Anda di halaman 1dari 2

A.

Kesimpulan
Temporomandibular Joint (TMJ) atau sendi temporomandibular merupakan
penghubung maksila (tulang temporal) dan mandibular (condyle) yang terletak pada bagian
bawah telinga. Temporomandibular Joint disusun atas berbagai anatomi yang bekerjasama
dengan baik, yaitu :
1. Os. Temporalis
2. Processus Condylaris
3. Meniskus atau Diskus Artikularis
4. Ligamen Mandibula seperti Ligamen Sphenomandibula dan Ligamen Stylomandibula
5. Kapsula Artikularis
6. Membrana Synovial
7. Saraf yang menginevarsi yaitu nervus aurikulotemporalis sebagai sensoris utama, nervus
massetericus dan nervus temporalis deep posterior.
8. Vaskularisasi oleh arteri auricular, arteri maksilaris, arteri superficial temporal, arteri
anterior tympani. Untuk pembuluh darah vena yaitu vena superficial temporal dan vena
maksilaris.
TMJ dapat melakukan gerakan-gerkan yang terbagi atas dua kelompok utama yaitu
pergerakan dasar dan fungsional. Pergerakan dasar yang dilakukan meliputi translasi dan
rotasi, kemudian gerakan fungsional seperti elevasi, depresi, protrusi, retrusi, gerak lateral ke
kanan dan gerak lateral ke kiri.

Normalnya, seseorang mengunyah pada kedua sisi giginya. Namun, tidak sedikit orang
yang hanya mengunyah pada satu sisi. Hal ini tergolong dalam kebiasaan buruk yang dapat
diakibatkan ada gigi yang berlubang dan gigi yang tanggal pada salah satu sisinya, sehingga
orang tersebut nyaman mengunyah pada satu sisi saja. Mengunyah satu sisi menyebabkan beban
kunyah pada TMJ tidak seimbang yang dapat mengakibatkan terjadinya kelainan TMJ misalnya
suara clicking, pop, dan krepitasi. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat menyebabkan
gangguan pada jaringan periodontal yaitu timbulnya kalkulus pada sisi yang tidak digunakan
untuk mengunyah serta rasa nyeri pada otot-otot mastikasi.

TMJ dapat mengalami kelainan yang disebabkan berbagai faktor seperti adanya fungsi
dan tekanan yang berlebihan. kelainan pada TMJ dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelainan
struktural dan kelainan fungsional. Kelainan struktural disebabkan perubahan struktur persendian
akibat trauma, penyakit infeksi, ataupun karena neoplasma. Kelainan fungsional diakibatkan oleh
penyimpanan fungsi karena ada kelainan pada posisi atau fungsi dari gigi geligi dan otot-otot
mastikasi. Selain dua jenis kelainan tersebut terdapat pula myofacial pain dysfunction syndrome
yang dipicu oleh spasme otot-otot mastikasi dampak dari gangguan psikologis. Kelainan ini
dapat mengakibatkan goyangnya gigi geligi secara hebat (hypermobility). Kelainan TMJ yang
sering terjadi yaitu dislokasi TMJ akibat menguap dan tertawa terlalu lebar atau perawatan gigi
yang terlalu lama.

B. Saran
Dengan dibuatnya laporan PBL ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat
sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Mengetahui anatomi temporomandibular joint (TMJ), bagaimana pergerakannya


secara normal penting untuk diketahui oleh dokter gigi jika menemukan kelainan-kelainan
yang terjadi pada pasien sehingga dapat diketahui penyebab utamanya dan cara pengobatan
yang benar.

Anda mungkin juga menyukai