja adalah sistem saraf simpatis, sedangkan pada waktu relaksasi
yang bekerja adalah sistem saraf parasimpatis, dengan demikian relaksasi dapat menekan
rasa tegang dan rasa cemas dengan cara resiprok, sehingga timbul counter conditioning
dan penghilangan (Prawitasari, 1988). Apabila individu melakukan relaksasi ketika ia
mengalami ketegangan atau kecemasan, maka reaksi-reaksi fisiologis yang dirasakan
individu akan berkurang, sehingga akan merasa rileks. Apabila kondisi fisiknya sudah
rileks, maka kondisi psikisnya juga tenang (Lichstein, et al. 1993).Teknik relaksasi sudah
dikenal lama dan banyak digunakan dalam berbagai terapi baik terapi permasalahan fisik
maupun psikologis. Ada beberapa jenis relaksasi yang sudah dikenal antara lain relaksasi
progresif, relaksasi diferensial dan relaksasi via lettinggo

Terapi Dzikir

Penyembuhan terhadap insomnia tergantung dari penyebab yang menimbulkan insomnia.


Bila penyebabnya adalah kebiasaan yang salah atau lingkungan yang kurang kondusif
untuk tidur maka terapi yang dilakukan adalah merubah kebiasaan dan lingkungannya.
Sedangkan untuk penyebab psikologis maka konseling dan terapi relaksasi dapat
digunakan untuk mengurangi gangguan sulit tidur, terapi ini merupakan bentuk terapi
psikologis yang mendasarkan pada teori-teori behavioris.

Dasar pikiran relaksasi adalah sebagai berikut. Relakasasi merupakan pengaktifan dari
saraf parasimpatetis yang menstimulasi turunnya semua fungsi yang dinaikkan oleh
sistem saraf simpatetis, dan menstimulasi naiknya semua fungsi yang diturunkan oleh
saraf simpatetis. Masing-masing saraf parasimpatetis dan simpatetis saling berpegaruh
maka dengan bertambahnya salah satu aktivitas sistem yang satu akan menghambat atau
menekan fungsi yang lain (Utami, 1993). Ketika seseorang mengalami gangguan tidur
maka ada ketegangan pada otak dan otot sehingga dengan mengaktifkan saraf
parasimpatetis dengan teknik relaksasi maka secara otomatis ketegangan berkurang
sehingga seseorang akan mudah untuk masuk ke kondisi tidur.
Berbagai macam bentuk relaksasi yang sudah ada adalah relaksasi otot, relaksasi
kesadaran indera, relaksasi meditasi, yoga dan relaksasi hipnosa (utami, 1993). Dari
bentuk relaksasi di atas belum pernah dimunculkan kajian tentang bentuk relaksasi
dengan dzikir. Bila dalam meditasi penelitian tentang meditasi transendental sudah
banyak dilakukan misalnya penelitian mengenai transcendental meditation yang
dikembangkan oleh maharishi mahes yogi. Relaksasi dzikir ini merupakan bentuk sikap
pasif atau pasrah dengan menggunakan kata yang diulang-ulang sehingga menimbulkan
respon relaksasi yaitu tenang. Respon relaksasi yang digabungkan keyakinan ini sudah
dikembangkan oleh Benson (2000), dimana dengan mengulang kata yang dipilih dapat
membangkitkan kondisi relaks. Menurutnya metode penggabungan ini lebih efektif bila
dibandingkan dengan relaksasi yang tidak melibatkan faktor keyakinan (tentunya hal juga
didukung oleh penelitian).

