Anda di halaman 1dari 14

TELAAH JURNAL PENELITIAN SISTEM NEUROBEHAVIOR

PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP


PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK DENGAN ATTENTION
DEFISIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

Yeni Suryaningsih*

*Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Disusun Oleh:

KARUNIA WATI SUSANTI


( 10215015)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1-KEPERAWATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saya panjatkan karena atas
berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas telaah jurnal Pengaruh
Latihan Keterampilan Sosial Terhadap Peningkatan Kemampuan Sosialisasi Anak
Dengan Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD) ini dengan baik.
Atas terselesainya tugas telaah jurnal ini saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada saya, untuk itu
saya mengucapkan terima kasih.
Saya berharap pada penyusunan telaah jurnal ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Tetapi saya menyadari dalam penulisan telaah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya tugas
ini.
Saya mohon maaf apabila terjadi kekurangan dalam penyusunan telaah jurnal ini.
Semoga penyusunan telaah jurnal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, Maret 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................. i

Daftar isi ........................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1


1.2 Rumusan masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................. 2

Bab II Telaah jurnal .......................................................................................... 3

2.1 Masalah penelitian ................................................................................. 3


2.2 Tujuan penelitian .................................................................................... 4
2.3 Metode penelitian ................................................................................... 4
1. Pengambilan sampel
2. Rancangan penelitian dan instrumen penelitian
2.4 Hasil penelitian....................................................................................... 6
1. Berapa besar pengaruh penelitian
2. Perkiraan ketepatan pengaruh atau efek intervensi
2.5 Penerapan hasil penelitian ...................................................................... 8
1. Penerapan hasil pada praktek
2. Kontribusi penelitian
3. Manfaat penelitian

Kesimpulan ....................................................................................................... 10

Daftar pustaka ................................................................................................... 11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kelainan
neurobehavioral yang paling sering terjadi pada anak-anak, yang merupakan
suatu keadaan kronis yang paling sering berpengaruh pada anak-anak usia
sekolah, dan merupakan gangguan mental yang sering ditemukan pada anak-anak
(Simm, 2004).
ADHD ditandai oleh kurangnya kemampuan memusatkan perhatian,
termasuk peningkatan distraktibilitas dan kesulitan untuk mempertahankan
perhatian, kesulitan mempertahankan kontrol impuls, overaktifitas motorik dan
kegelisahan motorik (Simm, 2004).
Anak dengan ADHD mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-
tugasnya. Anak-anak ini memerlukan bantuan, bimbingan, dan pengertian baik
dari orang tuanya, pembimbing, dan sistem pendidikan umum. Attention defisit
hyperactivity disorder juga sering bersamaan dengan terjadinya gangguan
emosional, gangguan tingkah laku, gangguan berbahasa, dan gangguan belajar
(Simm, 2004). Prognosis dari ADHD ini umumnya baik, terutama bila pasien
cepat didiagnosis sehingga segera mendapatkan terapi (Montauk, 2006).
Berdasarkan fenomena diatas maka saya tertarik untuk mengambil
jurnal ini untuk mengetahui pengaruh latihan keterampilan sosial terhadap
peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan kelainan attention defisit
hyperactivity disorder (ADHD) sehingga diharapkan dapat menjadi bahan
intervensi pada anak yang menderita attention defisit hyperactivity disorder
dalam tindakan keperawatan sekaligus menambah wawasan pembaca dan
orang tua.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana telaah jurnal pengaruh latihan keterampilan sosial terhadap
peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan attention defisit hyperactivity
disorder (ADHD) dan penerapannya sebagai tindakan keperawatan ?

1
1.3 Tujuan
Untuk menelaah jurnal pengaruh pengaruh latihan keterampilan sosial
terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan attention defisit
hyperactivity disorder (ADHD) dan mengetahui keefektifitasannya dalam
penerapan tindakan keperawatan.

