Anda di halaman 1dari 20

Super Bayam Popeye Oleh Fikri Hidayatullah Judul

Buku : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Penulis : dr.


Setiawan Dalimartha Penerbit : Trubus Agriwidya
Cetakan : I Jakarta, 2000 V Jakarta, 2003 VI
Jakarta, 2004 Jumlah Halaman : xii + 214
halaman Atlas Tumbuhan Obat Indonesia dikarang oleh
dr. Setiawan Dalimartha. Karena pengarang tidak
mempunyai data yang lengkap maka resensator tidak
dapat memuat data tentang pengarang. Keunikan dari
buku ini adalah setiap bab yang dijelaskan, ada gambar-
gambar yang menarik sehingga menambah keakuratan
dari isi buku. Pada kajian sebelumnya, jenis tanaman
obat yang dibahas adalah bandotan. Tumbuhan
bandotan ini menitik beratkan pada khasiat yang
terdapat dalam tanaman seperti dapat meredakan
demam, stimulan, tumor rahim, dan malaria.
Kandungan yang terdapat dalam tanaman bandotan
yaitu asam amino dan tanin. Pada kajian sesudahnya,
jenis tanaman yang dibahas adalah biduri. Tumbuhan
biduri ini menitik beratkan pada khasiat yang terdapat
pada tanaman tersebut seperti peransang muntah,
peluruh keringat, dan memacu kerja enzim pencernaan.
Kandungan yang terdapat dalam tanaman biduri adalah
saponin, sapogenin, kalotoksin, dan harsa. Persamaan
dari kajian-kajian yang dibahas penulis adalah sama-
sama mengenai tanaman obat. Setiap kajian yang
dibahas tidak jauh dari kata sempurna karena setiap
kajian yang dibahas sangat berguna bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Adapun perbedaan dari setiap
kajian-kajian yang dibahas penulis seperti asal usul
setiap tanaman obat, unsur kimia yang ada pada
tanaman obat, serta kegunaan dari masing-masing
tanaman obat tersebut. Pada kajian Bab II penulis
membahas tentang tanaman bayam (amaranthi tricoloris
fo-lium) . Bayam berasal dari Amerika Tropik. Ciri
tanaman bayam adalah daun bertangkai berbentuk bulat
telur, lemas, panjang 5-8 cm, ujung tumpul, pangkal
runcing, serta warnanya hijau,merah atau hijau
keputihan. Panen bayam dicabut paling lama dilakukan
selama 25 hari , setelah itu kualitasnya turun karena
daunnya menjadi kaku. Khasiat tanaman bayam secara
umum adalah dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Bagian dari tanaman bayam
yang digunakan adalah daun dan akar. Tanaman bayam
ini mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat
besi, dan vitamin. Akar bayam digunakan untuk
mengobati disentri. Tema yang diangkat tertata rapi,
mulai dari kajian tentang tanaman obat bandotan,
biduri, bayam, daun kumis kucing, bougenvile, bunga
mawar, dan lain sebagainya. Tema yang disusun begitu
sistematika yang jelas ini tidak mudah dan harus
dihargai oleh pembaca dimanapun berada. Dalam
membicarakan suatu bab, dr. Setiawan Dalimartha
sangat teliti sekali dalam merancang kata-kata supaya
pembaca lebih mengerti dalam mencari tahu khasiat
dari tanaman bayam tersebut. Misalnya, di dalam bab
tersebut selain adanya khasiat , dr. Setiawan Dalimartha
juga menjelaskan cara pemakaiaannya dan kandungan
ilmiah yang ada didalam tanaman obat tersebut. Corak
warna pada tiap-tiap gambar yang ada pada setiap bab
menjadikan buku yang ditulis oleh dr. Setiawan
Dalimartha ini menjadi menarik dan tidak membuat
pembaca susah dalam mengartikan kandungan ilmiah
dan cara-cara pemakaian tanaman obat tersebut. Buku
ini sebenarnya akan lebih sempurna jika penulisnya
mengartikan kata-kata ilmiah yang sulit dimengerti,
sehingga pembaca lebih memahami unsur ilmiah yang
ada pada tanaman obat. Misalnya, jika unsur ilmiah
yang ada pada tanaman obat dijelaskan oleh penulis,
maka para pembaca akan lebih tertarik untuk membaca.