Kata atau dzikir yang akan digunakan sebaiknya berupa kata yang memiliki makna yang
dalam bagi subjek. Dalam literatur Islam banyak sekali kata yang dapat digunakan untuk
dzikir misalnya Yaa Allah, ahad.. ahad.., alhamdulillah, atau menggunakan asmaul husna.
Arti dizkir sendiri adalah ingat, jadi perbuatan dzikir lebih pada makna dari pada
verbalisasinya. Sehingga diharapkan dalam relaksasi dzikir ini dapat membawa subjek
pada alam trasendental. Setelah sikap transenden sudah terbentuk langkah selanjutnya
adalah membangkitkan sikap pasif yang merupakan sikap dalam relaksasi yaitu dengan
menimbulkan sikap pasrah. Pasrah dapat dideskripsikan sebagai sebuah sikap penyerahan
total kepada objek trasenden yaitu Allah SWT. Dengan sikap ini apapun yang terjadi
dalam diri diterima tanpa reserve, sehingga sangat efektif untuk menimbukan sikap pasif.
Munculkannya gangguan insomnia yang banyak disebabkan oleh konflik internal yang
akhirnya menimbulkan stress dapat diredakan dengan sikap penerimaan diri, tidak
menentang, dan pasif total. Pada kondisi ini saraf simpatetik yang membuat tegang dapat
diturunkan fungsi-fungsinya dan menaikkan saraf parasimpatetik.
Tahap-tahap relaksasi dzikir :

1. Ambil posisi tidur telentang yang paling nyaman,

2. Pejamkan mata dengan pelan tidak perlu dipaksakan sehingga tidak ada ketegangan
otot
sekitar mata

3. Lemaskan semua otot. Mulailah dengan kaki, kemudian betis, paha dan perut.
Gerakkan bahu
beberapa kali sehingga tercapai kondisi yang lebih relaks

4. Perhatikan pernapasan. Bernapaslah dengan lambat dan wajar, dan ucapkan dalam hati
frase
atau kata yang digunakan sebagai contoh anda menggunakan frase yaa Allah. Pada saat
mengambil nafas sertai dengan mengucapkan kata ya dalam hati, setelah selesai
keluarkan nafas
dengan mengucapkan Allah dalam hati. Sambil terus melakukan no 4, lemaskan seluruh
tubuh
disertai dengan sikap pasrah kepada Allah. Sikap ini mengambarkan sikap pasif yang
diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif akan muncul efek relaksasi ketenangan.

2. Farmakoterapi
Farmakoterapi diindikasikan pada orang sehat yang mengalami transient insomnia atau
pada orangtua dengan intermittenr insomnia; tetapi tidak dianjurkan pada insomnia
kronik, kecuali bila digunakan secara intermitten atau sebagai terapi ajuvan. Hipnotik
sedatif digunakan bila dipastikan tidak ada primary sleep disorder; dan dimulai dengan
dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin. Para orangtua harus
diperhitungkan kemungkinan perubahan farmakokinetik..
BenzodiazepinHipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi
diperuntukkan meningkatkan keinginan faali untuk tidur. Lazimnya obat ini diberikan
pada malam hari. Bilamana zat-zat ini diberikan pada siang hari dalam dosis yang lebih
rendah untuk tujuan menenangkan , maka dinamakan sedativa (obat-obat pereda). Oleh
karena itu tidak ada perbedaan yang tajam antara kedua kelompok obat ini. Sedativa
berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan
penggunanya. Sedangkan hipnotika menimbulkan rasa kantuk, mempercepat tidur, dan
sepanjang malam mempertahankan keadaan tidur yang menyerupai tidur alamiah.
Hipnotikum yang ideal sebetulnya tidak ada, tetapi obat-obat yang paling layak
digunakan adalah suatu obat dari kelompok benzodiazepin (Tjay and Rahardja, 2002).
Benzodiazepin hendaknya jangan diberikan pada anak-anak untuk periode panjang,
karena dapat mempengaruhi perkembangan psikisnya. Obat ini efektif untuk
mempercepat tidur, memperpanjang waktu tidur dengan mengurangi frekuensi terbangun
serta memperbaiki kualitas (dalamnya) tidur. Selain itu, obat tersebut memiliki keberatan-
keberatan yang paling ringan dibandingkan hipnotika. Obat-obatan ini pada umumnya
kini dianggap sebagai obat tidur pilihan pertama karena toksisitasnya dan efek
sampingnya yang relatif paling ringan. (Tjay and Rahardja, 2002).1. Nama generic :
Estazolam