1.4 Manfaat
Jurnal yang saya telaah ini bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan bagi masyarakat luas dan
mahasiswa kesehatan. Semoga penelaahan jurnal ini dapat berguna sebagai bahan
untuk intervensi sebagai tindakan keperawatan sekaligus pendidikan kesehatan
kepada orangtua yang memiliki anak dengan attention defisit hyperactivity
disorder (ADHD).

2
BAB II
TELAAH JURNAL

2.1 Masalah Penelitian


Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kelainan attention
defisit hyperactivity disorder (ADHD). ADHD adalah kondisi yang bisa terdapat
pada anak-anak. Gejalanya biasa mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan
berlanjut hingga dewasa. Diperkirakan terdapat 3-5% anak-anak mengalami
kondisi ini. Tanpa penanganan yang tepat ADHD dapat menimbulkan
konsekuensi yang serius seperti mal-prestasi (under-achievement), kegagalan di
sekolah atau pekerjaan, susah menjalin hubungan atau interaksi sosial, rasa tidak
percaya diri yang parah dan depresi kronis (NIH, 2016).
Anak yang mengalami gangguan ini sering mengalami masalah dalam
pendidikannya, hubungan interpersonal dengan anggota keluarga dan teman
sebaya, dan rasa harga diri yang rendah. Anak dengan ADHD mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Anak-anak ini memerlukan
bantuan, bimbingan, dan pengertian baik dari orang tuanya, pembimbing, dan
sistem pendidikan umum.
Menurut saya, masalah yang diangkat dalam jurnal ini sudah cukup jelas
yaitu tentang kelainan attention defisit hyperactivity disorder yang biasa diderita
oleh anak-anak. Namun, dalam jurnal tersebut tidak dijelaskan secara rinci
mengenai prevalensi data banyaknya anak yang menderita attention defisit
hyperactivity disorder.
Jurnal ini dilatar belakangi karena jika tanpa penanganan yang tepat
ADHD dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti mal-prestasi (under-
achievement), kegagalan di sekolah atau pekerjaan, susah menjalin hubungan
atau interaksi sosial, rasa tidak percaya diri yang parah dan depresi kronis. (NIH,
2016). Prognosis dari ADHD ini umumnya baik, terutama bila pasien cepat
didiagnosis sehingga segera mendapatkan terapi (Montauk, 2006). Oleh karena
itu, peneliti ingin untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh latihan
keterampilan sosial terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan
attention defisit hyperactivity disorder (ADHD) di TK Dahlia II Karangsono,
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

3
2.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh latihan
keterampilan sosial terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan
attention defisit hyperactivity disorder (ADHD).
Menurut penulis, tujuan penelitian dan masalah penelitian sudah sesuai
dan saling berkaitan. Dalam jurnal dijelaskan bahwa attention defisit
hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kelainan yang paling sering
berpengaruh pada anak-anak usia sekolah, dan merupakan gangguan mental yang
sering ditemukan pada anak-anak.
ADHD ditandai oleh kurangnya kemampuan memusatkan perhatian,
termasuk peningkatan distraktibilitas dan kesulitan untuk mempertahankan
perhatian, kesulitan mempertahankan kontrol impuls, overaktifitas motorik dan
kegelisahan motorik. Prognosis dari ADHD ini umumnya baik, terutama bila
pasien cepat didiagnosis sehingga segera mendapatkan terapi. Terapi yang
dimaksud di sini berupa terapi perilaku melalui latihan keterampilan social.
Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui
pengaruhnya latihan keterampilan sosial terhadap peningkatan kemampuan
sosialisasi anak dengan attention defisit hyperactivity disorder (ADHD) sehingga
kelak dapat diterapkan pada anak-anak yang menderita ADHD di lapangan.

