Anda di halaman 1dari 17

SUNTIK KB

No.
:
Dokumen
No. Revisi :

SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1-2
UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida
JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Suntik KB adalah suatu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan
1. Pengertian menyuntikan secara berkala hormon estrogen dan progesterone ke
dalam tubuh wanita
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan suntikan KB
SK Kepala UPT Puskesmas Nomor...... Tentang Kebijakan Pelayanan
3. Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5. Prosedur /langkah Alat
1) 1. Obat yang akan disuntikkan (depo provera)
langkah
2) 2. Spuit 3 ml (sekali pakai)
3) 3. Alkohol 60 90 %
Intruksi Kerja

1) Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir,


keringkan dengan handuk
2) Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet,
hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 60 90 %, biarkan kering
3) Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai, segera buka

plastiknya Bila menggunakan jarum atau semprit yang telah


disterilkan dengan DTT, pakai korentang yang telah di DTT untuk
mengambilnya
4) Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan jarum
Pada mulut semprit penghubung
5) Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan cairan suntik

dalam semprit, gunakan jarum yang sama untuk menghisap


kontrasepsi suntik yang menyuntikkan klien
Teknik Suntikan

1. 1. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-


2. gelembung udara (pada depo provera ), keluarkan isinya
3. 2. Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah pantat (daerah
4. gluteal). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan
5. kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan
6. efektif
7. 3. Depo provera (3 ml / 150 mg ) diberikan setiap 3 bulan (12
8. minggu)
1.
6. Unit Terkait KIA

PEMASANGAN IMPLANT

No Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1-3
UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida
JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Pemasangan Implan adalah suatu tindakan pemasangan alat
kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit yang mengandung
1.Pengertian leponorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silikon yang berisi
hormon progesteron

2.Tujuan Untuk menjarangkan kehamilan 3-5 tahun

SK Kepala UPT Puskesmas Nomor.. Tentang Kebijakan Pelayanan


3.Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4.Reperensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5.Prosedur/langkah- . A. Persiapan alat
Tensi, stetoskop, APD (sepatu but, matela, masker, kaca mata goggle,
langkah
handuk pribadi) Bak instrument berisi (trokar dan pendorong, duk steril,
spuit 5 cc berisi lidocain, kapsul implant, bisturi, kasa, pinset anatomis,
hend skun, kom kecil) kom berisi cairan betadin, larutan clorin 0,5 %,
alcohol 70 %, kapas, plaster, ban aid/ handsaplas, perlak dan alas,
bengkok, busur dan pulpen.
. B. Pelaksanaan Pemasangan kapsul norplant

1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci


lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air dan
membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
2. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas
3. Beri tanda pada tempat pemasangan
4. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul
norplant sudah tersedia

5. 5. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
6. Pakai sarung tangan steril atau DTT
7. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
9. 8. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT

2. 9. Suntikan anastesi local tepat dibawah kulit sampai kulit


3. Sedikitmenggelembung
10. Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan suntikan
1 cc diantara pola pemasangan nomer 1 dan 2
11. Uji efek anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit
12. Saat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel alternative lain
tusukan trokar langsung kelapisan dibawah kulit/subdermal)
13. Sambil mengungkit kulit, masukan terus ujung trokar yang berisi
implant dan pendorongnya sampai atas tanda satu (pada pangkal
trokar) tepat berada pada luka insisi
14. Keluarkan pendorong dan tekan dan masukan kapsul kearah
ujung
15.Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama sama sampai batas
tanda terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar dari
tempat insisi)
16.Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan masukan
Kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda satu
17. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh
kapsul terpasang
18.Coba kapsul untuk memastikan kapsul telah terpasang
19. Coba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada dari
insisi
Tindakan pasca pemasangan
1. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band aid beri
pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi
memar
2. Taruh alat suntik ditempat terpisah dan letakan semua peralatan
dalam larutanklorin untuk dekontaminasi
3. Buang peralatan yang sudah tidak terpakai lagi ketempatnya
(kasa,kpas,sarung tangan,atau alat suntik sekali pakai)
4. Cuci tangan dengan sabun dan air,kemudian keringkan dengan
air bersih
Konseling pasca pemasangan