Nama dagang di Indonesia : Esilgan

Bentuk Sediaan : Tablet

Dosis : 1-2 mg/malam

Aturan pakai : Diberikan sewaktu hendak tidur. Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan.
Indikasi : Semua gangguan tidur karena gugup, cemas, tegang, psikosis Kontraindikasi :
Miastenia Gravis, pasien yang fungsi pernafasannya sangat tertekan, pasien yanglemah
atau lanjut usia. Efek samping : Letih, lesu, mengantuk, dimana mengantuk dapat
dikurangi jika obat diberikan segera sesuadah makan. Efek samping lainnya yaitu pusing,
nyeri kepala, mulut kering, rasa pahit di mulut, gangguan lambung usus, dan penglihatan
berganda karena otot mata mengendur. Pada penggunaan yang lama dapat menyebabkan
rage reaction (perilaku menyerang dan ganas) Resiko khusus : Untuk wanita hamil.
Estazolam termasuk kategori X. Maksudnya, Studi terhadap binatang percobaan atau
manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitasjanin atau terdapat bukti adanya
risiko pada janin, dan risiko penggunaan obat ini jelas melebihi manfaat yang diperoleh.
Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki
kemungkinan hamil.

2. Nama generic : Triazolam Nama dagang di Indonesia : Halcion

Bentuk Sediaan : Tablet

Dosis : 0,125 mg dan 0,25 mg

Aturan pakai : Diberikan sewaktu hendak tidur. Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan.

Indikasi : Insomnia ringan dan berjangka pendek dan sebagai pengobatan insomnia
berjangka
panjang
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, wanita hamil

Efek Samping : Mengantuk, sakit kepala/pusing, gelisah, kehilangan keseimbangan,


mual,
muntah.

Resiko khusus : Untuk wanita hamil. Triazolam termasuk kategori X. Maksudnya, Studi
terhadap binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya
abnormalitasjanin atau terdapat bukti adanya risiko pada janin, dan risiko penggunaan
obat ini jelas melebihi manfaat yang diperoleh. Obat dalam kategori ini
dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan hamil

2.2.1 Hipersomnia
2.2.2.1 definisi
Hipersomnia / Mudah Tertidur adalah Gangguan akibat tidur yang berlebihan.( - .2009.jenis
gangguan tidur lain.diunduh dari http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.2.1 Etiologi
Penyebab hipersomnia adalah jika seseorang tidak dapat tidur dalam,tahap REM tidak akan
terjadi, ketika terbangun merasa lelah.
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.2.2 Manifestasi
Mengantuk disiang hari yang berlebih
Hiperfagia
Keadaan bingung
Penarikan diri dari interaksi sosial
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/.

2.2.2.3 Penatalaksanaan
Pengobatan mencakup penurunan berat badan untuk pasien obesitas, tidur dalam posisi
tegak,koreksi bedah pada sindrome obstruktif.oksigen aliran rendah dan alat bantu
mekanik,obat obatan fermakologik, seperti impramin, klomipramin, protriptilin, dan teofilin,
serta menghindari obat obatan depresan, termasuk alkohol,hipnotik, dan penyakit
beta.(residen bagian psikiatri.1997.hal 341)

2.2.3 Gangguan jadwal tidur terjaga.

2.2.3.1 Definisi
Gangguan jadwal tidur terjaga adalah gangguan yang timbul akibat ketidakcocokan
antara ritme sirkadian normal dan siklus tidur terjaga normal yang dituntut oleh
lingkungan.(residen bagian psikiatri.1997.hal 341)

2.2.3.2 Etiologi
Penyebab gangguan jadwal tidur terjaga timbul karena terdapat perbedaan antara
sirkadian normal dan siklus tidur normal. Terjadi saat seseorang mengalami perubahan
zona waktu dengan cepat /perubahan dengan jadwal kerja.(residen bagian
psikiatri.1997.hal 341)
2.2.3.3 Manifestasi

Sering terjaga dipagi hari & sukar dibedakan dengan depresi

Pola waktu tidur dan terjaga acak dan tidak dapat diamalkan .(residen bagian
psikiatri.1997.hal 341)

2.2.3.4 Penatalaksanaan

Satu satunya pendekatan pengobatan yang paling efektif adalah kronoterapi yang
melibatkan perubahan harian sistemik dari rangsangan lingjungan hingga siklus tidur
terjaga disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan lingkungan dan sering kali
diresepkan.
Sedatif hipnotik
2.2.2 Somnambulisme