2.3 Metode Penelitian


1. Pengambilan Sampel
Sumber sampel yang digunakan dalam penelitian adalah penderita ADHD
di TK Dahlia Kabupaten Jember sebanyak 7 orang responden yang diambil
menggunakan tekhnik non randomized.
Menurut penulis, dalam penelitian ini unsur populasi yang terpilih
menjadi sample bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang
sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti sesuai kriteria yang diinginkan.
Creswell (2012) menjelaskan bahwa tekhnik non randomized adalah proses
pemilihan individu sebagai sample dengan tujuan dimana di dalamnya para
responden/individu dipilih berdasarkan kemudahan dan ketersediaannya.. Seperti
pada penelitian ini, peneliti menentukan karakteristik respondennya yaitu anak-

4
anak yang berusia 1-6 tahun yang memiliki kelainan ADHD dengan karakteristik
orangtua yang berbeda dan bersedia menjadi responden.

2. Rancangan Penelitian dan Instrumen Penelitian


Desain penelitian ini adalah quasi experiment dan menggunakan
rancangan one group pre test post test design. Selanjutnya, data hasil penelitian
dianalisa bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon. Bila hasil uji data
didapatkan p value < 0,05, artinya berarti ada pengaruh latihan keterampilan
sosial terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan attention defisit
hyperactivity disorder (ADHD).
Pelaksanaan penelitian ini, perlakuan diberikan masing-masing 45 menit
tiap pertemuan. Tempat pelaksanaan di ruang tunggu orang tua murid. Waktu
pelaksanaan dilakukan satu minggu sekali, sehingga total waktu yang dibutuhkan
4 (empat) kali pertemuan. Peneliti mencatat hasil evaluasi tiap pelaksanaan
latihan keterampilan sosial pada buku kerja. Dan evaluasi akhir dimasukkan
dalam lembar evaluasi.
Menurut penulis, desain penelitian quasi experiment yang digunakan
peneliti sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Quasi experiment merupakan
eksperimen semu yang memiliki perlakuan (treatments), pengukuran-pengukuran
dampak dan unit-unit eksperimen (Creswell, 2002). Dalam penelitian ini peneliti
ingin mengidentifikasi pengaruh latihan keterampilan sosial terhadap
peningkatan kemampuan sosialisasi anak dengan attention defisit hyperactivity
disorder (ADHD), maka peneliti harus melakukan intervensi (perlakukan ) pada
anak-anak yang menjadi responden saat penelitian.
Namun quasy experiment memiliki kekurangan karena merupakan
eskperimen semu yang biasa dilakukan untuk penelitian lapangan seperti pada
masyarakat. Maka peneliti masih dapat kehilangan kontrol dan tidak dapat
mengendalikan responden karena peneliti tidak selalu memantau responden jadi
kemungkinan responden melakukan sesuatu hal yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
Rancangan one group pre test post test yang digunakan dalam metode
quasi experiment ini juga sudah sesuai dengan judul dan tujuan penelitian. One
group pre test post test merupakan eksperimen yang dilaksanakan pada satu
kelompok saja tanpa kelompok pembanding dan dilakukan tes awal dan akhir

5
sehingga besarnya efek dari eksperimen dapat diketahui. Dengan demikian hasil
perlakuan lebih akurat karena dapat membandingkan keadaaan sebelum dan
setelah diberikan perlakuan.
Menurut saya, uji analisa statistik Wilcoxon yang digunakan dalam
penelitian ini juga sudah sesuai dengan rancangan one group pres test post test
dan tujuan penelitian. Uji Wilcoxon berfungsi untuk menganalisis hasil-hasil
pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak
(Setiawan. 2005). Seperti yang ada di dalam penelitian ini peneliti melakukan
observasi sebelum dan sesudah perlakuan kemudian membandingkannya untuk
mengidentifikasi adanya perbedaan atau tidak sehingga dapat diketahui hasilnya.