1. Gambar letak kapsul pada rekam medic dan catat bila ada hal
khusus

2. Beri petunjuk pada klien harus datang kembali ke klinik untuk


kontrol

3. Yakinkan pada klien bahwa iabdapat datang ke klinik setiap saat


bila menginginkan untuk mencabut kembali implant

6. Unit Terkait KIA

PENCABUTAN IMPLANT

No. Dokumen :
No. Revisi :

Tanggal Terbit :

SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida


JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Pencabutan implan adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang
1. Pengertian diletakan dibawah kulit lengan atas dengan jumlah kapsul berbeda yang
bekerja untuk menekan ovulasi dan mengentalkan lendir serviks
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB
2. Tujuan Implant dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja pelayanan keluarga
berencana di puskesmas Jalan Baja.
SK Kepala UPT Puskesmas Nomor..... Tentang Kebijakan Pelayanan
3. Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5. Prosedur
/langkah Alat
langkah 1) Meja periksa untuk berbaring klien
2) Alat penyangga lengan
3) Batang implant dalam kantong
4) Kain penutup steril
5) Sepasang sarung tangan yang sudah steril
6) Sabun untuk mencuci tangan
7) Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
8) Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
9) Trokar 10 dan mandrin
10) Skalpel 11 atau 15
11) Kasa pembalut atau plester
12) Kasa steril dan pembalut
13) Epinefrin (untuk tindakan emergency)
14) Klem lengkung dan lurus
15) Bak instrumen
16) Tiga mangkok steril atau DTT

Instruksi kerja

I. Tindakan sebelum pencabutan

1) 1. Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan

sabun dan air yang mengalir serta membilasnya, pastikan tidak


terdapat sabun

2) 2. Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering

3) 3. Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang

digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau meja samping.

lengan lurus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau

sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai oleh klinisi untuk

memudahkan pencabutan

4) 4. Raba kedua kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan

tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul dekat lipatan

siku bila tidak dapat meraba kapsul, lihat lokasi pemasangan pada

10. rekam medik klien


5. Posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua

ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol

6) 6 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh

alat-alat di dalamnya

7) 7 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air

B bersih

8) 8 Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk

setiap klien guna mencegah kontaminasi silang)

9) 9 .Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai

10 10. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan klem

steril atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila memegang

kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan

sampaimengkontaminasi sarung tangan dengan menyrntuh kulit

yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan

insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8 1 Cm dan

biarkan kering sebelum memulai tindakan

11 11 Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang


tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul. Dapat

juga menutupi lengan dibawah tempat kapsul dipasang dengan

menggunakan kain steril

12 12. Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya

13 13. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi alat

suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin) masukkan

jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi akan dibuat, kemudian

lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh

darah suntikkan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung

kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati dibawah ujung

kapsul pertama sampai lebih kurang sepertiga panjang kapsul (1 cm)

tarik jarum pelan sambil menyuntikkan obat anastesi (kira-kira 0,5

ml untuk mengangkat ujung kapsul

II Tindakan pencabutan kapsul

1) Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah
semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul
2) Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih
kurang 4 mm dengan menggunakan skapel, jangan
3) Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau
yang terdekat tempat inisisi
4) Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung
kapsul tampak pada luka insisi, saat ujung kapsul
5) Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakasi kasa steril untuk
6) Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem
kedua, lepasakan klem pertama dan cabut secara pelan dan hati-
hati
7) Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan
teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya

III. Metode pencabutan teknik U


1) Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 5 mm dari ujung
kapsul dekat siku
2) Buat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang
kapsul dengan menggunakan skapel
3) Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati
melalui luka insisi
4) Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari
telunjuk sejajar panjang kapsul
5) Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul,
buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat
6) Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
mengosok-gosok menggunakan kasa steril
7) Gunakan klem lengkung untuk menjepi kapsul yang sudah terpapar,
lepaskan klem pemegang noorplan dan cabut kapsul
8) Pencaputan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah
dicabut, gunakan tekhnik yang sama untuk mencabut

IV. Menutup luka Insisi


1. Bila Klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan
tempat insisi dan sekitarnya dengan menggunakan kasa.
2. Dekatkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester untuk luka
ringan) atau kasa steril dan plester
3. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan jaringan
parut.