Selain pembaca mengetahui tentang tanaman obat,
pembaca juga akan lebih mengetahui apa saja unsur
kimia yang ada didalam tanaman obat tersebut. Terlepas
dari berbagai ketidak sempurnaannya, harus diakui
bahwa buku yg ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini
banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat di
Indonesia. Bahkan cara dan gaya dari dr. Setiawan
Dalimartha dalam menjelaskan tentang tanaman obat,
khasiat maupun unsur ilmiah dari tanaman obat tersebut
telah memberikan ketertarikan yang cukup manis di
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis
oleh dr. Setiawan Dalimartha sangat layak untuk dibaca
oleh setiap generasi muda maupun generasi tua. Ada
beberapa alasan yang membuat resentator berkata
seperti itu antara lain tidak terdapatnya hal-hal negative
yang dapat merusak generasi muda, sangat berguna bagi
generasi muda maupun generasi tua seperti tanaman apa
yang cocok untuk sebuah penyakit yang sedang
diderita,dapat digunakan untuk kelangsungan belajar di
sekolah seperti pelajaran biologi maupun pelajaran yang
berkaitan tentang tanaman, serta menambah ilmu
pengetahuan tentang karunia Allah yang ada di muka
bumi ini. Sasaran dari kajian-kajian yang dibahas
adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,
karena masyarakat pasti membutuhkan pengetahuan
tentang obat alami yang ada di alam sekitar seperti
tanaman obat. Seperti halnya tanaman obat, kita sebagai
umat beragama harus berguna di kehidupan
bermasyarakat. Kita harus bisa menjadikan diri kita
tonggak kebenaran sehingga dimanapun berada orang-
orang pasti menghargai kita. Super Bayam Popeye Oleh
Fikri Hidayatullah Judul Buku : Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Penulis : dr. Setiawan Dalimartha Penerbit :
Trubus Agriwidya Cetakan : I Jakarta, 2000 V
Jakarta, 2003 VI Jakarta, 2004 Jumlah
Halaman : xii + 214 halaman Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia dikarang oleh dr. Setiawan Dalimartha.
Karena pengarang tidak mempunyai data yang lengkap
maka resensator tidak dapat memuat data tentang
pengarang. Keunikan dari buku ini adalah setiap bab
yang dijelaskan, ada gambar-gambar yang menarik
sehingga menambah keakuratan dari isi buku. Pada
kajian sebelumnya, jenis tanaman obat yang dibahas
adalah bandotan. Tumbuhan bandotan ini menitik
beratkan pada khasiat yang terdapat dalam tanaman
seperti dapat meredakan demam, stimulan, tumor
rahim, dan malaria. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman bandotan yaitu asam amino dan tanin. Pada
kajian sesudahnya, jenis tanaman yang dibahas adalah
biduri. Tumbuhan biduri ini menitik beratkan pada
khasiat yang terdapat pada tanaman tersebut seperti
peransang muntah, peluruh keringat, dan memacu kerja
enzim pencernaan. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman biduri adalah saponin, sapogenin, kalotoksin,
dan harsa. Persamaan dari kajian-kajian yang dibahas
penulis adalah sama-sama mengenai tanaman obat.
Setiap kajian yang dibahas tidak jauh dari kata
sempurna karena setiap kajian yang dibahas sangat
berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun
perbedaan dari setiap kajian-kajian yang dibahas
penulis seperti asal usul setiap tanaman obat, unsur
kimia yang ada pada tanaman obat, serta kegunaan dari
masing-masing tanaman obat tersebut. Pada kajian Bab
II penulis membahas tentang tanaman bayam
(amaranthi tricoloris fo-lium) . Bayam berasal dari
Amerika Tropik. Ciri tanaman bayam adalah daun
bertangkai berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8
cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya
hijau,merah atau hijau keputihan. Panen bayam dicabut
paling lama dilakukan selama 25 hari , setelah itu
kualitasnya turun karena daunnya menjadi kaku.
Khasiat tanaman bayam secara umum adalah dapat
meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan.