2.4 Hasil Penelitian


1. Berapa besar pengaruhnya

Tabel 1 : Distribusi Perbedaan Sebelum Latihan Keterampilan Sosial Terhadap


Peningkatan Kemampuan Sosialisasi anak ADHD di TK Dahlia Kabupaten Jember
Bulan November - Desember 2016

NILAI
NO RESPONDEN PRESENTASE (%)
SEBELUM

1 Sangat baik - -

2 Baik - -

3 Tidak baik 4 57,1


4 Sangat tidak baik 3 42,9

Total 7 100,0

Distribusi responden sebelum dilakukan Latihan Keterampilan Sosial 4 orang


mempunyai nilai tidak baik (57,1%).

6
Tabel 2 : Distribusi Perbedaan Sesudah Latihan Keterampilan Sosial Terhadap
Peningkatan Kemampuan Sosialisasi anak ADHD di TK Dahlia Kabupaten Jember
Bulan November - Deseember 2016

NILAI
NO RESPONDEN PRESENTASE (%)
SESUDAH

1 Sangat baik 4 57,1

2 Baik 3 42,9

3 Tidak baik - -
4 Sangat tidak baik - -

Total 7 100,0
Distribusi responden sesudah dilakukan psikoedukasi keluarga 4 orang mempunyai nilai
sangat baik (57,1%).

Tabel III : Analisis Pengaruh latihan Keterampilan Sosial Terhadap Peningkatan


Kemampuan Sosialisasi anak ADHD di TK Dahlia Kabupaten Jember Bulan November -
Desember 2016

Pencegahan Pedofilia p-value


Sebelum 0,016
Sesudah

Berdasarkan hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai (p = 0,016). Karena


nilai p, 0,05 secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan
sesudah dilakukan psikoedukasi keluarga.

2. Perkiraan ketepatan pengaruh/ efek intervensi


Latihan keterampilan sosial adalah metode yang didasarkan pada prinsip-
prinsip sosial pembelajaran dan menggunakan teknik perilaku bermain peran,
praktik dan umpan balik untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah (Kneisl, Trigoboff & Wilson, 2004).

7
Latihan keterampilan sosial dapat diberikan untuk meningkatkan
keterampilan sosialisasi pada individu yang mengalami social ancietas. Latihan
keterampilan Sosial merupakan sebuah metode berdasarkan prinsip-prinsip
sosial dan menggunakan teknik perilaku bermain peran, praktek dan umpan balik
dalam upaya meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
masalah (Kneisl, Trigoboff & Wilson, 2004).
Menurut Soetjiningsih (1995) kesempatan dan stimulasi yang diberikan
akan mempercepat pencapaian kemampuan anak dan sebagai penguat
(reinforcement) kemampuan yang telah dicapainya. Ketergantungan yang
berlebihan dan perlindungan yang berlebihan terhadap anak akan menyebabkan
anak mengalami ketergantungan khususnya terhadap orang tua dan orang
dewasa disekitarnya sehingga dapat membahayakan penyesuaian pribadi dan
sosial anak. Ketergantungan yang berlebihan dapat membuat anak takut untuk
mandiri dan lebih tergantung dengan caregiver dan orang lain (Depsos, 2004).
Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon (
< 0,05), dari data didapatkan 7 orang dengan kemampuan sosialisasi meningkat
dari sebelum dilakukan latihan keterampilan sosial, nilai p = 0,016 berarti
terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan demikian
terbukti bahwa ada pengaruh pemberian latihan keterampilan sosial terhadap
peningkatan kemampuan sosialisasi anak ADHD di TK Dahlia Kabupaten
Jember. Sehingga dari penelitian ini terbukti bahwa latihan keterampilan sosial
meningkatan kemampuan sosialisasi anak ADHD.