2.2.4.1 Definisi

Somnambulisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran, fenomena tidur-bangun


terjadi pada saat bersamaan.( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.4.2 Etiologi

Penyebab somnambulisme berhubungan dengan kesehatan yang buru, depresi, stress,


aktifitas harian yang terbatas dan penggunaan benzodiazepin dan hipnotik yang tidak
teratur

2.2.4.3 Gejala

Sewaktu tidur penderita kadang melakukan aktifitas motorik (berjalan, berpakaian,


menjerit,
bicara, mengendarai mobil)

Akhir kegiatan tersebut kadang penderita terjaga kemudian kebingungan dan tertidur
kembali.

Tidak ingat dengan gejala tersebut.

2.2.4.4 Pengobatan

Pengobatan medikamentosa dengan penggunaan antidepresan dosis rendah, waktu kerja


singkat
dan secara reguler bisa diamati efek samping obatnya
pengobatan dengan nonmedikamentosa, yaitu dengan melatih pasien mengubah pola
hidup,
pola tidur yang sehat, pola makan serta keterlibatan keluarga/perawat/orang-orang lain di
sekitar
pasien. Beberapa jenis terapi yang dikenal antara lain:

1. Tidur sehat universal

Untuk melatih pasien memiliki kebiasaan tidur yang sehat dan teratur.

2. Terapi stimulus control

Untuk mengatasi kesulitan memulai tidur

3. Terapi restriksi tidur

Mengurangi waktu di tempat tidur dapat menolong konsolidasi tidur pasien

4. Terapi relaksasi dan biofeedback

Antara lain dengan hipnosis diri, relaksasi progresif, latihan pernafasan dalam efektif
untuk relaksasi. Biofeedback memberikan stimulus fisiologik untuk relaksasi.
http://setta.blog.friendster.com/2008/08/somnambulisme

2.2.3 Teror tidur / night terror

2.2.5.1 Definisi

Teror tidur adalah gangguan tidur yang terjadi pada 1/3 awal tidur / dengan arti lain tidur
dengan
mimpi yang menakutkan yang mengakibatkan penderita terbangun dalam keadaan
ketakutan. .( -
.2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.5.2 Etiologi

Penyebab teror tidur adalah mimpi yang menakutkan, penderita kadang terjaga tetapi
mengalami kebingungan & disorientasi.( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh
dari http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.5.3 Gejala

Terbangun dengan teriakan, kepanikan


Menangis disertai ketakutan kecemasan.

Pada saat serangan pasien sulit dibangunkan & ditenangkan.

Disorientasi

Tachypneu

( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari


http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/

2.2.5.4 Penatalaksanaan

Diberikan obat benzoadiazepin dan imipramin.(Residen bagian psikiatri UCLA.1997.hal


345)

2.2.4 Mimpi buruk

2.2.6.1 Definisi

Mimpi buruk adalah gangguan terdiri dari terjaga dari tidur yang berulang dengan ingatan
terperinci yang hidup akan mimpi menakutkan.
( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/)

2.2.6.2 Etiologi

Terjadi pada keadaan stress mental dan berkurang karena kelelahan.

Ansietas

Penarikan diri dari obat obatan (reserpin, penyekat beta, alkohol,tiotiksen)

Obat obatan dan alcohol.( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/)
2.2.6.3 Manifestasi

Kehilangan tonus otot terkait REM

Pasien cepat berorientasi pada saat terjaga

.( - .2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari

http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/)
2.2.6.4 Penatalaksanaan

Psikoterapi & pengobatan perilaku telah dilaporkan sebagai metode pengobatan efektif. .(
-
.2009.jenis gangguan tidur lainnya diunduh dari
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/122/)

2.2.5 Gangguan tidur non organik lainnya(Rudi muslim . 2001:hal 96)

2.2.6 Gangguan tidur non organic (Rudi muslim . 2001:hal 96)

2.3 Disfungsi seksual buka disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik (F52)

2.3.1 Ejakulasi Dini

2.3.1.1 Definisi
Ejakulasi dini atau ejakulasi prematur adalah suatu masalah suami istri dimana
dalam berhubungan seks laki-laki keluarga atau orgasme lebih dahulu daripada
wanita ( _______, 2006

Tips mencegah/mengatasi ejakulasi dini/ejakulasi prematur pada pria problem


seks/seksologi disfungsi dari http://www.medcastore.com/sanomale/ejakulasi
dini.html).