6. Unit Terkait KIA


KB KONDOM

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida
JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
KB Kondom adalah kontrasepsi yang merupakan selubung karet yang
dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet) plastik (vinil)
1. Pengertian atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual.

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanan KB


2. Tujuan Kondom dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Jalan
Baja.

SK Kepala UPT Puskesmas Nomor....Tentang Kebijakan Pelayanan


3. Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4. Referensi Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


1. Perkenalkan diri dengan sopan,konseling pasien

2. Tunjukan alat kontrasepsi kondom


5.Prosedur /langkah 3. Health education
langkah
- keuntungan dan kerugian

- Efek samaping
- Cara pemakaian kondom

- Kapan pasien harus kembali kepetugas kesehatan

4. Mencatat dalam kartu akseptor dan buku register KB

5. Alat dirapikan dan dikembalikan ketempat semula

6.Unit terkait KIA

ORAL PIL KB

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida
JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Oral pil KB adalah merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa

1. Pengertian obat dalam bentuk pil yang dimasukan melalui mulut (diminum),berisi
hormon estrogen dan atau progesteron

1. Mencegah kehamilan
2. mengatur jarak diantara kehamilan
2. Tujuan 3. untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera

SK Kepala UPT Puskesmas Nomor.... Tentang Kebijakan Pelayanan


3. Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5. Prosedur
/langkah 1. Perkenalkan diri dengan sopan,konseling pasien
langkah
2. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

3. Tunjukan macam-macam oral pil

4. Health education

- keuntungan dan kerugian


- Efek samaping

- Cara pemakaian oral pil

- Kapan pasien harus kembali kepetugas kesehatan

4. Mencatat dalam kartu akseptor dan buku register KB

5. Memberikan kartu akseptor KB kepada pasien

6. Alat dirapikan dan dikembalikan ketempat semula

6.Unit Terkait
KIA
PENCABUTAN IUD

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit
Halaman : 1-3
UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida
JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Pencabutan IUD adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang
diletakan di dalam Rahim yang berbentuk hurup T diselubungi oleh
1.Pengertian kawat halus yang terbuat dari tembaga bekerja untuk mencegah sperma
dan ovum bertemu

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB

2.Tujuan AKDR dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Jalan
Baja.

SK Kepala UPT Puskesmas Nomor.... Tentang Kebijakan Pelayanan


3.Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4.Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5.Prosedur/langkah - Persiapan Alat
langkah
Bak instrumen,spekulum,penster klem,Duk steril,Handscoon,kasa,kom
kecil,kapas basah/kapas cebok secukupnya,betadin,larutan
klorin,bengkok,tempat sampah

Konseling Pra Pencabutan


1 . Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri dengan ramah

2. Tanyakan tujuan kedatangannya

3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut AKDR tersebut dan

jawab semua pertanyaannya

4. Tanyakan tujuan reproduksi (KB) selanjutnya (apakah klien


mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya
5 .Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang klien rasakan
Pada saat proses pencabutan
Tindakan Pra Pencabutan

1. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencingnya dan


mencuci area genitalia dengan menggunakan air sabun
2. Bantu klien naik kemeja pemeriksaan
3. Cuci tangan dengan air dan sabun ,keringkan dengan kain bersih
4. Pakai sarung tangan dtt yang baru
5. Alur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai
dalam wadah steril dan air DTT
Prosedur Pencabutan

1. Lakuakn pemeriksaan bimanual:


- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar posisi uterus
- Pastika tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
2. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan
4. Jepit benang yang dekat dengan serviks dengan klem
5. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR
6. Tunjukan AKDR tersebut pada klien ,kemudian rendam dalam
larutan klorin 0,5%
7. Keluarkan spekulum dengan hati-hati
Tindakan Pasca Pencabutan