Bagian dari tanaman bayam yang digunakan adalah
daun dan akar. Tanaman bayam ini mengandung
protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, dan
vitamin. Akar bayam digunakan untuk mengobati
disentri. Tema yang diangkat tertata rapi, mulai dari
kajian tentang tanaman obat bandotan, biduri, bayam,
daun kumis kucing, bougenvile, bunga mawar, dan lain
sebagainya. Tema yang disusun begitu sistematika yang
jelas ini tidak mudah dan harus dihargai oleh pembaca
dimanapun berada. Dalam membicarakan suatu bab, dr.
Setiawan Dalimartha sangat teliti sekali dalam
merancang kata-kata supaya pembaca lebih mengerti
dalam mencari tahu khasiat dari tanaman bayam
tersebut. Misalnya, di dalam bab tersebut selain adanya
khasiat , dr. Setiawan Dalimartha juga menjelaskan cara
pemakaiaannya dan kandungan ilmiah yang ada
didalam tanaman obat tersebut. Corak warna pada tiap-
tiap gambar yang ada pada setiap bab menjadikan buku
yang ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini menjadi
menarik dan tidak membuat pembaca susah dalam
mengartikan kandungan ilmiah dan cara-cara
pemakaian tanaman obat tersebut. Buku ini sebenarnya
akan lebih sempurna jika penulisnya mengartikan kata-
kata ilmiah yang sulit dimengerti, sehingga pembaca
lebih memahami unsur ilmiah yang ada pada tanaman
obat. Misalnya, jika unsur ilmiah yang ada pada
tanaman obat dijelaskan oleh penulis, maka para
pembaca akan lebih tertarik untuk membaca. Selain
pembaca mengetahui tentang tanaman obat, pembaca
juga akan lebih mengetahui apa saja unsur kimia yang
ada didalam tanaman obat tersebut. Terlepas dari
berbagai ketidak sempurnaannya, harus diakui bahwa
buku yg ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini banyak
sekali manfaatnya bagi masyarakat di Indonesia.
Bahkan cara dan gaya dari dr. Setiawan Dalimartha
dalam menjelaskan tentang tanaman obat, khasiat
maupun unsur ilmiah dari tanaman obat tersebut telah
memberikan ketertarikan yang cukup manis di
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis
oleh dr. Setiawan Dalimartha sangat layak untuk dibaca
oleh setiap generasi muda maupun generasi tua. Ada
beberapa alasan yang membuat resentator berkata
seperti itu antara lain tidak terdapatnya hal-hal negative
yang dapat merusak generasi muda, sangat berguna bagi
generasi muda maupun generasi tua seperti tanaman apa
yang cocok untuk sebuah penyakit yang sedang
diderita,dapat digunakan untuk kelangsungan belajar di
sekolah seperti pelajaran biologi maupun pelajaran yang
berkaitan tentang tanaman, serta menambah ilmu
pengetahuan tentang karunia Allah yang ada di muka
bumi ini. Sasaran dari kajian-kajian yang dibahas
adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,
karena masyarakat pasti membutuhkan pengetahuan
tentang obat alami yang ada di alam sekitar seperti
tanaman obat. Seperti halnya tanaman obat, kita sebagai
umat beragama harus berguna di kehidupan
bermasyarakat. Kita harus bisa menjadikan diri kita
tonggak kebenaran sehingga dimanapun berada orang-
orang pasti menghargai kita. Super Bayam Popeye Oleh
Fikri Hidayatullah Judul Buku : Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Penulis : dr. Setiawan Dalimartha Penerbit :
Trubus Agriwidya Cetakan : I Jakarta, 2000 V
Jakarta, 2003 VI Jakarta, 2004 Jumlah
Halaman : xii + 214 halaman Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia dikarang oleh dr. Setiawan Dalimartha.