2.3.1.2 Etiologi
1. Kebiasaan mencapai organisme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya.
2. Kurang berfungsinya serotonin, suatu neurotranswitter yang berfungsi
menghambat dan ejakulasi.
3. Gangguan kontrol syarat yang mengatur peristiwa ejakulasi
( _______, 2006 Tips mencegah/mengatasi ejakulasi dini/ejakulasi prematur
pada pria problem seks/seksologi disfungsi dari
http://www.medcastore.com/sanomale/ejakulasi dini.html).
2.3.1.3 Gejala

Perempuan tidak mendapatkan puncak kenikmatan ( _______, 2006 Tips


mencegah/mengatasi ejakulasi dini/ejakulasi prematur pada pria problem
seks/seksologi disfungsi dari http://www.medcastore.com/sanomale/ejakulasi
dini.html).
2.3.1.4 Pengobatan

1. Sex Therapy yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan


bantuan istri

1) Sex Therapy yang dilakukan masturbasi terhadap suami yang menderita


ejakulasi dini dengan
posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin organisme dan
ejakulasi.

2) Langkah kedua, pada saat suami merasa ingin organisme dan ejakulasi dini,
istri melakukan
penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah,
selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.

3) Langkah ketiga. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai posisi


ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya kedalam vagina dalam posisi istri
diatas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera
mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah
kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan
dengan hubungan seksual seperti diatas.

4) Langkah keempat, dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan diatas.


Pada langkah ini suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan
ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri diatas.

5) Langkah kelima, dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol


ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan
posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka
hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami diatas.

2. Cara pengobatan ejakulasi dini yang lain ialah dengan menggunakan obat yang
berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa obat yang dapat mengontrol
ejakulasi tapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka
penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter.

3. Operasi terhadap syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi


( _______2006. Bagaimana mengatasi ejakulasi dini. Diinduh dari
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0602/02/114348.html)
2.2.7 Dyspare Mimpi buruk

2.2.8 Gangguan tidur non organik lainnya

2.2.9 Gangguan tidur non organic

2.4 Disfungsi seksual buka disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik (F52)

2.4.1 Ejakulasi Dini

2.4.1.1 Definisi
Dypareunia adalah hubungan seks yang terasa nyeri ( ______, 2009. Nyeri saat
hubungan seks.
Diinduh dari http://ina-one-team.blogspot.com/2009/02/Nyeri-saat-hubungan
seks-dyspareunin.html).

2.4.1.2 Etiologi

1. Etiologinya beraneka ragam. Mulai dari yang lokal seperti kuragnya lubrikasi
vagina, luka bekas episiotomi, penipisan dan pengeringan dinding vagina akibat
kurang estrogen pada menopause, atau menyusui dan terakhir karena foreplay
yang tidak adequate.

2. Penyebab nyeri saat penetrasi dalam : peluk inflammatory disease (PID), kista
ovarium, Endometriosis, varikose) dan penyebab lain seperti infeksi (PMS),
infeksi saluran kencing, kanker pada organ seks atau daerah panggul, alergi
terhadap bahan latex pada kondom dan dlaphragha serviks.

3. Pada laki-laki bisanya disebabkan adanya iritasi pada kulit penis seperti alergi
atau radang, kelainan bentuk penis (seperti penis yang bengkak) dan infeksi
kelenjar prostat atau testis.
nyeri ( ______, 2009.Nyeri saat hubungan seks. Diinduh dari http://ina-one-
team.blogspot.com/2009/02/Nyeri-saat-hubungan seks-dyspareunin.html).