1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan


klorin 0,5%selama 10 menit untuk dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi ( kasa,sarung
tangan sekali pakai ke tempat yang sudah disediakan
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam larutan klorin tersebut
4. Cuci tangan dengan air sabun
5. Amati selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pencabutan

6. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami


Masalah (misalnya perdarahan yang lama atau rasa nyeri pada
perut atau panggul

7. Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan


8. Jawab semua pertanyaan klien
9. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang
tersedia dan resiko keuntungan dari masing-masing alat
kontrasepsi bila klien ingin tetap mengatur jarak kelahiran atau
ingin membatasi jumlah anaknya
10. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara
sampai dapat alat kontrasepasi yang akan dipakai
11. Buat rekam medik tentang pencabutan AKDR
12. Berikan infosrmasi umum tentang KB
13. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan keterbatasan termasuk perbedaan antara kontap dan
metode reversible
14. Bila klien tidak ingin memakai kontasepsi AKDR lagi segera
datang ketempat layanan kesehatan apabila ada keluhan atau
ingin memakai alat kontasepsi lagi.
6.Unit Terkait KIA
PEMASANGAN IUD

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal
:
SOP Terbit

Halaman : 1-3

UPT PUSKESMAS Sri Nurdjunaida


JURUMUDI BARU NIP. 196303211992102001
Pemasangan IUD adalah memasang alat kontrasepsi yang disisipkan
ke dalam rahim,yang berbentuk hurup T diselubungi oleh kawat halus
1. Pengertian yang terbuat dari tembaga bekerja untuk mencegah sperma dan ovum
bertemu.

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB

2.Tujuan AKDR dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas


Jurumudi Baru.

SK Kepala UPT Puskesmas Nomor.... Tentang Kebijakan Pelayanan


3.Kebijakan Klinis Puskesmas Jalan Baja.

4.Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2013


5.Prosedur/langkah- A . Persiapan pasien dan lingkungan
langkah
1) 1) Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan

2) 2) Siapkan lingkungan yang mendukung

3) penerang yang cukup, jaga privasi klien

B.Persiapan alat

1) 1) Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)

2) 2) Bengkok

3) 3). IUD steril


4) 4) Forsep / korentang

5) 5) Mangkok untuk larutan antiseptik

6) 6) Kain kasa atau kapas

7) 7) Bak instrumen

8) 8) Sarung tangan steril 2 pasang

9) 9) Tampon tang

10 10) Tenakulum

11 11) Sonde uterus

12 12) Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks

C. Prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan
mempersilahkan klien mengajukan pertanyaan
samapaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit
sakit pada waktu pemasangan dan nanti akan di beri tahu
bila sampai langkah-langkah tersebut,pastikan klien telah
mengosongkan kandung kencing

2. Periksa genitalia eksternal ,lakukan pemeriksaan


spekulum dan pemeriksaan panggul

3. Lakuka pemeriksaan mikroskopis bila tersedia dan ada


indikasi

4. Masukan AKDR copper T 380 A didalam kemasan


sterilnya

5. Masukan spekulum dan usap vagina dan serviks dengan


larutan antiseptik gunakan tenakulum untuk menjepit
serviks

6. Masukan sonde uterus

7. Pasang AKDR copper T 380 A


D. Cara pemasangan
1. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah
melakukan metode uterus)sehingga kavum utery,kanalis
servikalis dan vagina berada dalam satu garis lurus
,masuka pelan-pelan dan hati-hati tabung inserter yang
sudah berisi AKDR kedalam kanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi kavum uteri,dorong tabung
inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai
tersa ada tahanan dari pundus uteri,pastikanleher biru
tetap dalam posisi horizontal.

2. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan


satu tangan,sedang tangan lain menarik tabung inserter
samapi pangkal pendorong

3. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan


menahan tabung inserter ,setelah pendorong keluar dari
tabung inserter,dorong kembali tabung inserter dengan
pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus
6.Unit terkait KIA

Anda mungkin juga menyukai