Karena pengarang tidak mempunyai data yang lengkap
maka resensator tidak dapat memuat data tentang
pengarang. Keunikan dari buku ini adalah setiap bab
yang dijelaskan, ada gambar-gambar yang menarik
sehingga menambah keakuratan dari isi buku. Pada
kajian sebelumnya, jenis tanaman obat yang dibahas
adalah bandotan. Tumbuhan bandotan ini menitik
beratkan pada khasiat yang terdapat dalam tanaman
seperti dapat meredakan demam, stimulan, tumor
rahim, dan malaria. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman bandotan yaitu asam amino dan tanin. Pada
kajian sesudahnya, jenis tanaman yang dibahas adalah
biduri. Tumbuhan biduri ini menitik beratkan pada
khasiat yang terdapat pada tanaman tersebut seperti
peransang muntah, peluruh keringat, dan memacu kerja
enzim pencernaan. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman biduri adalah saponin, sapogenin, kalotoksin,
dan harsa. Persamaan dari kajian-kajian yang dibahas
penulis adalah sama-sama mengenai tanaman obat.
Setiap kajian yang dibahas tidak jauh dari kata
sempurna karena setiap kajian yang dibahas sangat
berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun
perbedaan dari setiap kajian-kajian yang dibahas
penulis seperti asal usul setiap tanaman obat, unsur
kimia yang ada pada tanaman obat, serta kegunaan dari
masing-masing tanaman obat tersebut. Pada kajian Bab
II penulis membahas tentang tanaman bayam
(amaranthi tricoloris fo-lium) . Bayam berasal dari
Amerika Tropik. Ciri tanaman bayam adalah daun
bertangkai berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8
cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya
hijau,merah atau hijau keputihan. Panen bayam dicabut
paling lama dilakukan selama 25 hari , setelah itu
kualitasnya turun karena daunnya menjadi kaku.
Khasiat tanaman bayam secara umum adalah dapat
meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan.
Bagian dari tanaman bayam yang digunakan adalah
daun dan akar. Tanaman bayam ini mengandung
protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, dan
vitamin. Akar bayam digunakan untuk mengobati
disentri. Tema yang diangkat tertata rapi, mulai dari
kajian tentang tanaman obat bandotan, biduri, bayam,
daun kumis kucing, bougenvile, bunga mawar, dan lain
sebagainya. Tema yang disusun begitu sistematika yang
jelas ini tidak mudah dan harus dihargai oleh pembaca
dimanapun berada. Dalam membicarakan suatu bab, dr.
Setiawan Dalimartha sangat teliti sekali dalam
merancang kata-kata supaya pembaca lebih mengerti
dalam mencari tahu khasiat dari tanaman bayam
tersebut. Misalnya, di dalam bab tersebut selain adanya
khasiat , dr. Setiawan Dalimartha juga menjelaskan cara
pemakaiaannya dan kandungan ilmiah yang ada
didalam tanaman obat tersebut. Corak warna pada tiap-
tiap gambar yang ada pada setiap bab menjadikan buku
yang ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini menjadi
menarik dan tidak membuat pembaca susah dalam
mengartikan kandungan ilmiah dan cara-cara
pemakaian tanaman obat tersebut. Buku ini sebenarnya
akan lebih sempurna jika penulisnya mengartikan kata-
kata ilmiah yang sulit dimengerti, sehingga pembaca
lebih memahami unsur ilmiah yang ada pada tanaman
obat. Misalnya, jika unsur ilmiah yang ada pada
tanaman obat dijelaskan oleh penulis, maka para
pembaca akan lebih tertarik untuk membaca. Selain
pembaca mengetahui tentang tanaman obat, pembaca
juga akan lebih mengetahui apa saja unsur kimia yang
ada didalam tanaman obat tersebut. Terlepas dari
berbagai ketidak sempurnaannya, harus diakui bahwa
buku yg ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini banyak
sekali manfaatnya bagi masyarakat di Indonesia.