2.4.1.3 Gejala

Nyeri dirasakan seperti terbakar, robek, tertekan atau sensasi sakit yang
berhubungan dengan penetrasi, nyeri juga dideskripsikan seperti menusuk atau
mirip dengan nyeri haid.
nyeri ( ______, 2009.Nyeri saat hubungan seks. Diinduh dari http://ina-one-
team.blogspot.com/2009/02/Nyeri-saat-hubungan seks-dyspareunin.html).

2.4.1.4 Pengobatan

1. Jika ditentukan infeksi dapat diberikan antibiotic

2. Jika alergi terhadap bahan latex, maka ganti metode kontrasepsi

3. Lubrikan yang berbahan dasar air (water-bused lubricant) bisa menolong


menghilangkan rasa
tidak nyaman dan friksi. Hindarkan lubrikan yang oil-Based, karena bisa
mencetuskan infeksi bagi wanita yang menderita vaginismus, dapat digunakan
dilator dengan berbagai ukuran.
4. Diperlukan konseling jika ditentukan kelainan psikologis
nyeri ( ______, 2009.Nyeri saat hubungan seks. Diinduh dari http://ina-one-
team.blogspot.com/2009/02/Nyeri-saat-hubungan seks-dyspareunin.html).

2.4.2 Vaginismus

2.4.2.1 Definisi

Vaginismus adalah rasa sakit akibat ketegangan otot-otot vagina ketika


berhubungan intim ( _______2009. Vaginismus diinduh dari http://www-
Indonesia.com/f-/44955-vaginismus/index2
html).

2.4.2.2 Etiologi
1. Pernah mengalami trauma seksual

2. Adanya kesan mendalam yang tertanam sejak masa kanak-kanak bahwa organ
genital adalah area keramat yang tidak boleh disentuh oleh siapapun termasuk
dirinya sendiri.

3. Adanya ketakutan akan timbulnya rasa nyeri pada saat senggama, terutama
senggama yang pertama.
4. Bisa juga nyeri karena melihat ukuran penis suami yang bangun dan khawatir
penis yang besar tersebut akan masuk ke dalam tubuhnya lalu menyebabkan rasa
nyeri yang hebat.
( _______2009. Vaginismus diinduh dari http://www-Indonesia.com/ f-/44955-
vaginismus/index2 html).

2.4.2.3 Gejala

Rasa sakit saat berhubungan dengan suami ( _______2009. Vaginismus diinduh


dari http://www-Indonesia.com/f-/44955-vaginismus/index2 html).
\
2.4.2.4 Pengobatan

1. Menanamkan pemahaman seksualitas dan pentingnya seks dalam rumah


tangga.
2. Mengenal dengan baik struktur serta fungsi organ genital laki-laki atau
perempuan.

3. Relaksasi dan latihan otot-otot organ genital.

4. Insersi dengan vaginal dilator. Pada tahan ini, dokter atau suami memasukkan
sebuah alat bulat, panjang dan tumpul dalam berbagai ukuran ke dalam vagina,
lalu dikeluarkan kembali, ini merupakan tahap pembelajaran sekaligus
pembuktian bagi istri bahwa penetrasi tidak akan mengakibatkan luka dan sakit
yang berlebihan
( _______2009. Vaginismus diinduh dari http://www-Indonesia.com/f-/44955-
vaginismus/index2 html).

2.4.3 Kurang atau Hilangnya Nafsu Seksual

Hilangnya nafsu seksual merupakan masalah utama dan tidak merupakan gangguan
sekunder dari kesulitan seksual lainnya, seperti kegagalan ereksi atau dispareunia.
Hilangnya nafsu seksual tidak menyingkirkan kenikmatan atau bangkitan (arousal)
seksual, tetapi menyebabkan berkurangnya aktivitas awal seksual termasuk frigiditas
(Rudi Waslim, 2001; 96).

2.4.4 Kegagalan Respon Geniral


Pada pria masalah utama adalah disfungsi ereksi, misal kesukaran untuk terjadinya atau
mempertahankan ereksi yang memadai untuk suatu hubungan seksual yang memuaskan.
Pada wanita masalah utama adalah kekeringan vagina atau kegagalan pelicinan
(lubrication) (Rudi Waslim, 2001; 96).

2.4.5 Disfungsi Orgasme


Baik orgasme/tidak sama sekali maupun yang sangat lambat termasuk psychogenic
anargasmy (Rudi Waslim, 2001; 96).