2.5 Penerapan Hasil Penelitian


1. Penerapan hasil pada praktek
Penelitian ini dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan kepada
anak yang menderita kelainan attention defisit hyperactivity disorder (ADHD)
untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Selain itu juga dapat
dikontribusikan kepada masyarakat sekitar khususnya di wilayah Kediri agar
para orang tua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus dapat
menerapkannya sehingga mampu membantu anak meningkatkan kemampuan
dalam melaksanakan kemampuan sosialisasi. Menurut Soetjiningsih (1995)
kesempatan dan stimulasi yang diberikan akan mempercepat pencapaian
kemampuan anak dan sebagai penguat (reinforcement) kemampuan yang telah
8
dicapainya. Ketergantungan yang berlebihan dan perlindungan yang
berlebihan terhadap anak akan menyebabkan anak mengalami ketergantungan
khususnya terhadap orang tua dan orang dewasa disekitarnya sehingga dapat
membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak. Ketergantungan yang
berlebihan dapat membuat anak takut untuk mandiri dan lebih tergantung
dengan caregiver dan orang lain (Depsos, 2004).

2. Kontribusi penelitian.
a. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan atau kontribusi ilmu
pengetahuan dan penerapannya, khususnya dibidang keperawatan jiwa,
bagi instansi TK yang mendidik anak dalam bidang akademik diharapkan
lebih mendidik anak dalam hal peningkatan kemampuan sosialisasi.
b. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi
standar dan modul tindakan yang benar tentang penatalaksanaan latihan
keterampilan sosial dan bisa diterapkan secara langsung dan terus menerus
di lingkungan, dengan tetap ada peran dari orang tua yang hendaknya lebih
ditingkatkan terutama dilingkungan rumah supaya anak bisa lebih
mengaplikasikan kemampuannya dalam kemampuan sosialisasi.

3. Manfaat
a. Menambah pengetahuan atau wawasan kepada semua mahasiswa terutama
mahasiswa keperawatan yang menghadapi pasien anak-anak dengan
kelainan attention defisit hyperactivity disorder (ADHD).
b. Mahasiswa dapat menerapkan hasil penelitian ke dalam masyarakat.

KESIMPULAN

9
Keuntungan dan Kekurangan Intervensi

1. Keuntungan
Dari penelitian ini terbukti bahwa latihan keterampilan sosial
meningkatan kemampuan sosialisasi anak ADHD. Berdasarkan hasil analisis
bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon ( < 0,05), dari data didapatkan 7
orang dengan kemampuan sosialisasi meningkat dari sebelum dilakukan latihan
keterampilan sosial, nilai p = 0,016 berarti terdapat perbedaan antara sebelum
dan sesudah perlakuan.
Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh pemberian latihan
keterampilan sosial terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi anak ADHD
di TK Dahlia Kabupaten Jember. Oleh karena hal tersebut, terapi pemberian
latihan keterampilan sosial ini dapat menjadi bahan intervensi keperawatan
pada anak dengan kelainan attention defisit hyperactivity disorder (ADHD)
untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi yang dapat diterapkan dimana saja
baik dalam rumah sakit maupun lingkungan masyarakat.

2. Kekurangan
Masih banyak masyarakat yang belum menerapkan latihan keterampilan
sosial ini karena mereka belum mengetahui terlalu dalam mengenai kelainan
attention defisit hyperactivity disorder (ADHD khususnya orang tua yang
memiliki anak dengan kelainan tersebut. Banyak orang tua yang tidak bersikap
sabar, tidak jeli dan tanggap terhadap anak mereka yang memiliki kelainan ini
sehingga banyak dari mereka yang memilih pasrah dan berputus asa tanpa
berbuat sesuatu. Oleh karena itu, kita sebagai perawat harus memberi edukasi
dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar terkait hal ini agar pemberian
latihan keterampilan sosial ini dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan sosialisasi anak ADHD dan memunculkan potensi positif anak.

DAFTAR PUSTAKA

10
Yeni Suryaningsih. 2016. Pengaruh Latihan Keterampilan Sosial Terhadap Peningkatan
Kemampuan Sosialisasi Anak Dengan Attention Defisit Hyperactivity
Disorder (ADHD). The Indonesian Journal Of Health Science, Vol. 7, No. 1.

11

Anda mungkin juga menyukai