Bahkan cara dan gaya dari dr. Setiawan Dalimartha
dalam menjelaskan tentang tanaman obat, khasiat
maupun unsur ilmiah dari tanaman obat tersebut telah
memberikan ketertarikan yang cukup manis di
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis
oleh dr. Setiawan Dalimartha sangat layak untuk dibaca
oleh setiap generasi muda maupun generasi tua. Ada
beberapa alasan yang membuat resentator berkata
seperti itu antara lain tidak terdapatnya hal-hal negative
yang dapat merusak generasi muda, sangat berguna bagi
generasi muda maupun generasi tua seperti tanaman apa
yang cocok untuk sebuah penyakit yang sedang
diderita,dapat digunakan untuk kelangsungan belajar di
sekolah seperti pelajaran biologi maupun pelajaran yang
berkaitan tentang tanaman, serta menambah ilmu
pengetahuan tentang karunia Allah yang ada di muka
bumi ini. Sasaran dari kajian-kajian yang dibahas
adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,
karena masyarakat pasti membutuhkan pengetahuan
tentang obat alami yang ada di alam sekitar seperti
tanaman obat. Seperti halnya tanaman obat, kita sebagai
umat beragama harus berguna di kehidupan
bermasyarakat. Kita harus bisa menjadikan diri kita
tonggak kebenaran sehingga dimanapun berada orang-
orang pasti menghargai kita. Super Bayam Popeye Oleh
Fikri Hidayatullah Judul Buku : Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Penulis : dr. Setiawan Dalimartha Penerbit :
Trubus Agriwidya Cetakan : I Jakarta, 2000 V
Jakarta, 2003 VI Jakarta, 2004 Jumlah
Halaman : xii + 214 halaman Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia dikarang oleh dr. Setiawan Dalimartha.
Karena pengarang tidak mempunyai data yang lengkap
maka resensator tidak dapat memuat data tentang
pengarang. Keunikan dari buku ini adalah setiap bab
yang dijelaskan, ada gambar-gambar yang menarik
sehingga menambah keakuratan dari isi buku. Pada
kajian sebelumnya, jenis tanaman obat yang dibahas
adalah bandotan. Tumbuhan bandotan ini menitik
beratkan pada khasiat yang terdapat dalam tanaman
seperti dapat meredakan demam, stimulan, tumor
rahim, dan malaria. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman bandotan yaitu asam amino dan tanin. Pada
kajian sesudahnya, jenis tanaman yang dibahas adalah
biduri. Tumbuhan biduri ini menitik beratkan pada
khasiat yang terdapat pada tanaman tersebut seperti
peransang muntah, peluruh keringat, dan memacu kerja
enzim pencernaan. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman biduri adalah saponin, sapogenin, kalotoksin,
dan harsa. Persamaan dari kajian-kajian yang dibahas
penulis adalah sama-sama mengenai tanaman obat.
Setiap kajian yang dibahas tidak jauh dari kata
sempurna karena setiap kajian yang dibahas sangat
berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun
perbedaan dari setiap kajian-kajian yang dibahas
penulis seperti asal usul setiap tanaman obat, unsur
kimia yang ada pada tanaman obat, serta kegunaan dari
masing-masing tanaman obat tersebut. Pada kajian Bab
II penulis membahas tentang tanaman bayam
(amaranthi tricoloris fo-lium) . Bayam berasal dari
Amerika Tropik. Ciri tanaman bayam adalah daun
bertangkai berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8
cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya
hijau,merah atau hijau keputihan. Panen bayam dicabut
paling lama dilakukan selama 25 hari , setelah itu
kualitasnya turun karena daunnya menjadi kaku.
Khasiat tanaman bayam secara umum adalah dapat
meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan.
Bagian dari tanaman bayam yang digunakan adalah
daun dan akar. Tanaman bayam ini mengandung
protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, dan
vitamin. Akar bayam digunakan untuk mengobati
disentri. Tema yang diangkat tertata rapi, mulai dari
kajian tentang tanaman obat bandotan, biduri, bayam,
daun kumis kucing, bougenvile, bunga mawar, dan lain
sebagainya. Tema yang disusun begitu sistematika yang
jelas ini tidak mudah dan harus dihargai oleh pembaca
dimanapun berada. Dalam membicarakan suatu bab, dr.