2.4.6 Dorongan Seksual Yang Berlebihan


Baik pria maupun wanita dapat kadang-kadang mengeluh dorongan seksual berlebihan
sebagai problem dalam dirinya biasanya pada remaja umur belasan tahun atau dewasa
muda (Rudi Waslim, 2001; 97).

2.4.7 Disfungsi seksual lainnya bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik
(Rudi Waslim, 2001; 97).

2.4.8 Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik
(Rudi Waslim, 2001; 97).

2.5 Gangguan Mental dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Masa Nifas YTK
Klasifikasi ini hasilnya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas
(tidak lebih dari 6 minggu setelah persalinan) yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain.

2.5.1 Gangguan mental dan perilaku ringan yang berhubungan dengan masa nifas YTK
Termasuk : post partum depression YTT (Rudi Waslim, 2001; 97).

2.5.2 Gangguan mental dan perilaku berat berhubungan dengan masa nifas YTK
Termasuk : masa nifas YTK (Rudi Waslim, 2001; 97).
2.5.3 Gangguan mental dan perilaku lainnya yang berhubungan dengan masa nifas YTK
(Rudi Waslim, 2001; 97).

2.5.4 Gangguan Jiwa Masa Nifas YTT (Rudi Waslim, 2001; 86).

2.6 Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK
Kategori ini harus digunakan untuk mencatat adanya pengaruh psikologis atau perilaku yang
diperhitungkan mempunyai perasaan besar dalam etiologi terjadinya gangguan fisik yang
diklasifikasi di tempat lain.

(Rudi Waslim, 2001; 98).

Contoh : Asma bronchiale

Dermatitis dan eksema

Luka lambung

Kolitis Ulceraty

Kolitis nubus (Rudi Waslim, 2001; 98).

2.7 Penyalahgunaan Zat Yang Tidak Menyebabkan Ketergantungan (F55)

2.7.1 Definisi
Merupakan obat yang diresepkan atau dianjurkan oleh dokter, namun kemudian dapat
terjadi pemakaian yang terus-menerus, diluar indikasi medis, dan seringkali dosis
menjadi berlebihan (Rudi waslim, 2001; 98). Walaupun terdapat suatu rentang dari
penggunaan obat biasa atau alkhohol sampai pada penggunaan berlebihan dan
penyalahgunaan serta ketergantungan, atau tiap penyalahgunaan zat akan tergantung
(Stuart, 1998; 289)
2.7.2 Etiologi

1. Kondisi yang parah dan sering dianggap sebagai penyakit :

2. Adiksi

2.6.2.1 Faktor Predisposisi

2.6.2.2 Faktor Biologik meliputi :

1) Kecenderungan keluarga, terutama penyalahgunaan alkhohol

2) Perubahan metabolik alkhohol yang mengakibatkan respon fisiologis yang tidak


nyaman
2.6.2.3 Faktor Psikologik

1. Tipe ketergantungan oral

2. Harga diri rendah sering berhubungan dengan penganiayaan pada masa anak-anak

3. Perilaku maladaptif yang dipelajari secara berlebihan

4. Mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit

5. Sifat keluarga, termasuk tidak stabil, tidak ada contoh peran yang tidak positif

2.6.2.4 Faktor Sosio Kultural

2. Ketersediaan dan penerimaan sosial terhadap penggunaan obat

3. Sikap, nilai, norma dan sangsi kultural

4. Kebangsaan, etnis dan agama

(Stuart, 1998; 405).

2.6.3 Jenis Obat

2.6.3.1 Antidepresan

2.6.3.2 Pencahar

2.6.3.3 Analgetik

2.6.3.4 Vitamin

2.6.3.5 Steroida atau hormone

2.6.3.6 Jamu

2.6.3.7 Zat lain yang tidak menyebabkan ketergantungan misal.Diuretika

2.6.3.8 YTT (Rudi Waslim, 2001; 98).

2.7 Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan gangguan fisiologis dan faktor
fisik termasuk : disfungsi fisiologis psikogenik YTT (Rudi Waslim, 2001; 98).

Anda mungkin juga menyukai