Setiawan Dalimartha sangat teliti sekali dalam
merancang kata-kata supaya pembaca lebih mengerti
dalam mencari tahu khasiat dari tanaman bayam
tersebut. Misalnya, di dalam bab tersebut selain adanya
khasiat , dr. Setiawan Dalimartha juga menjelaskan cara
pemakaiaannya dan kandungan ilmiah yang ada
didalam tanaman obat tersebut. Corak warna pada tiap-
tiap gambar yang ada pada setiap bab menjadikan buku
yang ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini menjadi
menarik dan tidak membuat pembaca susah dalam
mengartikan kandungan ilmiah dan cara-cara
pemakaian tanaman obat tersebut. Buku ini sebenarnya
akan lebih sempurna jika penulisnya mengartikan kata-
kata ilmiah yang sulit dimengerti, sehingga pembaca
lebih memahami unsur ilmiah yang ada pada tanaman
obat. Misalnya, jika unsur ilmiah yang ada pada
tanaman obat dijelaskan oleh penulis, maka para
pembaca akan lebih tertarik untuk membaca. Selain
pembaca mengetahui tentang tanaman obat, pembaca
juga akan lebih mengetahui apa saja unsur kimia yang
ada didalam tanaman obat tersebut. Terlepas dari
berbagai ketidak sempurnaannya, harus diakui bahwa
buku yg ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini banyak
sekali manfaatnya bagi masyarakat di Indonesia.
Bahkan cara dan gaya dari dr. Setiawan Dalimartha
dalam menjelaskan tentang tanaman obat, khasiat
maupun unsur ilmiah dari tanaman obat tersebut telah
memberikan ketertarikan yang cukup manis di
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis
oleh dr. Setiawan Dalimartha sangat layak untuk dibaca
oleh setiap generasi muda maupun generasi tua. Ada
beberapa alasan yang membuat resentator berkata
seperti itu antara lain tidak terdapatnya hal-hal negative
yang dapat merusak generasi muda, sangat berguna bagi
generasi muda maupun generasi tua seperti tanaman apa
yang cocok untuk sebuah penyakit yang sedang
diderita,dapat digunakan untuk kelangsungan belajar di
sekolah seperti pelajaran biologi maupun pelajaran yang
berkaitan tentang tanaman, serta menambah ilmu
pengetahuan tentang karunia Allah yang ada di muka
bumi ini. Sasaran dari kajian-kajian yang dibahas
adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,
karena masyarakat pasti membutuhkan pengetahuan
tentang obat alami yang ada di alam sekitar seperti
tanaman obat. Seperti halnya tanaman obat, kita sebagai
umat beragama harus berguna di kehidupan
bermasyarakat. Kita harus bisa menjadikan diri kita
tonggak kebenaran sehingga dimanapun berada orang-
orang pasti menghargai kita. Super Bayam Popeye Oleh
Fikri Hidayatullah Judul Buku : Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Penulis : dr. Setiawan Dalimartha Penerbit :
Trubus Agriwidya Cetakan : I Jakarta, 2000 V
Jakarta, 2003 VI Jakarta, 2004 Jumlah
Halaman : xii + 214 halaman Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia dikarang oleh dr. Setiawan Dalimartha.
Karena pengarang tidak mempunyai data yang lengkap
maka resensator tidak dapat memuat data tentang
pengarang. Keunikan dari buku ini adalah setiap bab
yang dijelaskan, ada gambar-gambar yang menarik
sehingga menambah keakuratan dari isi buku. Pada
kajian sebelumnya, jenis tanaman obat yang dibahas
adalah bandotan. Tumbuhan bandotan ini menitik
beratkan pada khasiat yang terdapat dalam tanaman
seperti dapat meredakan demam, stimulan, tumor
rahim, dan malaria. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman bandotan yaitu asam amino dan tanin. Pada
kajian sesudahnya, jenis tanaman yang dibahas adalah
biduri. Tumbuhan biduri ini menitik beratkan pada
khasiat yang terdapat pada tanaman tersebut seperti
peransang muntah, peluruh keringat, dan memacu kerja
enzim pencernaan. Kandungan yang terdapat dalam
tanaman biduri adalah saponin, sapogenin, kalotoksin,
dan harsa. Persamaan dari kajian-kajian yang dibahas
penulis adalah sama-sama mengenai tanaman obat.
Setiap kajian yang dibahas tidak jauh dari kata
sempurna karena setiap kajian yang dibahas sangat
berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Adapun
perbedaan dari setiap kajian-kajian yang dibahas
penulis seperti asal usul setiap tanaman obat, unsur
kimia yang ada pada tanaman obat, serta kegunaan dari
masing-masing tanaman obat tersebut. Pada kajian Bab
II penulis membahas tentang tanaman bayam
(amaranthi tricoloris fo-lium) . Bayam berasal dari
Amerika Tropik. Ciri tanaman bayam adalah daun
bertangkai berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8
cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya
hijau,merah atau hijau keputihan. Panen bayam dicabut
paling lama dilakukan selama 25 hari , setelah itu
kualitasnya turun karena daunnya menjadi kaku.
Khasiat tanaman bayam secara umum adalah dapat
meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan.
Bagian dari tanaman bayam yang digunakan adalah
daun dan akar. Tanaman bayam ini mengandung
protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, dan
vitamin. Akar bayam digunakan untuk mengobati
disentri. Tema yang diangkat tertata rapi, mulai dari
kajian tentang tanaman obat bandotan, biduri, bayam,
daun kumis kucing, bougenvile, bunga mawar, dan lain
sebagainya. Tema yang disusun begitu sistematika yang
jelas ini tidak mudah dan harus dihargai oleh pembaca
dimanapun berada. Dalam membicarakan suatu bab, dr.
Setiawan Dalimartha sangat teliti sekali dalam
merancang kata-kata supaya pembaca lebih mengerti
dalam mencari tahu khasiat dari tanaman bayam
tersebut. Misalnya, di dalam bab tersebut selain adanya
khasiat , dr. Setiawan Dalimartha juga menjelaskan cara
pemakaiaannya dan kandungan ilmiah yang ada
didalam tanaman obat tersebut. Corak warna pada tiap-
tiap gambar yang ada pada setiap bab menjadikan buku
yang ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini menjadi
menarik dan tidak membuat pembaca susah dalam
mengartikan kandungan ilmiah dan cara-cara
pemakaian tanaman obat tersebut. Buku ini sebenarnya
akan lebih sempurna jika penulisnya mengartikan kata-
kata ilmiah yang sulit dimengerti, sehingga pembaca
lebih memahami unsur ilmiah yang ada pada tanaman
obat. Misalnya, jika unsur ilmiah yang ada pada
tanaman obat dijelaskan oleh penulis, maka para
pembaca akan lebih tertarik untuk membaca. Selain
pembaca mengetahui tentang tanaman obat, pembaca
juga akan lebih mengetahui apa saja unsur kimia yang
ada didalam tanaman obat tersebut. Terlepas dari
berbagai ketidak sempurnaannya, harus diakui bahwa
buku yg ditulis oleh dr. Setiawan Dalimartha ini banyak
sekali manfaatnya bagi masyarakat di Indonesia.
Bahkan cara dan gaya dari dr. Setiawan Dalimartha
dalam menjelaskan tentang tanaman obat, khasiat
maupun unsur ilmiah dari tanaman obat tersebut telah
memberikan ketertarikan yang cukup manis di
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis
oleh dr. Setiawan Dalimartha sangat layak untuk dibaca
oleh setiap generasi muda maupun generasi tua. Ada
beberapa alasan yang membuat resentator berkata
seperti itu antara lain tidak terdapatnya hal-hal negative
yang dapat merusak generasi muda, sangat berguna bagi
generasi muda maupun generasi tua seperti tanaman apa
yang cocok untuk sebuah penyakit yang sedang
diderita,dapat digunakan untuk kelangsungan belajar di
sekolah seperti pelajaran biologi maupun pelajaran yang
berkaitan tentang tanaman, serta menambah ilmu
pengetahuan tentang karunia Allah yang ada di muka
bumi ini. Sasaran dari kajian-kajian yang dibahas
adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia,
karena masyarakat pasti membutuhkan pengetahuan
tentang obat alami yang ada di alam sekitar seperti
tanaman obat. Seperti halnya tanaman obat, kita sebagai
umat beragama harus berguna di kehidupan
bermasyarakat. Kita harus bisa menjadikan diri kita
tonggak kebenaran sehingga dimanapun berada orang-
orang pasti menghargai kita.

Anda mungkin juga menyukai